Violet membelakangi laut. Mulutnya terbuka seakan-akan dia sedang mengatakan sesuatu, kemudian dia menutup matanya dan jatuh ke belakang.Romeo membelalakkan matanya. Rasa panik menyelimuti seluruh hatinya. Dia berjuang berlari ke depan, tapi dia melihat Violet sudah jatuh ke dasar laut."Violet!"Romeo tercengang.Tadi untuk sesaat hatinya seolah-olah terbelah dua.Kedua tentara bayaran melihat itu dengan dingin, kemudian mereka pergi. Salah satu dari mereka berkata ke interkomnya, "Bos, orang itu sudah kami tangani."Romeo berlutut. Di depannya seolah-olah berubah menjadi merah darah.Dia mengingat apa yang dikatakan Violet padanya sebelum dia melompat dari tebing."Balas dendam untukku."Romeo menoleh ke dua tentara bayaran itu, kemudian dia berkata dengan sinis, "Beri tahu Howard Lionel, Grup Fernandez adalah musuhnya sekarang."Tentara bayaran itu melihat Romeo. Romeo mengucapkannya sekata demi sekata, "Aku. Akan. Membunuhnya."Kedua tentara bayaran menatap Romeo sambil menyunggin
Suara itu membuat punggung Violet merinding. Dia tanpa sadar mundur, tapi kedua pergelangan tangannya di tahan seseorang.Howard mendekat. Matanya yang membuat bulu kuduk orang berdiri tampak senang."Apa kamu takut padaku?""Persetan kamu!"Violet tiba-tiba menjadi kuat dan segera melepaskan diri dari genggaman Howard. Lalu, dia langsung mengangkat tangannya dan menampar Howard. Tamparan itu melampiaskan semua amarah dan kebencian di hatinya.Bisa-bisanya pria berengsek ini menganggapnya sebagai mangsa dan memburunya!"Tuan Howard!"Wajah Robert memucat.Satu sisi wajah Howard langsung memerah setelah ditampar Violet tadi. Sudut mulut Howard pun berdarah.Howard menyeka darah di sudut mulutnya dengan tenang, kemudian dia melihatnya."Selama beberapa tahun ini, kamu orang pertama yang bisa membuatku berdarah."Violet menyindir, "Oh, ya? Aku masih bisa membuatmu berdarah untuk kedua kalinya. Apa kamu ingin mencobanya?"Howard berdiri sambil menatap Violet dengan penuh minat. Dia melamba
Saat ini, Howard sedang duduk di kabin. Dia menopang dagunya sambil melihat cermin di depannya dengan penasaran. Dia dapat melihat setiap gerakan Violet sekarang dengan jelas."Tuan Howard ....""Menurutmu, ngapain dia?""Dia ...."Robert juga menoleh ke arah cermin. Di cermin, Violet sedang bersandar di dinding dan tidak bergerak sama sekali."Seharusnya ... dia sudah takut?""Takut?" Howard menaikkan alisnya. Dia sudah melihat banyak orang yang ketakutan karena dikurung di ruangan gelap, tapi reaksi Violet sangat berbeda dari mereka.Reaksi orang ketakutan bukan seperti ini."Buat keributan untuknya.""Baik, Tuan Lionel."Robert keluar.Tak lama kemudian, suara jerit seorang wanita datang dari sebelah. Namun, suara itu sama sekali tidak mengganggu Violet.Wanita di cermin itu tetap bergeming.Robert kembali, lalu berkata, "Selesai, Tuan Howard."Howard sedang melihat Violet melalui cermin, kemudian dia bertanya dengan alis berkerut, "Jangan-jangan ada yang melakukan sesuatu pada cerm
Violet mengantuk dan tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur. Ketika dia bangun, ruangannya gelap gulita.Oh, dia sudah mengingatnya. Dia telah dilempar ke ruangan gelap oleh anak buah Howard.Saat ini lengannya terasa perih. Violet pun mendesis. Awalnya dia ingin menarik tangannya, tapi ada suara seorang pria berkata, "Jangan bergerak!""Siapa kalian?"Saat ini suster menyalakan senter. Violet menutup matanya. Di sini tidak ada jendela dan lampu. Semuanya sangat gelap.Suster itu berkata, "Kamu demam. Bos meminta kami menyembuhkanmu."Dengan cahaya senter, Violet melihat kertas plastik yang dibuang dokter. Itu obat penurun demam.Violet menjadi lega. Dia berkata, "Sampai kapan Howard berencana mengurungku di sini?""Itu terserah Bos. Kami nggak akan berspekulasi."Melihat dokter dan suster yang datang ini tidak tahu apa-apa, Violet pun bertanya, "Kalau begitu, apa dia mau membunuhku?""Bos meminta kami menyembuhkanmu, itu berarti dia nggak ingin membunuhmu.""Baguslah. Aku mau pergi
