Share

Bab 14 Pergilah Ke Neraka!

RAHASIA DI KOPER SUAMIKU (14)

tubuhku rasanya lelah sekali. Begitu pun dengan hatiku. 

Kurebahkan diri ini di ranjang. Sekilas ingatan tentang Mas Hakam melintasi kepala. 

Bukan aku mau mengurungkan niatku untuk bercerai. Tetapi, bayangnya mengurai begitu saja. 

Selama delapan tahun hidup dalam satu atap. Tentu banyak kenangan yang terpatri. Dan perlahan harus bisa dimusnahkan. Sudah terlalu sakit sekali hati ini atas pengkhianatan yang ia lakukan. 

Kutatap plafon putih di atas sana. Perutku sedikit terasa perih. Mungkin karena hampir seharian belum ada asupan makanan yang masuk. Aku sangat tidak berselera makan sama sekali. 

Kuraih ponselku yang berada di atas nakas. Aku akan menelfon Cici untuk mengantarkan makanan ke kamarku. Malas sekali aku turun ke lantai bawah. Apa lagi ada Ibu di sana. Mertua menyebalkan. Rasakan saja jika aku sudah pisah dengan anaknya. Dia tidak akan bisa hura-hura belanja dan liburan sana-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status