Bab 7. Bertemu Tuan muda Qin ChenLing dan Leona berjalan di tempat sepi, dua sosok baru saja membeli makanan hangat, Leona mengajak Ling duduk di bawah pohon meningkatkan makanan. Tidak lama setelah itu terlihat tuan muda Qin berjalan menghampiri mereka, Ling yang mengenali Tuan muda Qin berdiri memberikan hormat."Hormat tuan muda, senang bisa bertemu denganmu lagi!" ucap Ling membungkukkan badan"Terima kasih, ayo kita duduk!" sahut Tuan muda Qin Che"Iya!" "Perkenalkan dia Leona!""Namaku Qin!"Sambil menikmati makanan, Qin Chen menceritakan semua yang diketahui setelah satu bulan terakhir, ia juga belum kembali ke rumah dan di anggap sudah mati. Leona terlihat kesal mendengar nama keluarga Wen, ditambah lagi Ling sempat mendapatkan siksaan. Tuan muda Qin mengerutkan keningnya."Nona ada apa?" "Tidak ada!" "Tuan muda jadi apa rencanamu, aku juga menjadi buronan!" ucap Ling"Tenang, sekarang ayo kita kembali kerumah untuk bertemu ayah!" Ling berhenti melangkah "tapi, bagaimana
Bab 8. Menjadi murid sekte tiga lantaiSemua orang berkumpul di ruang ujian untuk menyaksikan murid baru yang dibawa pemimpin keluarga Qin, tetua Mo Ji berdiri di samping batu spiritual, ia menjelaskan kalau batu yang ada di hadapan mereka adalah batu spiritual untuk mengukur kemampuan tubuh. Qin Chen meletakan tangan kanan di tengah batu spiritual."Ayo kita lihat tuan muda Qin, sebatas apa kemampuannya di masa depan!" ucap Tetua pertamaSinar cahaya terlihat dari bawah naik ke atas menyelimuti batu, setelah berhenti di titik 90% batu spiritual, semua tetua berdiri dengan perasaan terkejut."Luar biasa… 90% batu Spiritual memberitahu kemampuannya di masa depan, dia akan menjadi legenda petarung!" ucap tetua ketiga Mo Yuhi"Putraku… akhirnya aku memiliki putra yang memiliki takdir istimewa!" "Ini gila… Tuan muda Qin adalah orang berbakat tahun ini, 90% batu spiritual memberitahu masa depannya akan begitu cerah!" ucap salah satu murid seniorTetua Mo Ji melihat ke arah Ling "sekarang
Im 09. Kota Kincir AirKota Kincir Air dipenuhi pendatang yang ingin mengikuti acara lelang, jalan masuk benar-benar padat dan tempat acara lelang benar-benar penuh. Perlahan matahari mulai tenggelam, tidak lama setelah itu suara sorakan terdengar dari dalam, di atas gerbang kota tiga pemuda duduk menunggu acara lelang selesai. "Tunggu saja sampai acara lelang selesai, pasti ada beberapa orang yang mencurigakan setelah itu!" ucap Qin ChenLing melihat ke samping "Qin Chen, apa yang akan kita lakukan?" "Kita cukup mengikuti mereka sampai ke markas, setelah itu kembali ke sekte!""Oke!" Lima Jam Kemudian.Tepat tengah malam, acara lelang sudah selesai, semua orang berbalik meninggalkan kota kincir air. Di pinggir hutan terlihat tiga sosok bersembunyi, mereka mengintai kelompok pria berjubah merah bersembunyi di pinggir jalan utama."Jajan ini memang sepi, mungkin mereka menunggu salah satu orang yang lewat sini!" bisik LingQin Chen melihat ke samping "iya, aku pikir begitu? Kita tun
Bab 10. Melakukan pelatihanLing dan yang lainnya sudah melihat gerbang sekte tiga lantai, semua orang berjalan memasuki gerbang. Semua tetua berlari melihat kedatangan tuan muda Qin dan yang lainnya, mereka melihat tuan muda Qin terbaring lemas dengan luka serius. Tetua pertama meminta untuk segera membawanya ke ruang perawatan."Cepat bawa ke ruang perawatan!" perintah tetua pertama kepada murid lainnyaLing terbaring kelelahan, Leona merendah tubuhnya membantu Ling berbangun."Terimakasih!""Apakah kamu terluka?" "Tidak, aku hanya kelelahan menggendong Qin Chen sepanjang perjalanan!""Ayo, bersihkan dirimu… setelah itu kita makan bersama!""Iya!" Ling melihat ke arah Qin San, Qin Mei, dan Qin Yuri, ia memberikan hormat sebelum berbalik pergi. Tiga sosok berjalan menuju kediaman masing-masing, Ling dan Leona sudah berada di kamar."Jangan lama-lama, aku sudah lapar!" ucap Leona"Iya!" Disisi lain, tetua Vendor penjahit bekas tebasan pedang di belakang tubuh Qin Chen. Sambil melak