"Di mana dia?"Howard melihat sekeliling. Setelah dia memastikan tidak ada jalan untuk Violet kabur, dia mendengar Robert di sebelah berkata, "Dia masih berada di dalam. Dia sudah masuk selama lima menit, tapi dia belum keluar.""Tanya lagi.""Baik."Robert mengetuk pintu toilet dengan keras, lalu berkata, "Buka pintu!"Tetap tidak ada suara di dalam."Nona Violet, Tuan Howard sudah datang. Kamu juga nggak bisa melarikan diri di toilet. Buka pintu!"Suara Robert makin kasar, tapi tetap tidak ada orang yang menjawab di dalam kamar mandi.Robert bingung. Dia menoleh Howard, lalu berkata, "Tuan Howard, jangan-jangan dia pingsan lagi?"Saat Howard mendengar itu, dia mengerutkan keningnya. Kamar mandi sudah terkunci dari dalam. Howard pun langsung mengeluarkan pistol dari pinggangnya, kemudian menembak pintu yang terkunci itu sekali. Setelah itu, dia menendangnya buka. Bam! Pintu kamar mandi sudah dirusaknya."Ayo."Dengan wajah masam, Howard masuk bersama Robert. Namun, dia melihat Violet
Pada saat genting, sepertinya Howard tanpa sadar menangkap lengan Violet.Apa wanita ini gila?!Saat ini, sekujur tubuh Violet sudah berada di luar kapal dan ombak sudah membasahi pergelangan kaki Violet. Selama Howard melepaskan tangannya, Violet akan langsung jatuh ke dalam laut."Tuan Howard!"Robert sangat terkejut.Bagaimana bisa ada wanita yang sangat tidak mementingkan nyawanya?Howard berkata dengan marah, "Kenapa kamu diam saja? Cepat tarik dia!""Sa ... saya akan pergi memanggil anak buah sekarang juga!""Nggak perlu!"Violet meronta sedikit, tapi genggaman Howard malah makin erat. "Violet! Apa kamu benar-benar ingin mati?!""Howard, nyawaku milikku sendiri! Hormati aku atau ...."Diamnya Violet menunjukkan kalau dia sedang melawan Howard.Howard menggertakkan giginya dan wajahnya tampak marah.Tidak ada yang boleh mengancamnya!"Tuan Howard! Ini talinya!""Tarik dia!""Baik!"Tali sudah diturunkan ke sebelah tubuh Violet, tapi Violet tampak tidak berniat untuk naik. Howard m
"Tuan Howard! Wanita ini benar-benar terlalu sombong. Kalau itu saya, seharusnya biarkan dia menjadi makanan ikan hiu saja!"Robert sudah lama tidak menyukai Violet. Melihat Violet begitu tidak tahu diri, dia pun murka."Diam!"Saat melihat ekspresi masam Howard, Robert segera menutup mulutnya.Violet sedang bertaruh apakah Howard ada hubungannya dengan kecelakaan mobil orang tuanya dan Charles saat itu.Kalau ya, Howard pasti menginginkan harta karun Kota Poseidon. Dan harta karun Kota Poseidon adalah rahasia yang disimpan oleh empat keluarga besar. Anggota Keluarga Gloria yang terakhir sekarang sisa Violet sendiri.Howard masih belum bisa membiarkannya mati.Howard hanya tertawa sinis melihat wanita yang keras kepala di depannya ini, kemudian dia melepaskan Violet."Kamu pintar. Menarik."Violet menghela napas lega.Howard memerintah pembantu, "Siapkan kamar dan bawa dia kembali.""Baik."Pembantu melangkah maju, kemudian memapah Violet dengan hati-hati.Dari awal Violet sudah tidak
