Share

Bab 17

Lingerie Untuk Siapa?

Part 17

Wulan

Kami berdua duduk di kursi taman rumah sakit. Setelah memperkenalkan Mas Haris pada Mas Abi dan orang tuanya serta Bu Zubaedah, aku pamit untuk bicara berdua dengan Mas Haris.

Mas Haris menggenggam lembut jemariku sambil menceritakan kenapa ia bisa ada di rumah sakit ini. Katanya waktu sampai di panti asuhan, Mas Haris melihat aku pergi dengan Mas Abi dan Bu Zubaedah. Tanpa pikir panjang, Mas Haris mengikuti kami.

"Maaf, Mas, tapi, aku nggak bisa pulang sekarang. Apalagi Kean masih di rumah sakit. Bagaimana pun juga, aku harus menunggu Kean, setidaknya sampai dia boleh pulang ke rumah. Walaupun mereka tidak menyalahkan aku, tapi, tetap saja, aku merasa bersalah. Karena, Kean jatuh saat sedang bersamaku. Lagian, masih ada beberapa pesanan kue yang belum selesai. Aku harap, Mas ngerti, sekali ini, aja."

Mas Haris mengusap lembut punggung tanganku. "Iya, tapi, jangan lama-lama, ya. Dan jangan capek-capek. Hm?"

Aku mengangguk. Mas Haris mengusap peru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status