Kota Bulan Merah, sebuah kota yang terletak di antara dua gunung yang paling dikenal gunung kembar. Mereka memiliki ketinggian yang sama dan penuh akan pepohonan yang mana daunnya tertutup oleh salju tebal.
Kota ini sendiri memiliki tiga musim yang selalu berganti setiap saat. Ketiga musim itu ialah semi, panas dan salju.Kota Bulan Merah juga dikenal sebagai kota yang memiliki penjualan kayu tertinggi. Hal ini karena berbagai pohon di kota tersebut benar-benar berkualitas bagus.Juga, mereka memiliki berbagai toko yang menjual obat, ramuan, rempah-rempah, senjata dan masih banyak lagi. Tentu dengan hadirnya toko-toko itu, membuat kota semakin semarak.Keramaian kota sangat wajar, banyak pedagang asing yang ingin singgah dan membeli untuk perdagangan di kota selanjutnya.Tidak ada yang berani membuat onar di kota tersebut. Di bawah tuan kota sendiri, ada empat klan terkuat dan ada juga klan-klan kecil yang tentu memiliki kekuatan tidak lemah dari mereka.Kali ini, Kong Lao berjalan di jalanan kota. Banyak orang yang melihat dirinya itu dan selalu berbisik di pojokkan seolah mengejek dirinya.“Hei, lihat itu. Bukankah itu si sampah yang dibuang Keluarga Kong. Mengapa dia berjalan di kota ini!”“Haha, aku tidak menyangka sampah itu berani keluar. Apakah dia benar-benar sudah tidak takut lagi!”Meski mereka berbisik-bisik, akan tetapi suara mereka benar-benar keras. Tentu hal ini menarik banyak perhatian dan mereka akhirnya menemui akar dari permasalahan tersebut.Dua penjaga kota mendengar hal itu, pandangan mereka segera tertuju ke arah Kong Lao. Dalam sekejap mereka tersenyum mengejek dan berjalan menuju ke arah pemuda tersebut.“Hahaha, Sampah! Mengapa kau berada di sini! Kau tahu, sampah sepertimu tidak cocok berada di kota ini!”“Haha, pergilah dari sini atau kami usir dengan kekerasan!”Dua penjaga menunjukkan wajah aslinya. Mereka menyeringai dan siap mempermalukan Kong Lao. Hal ini memiliki maksud tertentu yaitu menjelekkan Klan Kong.Kedua penjaga itu berasal dari Klan Lin. Sebuah klan yang paling membenci Klan Kong. Mereka benar-benar tidak ingin Klan Kong berada di atas sendiri.Ketika menemukan celah untuk menjelekkan Klan Kong, mereka akan lakukan. Contohnya seperti sekarang, Kong Lao yang dianggap sampah dan aib dari Keluarga Kong.Kembali sekarang, Kong Lao yang menerima ejekan sama sekali tidak peduli. Dia menatap sebentar dan berbalik pergi meneruskan langkahnya.Tentu hal ini membuat kedua penjaga muram. Mereka sama sekali tidak terima dengan perlakuan yang dilakukan oleh Kong Lao tersebut.“Sampah sepertimu beraninya tidak patuh kepada kami!” salah satu penjaga melesat ke arah Kong Lao, dia dengan cepat mengayunkan kepalan tangannya.Di kejauhan, dua pengawas sama sekali tidak bergerak. Mereka tahu, tuan mudanya dapat mengatasi kedua penjaga itu. Namun, ejekan yang dilakukan penjaga, membuat mereka muram.Tepat dengan pemikiran dua pengawas itu. Kong Lao dengan santai menghindar ke samping, kemudian dirinya mengayunkan tendangan ke arah kepala penjaga.“Bam!” tendangan itu keras, seluruh orang dapat mendengar suara benturan kaki dengan kepala itu. Mata para penonton sendiri melebar, ketika melihat penjaga yang terbang dan berakhir jatuh ke tanah.“Tidak mungkin!” penjaga yang lain melihat temannya terbaring pingsan di sana. Dia tahu bahwa rekannya itu memiliki kekuatan di level dua, di mana seharusnya lebih dari cukup untuk berurusan dengan sampah Keluarga Kong.“Sial! Kau Kong Lao!” raung penjaga tersebut tak terima melihat rekannya dikalahkan.Kong Lao menatap sebentar, kemudian penjaga itu sudah tiba di depan matanya. Serangan penjaga melesat cepat menuju ke arah kepalanya.Namun, Kong Lao dengan sigap menyilangkan kedua tangannya. “Bam!” dengan suara pukulan tersebut. Kong Lao sedikit mundur dan dirinya merasakan mati rasa di tangan.