Share

BAB 16 — DIAWASI!

Entah mengapa sejak bertemu Tuan Gin dan jadi sekretaris Pak Arya, hari-hari Yura tidak tenang.

Baik di kantor ataupun tempat tidur.

Maka, Yura memutuskan tidur meski masih memakai penutup mata.

Hanya saja, tidur nyenyak Yura terusik saat menyadari sesuatu yang berat tengah menindih perutnya.

Dan juga ... desir napas teratur di belakang tengkuknya.

Yura lantas mencoba beringsut. Sayangnya, pelukan yang terkesan posesif itu sulit untuk diurai.

Tak ingin menyerah, ia berusaha mengangkat lengan Gin agar berpindah. Sayang, terlalu berat untuk diangkat dengan satu tangan.

“Gin?” Yura memanggil dengan suara sepelan mungkin, takut bila mengejutkannya.

Satu kali panggilan, tak menimbulkan reaksi apapun. Baru dipanggilan ketiga pelukan Gin perlahan merenggang seiring dengan tarikan napas panjang yang terdengar begitu dekat telinganya. “Hm?”

“Maaf ..., aku ketiduran. Aku pikir kau tidak jadi datang,” ujarnya seraya membalikkan badan menghadap dada Gin yang bidang. Indra penciumannya mulai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
curiga nih ...jgn² Gin & Arya adalah orang yg sama.... lanjut lagi kak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status