-Married With MANTAN-
.......
Pagi-pagi sekali Meysa pergi bekerja, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan kedua orang tuanya. Dia cukup kecewa sekarang kenapa orang tuanya bisa seenaknya mengambil keputusan tentang siapa yang akan menjadi teman hidup Meysa.
"Selamat pagi bu, ini ada kiriman untuk ibu." Kata Sekertaris Meysa sambil menyerahkan sebuah kota kepada Meysa.
"Dari siapa ini Rin?" Tanya Meysa sambil melihat bagian kotak siapa tau ada nama pengirimnya.
"Tidak tau bu, saat saya hendak masuk ke dalam kantor ada seseorang yang memberikan kotak itu untuk saya dan mengatakan jika kotak tersebut untuk ibu." Jelas Rini, Meysa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu dia masuk ke dalam ruangannya. Dia penasaran siapa yang mengirim kotak tersebut namun Meysa baru ingat jika pagi ini dia ada meeting dengan karyawannya jadi Meysa meletakkan Kotak itu di atas mejanya saja lalu keluar untuk menuju ke ruang meeting.
"Selamat pagi, kita langsung saja ya." Kata Meysa, di dalam ruangan itu mereka berdiskusi untuk mencari penata rias, Mc dan lainnya karena Meysa tidak ingin kejadian waktu itu terulang lagi. Saat dimana penata rias yang ia pesan tidak datang dan membuat Meysa harus sibuk kembali untuk mencari yang baru.
"Saya sudah membuat daftar untuk kandidat yang cocok di bagian penata Rias bu Meysa." Ujar salah satu dari orang yang berada di dalam ruang rapat.
"Boleh saya lihat, kemudian untuk Mc bagaimana?" Meysa mengecek nama-nama yang ada di sana, dia ingin mencari penata Rias yang humble dan cara kerjanya cepat dan bersih.
"Bagaimana menurut kalian tentang penata rias yang bernama, Rahel apa disini ada yang mengenalnya?" Tanya Meysa, dia tertarik dengan Rahel dan juga saat mengecek beberapa hasil make up nya sangat cocok dan simple.
"Saya bu, kami kebetulan tinggal di apartemen yang sama." Dera mengangkat tangannya, Meysa mengangguk.
"Jadi Dera, kamu beritahu Rahel tentang ini. Saya harap dia mau bergabung bersama kita disini." Dera mengangguk, kebetulan sekali temannya itu sedang tidak ada job lebih baik dia bekerja menetap saja bersama Wedding organizer Meysa yang cukup terkenal ini.
"Bu untuk Mc kami menyarankan, Juan dan Dera saja. Karena mereka beberapa kali sudah pernah menjadi Mc di acara besar." Dera terkejut, dia tidak bisa. Menjadi seorang bendahara saja Dera sudah kelimpungan apa lagi harus menjadi Mc.
"Bagaimana Dera, Juan? Saya akan menambah gajih kalian 2 kali lipat dari gajih sebelumnya." Tawar Meysa, dia tidak akan bertele-tele bila ingin usahanya berhasil. Apa lagi dia tahu jika Juan dan Dera adalah 2 orang yang sangat profesional dalam bekerja.
Dera hendak menolak namun saat mendengar jika gajihnya akan naik 2 kali lipat dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Baik bu saya siap, Juan?" Tanya Dera, pria yang di panggil Juan itu langsung mengangguk tanda setuju. Dia juga tidak ingin munafik dia butuh uang sekarang dan tawaran Meysa sangatlah menguntungkan untuk apa dia menolak lagi.
"Baiklah, untuk penata rias dan Mc sudah selesai. Saya harap kinerja kita untuk perusahaan ini semakin meningkat. Kerja sama tim adalah yang utama. Selamat siang dan terima kasih, silahkan istirahat." Meysa keluar dari dalam ruang meeting tersebut tidak ada kendala yang sangat berarti untuk meeting kali ini jadi Meysa memiliki waktu istirahat sekarang.
Meysa kembali ke dalam ruangannya, cukup bahagia rasanya saat dia sudah bisa memiliki usaha sendiri dan beberapa karyawan yang sangat profesional dan baik terhadapnya.
