Share

58. Sosok pendukung

Author: Damaya
last update Last Updated: 2025-01-20 23:40:30
Marissa belum bisa mempercayai jika mayat di depannya itu adalah Sushmita. Bagaimana tidak, mayat tersebut mengalami luka bakar hampir seratus persen. Bagian wajah yang paling parah sehingga membuatnya ragu, itu benar jasad sang mama. Tapi walaupun masih menunggu hasil otopsi yang katanya sebentar lagi keluar, bulir bening Marissa sudah mengalir deras membasahi pipi. Ia hanya terlalu takut memikirkan bakal seperti apa hidupnya tanpa sang mama, sedangkan selama ini ia sangat bergantung.

Marissa tak ubahnya seperti bayi besar yang tidak bisa melakukan apapun tanpa saran dan bimbingan Sushmita. Ia tidak benar-benar dewasa. Selain terkendali serta terpantau, Marissa juga bisa menjadi sangat patuh hanya pada Sushmita. Kondisi yang membuat Marissa ketergantungan, sehingga tidak bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya sangat diinginkan.

“Tidak! Aku yakin ini bukan mama. Mama akan kembali padaku, kita akan sama-sama lagi.” Marissa berusaha menyakinkan diri.

Padahal pagi tadi mereka masih
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   59. Dibalik topeng

    “Tidak kusangka Ibu Sushmita berakhir tragis.” Dyra menyatakan keprihatinannya akan kematian wanita yang pernah menyakiti dirinya bukan hanya secara verbal, tapi juga fisik. Tapi walaupun demikian, Dyra tidak menyangka akhir hidup Sushmita bakal sangat menyesakkan pastinya bagi Marissa. “Aku jadi berpikir mungkin saja kecelakaan yang terjadi padanya sama seperti yang pernah Mas alami tempo hari.” Ghavin baru beralih pandang, menatap Dyra yang sedang meluruskan pandangan—memperhatikan langit-langit kamar. “Tidak bisa aku bayangkan, bagaimana kerasnya usaha kalian mengatasi mobil saat keluar jalur.”Mengingat mobil Ghavin terperosok ke dalam jurang dan terbakar di dasar. Sedangkan dilihat dari jejak roda mobil Sushmita, kendaraan tersebut sempat berputar arah sebelum akhirnya menghantam pembatas jalan hingga akhirnya terbakar.“Jangan dibayangkan.” Ghavin menjawab sambil mengulurkan tangan ke bawah caruk leher Dyra, lantas membawa tubuh sang istri merapat padanya. “Sudah aku katakan,

    Last Updated : 2025-01-21
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   60. Dugaan Dyra

    Setelah meninggalkan kediaman mewah Tuan Prabu, Marissa mengendarai mobilnya menuju apartemen Romi. Ia sama sekali tidak menaruh curiga saat melintasi sofa tunggu yang ada di lobby, mengabaikan seorang pria yang wajahnya tertutup surat kabar. Begitu Marissa sudah melewatinya—sedang berdiri di depan lift, pria itu segera meletakkan surat kabar ke atas meja dan buru-buru melakukan panggilan. “Tidak salah lagi, itu memang dia,” ujarnya memberitahu seseorang di seberang sana ketika menoleh Marissa yang sudah memasuki lift. Sesampainya Marissa di depan pintu penthouse Romi, dengan percaya diri langsung menekan beberapa digit nomor. Tapi ternyata sudah dua kali mencoba, nomor yang ditekan tidak valid. Pintu masih tertutup rapat. “Apa-apaan ini? Romi sengaja mengubah kode sandinya?” Marissa menggeram kesal. Padahal sebelumnya ia berpikir bisa mendatangi tempat tersebut kapan saja setelah kepergian Sushmita. Tapi ternyata, benar-benar mengecewakan. “Dia berani bermain-main denganku rupa

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   61. Kontradiksi

    Ghavin benar-benar tidak bisa memejamkan mata walau hanya semenit, dan akhirnya memilih tetap terjaga di ruang kerjanya lantaran tidak ingin mengusik tidur sang istri. Pikiran Ghavin masih terlalu mencemaskan Galih yang tak kunjung menghidupkan ponselnya. Sudah pasti sesuatu terjadi pada adiknya itu, tapi sialnya tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ghavin juga merasa telah kecolongan dengan tidak pernah mengantisipasi hal itu bakal terjadi. Sebab, sebelumnya ia yakin Galih bisa menjaga diri meski tidak memiliki skil beladiri ataupun yang lainnya. Tapi dengan insting yang tajam, Galih dianggap bisa lebih waspada. Tapi ternyata?“Kamu belum tidur, Vin?”Terkejut dengan suara sang ayah, Ghavin segera memutar badan ke belakang dan mendapati Martin sudah ada di ambang pintu. Sialnya ia lupa menutup pintu sehingga keberadaannya bisa diketahui Martin. “Papa sendiri kenapa belum tidur? Aku masih ada sedikit pekerjaan.” ujarnya terpaksa berbohong sambil membantu mendorong kursi roda Mar

