Share

Bab 198

Author: Miana
Zayn dengan santai bersandar di kursinya, tersenyum sinis memandangku, seolah-olah menunggu jawabanku.

Aku melontarkan tatapan yang dalam, berdiri dan berjalan ke arah mereka.

Aku memandang Cindy dan berkata dengan nada dingin, "Pertama, Alfie bukan pacarku."

"Kedua, kami orang biasa memang begini, jelas tidak sebanding dengan kamu, Nona Cindy yang begitu mulia."

"Jadi, Nona Cindy, kalau bertemu aku lagi, sebaiknya jangan sapa aku, supaya tidak merendahkan derajatmu."

Cindy langsung terlihat sangat kecewa, "Nona Audrey, aku cuma heran dengan pilihanmu, kenapa kamu sampai bilang begitu."

"Tapi, bagaimanapun, kita tetap teman, apalagi kamu dan Kak Zayn punya hubungan itu ...."

"Hubungan apa?"

Aku mulai marah, sebenarnya aku sudah sangat kesal bertemu mereka, dan Cindy malah terus-menerus mengejekku.

Aku menatap Cindy dan berkata dengan jelas, "Aku dan Kak Zayn sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi, jadi ...."

Belum selesai bicara, Zayn tiba-tiba berdiri.

Dia terlihat agak marah, kursi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hervina Wulandari
jangan kebanyakan iklan dong capek nungguinnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 199

    Aku terkejut dan duduk tegak, mengira aku salah dengar.Beberapa detik berlalu, ketukan pintu terdengar lagi.Aku mengerutkan kening, berdiri dan berjalan ke pintu, "Siapa?"Tidak ada jawaban dari luar.Perasaan tidak enak segera melanda hatiku.Jika itu kakakku atau Alfie, mereka pasti akan langsung menjawab begitu aku bertanya.Namun, orang di luar itu diam saja.Jangan-jangan itu Zayn?Hatiku mulai panik, dan aku bertanya lagi dengan suara tegang, "Siapa? Kalau tidak bicara, aku tidak akan buka pintu!"Masih tidak ada jawaban dari luar.Aku mengerutkan kening dan menekankan, "Kalau tidak bicara, aku benar-benar tidak akan buka pintu."Lama sekali, akhirnya terdengar suara dari luar.Dingin dan dalam, "Buka pintu!"Dengan nada yang penuh perintah, membuatku terkejut.Benar-benar suara Zayn!Ternyata aku meremehkan kekuasaannya, baru dua jam lebih, dia sudah menemukan tempat tinggalku.Lalu, ke mana aku bisa lari?Aku menempelkan tubuhku ke pintu, merasa panik dan bingung.Dia datang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 200

    Namun, setiap kali aku mundur, dia mengikuti satu langkah.Akhirnya, aku terpojok di sudut dinding.Dia menopang dinding, mengurungku di antara dirinya dan dinding, matanya yang gelap menatapku tanpa berkedip.Aku panik dan mengalihkan pandangan, bertanya, "Kamu sebenarnya mau apa?"Tadi di toilet restoran, aku sudah jelas-jelas bilang padanya, aku tidak mungkin kembali bersamanya.Lalu, dia sebenarnya ingin apa?Zayn memandangku dari atas, napas hangatnya terasa di wajahku.Hatiku panik dan berdebar, aku membungkuk hendak melarikan diri.Namun, lengannya meluncur ke bawah dan menghalangiku lagi.Aku kesal memandangnya, "Zayn ...."Zayn tersenyum tipis, aku tidak tahu, apakah itu perasaanku saja, tetapi di matanya yang gelap seperti ada kilatan terluka.Namun, melihat ekspresi dingin dan ejekan di wajahnya, aku merasa aku hanya berlebihan.Zayn berkata padaku, "Kamu lebih pilih tinggal di tempat seperti ini daripada ikut aku ke vila?""Ya!"Aku menjawab dengan tegas.Baik untuk diriku

