Share

Bab 20. Nama

Tak membutuhkan waktu lama bagi Sheyra untuk segera akrab dengan ibu mertuanya. Terlebih lagi, baik Pak Rivandi maupun Bu Hanum, keduanya sudah sama-sama mau menerima kehadirannya di rumah besar itu.

Sungguh, kali ini Sheyra seperti merasa telah berada di tempat yang tepat, walaupun keberadaannya di sana diawali dengan sebuah kebohongan. Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah berdoa agar kebohongannya akan selalu tertutupi dan tidak terbongkar di kemudian hari.

Sheyra tidak bisa membayangkan seandainya suatu hari nanti, ayah dan ibu mertuanya mengetahui ayah biologis anak yang di kandungnya. Pasti, keduanya akan sangat marah dan kecewa.

"Mikir apa sih, Shey? Kenapa suka melamun terus?" Pertanyaan dari Arya itu membuat Sheyra tersenyum tipis.

Dia yang tidak berniat mengatakan apa yang sedang ada dalam pikiran pun memilih mencari topik pembicaraan lain. "Kamu udahan mandinya?" tanya Sheyra sambil menelisik penampilan Arya yang sudah tampak segar dengan kondisi rambutnya yang basah.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status