Share

Perkara Burung

“Jangan ngomong begitu, Mak. Setiap ucapan itu jadi doa. Memangnya emak nggak ingin anaknya sukses gitu?”

Mendengar ucapan anaknya, Painem menjewer telinga Syams. “Tanpa kamu minta, emak selalu mendoakanmu, Syams.”

“Ampun, Mak! Syams udah beristri. Jangan jewer telinga Syams terus. Malu dong kalau dilihat orang.”

“Kamu juga ngeselin, Syams.”

Mereka sudah sampai di pasar desa yang tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Di pasar itu memang pedagangnya tidak sebanyak di pasar pusat pada umumnya. Namun, berbagai kebutuhan bahan pokok untuk kehidupan sehari-hari sudah cukup lengkap di sana. Painem juga berjualan di pasar itu semenjak Syams masih kecil. Hanya dari situlah mata pencaharian mereka selama ini.

“Nggak buka warung, Mak?” tanya Mita yang baru saja membuka tokonya.

“Libur, Mbak Mita. Besan saya mau datang. Jadi mau beli daging sama sayuran.”

“Sendiri, Mak?” tanya Mita.

“Sama Syams. Dia kayaknya di warung.”

Mendengar jawaban Painem, Mita hanya ber oh ria kemudian masuk ke k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Syams....memang kita harus punya strategi menghadapi orang hobi berhutang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status