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 201

    Saat merasakan sentuhannya di dadaku, aku terpekik dan buru-buru memeluk tangannya.Aku sangat panik sampai suaraku berubah, "Zayn, a ... apa yang kamu lakukan? Bukankah barusan kamu bilang kamu ti ... tidak begitu tertarik?"Tepat pada saat ini ada orang yang mengetuk pintuku lagi.Diikuti oleh teriakan Alfie, "Audrey, buka pintunya. Ini aku, Alfie."Kepalaku pusing, mengapa Alfie datang lagi?Aku menatap Zayn yang menatapku sambil terkekeh dan kobaran amarah tiba-tiba muncul di matanya yang dingin.Dia melepaskan tanganku dan sengaja mengerahkan tenaga pada jarinya.Aku memelototinya dengan marah.Sebagai balasannya, dia mengejek dengan nada jenaka.Alfie masih berteriak di luar pintu, "Audrey, tolong buka pintunya. Aku dan ibuku tidak bisa menghabiskan kepitingnya. Besok pasti membusuk, jadi aku membawakannya untukmu. Kamu makanlah. Ini sangat mahal, jangan sampai mubazir."Zayn mengatupkan bibirnya dan terkekeh di telingaku, "Lihat, inilah pria yang kamu minati. Dia memberimu sisa

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 202

    Demi kesehatan bayi dalam perutku, aku terpaksa mengatakan ini meskipun aku takut padanya.Zayn tersenyum.Dia membuang rokoknya ke tempat sampah di sebelah, kemudian bersandar di sandaran sofa dan menatapku sambil terkekeh, "Kamu suka dengan pria tadi karena dia tidak merokok, 'kan?"Aku, "..."Imajinasi pria ini sungguh luar biasa.Aku berkata dengan serius, "Zayn, percaya atau tidak, Alfie cuma rekan kerjaku. Rekan kerja! Tolong berhenti membuat tebakan tentang aku dan dia seperti ini!""Rekan kerja?"Zayn menelan dua kata ini dan meletakkan tangannya di belakang sofa sambil mengetuk dengan santai.Sulit bagiku untuk tidur dengan adanya dia di sini.Aku bertanya lagi kepadanya, "Sebenarnya apa maumu datang mencariku malam ini?"Dia menatap malam di luar jendela dan berkata setelah beberapa saat, "Gelang yang diberikan nenekku padamu ....""Gelang itu sudah kuperbaiki. Meski ada retakan, sama sekali tidak terlihat dengan mata telanjang.""Tolong bantu aku kembalikan kepada nenek. Aku

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 203

    Aku tertegun sejenak, tetapi bibi itu melihatku dan langsung memanggilku sebelum aku bisa mengatakan sesuatu.Aku berjalan mendekat dan melihat penampilannya yang sangat kesakitan, jadi aku tidak tahan lagi untuk bertanya, "Bibi, ada apa denganmu?"Bibi memegang perut sambil menghela napas dan berkata dengan nada tertekan, "Kemarin kamu ajak Alfie makan di mana? Ada yang tidak beres dengan kepiting yang dibawa pulang. Aku dan Alfie muntah serta diare setelah makan.""Alfie juga bilang harga kepiting itu 7,7 juta. Kulihat bocah itu pasti sedang membual. 770 ribu masih lumayan.""Audrey, bukannya bibi mengkritikmu. Kalau kamu enggan mengeluarkan uang untuk mentraktir Alfie makan besar, kamu bisa membawanya ke warung.""Sekarang perutku masih sakit setengah mati.""Bibi, bagaimana kalau aku mengantarmu ke rumah sakit untuk diperiksa?"Bibinya buru-buru melambaikan tangannya dan berkata dengan sinis, "Cuma sakit perut, ngapain pergi ke rumah sakit? Apakah berobat tidak butuh uang.""Hiss!"

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 204

    Alfie sudah menghampiriku sebelum aku mendekat.Setelah itu, beberapa rekan kerjanya tersenyum intim ke arahku."Yo, Kak Alfie, kamu bilang pacarmu akan memasak dan mengantarkan makanan enak untukmu. Tidak kusangka apa yang kamu katakan itu benar.""Hei, kali ini Kak Alfie tidak membual. Lihat betapa cantiknya wanita cantik ini.""Benar, lihat wajahnya dan kaki lurus jenjangnya itu. Benar-benar membuat kami iri!"Aku mengerutkan kening dan menatap Alfie, "Apa maksud mereka?"Mungkin dia mendengar nada suaraku agak marah, jadi Alfie melambaikan tangan kepada para pekerja, "Sudahlah, jangan mengolok-olok kami. Audrey tidak suka bercanda.""Hei, Kak Alfie, kamu masih memanggilnya dengan mesra.""Benar, Alfie, kamu benar-benar hebat. Kapan kamu menemukan pacar secantik itu? Intinya dia bahkan memasak sendiri dan membawakannya untukmu.""Benar, pacar yang begitu cantik dan lemah lembut, tolong bantu kami perkenalkan beberapa gadis sepertinya lagi.""Aduh, tolong jangan menertawakanku lagi.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 205

