Share

15

15

                Morgan sedang duduk di kursi kerjanya. Matanya berkabut seperti sedang memikirkan sesuatu. Tak fokus dengan pekerjaanya sudah pasti membuat ia melamun dari pada berpikir. Pertemuannya dengan adiknya, Mika. Kemarin adalah pukulan paling sakit yang pernah ia rasakan.

                Tautan di kening Morgan makin berkerut saat Morgan merasa telah gagal menjadi keluarga untuk adiknya sendiri. Lebih mementingkan tujuannya tanpa menanyakan keadaan adiknya itu.

                “Seenggaknya, apa kalian engga bisa pura pura khawatir?”

                Kembali, pertanyaan sarkasme Mika memb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status