    Last Updated : 2025-01-24
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   62. Lebih berbahaya

    “Bagaimana kondisimu?” Darwin bertanya pada putranya yang masih berbaring di ranjang—tanpa mengenakan pakaian atas. Terlihat juga bahu sebelah kiri masih tertutup perban. Ada bekas goresan cukup dalam di sana.“Sudah jauh lebih baik sekarang?”“Baguslah. Kau sudah lebih tiga hari tertidur, papa sempat mencemaskanmu.” Darwin memilih duduk di sofa, sedikit jauh dari ranjang. Sedangkan Romi tetap berbaring, karena selain luka di bahu kirinya, pun bekas luka bakar di tangannya yang belum sembuh, ditambah lagi luka tembak di kedua kakinya yang membuatnya belum bisa duduk bersandar. Ghavin memang sialan bisa meninggalkan luka sebanyak itu di tubuhnya.“Terima kasih Papa datang di waktu yang tepat,” ujarnya pelan. Tapi tersimpan kemarahan dibalik rahangnya yang mengeras. “Jika Papa telat sedikit saja, mungkin sekarang tubuhku sudah terkubur di dalam tanah.“Kau belum boleh mati sebelum menuntaskan dendammu,” balas Darwin sangat tenang. Bersikap seolah kematian bukan perkara serius. “Kau han

    Last Updated : 2025-01-25
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   63. Kejujuran Dyra

    Dalam sekejap Marissa sudah hilang kesadaran, dan sekarang tidak tahu lagi dirinya hendak dibawa kemana. Seperti ngawang—tidak memiliki arah tujuan hidup, Marissa sampai tertidur di kamar VIP sebuah klub malam. Lantaran terlalu banyak minum, membuatnya tidak ingat lagi bakal tertidur di sana sampai hampir tengah hari. Jika saja perutnya tidak terus meronta, mungkin ia akan tetap tertidur di sofa sampai hari kembali malam. Namun, baru meninggalkan pintu masuk klub, Marissa tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan langsung menyeretnya agar memasuki mobil yang bukan miliknya. Merasa dalam bahaya, Marissa berusaha meronta, tetapi karena kondisinya sangat lemas—menahan lapar, ia kalah dan berakhir tidak sadarkan diri. Mengetahui keberadaan Marissa dari mata-mata yang mengikutinya sejak semalam, Tuan Prabu yang baru menyelesaikan meeting langsung memberi perintah bodyguard wanita menjemput Marissa, dan membawanya ke suatu tempat. Lantaran Marissa ter

    Last Updated : 2025-01-27
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   64. Misi dimulai

    Duduk di depan layar televisi yang menyala, Ghavin bukan sedang serius menonton siaran yang tengah berlangsung. Melainkan otak cerdasnya sibuk menduga-duga menghilangnya Galih pasti ada campur tangan Romi, atau bahkan pihak lain yang tak kalah lebih kuat. Mengingat aksi hari itu yang nyaris mencelakai Galih serta Bella dilakukan orang suruhan Romi. Sekalipun sanksi kunci lebih dulu meregang nyawa, tapi Ghavin tetap yakin hanya Romi yang paling beralasan ingin melenyapkan satu-persatu anggota keluarganya.Namun, tiba-tiba perhatian Ghavin teralihkan ke layar ponsel yang ada di atas meja, ternyata ada pesan masuk. Saat membaca pesan dan mengharuskan dirinya pergi, Ghavin memastikan ke kamarnya lebih dulu. Mengetahui Dyra sudah tertidur, begitu juga Martin, ia lantas bergegas pergi diam-diam. Tentunya setelah memastikan keamanan rumahnya selama dirinya pergi. Walaupun tidak ada Janur, tapi Ghavin yakin beberapa pria yang menjaga kediamannya bisa menjamin keselamatan keluarga dari orang-o

    Last Updated : 2025-01-28
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   65. Menuju pulau

