Share

Tembakan

last update Last Updated: 2025-01-30 09:01:03

Magnus menghela nafasnya dengan berat sambil menatap dadanya. Di balik mantelnya, kelihatannya peluru itu sudah masuk menembus dada. Dia lantas menatap Cressa yang tampak berkaca-kaca ketika melihat ke arah Magnus.

Beberapa anggota pasukan khusus segera masuk untuk mengecek keadaan Magnus dan Cressa. Mereka bisa memastikan keadaan Cressa dalam hitungan detik, melihatnya berdiri tegap dan sehat.

“Magnus!” pekik Cressa, gadis itu dengan cepat menghampiri Magnus untuk memastikan keadaannya, dia tampak gemetar saat mengulurkan tangan pada mantel Magnus.

Salah satu anggota pasukan khusus berdiri di dekat Cressa, dengan cepat mengambil alih apa yang ingin dilakukan Cressa. Dia juga tampaknya mencari luka Magnus dengan membukakan mantelnya.

“Aku baik-baik saja,” ucap Magnus dengan suara yang rendah dan pelan.

“Kau tertembak! Apanya yang baik-baik saja!” pekik Cressa.

“Dia tidak.” Anggota pasukan khusus itu tidak menemukan luka apa pun.

Cressa juga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kediamannya Agnes

    “Kelihatannya kau sangat lapar.” Cressa memperhatikan Magnus yang makan dengan lahap. Sambil menuju ke kediamannya Agnes, Magnus memakan beberapa nasi kepal yang mereka beli di jalan. Dia belum makan berhari-hari, hingga membutuhkan sangat banyak makanan seperti itu. “Dia benar-benar tidak memberiku makan selama beberapa hari.” Magnus terkekeh pelan, berbicara setelah menelan makanan yang dimakannya. “Pantas saja kau terlihat begitu lemas begitu aku datang.” Cressa menghela nafasnya berat. “Kau harus mendapatkan pemeriksaan setelah ini. Penyanderaan tanpa makanan selama tiga hari seperti itu bisa merusak organmu. Tubuhmu juga mungkin sudah memecah otot-ototmu untuk bertahan hidup. Kau masih mendapatkan air selama itu?” tanya anggota pasukan khusus yang ada di mobil tersebut, itu merupakan bagian penjagaan karena kondisi Magnus sedang turun. Cressa menoleh pada anggota pasukan khusus yang mungkin lebih tau tentang kondisi kesehatannya Magnus meski hanya

    Last Updated : 2025-02-01
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Ditodong

    “Aku mengenal Agnes cukup baik. Dia orang yang cukup nekat. Dan kelihatannya dia sangat tidak senang dengan pernikahan Magnus bersama Cressa.” Glenn menatap sekitar. “Sayangnya kami menemukan rumah ini kosong. Hanya ada kalian berdua di ruangan ini, di rumah ini. Semua ruangan kosong. Aku sudah memeriksa semua laporan dari anggotaku.” Komandan pasukan khusus tersebut menginformasikan langsung pada Glenn. Dia kemudian melirik Glenn dan Jeslyn yang tampak terdiam. Glenn kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri. “Kau sudah menyelamatkan Magnus sebelumnya?” tanya Glenn. “Oh, tentu saja. Tidak ada yang tahu tempat ini sebelumnya, jadi kami memilih menyelamatkan Magnus lebih dulu, yang tempatnya lebih jelas,” jawab Jeslyn. “Apa ada yang salah?”“Lantas di mana Magnus?” Glenn menatap Jeslyn dengan lebih serius. “Dia di luar, bersama Cressa. Kondisinya sangat lemah, dia tidak diberi makan sama sekali oleh ayahnya. Padahal dia putranya, tapi kenapa dia begitu—

    Last Updated : 2025-02-02
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menenangkan Agnes