Meysa duduk menyender di kursinya lalu menutup matanya sebentar, untungnya akibat menangis tadi malam mata Meysa tidak membengkak jika tidak dia tidak bisa ikut meeting. Saat menutup mata nya Meysa teringat akan kotak yang di berikan oleh Rini tadi pagi dia langsung membuka matanya dan menatap kotak tersebut, karena penasaran Meysa langsung mengambil gunting di laci nya lalu membuka kotak tersebut.
Meysa terkejut saat melihat isi dari dalam kotak itu, dia mengeluarkan semuanya dan alangkah terkejutnya dia saat tahu siapa pengirim dari kotak itu.
Di dalam kotak tersebut berisi foto-foto Meysa dan Saga dulu, bahkan saat mereka tidur tanpa sehelai benang pun. Jangan salah sangka dulu saat itu Saga tengah sakit dan merasa kedinginan dan Meysa yang masih polos langsung melepas bajunya dan memeluk Saga ymagar pria itu merasa hangat.
Ada surat juga di dalam kotak tersebut yang berisi.
"Kau masih ingat ini sayang? bagaimana jika aku memperlihatkannya kepada orang tua kita?
Jika kamu tidak ingin itu terjadi terimalah pernikahan kita sayang, jangan lupa dandan cantik nanti malam keluarga kita akan bertemu untuk membahas hari pernikahan kita.
I love you babe....
Your husband....
❤Sagara Alditama❤
Meysa meremas kertas itu setelah ia selesai membacanya, dia melihat beberapa foto masalalunya bersama dengan Saga hal itu membuatnya kembali teringat akan masalalu nya.
"Aaargghh....sial lihat saja aku akan membalas mu berengsek!" Maki Meysa lalu setelah itu dia merobek foto-foto tersebut. Melihat foto itu membuat Meysa kembali teringat akan masalalunya.
Sudah cukup dulu Saga mempermainkan tidak lagi untuk sekarang, karena Meysa tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Saga memang pria berengsek dari dulu sifat itu tidak bisa hilang, ingin rasanya Meysa mencakar wajah tampan Saga dan membuatnya rusak tidak berbentuk lagi.
.......
Di lain tempat Saga tersenyum-senyum sendiri ketika mengingat wajah marah Meysa dulu, dia berangan-angan apakah wajah itu masih sama ketika marah. Dan mungkin saja sekarang Meysa tengah marah.
"Woy kenapa senyum-senyum sendiri?" Kata orang itu yang baru saja masuk ke dalam ruang Saga tanpa mengetuk pintu yang membuat Saga terkejut.
"Aishh dasar kebiasaan, kau tidak memiliki akhlak kalau masuk ke ruangan ku!" Kata Saga dengan jengkel yang membuat tamu tak diundang tersebut terkekeh pelan melihat wajah sangar Saga.
"Santai bro, gitu aja marah. Lagi ngelamun yang jorok ya ayok ngaku." Tuduhnya yang membuat Saga melemparinya menggunakan sebuah kertas yang ada di atas mejanya.
"Jangan mengada yang ada kamu tuh otak mesum." Balas Saga lalu dia berjalan menuju kulkas kecil miliknya dan mengambil 2 kaleng beer lalu memberikannya kepada tamunya.
"Sudah lama kita gak ikut reuni, kita di undang lagi kau harus ikut karena disana akan ada Meysa." Katanya Saga terkejut, benarkah Meysa akan hadir ke acara tersebut tapi beberapa tahun ini Meysa selalu tidak datang karena alasan yang klasik yaitu sibuk akan pekerjaanya.
"Kamu yakin Ren?" Tanya Saga memastikan lalu meminum beer nya jika Meysa datang maka dia pun akan datang. Ah jadi tidak sabar untuk pergi kesana
"Yakinlah, orang mereka yang ngundang." Kata Reno dia menatap sahabatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kamu datang?" Tanya Reno memastikan.
"Tentu saja, aku tidak mungkin menyia-nyiakan moment ini." Seringai di wajah Saga sudah membuktikan bahwa pria itu memiliki rencana jahat untuk acara ini.
"Jangan lupa katanya kita bakal nginap 2 hari di villa yang udah di pesan oleh mereka."
"Bagus, aku mau kau dan Jimmy membantu ku."
"Tentu saja my bro, tapi harus ada imbalannya." Kata Reno dan Saga mengangguk. Untuk imbalan dia tidak segan mengeluarkannya karena ini demi Meysa gadisnya.
........