‘Level tiga?’ Kong Lao merasakan pukulan penjaga tersebut sedikit keras, akan tetapi belum mencapai kekuatannya sendiri.“Jangan beraninya mengalihkan perhatian!” Penjaga melompat dan mengayunkan tendangan miliknya.Kong Lao dengan cepat merunduk. Kemudian, dia berguling ke samping ketika merasakan serangan dari atas ke bawah.Penjaga sendiri terkejut akan reaksi Kong Lao itu. ‘Mengapa refleks dari sampah ini begitu ulet. Apakah dia benar-benar bukan sampah, akan tetapi persepsiku tidak mungkin salah. Dia masihlah level nol!’Kong Lao melihat celah yang ditinggalkan penjaga itu. Tangan kanan mengepal dan berikutnya, dia menyerang dengan cepat ke arah perut penjaga tersebut.“Bugh!” kekuatan Kong Lao sudah meningkat, sehingga pukulan itu cukup untuk membuat penjaga merasakan rasa sakit.Tentu apa yang dipikirkan Kong Lao benar. Penjaga tersungkur ke tanah, dia yang level tiga dilumpuhkan begitu saja oleh level nol. Hal ini tentu tidak dirinya percayai, akan tetapi fakta susah ada.Para penonton yang menghina sebelumnya kini terdiam, mereka menunduk dan keringat dingin terus mengalir. Mereka benar-benar tidak berani menatap ke arah mata Kong Lao.Sementara itu, Kong Lao yang sudah mengalahkan dua penjaga, segera berbalik dan pergi menuju ke tempat yang dirinya inginkan.Di kejauhan sendiri, dua pengawas terdiam. Mereka saling memandang dan mengangguk dalam-dalam. Jelas tontonan barusan membuka mata mereka.“Tuan Muda dapat mengalahkan level tiga. Juga, dengan masalah ini kemungkinan besar Klan Lin akan balas dendam!”“Tenang, kemungkinan mereka akan menyerang Tuan Muda. Klan Lin pasti akan menyerangnya terlebih dahulu, beginilah balas dendam mereka!”Dua pengawas saling berbicara dampak pertarungan tuan mudanya dengan penjaga Klan Lin itu.“Sampaikan kepada Patriark, aku akan mengawasi Tuan Muda!”“Oke!”Dua pengawas berubah menjadi bayangan dan mereka mulai berpisah satu pergi ke bangunan besar, sementara yang lain mengikuti Kong Lao pergi.Di sisi lain, berita kekalahan penjaga perlahan-lahan menyebar di antara para pedagang dan klan-klan kecil. Berita ini dipastikan akan menyebar ke seluruh kota hanya butuh sehari.Sementara itu, Kong Lao sudah tiba di toko yang menjual kebutuhan yang dirinya perlukan. Ada pun uang, dia hanya memiliki seribu koin perak.Hal ini cukup untuk membeli Kristal Penentu Awan yang memiliki harga dua ratus perak.Kong Lao dengan santai masuk ke dalam toko dan saat dirinya masuk. Ada seseorang yang menyambutnya segera.“Selamat datang di toko kami....” pelayan toko seketika berhenti mengucapkan kalimatnya ketika melihat bahwa pelanggan ialah Kong Lao.‘Mengapa sampah sepertinya pergi ke toko ini!’ pelayan perempuan itu geram dan tak senang akan kehadiran Kong Lao tersebut.“Aku ingin membeli Kristal Penentu Awan, satu saja.” Kong Lao berkata dengan datar, dia tahu bahwa perempuan di depannya tengah menghina dirinya.“Maaf, Kristal tersebut telah habis dijual.” Pelayan perempuan tersenyum, akan tetapi dalam hati dia tidak ingin menjual barang kepada Kong Lao.“Oh, kalau begitu aku ingin membeli beberapa rempah-rempah.”“Maaf, Tuan. Rempah-rempah sudah dipesan oleh orang lain.” Pelayan perempuan itu berkata dengan nada ringan.Kong Lao menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian matanya berangsur-angsur menjadi dingin. Suhu ruangan menurun dan dia bertanya dengan suara dalam.“Apakah begini caramu melayani pelanggan!” To be Continued.Pelayan perempuan yang mendengar suara tersebut, seketika merinding dan penuh akan rasa takut. ‘Mengapa sampah ini begitu menakutkan?’Sementara itu, di ruangan atas toko. Seorang perempuan cantik tengah duduk sambil memejamkan mata. Namun, ketika merasakan niat membunuh di bawah. Mata perempuan ini melebar dan tubuhnya sedikit gemetar.