Bab 11. Latihan Bersama Sekte Danau LotusLing terbaring tidur di samping Leona yang sedang berkultivasi, ia sudah kelelahan karena berkali-kali gagal membangkitkan kekuatan warisan, setelah tertidur pulas energi tak terlihat memulihkan kondisi Ling dalam waktu singkat. Sedangkan Leona tetap berfokus memulihkan kondisi tubuh.Perlahan matahari pagi menyinari sekte tiga lantai, suara ayam berkokok membangunkan semua murid. Ling membuka matanya, pandangan pertama adalah sosok cantik Leona. Leona sudah berdandan menggunakan jubah sekte, sedangkan Ling masih mengusap mata mengantuk."Aku mau tidur lagi!”"Eh. Apa kamu lupa kalau hari ini kita latihan bernama murid sekte danau lotus?""Oh iya, aku ingat!" ucap Ling berlari menuju kamar mandi15 menit kemudian.Ling dan Leona berjalan keluar kamar menuju halaman, di halaman semua murid sudah berkumpul, yang belum datang hanya Ling dan Leona."Hoi .. ayo cepat!" teriak Qin Chen"Tunggu!" Semua murid sudah berkumpul, saat itu juga mereka ber
Bab 12. Menerobos Tahap KetigaSemua murid sudah memasuki latihan inti, yaitu menempa tubuh fisik. Satu hari berlalu, akhirnya Ling bisa menembus tahap ketiga yaitu kultivasi alam. Kecepatan Ling hanya disadari oleh Leona yang mengetahui identitas sebenarnya dari Ling, sosok cantik mengajak pria di sampingnya menerobos di tempat sepi karena ada hal yang tidak boleh diketahui banyak orang. "Sepertinya tempat ini cocok, ayo lakukan sekarang!""Oke!" ucap Ling duduk di bawah pohonLeona merapalkan segel tangan "Formasi Leluhur Terbuka!"Ling kehilangan kesadaran, diagram lingkaran dengan pola 1000 sudut berputar-putar membantu menyerap energi alam dalam jumlah besar. Sosok Ling diselimuti energi tak terlihat, hanya orang-orang yang memiliki penglihatan spiritual tingkat tinggi bisa melihat jenis energi yang dimiliki pemuda di depan Leona. Satu jam kemudian.Aura ganas melonjak-lonjak di sekitar, perlahan formasi menyegel kembali kekuatan leluhur, yang tersisa hanya energi basis ketiga
Bab 13. Cerita Dari Pandai BesiAcara latih tanding sudah selesai, semua murid melakukan aktivitas masing-masing. Di bawah pohon tiga sosok duduk bernaung dari panasnya terik matahari, Ling melihat pisau kecil yang diberikan Leona saat pertama bertemu. Sedangkan Qin Chen bersandar tidur di batang pohon. Panasnya terik matahari membuat kepala sedikit pusing, namun tidak untuk Leona yang memiliki energi bersuhu dingin. "Leona, sepertinya aku harus memiliki senjata baru, lihatlah? ini mengalami lecet!""Em… itu pikirkan nanti, pusaka akan hadir apabila kamu sudah cukup untuk menggunakannya!""Maksudnya?" "Setiap orang pasti memiliki warisan pusaka, jadi tak perlu khawatir kalau tidak memiliki pusaka!" sahut Qin Chen"Iya!" "Hoi…. Berkumpul!" teriak semua orangLing, Leona, dan Qin Chen berjalan menuju lapangan, setelah berada di sana ia mendengarkan Tetua He berencana menyerang markas perampok beberapa hari lagi. Semua murid terlihat bersemangat, mereka dipersilahkan istirahat sebelum
Bab 14. Tiga Petarung Topeng Perak Di sore hari, matahari kuning hampir tenggelam menggelapkan dunia. Ling duduk santai di teras rumah, ia baru saja selesai berkultivasi, sebelum itu Ling mengantarkan sepasang belati tua untuk diperbaiki. Disisi lain, Qin Chen membantu ayahnya menyiapkan barang-barang sebelum menyerang kelompok perampok merah.Ling melihat telapak tangannya "kenapa aku terus gagal mengaktifkan kekuatan warisan, bagaimana aku bisa menjadi kuat kalau begini!" Ling menatap matahari, perlahan matahari tenggelam menggelapkan dunia, Ling berjalan menyalakan api obor, setelah itu berjalan keluar rumah mencari keberadaan Qin Chen."Dimana dia ya? Qin Chen bilang menemani ayahnya?" gumam Ling menggunakan topengTidak lama berjalan, Ling mendengar suara minta tolong dari arah lain, ia berlari untuk memeriksa keadaan sekitar. Ling melihat salah satu kamar penginapan, seorang pria merangkak mundur ketakutan dan di depan seorang wanita dengan aura membunuh."Aaaaaaaaaaa….!" suar