    Alfie berkata pada dirinya sendiri lagi, "Aku tahu, kemarin kamu pasti membuat pacarnya marah di restoran, jadi dia datang kemari untuk membuat perhitungan denganmu.""Pasti begitu. Kalau tidak, kenapa kemarin wanita cantik itu juga pergi tanpa membelikan apa pun kita?""Dasar kamu ini, orang itu mengundang kita dengan niat baik, tapi kamu malah membuat mereka marah. Sekarang orang itu datang untuk membuat perhitungan denganmu."Aku diam-diam menertawakan diriku sendiri.Lihatlah bahkan orang luar seperti Alfie pun tahu Cindy adalah pacar Zayn.Sambil menahan kesedihan di hatiku.Aku berbalik perlahan.Kulihat Zayn duduk santai di kursi makan dengan sebatang rokok di tangannya.Astaga. Tadi kulihat ada orang yang duduk di sana saat masuk, tetapi punggungnya menghadap ke arahku.Aku juga sama sekali tidak menyangka itu adalah dia, jadi aku tidak memperhatikannya.Kalau tahu itu adalah dia, seharusnya aku berbalik dan lari begitu masuk.Zayn menatapku sambil tersenyum, menghisap rokok da

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 206

    Zayn bersandar di kursinya dan tersenyum jenaka.Dia berkata kepadaku, "Dengar, bukankah pacarmu menyuruhmu untuk meminta maaf padaku? Kok masih berdiri?"Saat Zayn mengatakan ini, Alfie mendorongku ke arahnya.Senyuman Zayn menjadi semakin lebar dan tatapannya terlihat sangat sinis.Dia tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arahku.Dia menunduk untuk menatapku. Ada rasa dingin, ejekan dan kebencian di sepasang mata yang dalam.Aura intimidasi yang kuat muncul lagi.Aku ingin mundur, tetapi kakiku seolah tumbuh akar dan aku tidak bisa mengangkatnya seberapa keras aku berusaha.Dia tersenyum padaku dan tiba-tiba berkata sambil tertawa penuh arti di telingaku, "Menurutmu apakah pacarmu akan bersedia kalau aku menyuruh pacarmu untuk mengantarmu ke kasurku atau tidak?""Cukup!"Aku mendorongnya sekuat tenaga dan berteriak, "Aku sudah bilang berkali-kali kalau dia bukan pacarku, kenapa kamu selalu saja tidak mengerti!?""Aku tidak mengerti?"Zayn menertawakan dirinya sendiri, tawanya sangat din

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 516

    Uh!Aku benar-benar tidak bisa melanjutkan topik pembicaraan ini saat menatap kedua matanya yang gelap."Hati-hati?"Zayn mendekatkan diri padaku sambil tersenyum nakal.Aku menatapnya dan tertegun sejenak.Harus aku akui, senyuman Zayn cukup menawan.Saat serius, Zayn terlihat terkendali, tapi saat tersenyum nakal, Zayn terlihat jahat dan sombong.Meskipun aku sudah berhubungan badan dengannya berkali-kali, aku tetap saja malu, jantungku berdebar kencang saat membicarakan hal-hal seperti itu dengannya.Aku tidak mau berbicara dengannya lagi, jadi aku langsung berjalan masuk ke ruangan.Pria itu segera mengikuti lalu menutup pintu di belakangnya.Aku tertegun sejenak dan menoleh ke arahnya. "Sudah malam, kamu tidak mau tidur?""Aku akan tidur di sini," kata Zayn, lalu berbaring di tempat tidurku seperti biasa.Aku merasa cemas. "Jangan, tempat tidur kecil sekali, kamu juga terluka. Bagaimana kalau aku tidak sengaja menekan lukamu?"Zayn tidak mengatakan apa-apa, tapi bersandar di sanda

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 515

    Yang kudengar adalah dengusan teredam.Suara itu membuatku panik, "Zayn?"Orang itu tidak menjawab dan hanya berdiri di sana sambil berpegangan pada kusen pintu.Aku segera meraih saklar lampu depan.Saat lampu besar di ruangan itu menyala, aku melihat Zayn berdiri di depan pintu dengan wajah pucat sambil menutupi dadanya."Ah, ada apa denganmu? Apa aku membentur lukamu?"Aku segera mendekat untuk membantunya.Dia menarik tangannya dengan marah dan menatapku dengan tatapan marah serta sedih.Aku meminta maaf dan melihat lukanya dengan cemas.Aku melihat dada pria itu mulai berlumuran darah lagi.Aku merasa sangat tertekan dan berkata dengan jengkel, "Dada dan punggungmu terluka. Bukannya berbaring di atas kasur, ngapain lari ke sini di tengah malam?"Zayn menarik napas seolah menahan amarahnya.Dia menatapku dengan serius dan berkata dengan gigi terkatup, "Aku sudah menunggumu di bangsal seharian dan kamu bahkan tidak datang menemuiku."Ada kejengkelan dan kebencian dalam suara suram i

