Nova bergegas ke rumah sakit dan melihat bibi perawat berdiri dengan cemas di depan pintu bangsal."Apa yang terjadi?" tanya Nova dengan cemberut.Wajah perawat terlihat bekas tamparan yang."Ayahmu. Sebenarnya dia sudah lama nggak datang ke sini. Entah kenapa dia datang ke sini tiba-tiba malam ini dan benar-benar mabuk. Saat datang, aku mencoba menghentikannya, tapi karena mabuk, jadi aku gagal. Setelah dia memukulku, aku tetap membiarkannya masuk. Begitu masuk, ayahmu segera mencabut ventilator, perkataannya juga sangat buruk, bahkan menyuruh ibumu mati lebih awal dan hanya buang-buang uang saja.""Aku segera memanggil satpam dan dokter, tapi untungnya dokter datang tepat waktu."Raut wajah Nova langsung berubah menjadi suram.Dia tidak pernah menyangka bahwa Gary yang telah menghilang begitu lama, tiba-tiba muncul dan menimbulkan masalah lagi.Nova memandang perawat itu dengan sedikit meminta maaf."Maaf, sudah menyebabkan masalah bagimu."Perawat itu sebenarnya cukup sedih.Gary me
Semua pengawal telah ditarik, jadi Brian tidak bisa mengambil inisiatif untuk mengirim mereka kembali.Hari ini adalah kesempatan bagus.Nova sangat menginginkan kedua pengawal itu.Setidaknya ada pengawal di sini, jika Gary datang lagi, hal seperti ini tidak akan terjadi lagi.Namun, Nova tidak mau berutang pada Brian.Dia tahu lebih baik dari siapa pun betapa sulitnya membalas budi pada Brian."Pak Brian, nggak perlu repot-repot. Aku bisa menangani urusanku sendiri."Setelah mengatakan itu, Nova menjauh dari Brian dan bersiap untuk pergi.Brian menariknya ke dalam pelukannya."Lalu, kamu akan merepotkan siapa? Bisma atau Rudy?"Napas hangat menyelimuti dirinya, Nova tiba-tiba mencium aroma yang bukan miliknya.Dia segera menyadari bahwa itu seharusnya adalah aroma parfum di tubuh Yasmin.Ada kejengkelan yang tak bisa dijelaskan di hatinya.Dia mendorong Brian menjauh."Aku bebas memilih siapa yang aku inginkan. Pak Brian, tolong berhenti menggangguku, oke?"Raut wajah Brian menjadi s
Zelda tertawa dan berdiri."Gary, sebaiknya kamu jangan mengecewakanku."Gary tertawa begitu keras hingga menunjukkan gigi kuning dan menatap Zelda dengan nakal."Aku nggak susah melakukan ini, tapi kesulitannya adalah uang akan sampai tepat waktu. Nona Nova, kalau uang nggak sampai tepat waktu, aku mungkin nggak bisa mengendalikan mulutku."Senyuman di wajah Zelda menghilang tanpa bekas dalam sekejap."Gary, ini bukan pertama kalinya kita bekerja sama. Kamu harus tahu bagaimana diriku. Sebaiknya kamu nggak macam-macam denganku. Aku, Zelda, nggak akan terancam oleh ini."Setelah mengatakan itu, Zelda berjalan keluar dengan kepala terangkat.Di lantai bawah dan di dalam mobil, Yasmin melihat Zelda datang dan dengan cepat bertanya, "Bagaimana?"Zelda tertawa, "Gary ini benar-benar bodoh dan serakah, tapi jangan khawatir, Nova dikendalikan olehnya. Selama dia ada, Nova pasti akan mencabut gugatannya."Yasmin merasa lega setelah mendengar ini.Yasmin mendengus.Dia mengumpulkan surat pangg
"Simon, apa kamu bisa bantu aku mencarikan dua pengawal?"Terdengar suara Nova dari ponsel. Brian tersenyum dingin saat mendengarnya.Nova lebih memilih untuk mencari Simon daripada mencarinya.Brian langsung menerjang lutut Damian.Terdengar bunyi tulang patah, lalu Damian pingsan lagi.Nova tertegun saat mendengar bunyi di sebelah Simon."Simon, apa yang terjadi?"Simon menatap Brian dengan bibir pucat.Akhirnya Brian berhenti dan mengeluarkan sebatang rokok dari saku setelan jas di samping, lalu menyalakannya.Jelas Simon merasa ekspresi kakaknya makin muram.Dia segera membuka speaker saat berbicara sama Nova.Saat pulang, Brian duduk di kursi roda.Damian dibangunkan sekali lagi.Pria yang sejak awal sudah tidak seperti manusia terus berkata, "Kakak, aku bersalah, tolong maafkan aku! Kakak, aku benar-benar sudah mengakui kesalahanku."Brian menopangkan siku di lutut dan membuka perban di tangannya.Dia membuka perban sambil bertanya, "Apa Yasmin berpartisipasi dalam hal ini?"Simo