    Ghavin tiba di pelabuhan penyebrangan menuju pulau xxx lebih dulu dibanding Janur dan yang lain. Melihat kapal yang diyakini sebagai transportasi menuju pulau bersandar di dermaga, Ghavin masih harus waspada. Bukan tidak mungkin ada banyak jebakan di sekitarnya. Ternyata dugaan Ghavin selama ini benar, Darwin tidak sebaik yang terlihat. Bahkan lebih licik dari Romi putranya.Turun dari kendaraan roda duanya Ghavin memperhatikan sekitar yang tampak sepi. Karena memang pelabuhan bukan diperuntukkan untuk komersial, melainkan milik pribadi dan Ghavin tahu bagian dari aset keluarga Darwin. “Tuan,” Ghavin tersentak dengan panggilan pelan itu, ternyata Derry sudah ada di belakangnya. “Saya sudah memeriksa semua tempat ini, dan bisa saya pastikan tidak ada penjagaan sampai di dalam kapal.”“Tapi kita tetap harus berhati-hati, terlalu mustahil Darwin membiarkan orang lain memasuki tempatnya.” Peringatan yang langsung Derry balas tegas. “Baik, Tuan.” Selain mengenakan jaket anti peluru sepe

    Last Updated : 2025-01-29
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   66. Pulau pengasingan

    “Aku tidak mau disini! Buka pintunya!” Di tengah malam ketika orang lain sedang tertidur lelap, Marissa justru menggedor pintu sambil terus berteriak kesetanan. Ia marah begitu kesadarannya kembali dan berniat meninggalkan kamar, ternyata seseorang telah mengunci pintu dari luar. “Brengsek! Aku pastikan akan membunuh siapapun yang berani mengurungku disini!” makinya sekali lagi. Sebenarnya Tuan Prabu yang ada di kamar sebelah bisa mendengar jelas suara Marissa, tetapi memilih tak acuh dengan tetap membaca buku di tangannya. “Buka!” teriak Marissa lagi. Tapi begitu sadar tidak juga ada jawaban, ia berubah cemas. Bagaimana jika dirinya hanya sendiri di tempat tersebut? Marissa lantas berbalik badan, memilih kembali duduk di tepi ranjang dengan benak yang terus dibuat bertanya-tanya, siapa yang telah membawanya ke tempat sialan itu. Tapi tiba-tiba ia ingat kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan membawanya paksa meninggalkan klub pagi tadi. Yah! Marissa tidak lupa, wanit

    Last Updated : 2025-01-30

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   83.

    Sedangkan di kediaman Tuan Prabu, Marissa belum juga bisa menerima kenyataan jika dirinya tidak diizinkan kemanapun sekarang, bahkan profesi yang selama beberapa tahun terakhir membuatnya percaya diri telah dilepas paksa oleh Tuan Prabu. Ingin marah, tetapi ingat tujuannya datang pada pria tua itu karena menuntut balas atas kematian sang mama, ia pilih bertahan. Meski sebenarnya rasa sakit yang dulu ia terima terus teringat jelas di ingatan, tidak jarang pun ketika ia sendiri, muncul pemikiran kemana Tuan Prabu kala itu. Kenapa tidak berusaha mencarinya, mungkinkah kepergiannya tidak membawa pengaruh, lantaran dirinya hanya dijadikan pelampiasan birahi, seperti yang wanita itu katakan.Tidak mau memikirkan itu lagi, Marissa memilih berpindah duduk di tepi kolam renang dan menceburkan kedua kakinya ke dalam air. Melihat birunya air kolam yang terpantul sinar lampu, ternyata justru membuat suasana hati Marissa semakin memburuk. Ia malah mendadak ingat ketika pernah sengaja berenang di

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   82

    Ghavin diam menahan kemarahan yang sebenarnya sudah ingin diledakkan. Penyesalan tak luput ikut menguasai diri, pasrah menjadi titik akhir kebenaran yang selama ini membuatnya tidak bisa tenang tapi justru terlambat mengetahui. Tertinggal hanya penyesalan dan terus menyalahkan diri lantaran tidak bisa bergerak cepat. Mirisnya, ia mengetahui semua kebenaran tersebut dari orang lain. “Aku perhatikan Mas banyak diam sejak kembali dari rumah Galih.” Dyra yang baru keluar ruang ganti segera mendekat, begitu mendapati sang suami duduk di sofa tunggal. Membiarkan kaca jendela beserta gorden yang terbuka lebar, sehingga menampakkan pemandangan langit malam yang cerah bertabur bintang. Tapi sayang, tidak mampu menerangi keredupan di wajah Ghavin. “Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui?” Karena memang selama di rumah Galih, Dyra pilih menemani Bella di kamar. Walaupun sebenarnya ia tidak tahu Bella menginginkan atau tidak keberadaannya. Ia hanya khawatir, ketika Bella ditinggal sendiri ba

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   81.