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 514

    "Dorin ...." Aku menatapnya dengan serius, "Apa kamu marah karena kakakku sudah punya pacar?"Dorin tertegun sejenak dan menggelengkan kepalanya, "Tidak, yang membuatku marah adalah dia memperlakukanku sebagai orang luar! Bagaimanapun, aku ini bisa dianggap sebagai sahabat kalian."Aku mengerutkan kening dan menatapnya, merasa agak khawatir.Sebaiknya tidak seperti yang kuduga. Dorin adalah orang yang sangat penting bagiku dan aku tidak ingin dia terluka.Sepertinya ekspresiku agak serius.Dorin memegang lenganku dan berkata sambil tersenyum, "Ngapain begitu serius? Tidak, aku juga tidak marah pada kakakmu.""Aku cuma heran, bukankah kakakmu itu agak lambat? Kok tiba-tiba bisa punya pacar?""Terakhir kali saat kamu memberitahuku, kukira kamu bercanda."Senyuman Dorin agak dipaksakan dan aku berkata kepadanya dengan serius, "Kaki kakakku pernah terluka sebelumnya dan dia bertemu gadis ini saat berada di rumah sakit, lalu berpacaran dengannya.""Meski aku tidak tahu apa cerita di antara

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 513

    Kakakku bingung, "Apa maksudmu? Apa dan siapa yang kamu lupakan?""Pernahkah kamu pernah bertemu Zayn dan Arya saat kami berusia sekitar 12 atau 13 tahun?""Tidak, sama sekali tidak. Audrey, apa yang kamu katakan? Aku sama sekali tidak mengerti."Mendengar ucapan kakakku, aku pun ikut bingung.Aku dan kakakku tidak terpisahkan sejak kecil. Kalau aku bertemu Arya dan Zayn saat masih berusia 12 tahun, juga berteman baik, mustahil kakakku tidak tahu."Audrey, ada apa denganmu hari ini? Kenapa bicara yang aneh-aneh? Kenapa tiba-tiba menyebut masa kecilmu?" Kakakku bertanya dengan cemas dan suaranya penuh keraguan.Aku menghela napas berat, "Makanya, Zayn dan Arya bilang aku bertemu mereka saat kecil dan punya perjanjian dengan mereka. Mendengar cara bicara mereka, sepertinya kami bertiga sangat akrab saat kecil, tapi aku sama sekali tidak ingat ini.""Jadi aku curiga aku kehilangan ingatan itu karena sesuatu.""Tapi tidak peduli seberapa keras aku berusaha mengingat, aku tidak bisa menging

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 512

    Dorin memelukku sambil tersenyum. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan wajah sedih, "Audrey, kamu baik-baik saja, 'kan? Tidak kusangka ternyata Yosef adalah orang seperti itu. Untung saja saat itu kamu tidak bersamanya."Yosef mendekatiku karena Zayn menyukaiku.Sekarang kalau dipikir-pikir, semuanya terjadi karena suatu alasan dan Zayn tidak menyukaiku tanpa alasan.Mengingat aku tiba-tiba saja kehilangan ingatan, aku buru-buru meminjam ponsel Dorin untuk menelepon kakakku.Aku menelepon dengan nomor Dorin dan kakakku langsung menjawab, tetapi yang terdengar adalah suara seorang wanita."Halo, siapa di sana?"Aku mengerutkan kening, mengapa aku merasa suara itu terdengar tidak asing.Berpikir mungkin itu adalah gadis yang sangat disukai kakakku, aku buru-buru menyapa, "Halo, kamu Sella? Mana kakakku? Ada yang ingin kutanyakan padanya."Sebelum aku bisa menyelesaikan ucapanku, orang itu tiba-tiba mengakhiri panggilan.Aku terkejut dan saling memandang dengan Dorin.Dorin bertanya