Sebenarnya dia tidak seharusnya campur tangan terhadap hal keterlibatan Yasmin dalam kasus penculikan ini dan sudah melibatkan persoalan pidana.Akan tetapi, dia benar-benar tidak tega melihat gadis ini tertipu.Benar saja, setelah dia habis bicara, Nova menunjukkan sebuah ekspresi yang terkejut."Pak Michael, apa maksudnya?"Nova merasa dirinya salah dengar atau dirinya salah mengartikan.Michael mengatupkan bibir sambil menatapnya. Beberapa lama kemudian, barulah dia mengulangi satu kali lagi."Yasmin berpartisipasi dalam kasus penculikan. Dia dan Damian bersekongkol melakukannya."Nova mengerutkan kening dan terbungkam lama."Pak Michael, bagaimana kamu mengetahuinya?"Michael mengeluarkan ponsel dan mengemukakan sebuah video kepadanya.Di dalam video justru adegan Damian diantar ke rumah sakit.Di dalam video, sekujur tubuh Damian terluka, sudah tidak bisa melihat rupa aslinya, tetapi dia menceritakan kronologi kejadian dari awal sampai akhir.Mulai dari kenapa dia ingin menculik N
Pembuluh darah di dahi Nova menggembung, Dia tidak menjelaskan kepada pemilik rumah, hanya mengucapkan terima kasih, lalu mengakhiri panggilan.Dia menaiki taksi menuju apartemen.Tiba di apartemen dia baru menyadari bahwa ternyata pembantu rumah masih di sana.Mata bibi itu berbinar saat melihatnya."Nona Nova, akhirnya kamu pulang? Bagaimana? Apa kamu sudah sembuh?"Nova mengerutkan bibir, "Sudah membaik, terima kasih."Habis bicara, dia menoleh ke arah Brian.Brian memegang sebuah koran dan sedang duduk dengan gaya malas di sofa.Sampai sekarang pria bajingan ini masih ingin berpura-pura?Bukankah dia sedang menunggu kedatangannya?Nova meliriknya, lalu langsung menuju kamar tidur.Brian menyunggingkan ekspresi muram, tetapi tidak berbicara.Begitu masuk ke kamar, Nova tertegun sejenak.Ranjang di kamar tidur dihiasi bunga mawar. Daun bunga yang segar juga terdapat embun bunga.Aroma bunga mawar yang segar menyebar. Meja di samping juga terdapat sebuah kue besar."Apa kamu menyukain
Nova menatap lurus pada pria di depan ini.Beberapa lama kemudian, barulah dia buka suara."Brian, apa kamu tahu bahwa Yasmin terlibat dalam kasus penculikan ini?"Brian tersedak, lalu berkata dengan suara yang agak serak."Kamu sudah tahu?"Dia baru habis bicara, Nova tiba-tiba menamparnya.Dia hampir mengerahkan seluruh tenaga dalam tamparan ini."Brian, kamu lebih membuatku merasa muak dibanding Yasmin."Habis bicara, dia berbalik ke arah luar.Saking sakitnya hati membuat dia sesak napas.Dia bahkan memaksa dirinya untuk berjalan keluar.Jelas pria yang sudah 3 tahun bersamanya, kenapa bisa mengabaikan keselamatannya seperti ini.Jelas dia tahu Yasmin yang menculikku, kenapa bisa menganggap tidak terjadi apa-apa.Dia menahan rasa sakit dalam hati sampai matanya merah.Atas dasar apa pria bajingan ini melukainya berkali-kali seperti ini.Nova juga menarik koper keluar tanpa menoleh ke belakang.Brian tertegun karena tamparan itu.Saat tersentak, dia segera menghalang Nova."Kamu jug
Michael menyunggingkan tatapan dingin."Brian, aku adalah seorang pengacara. Aku justru mau menunjukkan kenyataan di hadapan klienku, biar klienku nggak mengalami kesedihan apa pun! Aku nggak seperti kamu, bisa membuat orang sedih sesuka hati."Brian menyipitkan mata. Tatapannya penuh dengan emosi yang tidak disadari orang.Dia juga tidak pernah berpikir untuk membuat Nova sedih.Hanya saja dia lebih jelas dari siapa pun. Sekarang memberitahunya tentang hal ini hanya akan memperbesar konflik antar mereka.Padahal dia berpikir untuk menunggu Nova berdamai dengannya baru memberitahunya.Tentu saja, dia juga tidak akan melupakan hal ini begitu saja.Dia akan bantu menegakkan keadilan demi kesedihan yang dialami oleh Nova.Akan tetapi, Michael malah langsung memberi tahu Nova begitu saja."Michael, kelak kamu jangan mencampuri urusan antara aku dan Nova. Kalau nggak, jangan salahkan aku untuk menelepon Bibi Nancy!"Habis bicara, Brian langsung mengakhiri panggilan.Michael tidak tahan berd