Saat ini, Charles mengerutkan keningnya dan berkata, "Ada yang salah.""Apa itu?""Cincin ini sangat kecil. Bagaimana mungkin mereka bisa menemukannya?"Cincin akan tenggelam ketika jatuh ke dalam laut. Benda seperti ini tidak mungkin bisa ditemukan oleh jaring ikan petani.Cincin ini seolah-olah ada yang sengaja meninggalkannya."Di mana nelayan yang menemukan cincin ini? Panggil dia!""Baik, baik. Aku mengutus orang memanggilnya sekarang juga."William tiba-tiba merasa apa yang dikatakan Charles masuk akal.Bagaimana cincin sekecil ini bisa tersangkut di jaring ikan? Selain itu, ketika orang biasa menemukan cincin semahal ini, bagaimana mungkin dia akan berinisiatif mencari mereka?Tak lama kemudian, nelayan itu sudah di antar ke depan Charles oleh anak buah William.Nelayan itu tampak ketakutan. Charles menunjukkan cincin itu kepadanya. "Siapa yang memintamu menyerahkan cincin ini kepadaku?""A ... aku menemukannya."Nelayan itu tidak berani menatap mata Charles. Melihat orang-orang
Melihat Violet datang untuk mencari putranya, Stefan pun panik. "A ... Apa anakku sudah bersikap kurang ajar kepada Nona Violet?""Tuan Stefan, bagaimana kalau kamu mengundangku masuk dulu?"Saat Stefan mendengar itu, dia segera mengangguk. Dia mempersilakan Violet dan yang lainnya masuk ke dalam rumah Keluarga Fenty.Violet berjalan di depan, sementara Stefan mengikutinya di belakang sambil berkata, "Nona Violet, putraku masih muda, jadi dia belum mengerti apa-apa. Kalau dia sudah menyinggung Nona Violet, aku berharap Nona Violet bisa memaafkannya.""Itu juga bukan masalah besar, sih. Hanya saja, kemarin dia menggunting kabel rem mobilku, merusak tangki bensinku dan menaruh korek api di dalam. Dia hampir membunuhku.""A ... Apa?!"Kaki Stefan langsung menjadi lemas dan nyaris terjatuh.Bagaimana ini bukan masalah besar?Putranya sudah membuat kesalahan besar!"Di mana Aaron?! Panggil anak durhaka itu!"Stefan berkeringat dingin. Dia segera memerintah pembantu untuk memanggil Aaron.Be
"Ya, ya. Kamu paling pandai memuji orang." Violet mendongak untuk melihat Charles, lalu dia bertanya, "Menurutmu ... apa yang harus kulakukan?""Mereka ingin nyawamu, tapi kali ini mereka gagal. Seharusnya mereka ingin menjaga jarak darimu dan memikirkan cara baru.""Aku juga berpikir seperti itu." Violet berkata, "Mereka memutar-mutar karena mereka menginginkan kontrak pengalihan saham Grup Fernandez. Tapi, saat kontrak itu berada di tangan Arianna, Arianna tampak baik-baik saja. Jelas kalau mereka hanya nggak ingin saham Grup Fernandez jatuh ke tanganku.""Sepertinya kita terlalu mencolok sehingga mereka nggak senang dengan kita.""Kalau begitu, aku akan pergi ke rumah Keluarga Fenty dan melihat sebenarnya siapa dalang di balik masalah ini yang menginginkanku mati.""Semoga semuanya lancar.""Terima kasih."Violet meninggalkan rumah Keluarga Lionel. Dia baru saja keluar dari pintu, lalu dia melihat sebuah mobil sedang parkir di depan.Sopir keluar dari mobil, lalu berkata, "Nona Viol
Howard berpikir dengan saksama, lalu dia merasa itu masuk akal."Tuan Howard, aku sudah selesai. Aku boleh kembali tidur, 'kan?""Pergilah."Howard melambaikan tangannya.Saat Violet hendak pergi, Howard tiba-tiba berkata, "Berhenti!""Apa lagi?""Apa Arianna telah memberimu kontrak pengalihan saham Grup Fernandez?"Violet menjawab dengan datar, "Ya.""Aku sudah membeli saham Grup Fernandez."Saat ini, setelah Aaron meninggalkan rumah Keluarga Lionel, sebuah mobil hitam menjemput Aaron.Ekspresi Aaron yang awalnya tampak malu-malu langsung menjadi dingin saat ini. Tatapan matanya penuh penghinaan. "Violet nggak sehebat itu. Dia sangat mudah ditipu."Sopir yang sedang menyetir di mobil menurunkan topinya, lalu berkata, "Bos sudah bilang kamu jangan menganggap remeh. Wanita ini sangat licik dan mungkin dia sudah mencurigaimu.""Kalau dia mencurigaiku, apa dia akan melepaskanku? Aku nggak percaya."Aaron mendengus, lalu berkata, "Jangan terlalu menjunjung tinggi Violet. Kalau bukan karena