    “Magnus!” pekik Cressa saat Magnus malah berusaha mendekati Agnes saat ini. Dalam keadaan Magnus yang ditodong oleh Agnes, dan Agnes yang dengan nekat mengatakan jika tidak ada yang boleh memiliki Magnus dari pada dirinya, tentu Cressa khawatir akan keselamatan Magnus. Tetapi tak ada yang bisa dia lakukan selain berdiri sana. “Agnes, sebaiknya kau tidak berusaha untuk menggunakan pistol itu!” Glenn mengeraskan rahangnya, dia mulai membenci suasana ini. Beberapa anggota pasukan khusus itu mulai mendekati Agnes juga, yang membuat Agnes langsung siaga dan mengarahkan pistolnya ke sembarang arah. Magnus akhirnya mengangkat tangannya untuk memberikanku sinyal bagi mereka untuk tidak mendekat. “Aku sedang hamil. Suruh mereka turunkan senjata mereka lebih dulu!” titah Agnes dengan takut. Bisa dilihat jika sebenarnya Agnes juga takut. Namun berusaha berlindung di balik fakta kalau dia hamil. Dia juga berusaha mendapatkan Magnus kembali dengan menggunakan bayi d

    Last Updated : 2025-02-03
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Renggang

    Magnus mengantarkan Agnes ke kamarnya. Dia masih ingat betul posisi kamar Agnes saat mereka masih berkencan. Dia kadang datang untuk mengunjunginya, membawakannya hal kecil seperti makanan atau camilan manis, hingga hadiah-hadiah berupa barang mewah. Sejak dulu, Magnus memang pria yang royal dan loyal. Dia tidak akan perhitungan soal uang pada gadisnya. Dan kenangan itu membuat Agnes tersenyum saat memasuki kamarnya bersama Magnus. “Sudah lama sekali kau tidak datang ke sini, ya?” Agnes tersenyum sambil naik ke kasurnya. “Istirahatlah! Masih banyak yang harus aku selesaikan.” Magnus tampak berdiri di pintu saja. “Kau tidak akan menemaniku dulu?” Agnes menatap Magnus dengan tatapan kecewa. “Aku sudah menikah, ingat? Aku hanya melakukan ini karena Cressa juga, aku enggan dia dalam bahaya. Juga, setidaknya kau tidak membahayakan bayimu sendiri,” ucap Magnus dengan dingin. Agnes terdiam. Dia sebenarnya sudah bisa menebak maksud Magnus. Yang membuatnya

    Last Updated : 2025-02-04
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sikap Aneh Magnus

    Belum sempat beranjak dari kasur yang ada di kamar Magnus, Cressa langsung ditarik kembali. Magnus seketika mendudukkan Cressa ke pangkuannya, yang membuat Cressa tersentak kaget. Magnus mendekapnya dari belakang, tangannya melingkar di bahu sempit Cressa, dan yang satunya melingkar di pinggangnya, kedua lengan Cressa juga terperangkap dalam dekapan Magnus. “Aku merindukanmu, tidakkah kau tahu itu? Aku sudah terkurung di sini beberapa hari. Setidaknya temani aku tidur malam ini. Jeslyn bisa tidur sendiri, kan? Atau mungkin, Glenn bisa saja datang nanti malam padanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.” Magnus menenggelamkan wajahnya di tengkuk Cressa, mengendus aroma Cressa yang sudah dia rindukan. Tangannya perlahan turun ke blouse yang dipakai Cressa. Tangan Magnus menyelinap dari atas, untuk meraih salah satu dari payudaranya yang membuat Cressa merapatkan bahunya. Cressa tidak tahu apakah akan aman jika dia melakukan hubungan intim dengan Magnus saat dia sedang hamil d

    Last Updated : 2025-02-05
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Memergoki Magnus

    “Apa ini yang kau maksud sibuk selama ini? Melakukan urusan yang tak aku ketahui?” Cressa menatap ke arah Magnus dengan sinis dan agak sedikit kosong, kekecewaan yang mendalam sepertinya kurang tergambar di wajah antagonis Cressa. Membuat perasaannya selalu bisa disalahpahami. “Cressa?” Magnus langsung melepaskan Agnes dengan sedikit kasar. Agnes mengerutkan alisnya dengan kesal saat Magnus menepisnya dengan cukup kasar. Dia menatap Magnus yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Agnes mendengus sambil menatapi Cressa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata yang cukup tajam. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau ke sini?” Magnus berjalan cepat mendekatinya. Cressa bisa melihat wajah Magnus yang terlihat panik, mendekat padanya seolah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang salah. Semakin Magnus mendekat, maka rahang Cressa semakin terangkat untuk terus menatap wajah Magnus yang lebih tinggi darinya. “Kau sungguh bertanya s

    Last Updated : 2025-02-06
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tidak Diantar Pulang

