Share

Chapter 35

—Lila Winter

Dalam keterburu-buruan, aku dan Ferdi berebutan saat mandi di bawah shower. Tidak ada yang mau mengalah.

Selagi mandi, kami masih bisa saling menggoda dan memberi kepuasan. Walau akhirnya itu benar-benar membuat Dev dan Esme menunggu sedikit lebih lama di restoran.

Aku berusaha ramah dan tidak membahas apa pun yang bisa mengundang mulut Esme berbicara, seolah dia akrab dengan kehidupanku di luar jamuan makan malam ini.

Kami mungkin terlihat dekat, tapi ini teramat sangat canggung untukku.

“Sayang, aku harus menjawab panggilan sebentar.” Ferdi mengejutkanku dengan gerakan mendorong kursinya yang nyaris tanpa suara. Dia sudah menempelkan bibirnya di telingaku sekilas, lalu pergi.

Dia sangat terburu-buru. Aku harus terbiasa. Harus. Itu pasti urusan pekerjaan. Dia orang hebat, Lila. Pahlawan untuk negara, mengertilah.

Sepeninggal Ferdi, tidak sekalipun aku mengajak Dev berbicara, bahkan mulutku segera terkunci ketika Esme selesai menceritakan sesuatu yang sejak tadi tidak kus
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status