-Married With MANTAN-........Meysa pulang saat jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, tidak ada orang di rumah itu. Mungkin orang tua nya masih berada di luar.Meysa langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu setelah itu ia mengambil handuk dan memasuki kamar mandi. Malam ini ia akan berendam sebentar karena ia merasa badannya sungguh sangat lengket oleh keringat.Meysa menuangkan sabun beraroma wangi di dalam bathtub lalu setelah itu ia masuk ke dalam bathtub lalu setelah itu ia memejamkan mata nya sejenak.......Di tempat lain Saga tengah berada di ruangannya ia masih belum berniat untuk pulang ke rumah karena ia masih memikirkan bagaimana caranya agar Meysa mau menikah dengan dirinya. Ia tahu jika Meysa akan menolak tapi harus bagaimana pun dia akan memaksa wanita itu untuk menjadi miliknya kembali.Saga sadar dirinya sangat egois namun tidak bisa ia pungkiri lagi jika saat ini ia jatuh cinta kembali dengan gadis yang dulu pe
Married with MANTAN.......Saga keluar dari dalam mobilnya, ia berjalan dengan penuh wibawa. Di sampingnya ada Nadia yang dengan setia membawa berkas dan juga tas milik Saga."Selamat datang, silahkan tuan David sudah menunggu anda." Ucap pria yang menyambut kedatangan Saga dan juga Nadia di restoran mewah tersebut.Mereka masuk ke dalam lif karena ruang rapatnya berada di lantai 3 itu khusus untuk private room.Saga setelah sampai di tempat tujuan, Saga langsung masuk disana sudah ada seorang pria yang dulunya cupu dan juga sangat tidak 'buruk' dalam hal mendekati wanita."Selamat datang tuan Alditama, silahkan duduk." Sambut David dengan sangat ramah, sekarang yang bisa Saga lihat dari pria ini adalah dia tampan, gagah dan berkharisma jelas sekali perubahan yang di alami oleh seorang David."Terima kasih, Mr. Harrison." Balas Saga.Lalu setelah itu rapat dimulai, Saga membatalkan pembangunan hotel di daerah yang sudah mereka
Married With MANTAN ...... Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, cukup lama Meysa dan David menghabiskan waktu bersama. David mengantarkan Meysa sampai ke depan mobilnya, tadinya David ingin mengajak Meysa pulang bersama namun Meysa mengatakan jika dirinya membawa mobil sendiri. "Kau yakin ingin pulang sendiri?" Tanya David dia khawatir Meysa mengangguk. "Tentu saja, aku sudah biasa pulang sendiri. Kalau begitu aku duluan ya." Kata Meysa David meng-iyakan lalu mobil Meysa perlahan menghilang dari pandangan David. David masuk kedalam mobilnya, suasana hatinya sedang bagus hari ini. Pertemuannya dengan Meysa sangat berharga bagi David namun David tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu karena ia tahu Meysa akan menikah dengan Saga pria yang ia cinta sejak jaman SMA. Mobil David perlahan meninggalkan parkiran ia tidak tahu jika sejak tadi gerak-geriknya sudah di awasi oleh seseorang yang tidak dikenal.