“Niat membunuh yang kuat, sudah berapa manusia yang sudah dia bunuh!” Perempuan cantik itu melebarkan matanya. Dia menyadari asal dari niat membunuh tersebut.Hal ini membuat perempuan itu bergegas turun ke bawah dan tepat di lantai satu, dirinya melihat pemuda yang dianggap sampah oleh klannya sendiri.Perempuan cantik tersebut mengerut, kemudian dia merasakan niat membunuh itu berasal dari pemuda di depan. ‘Bagaimana mungkin? Orang yang dianggap sampah memiliki niat membunuh yang begitu padat!’“Oh, apakah kau pemilik toko ini?” Kong Lao yang semenjak tadi mengarahkan niat membunuh ke arah pelayan, segera teralih menuju seorang perempuan yang berada d
“Berhenti, sampah!” Seorang perempuan cantik menghadang perjalanan dari Kong Lao. Tentu hal ini membuat lelaki itu sedikit mengerut.“Siapa kau!” Kong Lao tidak pernah mengenali perempuan di depannya itu. Bahkan dalam ingatan asli pemilik tubuh, tidak ada sama sekali ingatan terkait dirinya.“Cih, ini pertemuan pertama kali kita! Juga, kedatanganku kesini ialah menghentikan kontrak pernikahan kita! Aku ingin memutuskan hal itu!” Perempuan tersebut berkata dengan suara keras.Seluruh orang di sekitar mereka berhenti dan memandang ke arah pertengkaran tersebut. Mereka semua juga mengenali Kong Lao itu.“Hei, mengapa sampah Klan Kong berada di tempat ini!”“Mana kutahu, seingatku dia hidup di pinggiran Klan dan tidak pernah masuk ke dalam Kota!”“Lalu siapa perempuan itu?”“Bukankah dia berasal dari Klan Hu, putri dari Patriark klan tersebut, Hu Rong!”Seluruh warga di sekitar area pertengkaran Kong Lao, seketika ramai. Mereka semua bergosip terkait pertempuran tersebut dan akhirnya ident
“Apakah benar begitu?” Seorang pria paruh baya tengah memandang ke arah luar jendela. Tepat di belakangnya sendiri ialah sosok berpakaian serba hitam layaknya bayangan.“Benar, Patriark. Tuan Muda sepertinya bersembunyi terlalu dalam.” Orang berpakaian serba hitam menunduk ke arah pria paruh baya tersebut.“Menarik, awasi saja terus. Sampai Turnamen Klan di mulai. Ingat, awasi jika ada gerakan mencurigakan dari Klan lain!” Patriark memberikan perintah dengan serius.“Dimengerti, Patriark!” Orang berpakaian serba hitam menjawab dengan patuh. Kemudian, dia melihat pria paruh baya di depannya melambaikan tangan.Tentu hal ini dirinya ketahui. Isyarat tanda bahwa dirinya boleh pergi. Orang berpakaian serba hitam seketika berubah menjadi kepulan kabut gelap, kemudian melesat pergi dari ruangan.Dalam ruangan sendiri, Patriark menatap keluar. Kemudian, tatapannya tertuju ke arah lembaran kertas di atas mejanya. Kertas-kertas tersebut ialah peserta yang akan ikut turnamen nantinya.Juga, di d
“Hutan Musibah, cocok untuk pelatihan Teknik Surga Petir milikku ini!” Kong Lao memandang ke arah hutan di depannya. Kemudian, dia melesat masuk ke dalam hutan tersebut.***Sementara itu, dua pengawas yang mengawasi Kong Lao, kini tiba di rumah tempat Kong Lao berada. Namun, ekspresi kedua orang itu berubah.“Adik Ji, sepertinya Tuan Muda tidak ada di rumah. Apakah kau bisa melacak keberadaannya?” Pria yang berpakaian serba hitam bertanya dengan nada khawatir.“Tenang Kakak Lu, aku bisa melacak keberadaan Tuan Muda!”Zhan Ji, dia adalah pria yang mengawasi Kong Lao bersama dengan Zhou Lu. Mereka berdua sangatlah setia dengan keluarga Kong, bahkan mereka siap untuk mati demi keselamatan keluarga Kong tersebut.Zhan Ji berdiri di depan tempat tinggal Kong Lao, kemudian ekspresi wajahnya mulai menjadi serius. “Kakak Lu, ikuti aku. Tuan Muda tengah melesat ke arah bukit bunga.”Zhou Lu mengangguk, kemudian kedua orang itu berubah menjadi bayangan hitam dan melesat pergi menuju ke arah buk