    Sedetik setelah kehilangan kendalinya lagi, Magnus menghela nafasnya berat. Dia tentu menyesalinya setelah membentak Cressa. Apa lagi, reaksi Cressa yang tampak membeku sesaat, dengan ekspresinya yang terlihat menahan tangisnya. “Dengar, aku sama sekali tidak berniat membentakmu. Hanya saja, semuanya terasa semakin sulit saat kau tidak mendengarkanku dan justru menuduhku.” Magnus mendengus. Cressa memalingkan wajahnya. Dia ingin mendengarkan Magnus lebih lanjut, mendengarkan penjelasannya lagi meski harus menahan air matanya. Dia juga merasa kalau dirinya semakin sensitif dan emosional belakangan ini. “Aku sudah menjelaskannya dengan jelas, bukan? Situasinya tidak menguntungkan untuk Agnes jika dia tinggal di Luston. Untuk itulah aku membawanya kembali ke Metronyx dan membiarkannya tinggal di Metronyx. Mungkin setidaknya sampai bayinya lahir. Kau mengerti maksudku, kan? Setelah bayinya lahir, pasti orang tuanya Agnes berubah pikiran, tidak mungkin bagi mereka membu

    Last Updated : 2025-02-07
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menghilangnya Cressa

    Serenia memegangi bahu Jeslyn dengan erat, yang tentu berhasil membuat Jeslyn merasa terintimidasi dan tak punya pilihan selain jujur padanya. Serenia juga jelas sedang khawatir. “Jangan bilang jika Magnus bahkan tidak mengetahui tentang ini,” ucap Robert. Serenia melirik suaminya tersebut dan menatap Magnus. Sementara Robert hanya tersenyum tipis sambil menggoyangkan kakinya santai, menurut Robert akan seru jika Magnus kehilangan kepercayaan Serenia sepenuhnya. “Benar, Cressa sedang hamil. Dan dia memang belum memberitahu siapa pun selain aku.” Jeslyn menganggukkan kepalanya. Serenia seketika melepaskan bahu Jeslyn dan mendengus kasar. Serenia menutup wajahnya dengan perasaan khawatir pada adiknya tersebut. Sementara Magnus memejamkan matanya sejenak sambil menyandarkan bahunya ke sofa. Magnus memijat keningnya agak kasar begitu mendengar kabar kehamilan istrinya, dari sahabat istrinya. “Kenapa dia tidak langsung memberitahuku jika dia hamil?” Ma

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Melepaskan Rindu

    Kali ini Cressa tak bisa membohongi dirinya sendiri. Dia membutuhkan Magnus untuk memuaskan hasratnya. Dan Magnus yang menginginkan hal serupa jelas tak akan berhenti di sana. Apa lagi bagaimana Cressa memberikan reaksi. Cressa membuatnya gila.Tanpa berbasa-basi, Magnus mengangkat tubuh Cressa, melingkarkan kaki Cressa di pinggangnya dan membawa Cressa naik ke kamar. Dia kemudian membaringkan Cressa di kasur. Sementara dirinya mulai melucuti pakaiannya sendiri yang hanya akan menghalangi kegiatan mereka. Cressa memperhatikan bagaimana Magnus menelanjangi dirinya, memperhatikan jika otot-otot Magnus belakangan ini semakin jelas, ukuran ototnya sepertinya bertambah seiring dia berada jauh dari Cressa. Pikiran tentang tidak menyentuh Cressa dalam waktu yang lama tentu adalah sesuatu yang berat. Magnus harus mengalihkan perhatiannya agar dia tidak terlalu memikirkan tentang tubuh istrinya, atau segala kepuasan yang ada di dalamnya. Dia melampiaskan semuanya dengan kegi

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Penghukuman Magnus

    Setelah Serenia mengatakan sesuatu tentang hukuman, sekarang Cressa mengerti kenapa Magnus saat ini duduk di pinggir kasur dengan membungkuk, hingga kedua lengannya harus menahan postur tubuhnya yang sedang tertunduk tak jauh dari Cressa. “Aku akan pergi ke Bericont untuk beberapa minggu. Ada banyak yang harus aku lakukan di sana.” Magnus menghela nafasnya dengan berat, kelihatannya dia sebenarnya enggan. Cressa memalingkan wajahnya. Dia sebenarnya tidak mau berbicara dengan Magnus. Namun Magnus sudah berkali-kali membujuknya dan meminta maaf padanya. Hingga dia juga mengalah dengan tinggal di mansion Montgomery untuk beberapa haru belakangan ini. “Sepertinya kau sangat ingin menjauhiku,” gumam Cressa. “Kau tahu bukan itu maksudku. Ini perintah Serenia. Dia saat ini kembali memegang kendali di kantor. Aku tidak bisa menentangnya.” Magnus menatap Cressa dengan pasrah. Cressa hanya bisa menghela nafasnya kemudian. Dia juga tidak tahu harus mengatakan apa. Lagi pula, sepertinya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kutukan Armstrong