    Dyra hanya menunggu diam Bella yang masih belum berniat membuka mulut. Paham kepedihan yang sedang Bella rasakan, Dyra pilih menghormati itu dengan tetap duduk tenang di samping ranjang. Apa yang menimpa Bella memang bukan perkara mudah untuk bisa segera dilupakan, dan sudah pasti siapapun yang mengalaminya pasti juga terguncang. Setelah janinnya sempat hampir digugurkan paksa, dan dirinya dalam bahaya, semalam apa yang terjadi di kediaman Darwin seketika menggemparkan jagat media.Dari tiga puluh nyawa yang Galih temui, hanya satu yang masih memiliki kesempatan hidup, yaitu pekerja kebun Darwin. Sedangkan dua puluh delapan pelayan lainnya ditambah sang nyonya rumah, mereka meregang nyawa dengan cara yang tragis. Semua pelayan dikurung di dalam gudang yang diberi gas beracun, sedangkan suara seperti benda jatuh yang sempat Galih dengar, tak lain paman penjaga kebun berniat membuka pintu menggunakan potongan besi. Hanya saja, tubuhnya yang sudah sangat lemas meski telah melepas kaos

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   80.

    “Ya Tuhan bagaimana ini?” Dyra yang panik berniat pergi keluar untuk memanggil mereka yang berjaga, agar membantunya memindahkan Ghavin ke dalam kamar. Khawatir Martin tiba-tiba kembali keluar kamar dan mendapati putranya tidak sadarkan diri.Namun, ketika hendak melangkah, Dyra justru dikejutkan dengan tarikan di tangannya. “Mas?” Secepat kilat Dyra bisa berpindah tempat—duduk di atas pangkuan Ghavin yang masih memejamkan mata. Masih terlalu terkejut, Dyra menatap heran Ghavin yang bergeming. “Mas bisa mendengarku?” Ghavin perlahan membuka mata. “Kenapa tidak menjawab! Aku benar-benar takut sesuatu terjadi padamu,” gerutu Dyra yang malah Ghavin balas dengan senyum tipis.“Sebenarnya aku ketiduran tadi.” Ghavin menyingkirkan anak rambut Dyra yang menghalangi pandangannya. “Itu artinya aku sudah mengejutkanmu?” Ghavin tidak akan menjawab meski itu yang sebenarnya terjadi. “Maaf,” ujar Dyra pelan disertai menyesakan. “Tidak perlu minta maaf. Aku bisa mengabaikan apapun kesalahan yang

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   79. Diantara dua pilihan

    “Ma.. mama.. suara lemah Bella terus memanggil Mia yang tak kunjung menjawab. Mendapati rumah dalam keadaan sepi, pun kamar utama kosong, Bella semakin khawatir sesuatu terjadi pada sang mama.“Bagaimana ini, Mas. Mama tidak bisa dihubungi.” Perasaan Bella bertambah tak karuan, ketika mencoba menghubungi nomor pribadi sang mama yang ternyata berada di luar jangkauan. “Kamu yang tenang, ya. Sebaiknya duduk dulu.” Karena memang kondisinya masih sangat lemah setelah kembali dari villa, Bella menurut saat dibimbing duduk di sofa. “Aku benar-benar khawatir, Mas.” Suara Bella sudah bergetar, membayangkan Darwin juga tega membahayakan nyawa wanita yang selama ini setia, dan patuh terhadap dirinya dengan semua peraturan yang terkadang tidak masuk akal.“Percayalah mama akan baik-baik saja.” Galih menenangkan. “Sama seperti kita, pertolongan datang di waktu yang tepat.” Melihat Bella mengangguk patuh meski kecemasan masih terlihat jelas di wajahnya, Galih memilih ikut duduk. Ia seakan lupa

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   78. Kembali dengan selamat