“Air ini, jangan bilang mata air seribu tahun, Stuci.” Kong Lao benar-benar terkejut ketika merasakan dinginnya air tersebut. Stuci, bisa dibilang air yang telah mengembunkan roh air selama bertahun-tahun. Air ini sendiri tidaklah mudah untuk ditemukan karena tempat yang biasa digunakan tidaklah banyak orang tahu. Kong Lao kali ini cukup beruntung menemui Stuci. Manfaat air itu sendiri ialah dapat memiliki sedikit esensi air, juga meningkatkan kekuatan di dalam tubuh. Menurut perkiraan Kong Lao sendiri, dia tidak bisa menyerap seluruh air Stuci tersebut. Namun dia tidak akan membiarkan seluruh mata air sia-sia begitu saja. Lelaki ini segera menemui masalah, bagaimana agar mata air tetap terjaga sampai semua dapat dirinya serap? Butuh beberapa menit untuk Kong Lao berpikir. Hanya satu cara yaitu menggunakan segel ilusi. Meski tingkat rendah itu sudah cukup untuk menyembunyikan tempat tersebut. “Dengan begitu, tidak akan ada orang yang mengetahui area ini. Sementara itu, aku perlu
Kong Zhan Yu benar-benar tertarik dengan kekuatan putranya tersebut. dia juga cukup penasaran bagaimana putranya itu dapat mengalahkan orang-orang di atasnya itu. Hal tersebutlah yang membuat Kong Zhan Yu tidak sabar untuk bertemu dengan putranya itu. *** Satu hari dalam sekejap berlalu... Di dalam gua yang cukup dalam, terdengar suara langkah kaki dan gemuruh petir. Perlahan terlihat Kong Lao tengah mempraktikkan teknik surga petir miliknya. Teknik sendiri dibedakan menjadi dua arah. Satu teknik alam dan satu teknik ilahi. Teknik alam sendiri ialah teknik yang mana kekuatannya sudah ditetapkan semenjak dibuatnya teknik tersebut. Teknik ini sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Di antara lain ialah, Bumi, Langit dan Legenda. Meski begitu masing-masing dari bagian tersebut dibagi kembali menjadi awal, menengah dan akhir. Sementara itu, teknik ilahi ialah teknik yang berkembang bersama dengan pengguna. Teknik ini akan terus meningkat berdasarkan kekuatan pengguna itu sendiri. Tid
11“Itu, bukankah Kong Lao? Si sampah dari keluarga Kong?”“Mengapa lelaki itu datang ke mari.”“Apakah mungkin untuk mengikuti turnamen?”“Haha, bagaimana dia bisa menang jika mengikuti turnamen ini!”Berbagai orang di sekitar mulai berbisik dengan antusias. Mereka mencibir tiada henti ke arah Kong Lao tersebut.Sementara itu, Kong Lao mengabaikan orang-orang itu. Dia melangkah dengan santai menuju ke gerbang masuk arena pertandingan.Tak lama kemudian, tepat dirinya tiba di gerbang arena turnamen. Dua penjaga melihat ke arah Kong Lao, pandangan mereka sedikit tidak senang. Namun mereka tetap diam dan membiarkan pria itu masuk.Kong Lao memasuki arena pertandingan. Pandangan lelaki ini tertuju ke arah empat ring yang cukup luas. Kemudian, dia mendengar suara wasit yang tengah mengumumkan siapa saja yang akan naik ke panggung pertama.Ada sekitar dua ratus peserta, entah itu dari klan besar maupun kecil. Semuanya berpartisipasi dalam pertandingan tersebut.Ketika Kong Lao masuk, seluru
“Krisis aneh ini...” Tae Shin bingung dengan perasaan aneh tersebut, setiap detik muncul dan menghilang. Perasaan itu benar-benar membuatnya menjadi lebih serius dan penuh akan waspada. Kong Lao yang melihat kewaspadaan lawan, seketika tersenyum. ‘Layak menjadi orang yang ahli dalam pedang. Aura barusan dapat dia rasakan.’ Pedang terhunus ke samping, kemudian Kong Lao menggunakan teknik meringankan tubuh. Dia melesat ke depan dan kecepatan tersebut sama sekali tidak bisa diikuti mata orang-orang di seluruh tempat penonton berada. Tae Shin yang merasakan krisis bahaya, dengan sigap mengangkat pedangnya. Kemudian, dua kilatan terus beradu pedang menciptakan percikan api di udara. Mata para penonton dan peserta sebagian di ring empat dalam sekejap kosong. Sampah? Apakah itu benar-benar sampah? Mereka semua menyangkal kata tersebut ketika melihat kecepatan dan serangan yang dimiliki oleh Kong Lao tersebut. Orang-orang yang berada di kursi penonton, menelan ludah. Mereka semua takut j