Saat Elena hanya bersama-sama dengan Luna saja, hari-hari Elena seolah-olah berlalu tanpa ada artinya. Begitu berat menjadi seorang ayah sekaligus ibu bagi anak kami satu-satunya. Tetapi Elena tidak pernah mengeluh sedikitpun. Semua hal Elena kerjakan untuk menghidupi dirinya dan juga putri kecilnya. Karena santunan kematiannya Joshua tidaklah bisa digunakan dalam waktu yang lama.
Dengan bekerja membawa Luna kecil sudah biasa bagi seorang Elena. Meskipun hari-hari yang dilalui seorang Elena tidaklah mudah,tetapi Elena begitu beruntung selalu mendapatkan boss yang baik hati yang mengijinkan dia membawa Luna sembari bekerja. Hari demi hari Elena jalani dengan tabah dan sabar meskipun didalam kesendiriannya sebenarnya Elena selalu merindukan sosok Joshua untuk berada selalu disampingnya.
"Luna, Mama nanti belikan Luna snack kesukaan Luna ya, sepulang Mama kerja! ". Dan Luna pun mengangguk pertanda mengerti instruksi dari Mamanya. Elena menghadiahkan Luna makanan kes
Elena terus dan terus melalui hari-harinya yang sendirian tanpa seorang Joshua disampingnya. Hari-hari itu hanya berlalu begitu saja seolah-olah memang tiada arti. Sehingga tak terasa Luna beranjak semakin dewasa. Luna tumbuh menjadi seorang perempuan yang cantik dan juga baik hati sama seperti Mamanya. Dan setelah sekian lama Elena bekerja kepada orang lain, akhirnya Elena bisa membuka rumah makan kecil-kecilan atau sebut saja warung sederhana. Perlahan tetapi pasti, mulailah berdatangan pelanggan warung makan Elena. Bunga tulip bunga favorit Elena,meskipun hanya sekedar bunga imitasi ,selalu Elena pajang disetiap sudut warung sederhananya. Sehingga menambah kesan manis pada setiap sisi warung makannya. Seperti biasanya,sup abalone kesukaan Joshua adalah menu pendamping utama favorit setiap pelanggan mereka. "Saya pesan sup abalone ya Luna satu porsi !". Ucap salah seorang pelanggannya. "Baik, Tante tolong ditunggu ya sup abalone nya. Seger
Hari ini adalah hari minggu pagi yang cerah. Elena dan juga Luna begitu bersemangat karena hari ini adalah hari dimana mereka meluangkan waktu sejenak untuk melepaskan rasa penat setelah sekian lama mereka hanya menghabiskan waktu berada diwarung makan sederhana mereka."Luna,pantai ini begitu indah bukan?. Ini adalah pantai yang penuh dengan kenangan bagi Mama dan juga Papamu. Dahulu kala Papamu melamar Mama dipantai ini. Banyak kenangan berharga ternyata bagi Mama tersimpan disini! ". Ungkap Elena kepada putrinya Luna."Pantai ini memang indah, Ma. Luna ingin Mama tahu bahwa meskipun Papa sudah tidak berada disisi kita saat ini ,tetapi Luna yakin bahwa Papa pasti sangatlah bahagia diatas sana melihat kita selalu perlu memiliki satu sama yang lainnya. Karena pada kenyataanya Luna sangatlah bangga memiliki seorang Ibu seperti Mama. Mama adalah seorang superhero bagi Luna, Ma!". Lunapun memeluk Elena dan memberikan kecupan dipipinya.Sementara i
Elena dan juga Luna kembali beraktifitas seperti biasanya. Pagi hari saat mentari belum bersinar,mereka sudah bergegas menuju warung sederhana mereka. Bukan mengejar hasil dari penjualan,tetapi karena banyak pelanggan setia mereka sudah siap menunggu meskipun terkadang warung makan Elena belum saatnya buka. Elena dan juga Luna merasa bahagia karena meskipun tidaklah banyak uang hasil dari berjualan makanan di warung sederhana mereka,mereka bahagia karena mereka bisa berbagi kebahagiaan kepada para pelanggannya lewat cita rasa masakan dari warung makan mereka. "Hai,selamat pagi Ibu Elena dan kak Luna,jam berapa ya warung Ibu buka?. Ibu saya menyuruh saya untuk segera bergegas kemari,dia takut kalau nanti saya tidak cepat pulang karena terlalu lama menanti pesanan di antrian pembelian masakan yang selalu dimasak oleh Ibu Elena ". Tanya seorang gadis seusia Luna yang memang selalu hampir tiap hari pergi ke warung sederhana Elena. Karena Ibu gadis itu begitu menyukai mas