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 511

    Setelah terdiam sejenak, dia tersenyum dan berkata, "Tenang saja, aku tidak marah. Setiap orang berhak menyukai orang lain dan aku tidak berhak ikut campur.""Kalau kamu menyukai Zayn, silakan. Kalau suatu hari nanti kamu ingat waktu kita bersama dan kamu masih suka Zayn, aku akan menyerah."Aku mengatupkan bibirku dan berkata, "Bukan itu yang ingin kukatakan padamu."Arya mengernyitkan dahi dan setelah beberapa saat, dia seolah telah menebak sesuatu dan berkata sambil tersenyum, "Kamu ingin memberitahuku tentang Yosef, 'kan?"Aku mengangguk dan berkata, "Kamu yang menelepon polisi, 'kan?"Arya tiba-tiba terlihat senang, "Sepertinya kamu tidak mau aku menelepon polisi. Kenapa? Kamu merasa kasihan padanya?""Tidak, hanya saja ...." Aku masih merasa ketakutan saat teringat adegan di lift sebelumnya.Aku berbisik, "Aku bertemu dengannya saat dia dibawa pergi oleh polisi."Arya mengatupkan bibirnya tanpa berkata apa-apa.Aku melanjutkan, "Kondisinya sangat buruk. Dia bahkan memohon padaku

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 510

    Aku kembali ke bangsal dengan berat hati. Aku ingin menelepon Arya, tetapi aku tidak punya ponsel.Aku berbaring di atas kasur, bertanya-tanya mengapa Yosef tiba-tiba dibawa pergi oleh polisi.Baik Zayn maupun aku tidak melaporkan kasus ini.Tiba-tiba aku teringat apa yang Arya katakan kepadaku tadi malam. Dia berkata akan mempersulit hidup Anto dan seluruh Keluarga Hale.Jadi, Arya yang melaporkan kasus ini?Semakin aku memikirkannya, semakin aku takut.Kalau Yosef tahu Arya-lah yang melaporkan kejahatan tersebut dan menyuruh polisi untuk menangkapnya, dia pasti akan hancur.Aku tidak tidur nyenyak pada paruh kedua tadi malam. Sekarang aku berbaring di atas kasur dan langsung tertidur.Saat setengah tertidur, aku merasakan seorang perawat masuk. Dia mengukur tekanan darahku, lalu memberiku penguat janin dan menyuruhku untuk tetap berada di atas kasur.Aku mengangguk dan tertidur lagi setelah dia keluar.Aku merasa sekelilingku berisik dan ingin membuka mata untuk melihatnya, tetapi ak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 509

    "Zayn!"Aku hampir mati tertawa. Dia adalah Pak Zayn yang bermartabat, tetapi dia malah berebut roti denganku.Aku sengaja memarahinya, "Bukankah ada sup daging yang Nona Cindy masak di tengah malam untukmu? Minumlah itu."Zayn mengerutkan kening dan menatapku dengan ancaman dan kekejaman tersirat di sepasang mata gelapnya.Tatapan itu langsung mengingatkanku pada tatapan garangnya saat dia menyiksaku di atas kasur.Aku menelan ludahku dan buru-buru berkata, "Oke, kuberikan padamu. Aku pergi dulu."Setelah mengatakan itu, aku buru-buru berlari keluar.Pipiku begitu panas sehingga aku menutupi wajahku dan bergegas menuju pintu masuk lift dengan kepala tertunduk.Rasanya sangat menyenangkan setelah aku membuka hati kepada Zayn. Akhirnya dia tidak lagi menyakitiku dengan membela Cindy secara mati-matian.Mengingat dia mengabaikan Cindy dan bersikeras untuk memakan sarapan yang kubeli, hatiku terasa bahagia.Dengan suara 'ding', pintu lift terbuka.Aku menundukkan kepala dan berjalan masuk

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 508

    Aku mengerutkan kening, kemudian berbalik sebelum melihat Henry dan Cindy muncul di pintu.Tidak terdengar suara apa pun saat pintu dibuka.Mengapa aku tidak mendengar suara apa pun saat keduanya masuk?Henry terlihat menggoda, "Oh, sepertinya aku datang di waktu yang salah."Dibandingkan Henry yang menggoda, sorot mata Cindy agak suram.Akan tetapi, wajahnya masih terlihat lemah dan menyedihkan.Dia memanggil Zayn dengan air mata berlinang sebelum mendekat.Dia membawa sebuah rantang.Begitu melihat sarapan yang aku beli untuk Zayn, dia mulai menuduhku lagi, "Nona Audrey, Kak Zayn terluka parah, kok kamu malah membelikan sarapan yang tidak karuan ini? Ini kotor dan tidak sehat."Saat berbicara, dia menjauh dariku sebelum membuka rantang yang dia bawa sebelum berkata kepada Zayn dengan suara lembut, "Kak Zayn, ini sup daging yang kumasak di tengah malam. Sup ini paling enak di musim hujan. Minumlah selagi panas."Aku mendengus, "Tahu apa kamu? Orang yang terluka seperti dia paling bagu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status