    “Syukurlah.. akhirnya kalian pulang juga.” “Papa? Kenapa belum tidur?” Setelah sempat terkejut mendapati sang ayah ada di ruang tengah sendirian ketika hari sudah larut malam, Ghavin malah mencemaskan kondisi Martin. “Papa butuh sesuatu? Atau merasa tidak nyaman? Mau ke rumah sakit?” Ghavin yang masih terbawa ketegangan siang tadi, bertanya tidak sabar. “Tidak. Papa baik-baik saja. Papa hanya ingin menunggu kalian.” Ghavin seketika menghela nafas panjang, dan beralih menatap sang istri. Dilihat dari perubahan wajahnya, sepertinya Ghavin sadar sudah berlebihan. Seperti yang Dyra duga—Martin belum bisa tidur sebelum melihat dirinya dan Ghavin kembali. Untuk itu, ia menyarankan mereka lebih dulu membersihkan diri dan berganti pakaian di hotel terdekat sebelum kembali ke rumah. Sedangkan Janur serta Derry yang masing-masing mengalami luka tembak, tidak mau di bawa ke ruang sakit. Mereka memilih mengobati sendiri, dan kembali ke hutan. Ternyata Darwin tidak datang sendiri. Masih

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   77. Berhasil dikalahkan

    “Awas Mas!!!”Dor!Seketika kondisi berubah hening, sebuah tembakan menjadi akhir dari ketenangan yang terjadi. Naasnya, belum juga kesadaran Dyra kembali, suara tembakan kembali terdengar.“Mas…” Mulut Dyra bergerak tanpa suara. Tubuhnya mendadak lemas. Tulang-tulang melunak seperti jelly. Nafas tersendat, tapi mampu melepas tekanan yang menghimpit dada.“Mas! Kamu terluka?” Galih yang khawatir segera bertanya sambil mendekati Ghavin.“Tidak. Aku baik-baik saja. Kau datang di waktu yang tepat. Terima kasih.” Ghavin hanya tidak menyangka Darwin akan berakhir di tangan Galih yang bahkan membunuh serangga saja dia tidak tega.Beberapa saat sebelumnya. Di balik sofa Ghavin masih sempat membalas tembakan Darwin hingga beberapa kali. Sedangkan Dyra yang berada di dekapannya menutup telinga dengan kedua tangan. Suara tembakan seakan mampu menembus gendang telinga. Dyra terlalu takut membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Apalagi jika sesuatu yang buruk sampai terjadi pada Ghavin.Kendat

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   76. Mulai terbiasa

    “Kalian berkumpul disini rupanya?” Suara itu menarik perhatian Ghavin. Begitu menoleh, dan tahu siapa yang ada di belakangnya, Dyra segera berpindah ke belakang sang suami yang juga sigap melindungi dirinya.Darwin datang disertai seringai licik menghiasi wajahnya yang dingin. Dia juga sempat melirik pintu kamar Bella yang sudah tertutup.“Aku akui, keberuntungan ada dipihak kalian. Selama ini tidak ada satupun yang bisa keluar pulau pribadiku dengan kondisi selamat.” Ghavin pilih tidak menjawab sarkasme Darwin, tapi bukan berarti ia tidak siaga jika tiba-tiba pria itu menyerang. Meski sebenarnya sedikit tenang sebelum meninggalkan pulau Darwin, jaket anti peluru milik Ghavin diberikan kenapa Dyra, sedangkan Ghavin bergantian mengenakan milik Derry yang memaksa memberikannya.Tapi kendati demikian, saat mereka di serang ketika kapal sudah bersandar, Ghavin tetap merasa takut luar biasa Dyra bisa terluka. Ketakutan yang kali ini kembali ia rasakan. Darwin hanya sebongkah daging terbu

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   75. Rencana jahat

    Tidak menemukan Bella di kamar mereka, Galih bergegas naik ke lantai dua. Meski dengan kondisi yang masih sangat lemas, Galih tetap memaksakan diri mencari keberadaan sang istrinya. Dengan kondisi Bella yang masih sering muntah, sebelumnya Galih memilih menempati kamar di lantai satu lantaran tidak mau sang istri kelelahan naik turun tangga. “Anda siapa?” Sesampai di lantai dua, Galih justru dikejutkan dengan keberadaan wanita paruh baya yang tengah sibuk menyiapkan peralatan yang ada di atas meja. Tapi Galih sangat yakin, wanita itu bukan penjaga villa. “Saya yang akan membantu mengeluarkan janin Nona Bella.” Karena memang tidak mengetahui siapa Galih, wanita itu bicara jujur.“Apa! Siapa yang menyuruhmu membunuh anakku!” Galih yang murka lantas melangkah lebar mendekati wanita itu yang juga langsung terperanjat. Baru sadar telah melakukan kesalahan dengan bicara jujur. “Benar, Darwin yang membayarmu!” Galih mencengkram kedua bahu wanita itu hingga membuatnya meringis kesakitan. “

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status