    Saat Cressa memberontak dari gendongannya, Magnus menguatkan lengannya untuk menahan tubuh Cressa. Dia bisa merasakan betapa lemahnya tubuh Cressa karena mungkin kurangnya asupan nutrisi yang cukup selama beberapa hari belakangan ini. “Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku!” Cressa terus memberontak. Magnus mendekap Cressa ke dadanya. Cressa menolak menyentuhnya sama sekali, itu sebenarnya membuat harga dirinya turun di depan orang-orang yang ada di sekitarnya. Meski begitu, Magnus tetap berusaha mempertahankan fasadnya yang tegas. “Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik untukmu sekarang. Berhenti memberontak!” Tangan kanan Magnus mencengkeram kuat kedua lutut Cressa.Cressa terus mendorong Magnus menjauh, dan kedua kakinya dia ayunkan. Meski begitu, tak lama kemudian dia terdiam saat merasakan nafasnya tiba-tiba menjadi berat. Dan dia merasa lelah hanya karena pemberontakannya yang lemah. “Lihat? Kau membutuhkan bantuan medis sekarang.” M

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Membujuk Cressa

    “Aku tidak tahu apa pun tentang yang terjadi antara Cressa denganmu. Tapi aku sedikit tersinggung atas ucapanmu tentang selingkuh. Aku? Menjadi selingkuhan? Oh, harga diriku benar-benar terluka. Aku lebih baik mendapatkan gadis lain.” James langsung mendecak tak percaya, dia menaruh kedua tangannya di pinggang. Dia sebenarnya sangat penasaran atas apa yang terjadi dengan hubungan rumah tangga pasangan yang menikah kurang dari empat bulan tersebut. Dia bertemu mereka saat mereka baru menikah, dan dalam keadaan harmonis. Suasana ini jelas sangat berbanding terbalik. Magnus hanya melirik ke arah James dengan sedikit sinis. Meski begitu, mendengar langsung bagaimana James menjelaskan situasi yang terjadi antara dia dan Cressa, tak ada indikasi perselingkuhan. Berusaha mengesampingkan perasaan kesalnya karena melihat Cressa bersama pria lain di sebuah kabin, dia ingin fokus pada perasaan Cressa saat ini dan fakta kalau dia sedang hamil. Magnus berjalan mendekati Cressa, dia berdiri

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pencarian Cressa

    “...sungguh, dia memintaku menurunkannya di persimpangan jalan sana, dan kemudian sebuah mobil tiba begitu dia turun dari taksiku. Dia sudah menelepon seseorang selama di perjalanan.” Sopir taksi yang sekarang tengah ditodong pistol oleh salah satu anak buah Magnus itu tampak berusaha keras menunjukkan kejujurannya. Dia mengangkat tangannya dengan ketakutan juga. Magnus menganggukkan kepalanya mengerti dan membuat anak buahnya menurunkan pistol tersebut. Sekarang Magnus penasaran dengan orang yang berani membantu istrinya tersebut di saat seperti ini. Dia kemudian memikirkan seseorang. “Sepertinya belakangan ini aku tidak melihat Paul,” gumam Magnus. “Dia sedang berada di luar kota untuk urusan lainnya, itu yang aku ketahui,” jawab Glenn. “Sungguh? Bagaimana jika dia di luar kota karena membantu Cressa pergi?” “Dia tidak akan melakukan itu. Nyonya Serenia sendiri yang mengirimnya keluar kota beberapa hari yang lalu, tepat sebelum semua ini terjadi. Aku yakin Cressa tidak b