Dan melangkahlah Joshua kedalam warung sederhana milik Elena itu. Hatinya masih saja was-was kalau saja Elena menyadari kehadirannya. Tetapi bisa jadi mungkin keberuntungan masih berpihak kepadanya. Ternyata, Luna yang kebetulan sedang merapikan meja nomor 1, posisi meja serta kursi-kursi itu yang berada tepat disebelah samping kanan depan pintu masuk warung makan sederhana mereka itu. Sambil mengarahkan pandangan matanya kedalam dapur warung makan itu, Joshua dikagetkan oleh sapaan Luna yang tiba-tiba saja terdengar olehnya. " Wah bapak cepat sekali mengantarkan pesanan bunga milik ibu saya !. Pas sekali saat ini sedang tidak banyak pelanggan yang datang. Bapak mau minum apa,biar saya ambilkan !". Ucap Luna kepada Joshua. " Ah, janganlah repot-repot,nak !. Bapak pamit pulang ya !. Bapak tidak enak hati karena setiap kali bapak mampir,pasti kamu selalu menawarkan bapak minuman ". Balas Joshua kepada Luna yang merasa sungkan sekaligus takut kalau
Mengantarkan pesanan bunga adalah pekerjaan yang sudah biasa dilakukan olehku,Joshua. Berbanding terbalik dengan indah dan segarnya warna-warna bunga itu,hari-hariku hanya berlalu begitu saja seolah-olah terasa hambar dan tanpa warna. Bukan aku tidak menyukai kesempatan kedua yang diberikan Tuhan kepadaku,tidak. Bukanlah itu. Hanya saja aku terus saja berfikir kapankah bisa hari-hari ku yang lainnya bisa aku lewati bersamanya." Joshua, kenapa wajahmu sedari kemarin terlihat lesu? ". Ujar Mr Black heran." Ah....,aku hanya memikirkan Elena. Rasanya ingin segera aku menghampirinya dan juga memeluknya. Tetapi pasti bukanlah saat ini. Bagaimanakah Elena bisa menyadari kehadiranku tanpa aku memberitahukan langsung kepadanya, Mr Black? ". Balas Joshua kepada Mr Black sedih." Yah....hmmm !.Sabar Joshua. Kurasa pelan-pelan kau harus memikirkancaranya! “. Bukan aku tidak mau mem
" Joshua, bagaimanakah kira-kira perasaanmu saat ini ?. Apakah kau merasa sedih melihat mereka berdua yang selalu merindukanmu saat mengunjungi makammu ini ? “. Tanya Mr Black penasaran kepada Joshua seraya memperhatikan Luna dan juga Elena dari kejauhan.“ Kurasa rasa sedih itu sudah melekat kepadaku sedari lama, Mr Black !. Ingin rasanya segera aku menghampiri mereka dan memeluk mereka berdua dengan erat. Tapi bukanlah saat ini,kan ?”. Balas Joshua yang lesu karena rasa sedihnya itu. “ Aku rasa pasti Elena segera menyadari kehadiranmu,Joshua. Bersabarlah saja. Dan temukanlah cara untuk Elena bisa menyadari k
Joshua yang sedang melamun tiba-tiba saja dikagetkan oleh Mr Black yang memanggilnya dengan teriakan yang memekikkan telinganya. “ Bapak Joshua Abraham...!. Tolong jangan melamun saja !“. Ucap Mr Black kencang-kencang pada Joshua yang sontak saja membuatnya terkaget-kaget. “ Bisa tidak kau ini sekali saja tidak membuatku kesal, Mr Black?. Jantungku rasanya mau lepas karena teriakanmu itu !”. Balas Joshua sembari mengelus dadanya. “ Ayolah Joshua, santai saja. Bunga-bunga disini bisa mati layu kalau kau terus-terusan melamun dan tidak mempedulikan bunga-bunga dihadapanmu ini !”. Jawab Mr Black seraya menyirami sebagian bunga-bunga dan tanaman hias yang berada ditoko bunga itu. “ Ah, entahlah tiba-tiba saja terbersit dikepalaku,aku lantas memikirkan Elena. Perasaan yang aku belum luapkan ini seakan mengganjal benakku, Mr Black !”. Tutur Joshua sembari mengambil alat penyiram bunga dan perlahan menyirami bunga-bunga dihadapannya itu. “ Aku
Saat itu ditoko bunga, Joshua yang sedang menyirami tanaman-tanaman hias sedikit tersenyum bahagia karena sudah meletakkan bunga tulip segar diatas meja makan dirumah Elena itu. Dari kejauhan nampak Mr Black memperhatikannya tersenyum bahagia sembari merapikan bunga-bunga segar dietalase toko. Dengan cepat, Mr Black menghampiri Joshua. Dan segera menanyainya seolah begitu penasaran. “ Joshua, tidak pernah aku melihatmu tersenyum seperti sekarang ini. Apa yang sudah kau lakukan,memangnya ?”. Tanya Mr Black heran. “ Ah, aku hanya meletakkan bunga tulip segar diatas meja makan dirumah Elena. Itu saja !. Aku sudah bahagia meskipun hanya sekedar memberinya bunga tulip segar secara diam-diam. Aku hanya ingin sekedar mengenang kisah masa laluku bersama-sama dengan Elena dan juga Luna “. Ucapnya pada Mr Black sembari melanjutkan menyirami tanaman-tanaman hias itu. “ Pasti Elena dan juga Luna putrimu terheran-heran,melihat ada bunga tulip segar yang tiba-tiba