Share

Bab 15

Masih saja hati Sisi dibuat bertanya-tanya. Ditambah Damar sama sekali belum memberinya kabar, kalau dia sudah ada di Jakarta. Kesal juga, hari ini Sisi. Kerjaannya hanya mengamati handphonenya dan menanti pesan dari Damar. Namun, belum jua hadir pesan itu.

Setidaknya, katakan 'hai' saja Sisi pasti sudah senang. Tapi ini aneh, belum juga kirim pesan untuknya. Atau, barangkali Sisi merasa ge er?  Menanti-nanti dan berharap banyak. Padahal Damar, pacarnya saja bukan! Sisi ngedumel sendiri dalam hati.

Sisi berpikir, justru ia ingin menghindari lelaki yang bernama Rio itu. Eh, malahan masih saja dipertemukan terus.

Sisi mengetuk-ngetukkan telunjuk kanannya pada meja kerjanya di kantor. Hari ini pikirannya sedang melanglang buana.

"Si!"

Tiba-tiba Sisi tersentak dari lamunannya.

"I-iya Pak!" Sisi langsung bersikap tegak duduknya.

"Saya, mau laporan hasil riset kamu minggu kemarin," pinta Pak Bimo.

Pak Bimo adalah atasan Sisi di te

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status