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menghilangnya Cressa

    Serenia memegangi bahu Jeslyn dengan erat, yang tentu berhasil membuat Jeslyn merasa terintimidasi dan tak punya pilihan selain jujur padanya. Serenia juga jelas sedang khawatir. “Jangan bilang jika Magnus bahkan tidak mengetahui tentang ini,” ucap Robert. Serenia melirik suaminya tersebut dan menatap Magnus. Sementara Robert hanya tersenyum tipis sambil menggoyangkan kakinya santai, menurut Robert akan seru jika Magnus kehilangan kepercayaan Serenia sepenuhnya. “Benar, Cressa sedang hamil. Dan dia memang belum memberitahu siapa pun selain aku.” Jeslyn menganggukkan kepalanya. Serenia seketika melepaskan bahu Jeslyn dan mendengus kasar. Serenia menutup wajahnya dengan perasaan khawatir pada adiknya tersebut. Sementara Magnus memejamkan matanya sejenak sambil menyandarkan bahunya ke sofa. Magnus memijat keningnya agak kasar begitu mendengar kabar kehamilan istrinya, dari sahabat istrinya. “Kenapa dia tidak langsung memberitahuku jika dia hamil?” Ma

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tidak Diantar Pulang

    Sedetik setelah kehilangan kendalinya lagi, Magnus menghela nafasnya berat. Dia tentu menyesalinya setelah membentak Cressa. Apa lagi, reaksi Cressa yang tampak membeku sesaat, dengan ekspresinya yang terlihat menahan tangisnya. “Dengar, aku sama sekali tidak berniat membentakmu. Hanya saja, semuanya terasa semakin sulit saat kau tidak mendengarkanku dan justru menuduhku.” Magnus mendengus. Cressa memalingkan wajahnya. Dia ingin mendengarkan Magnus lebih lanjut, mendengarkan penjelasannya lagi meski harus menahan air matanya. Dia juga merasa kalau dirinya semakin sensitif dan emosional belakangan ini. “Aku sudah menjelaskannya dengan jelas, bukan? Situasinya tidak menguntungkan untuk Agnes jika dia tinggal di Luston. Untuk itulah aku membawanya kembali ke Metronyx dan membiarkannya tinggal di Metronyx. Mungkin setidaknya sampai bayinya lahir. Kau mengerti maksudku, kan? Setelah bayinya lahir, pasti orang tuanya Agnes berubah pikiran, tidak mungkin bagi mereka membu

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Memergoki Magnus

    “Apa ini yang kau maksud sibuk selama ini? Melakukan urusan yang tak aku ketahui?” Cressa menatap ke arah Magnus dengan sinis dan agak sedikit kosong, kekecewaan yang mendalam sepertinya kurang tergambar di wajah antagonis Cressa. Membuat perasaannya selalu bisa disalahpahami. “Cressa?” Magnus langsung melepaskan Agnes dengan sedikit kasar. Agnes mengerutkan alisnya dengan kesal saat Magnus menepisnya dengan cukup kasar. Dia menatap Magnus yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Agnes mendengus sambil menatapi Cressa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata yang cukup tajam. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau ke sini?” Magnus berjalan cepat mendekatinya. Cressa bisa melihat wajah Magnus yang terlihat panik, mendekat padanya seolah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang salah. Semakin Magnus mendekat, maka rahang Cressa semakin terangkat untuk terus menatap wajah Magnus yang lebih tinggi darinya. “Kau sungguh bertanya s

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sikap Aneh Magnus

    Belum sempat beranjak dari kasur yang ada di kamar Magnus, Cressa langsung ditarik kembali. Magnus seketika mendudukkan Cressa ke pangkuannya, yang membuat Cressa tersentak kaget. Magnus mendekapnya dari belakang, tangannya melingkar di bahu sempit Cressa, dan yang satunya melingkar di pinggangnya, kedua lengan Cressa juga terperangkap dalam dekapan Magnus. “Aku merindukanmu, tidakkah kau tahu itu? Aku sudah terkurung di sini beberapa hari. Setidaknya temani aku tidur malam ini. Jeslyn bisa tidur sendiri, kan? Atau mungkin, Glenn bisa saja datang nanti malam padanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.” Magnus menenggelamkan wajahnya di tengkuk Cressa, mengendus aroma Cressa yang sudah dia rindukan. Tangannya perlahan turun ke blouse yang dipakai Cressa. Tangan Magnus menyelinap dari atas, untuk meraih salah satu dari payudaranya yang membuat Cressa merapatkan bahunya. Cressa tidak tahu apakah akan aman jika dia melakukan hubungan intim dengan Magnus saat dia sedang hamil d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status