Jam 1 siang semua rombongan yang akan mengadakan reuni kumpul di bandara. Kedua teman Saga sudah ada di sana, kedua playboy itu menggoda beberapa Adik kelas mereka yang belum menikah. "Aku tidak menyangka kau semakin cantik saja Leona." Mendengar hal itu bukannya senang Leona malah mendengus kesal dengan Jimmy yang terus mendekati nya. "Menjauh dari ku Jim!" Usir Leona, Reno yang ada di samping Jimmy langsung tertawa terbahak-bahak baru kali ini ada seorang perempuan berbicara sangat ketus kepada Jimmy sang primadona sekolah setelah Saga. Leona berjalan meninggalkan Jimmy dan juga Reno ia menyambut kedatangan Meysa yang baru saja tiba. Wanita itu sepertinya berangkat bersama David. Siapa yang tidak mengenal David, dia adalah pria culun yang sangat pendiam dulu namun sekarang dia adalah arsitek muda yang sangat tampan dan kaya raya. "Cie...cie, sekarang sama David ya." Kata Leona tidak lama dari itu teman mereka yang satunya datang dan ikut berga
Married With MANTAN ........ Sesampainya di villa Meysa dan kedua temannya langsung membaringkan David di atas ranjangnya. Teman-teman yang melihat hal itu semakin penasaran, karena tadi David baik-baik saja. Karina keluar untuk mengambil air hangat dan juga handuk agar bisa membersihkan luka di wajah David yang sangat mengerikan. Meysa merasa bersalah saat melihat keadaan David, dia tidak menyangka bahwa Saga akan berbuat seperti ini dan membuat David pingsan. "Gue nyari kotak obat dulu ya." Kata Leona lalu ia keluar dari kamar itu yang menyisakan Meysa dan David saja. Teman-teman yang ada di depan pintu langsung dibubarkan oleh Leona dan mereka tidak mendapatkan berita apa-apa. Sedangkan di tempat lain, Saga menyeka darah yang mengalir dari bibir dan juga pelipisnya. Dia belum puas menyakiti pria itu namun saat melihat Meysa membela David tiba-tiba perasaan Saga terluka. Dia tidak sanggup melihat Meysa lebih perhatian dengan pria lai
Married With MANTAN.......Meysa tidak menjawab, dia menghindari tatapan Saga yang seolah sangat berharap dengan jawabannya. Meysa memilih untuk mengambil kotak obat yang ada di kamar tersebut lalu ia membersihkan wajah Saga yang penuh dengan darah tadi."Aku tidak apa sayang, aku hanya butuh jawaban untuk pertanyaan ku tadi." Ucap Saga namun kembali Meysa tidak menggubris nya. Meysa sangat takut jika ia kembali percaya kepada Saga. Meysa takut ia akan di selingkuhin oleh pria yang sampai saat ini masih saja mengisi hatinya."Aku harus kembali ke Jakarta." Ucap Meysa, lalu tanpa menatap Saga lagi Meysa langsung keluar dari dalam kamar itu. Meysa mengambil tasnya dan juga koper yang ia bawa tadi, malam ini dia harus pergi dari sini.Inilah kenapa Meysa sangat malas berbaur bersama dengan teman sekelasnya, di kelas dulu ia sangat dikucilkan karena mereka menganggap Meysa pembuat masalah untuk mereka.Karena jam masih pukul 7 malam beberapa te
Married with MANTAN........Menjelang pukul 6 pagi, Meysa sudah bersiap siap untuk cek out dari penginapannya karena ia akan mengambil penerbangan awal hari ini.Semalam Rini telah menghubungi nya dan mengatakan jika Gilang, salah satu karyawan Meysa ijin karena ibunya meninggal dan Meysa sangat kasihan kepada pria itu, oleh sebab itu Meysa harus segera kembali ke Jakarta."Halo Rini, saya ingin kamu menjemput saya di bandara nanti." Kata Meysa, sebelum dia berangkat meninggalkan penginapan tersebut"Baik bu, kira-kira jam berapa ibu sampai di bandara nanti?" "Tunggu saja di sana pukul delapan." Lalu setelah itu sambungan telepon berakhir. Meysa membawa kopernya dan keluar dari dalam kamar.Sesampainya di lobby Meysa menyerahkan kunci kamarnya lalu setelah itu ia mencari taxi namun tidak beberapa lama sebuah taxi berhenti di depan Meysa yang mem
Happy reading........."Tidak perlu membantu ku, pergi!" Ucap David sambil menepis tangan Jimmy yang hendak membantunya keluar dari dalam kamar, hari ini mereka semua memutuskan untuk pulang saja karena acara yang mereka susun telah hancur semalam.Beberapa dari mereka mengutuk kedatangan Meysa yang bisanya hanya membuat semua orang berada dalam kesusahan dan membuat acara mereka batal."Dasar sialan, kemana perginya jalang itu?!" Tanya seorang wanita yang tak lain adalah Celia wanita yang sejak kemaren selalu menyumpahi Meysa dengan kata-kata kotor dari dalam mulutnya."Siapa yang kau sebut jalang?!" Tanya Karina dengan berkacak pinggang di depan Celia, Celia memutar bola matanya dengan malas. Menghadapi Karina memang membutuhkan tenaga untuk Celia ini bukan kali pertamanya berurusan dengan teman dari Meysa si jalang pembuat masalah itu."Siapa lagi kalau bukan teman kamu yang sok cantik itu!" Jawab Celia dengan lantang yang membuat bebera