Violet berdiri, lalu berkata, "Kamu bilang kamu salah mobil tadi. Jadi, awalnya kabel rem mobil siapa yang ingin kamu gunting?""Aku ...."Melihat Aaron terbata-bata, Howard pun menyepaknya. "Jawab!""Milik ibu tiriku .... Maaf, aku nggak sengaja.""Apa kamu tahu kamu ingin membunuh orang dengan sengaja?""Aku nggak berpikir begitu banyak ....""Jadi, nggak ada yang menyuruhmu melukaiku?"Aaron menggelengkan kepalanya. "Aku bisa membayar ganti rugi mobil kalian yang rusak! Seberapa banyak pun itu!""Baik. Beberapa hari kemudian, aku akan mencarimu untuk meminta uang."Mendengar Violet akan mencarinya untuk meminta uang, Aaron pun merasa sedikit gugup. Namun, pada akhirnya dia mengiakan Violet.Lalu, Violet seolah-olah mendadak mengingat sesuatu dan berkata, "Oh, ya. Kamu juga yang merusak tangki bahan bakar? Kamu juga yang menaruh korek api di sana?""Itu bukan aku!"Violet mengangguk setelah melihat ekspresi panik Aaron. Dia berkata, "Itu saja. Bawa dia pergi.""Tunggu!"Howard menger
Ketika Violet dan Charles sedang bermesraan, tiba-tiba terdengar suara sejumlah orang naik turun tangga di luar pintu.Violet mengernyit dan berkata, "Ngapain Howard malam-malam?"Setelah itu, Violet mendorong Charles ke ranjang dan berkata, "Tidurlah. Aku keluar sebentar.""Baik." Charles menggenggam tangan Violet, lalu berkata, "Cepat kembali.""Ya."Violet berjalan ke pintu untuk melihat situasi di luar.Satu per satu orang Howard memasuki kamar sambil memegang dokumen.Violet berpikir seharusnya itu orang-orang yang diutus Howard untuk menyelidiki informasi pedagang-pedagang di Kota Oaker dan mereka datang untuk mengantarkan dokumen.Hanya saja, dia tidak menyangka ternyata ada begitu banyak bisnis di Kota Oaker ....Puluhan orang naik turun tangga untuk mengantar dokumen. Salah satu pengawal berlari, lalu berkata, "Bos! Kami sudah menangkap orang yang merusak mobil!"Mendengar orangnya sudah tertangkap, Howard segera keluar dari kamar, lalu berkata dengan sinis, "Bawa orang itu ke
Charles akan mematuhi segala ucapan Violet."Emosi sekali!"Howard naik ke atas dengan marah.Drama tersebut langsung berakhir.Agnes sudah tidak ingin menonton drama, jadi dia memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku kira aku akan dapat menonton sebuah perang besar, tapi akhirnya malah mengecewakan. Sampai sekarang aku nggak tahu apakah Charles atau Howard lebih hebat.""Apa kamu masih perlu bertanya? Tentu saja itu Charles."Jacob langsung membela Charles.Dari atas, sebuah sepatu tiba-tiba terbang ke arah Jacob.Sepatu tersebut mengenai bagian belakang kepala Jacob dengan kuat. Dia berseru, lalu segera menoleh. "Siapa?!"Dia melihat itu adalah Howard yang berada di lantai atas. Howard pun pura-pura berkata, "Maaf, tadi tanganku terselip. Maaf, Tuan Knowles.""..."Karena itu Howard, amarah Jacob langsung hilang. Dia tertawa datar sebelum berkata, "Nggak apa-apa. Ini bukan masalah besar. Lain kali hati-hati, ya ...."Howard berbalik, lalu menuju ke kamar tidurnya. Jacob pun mengayunkan
Saat Violet pulang ke rumah Keluarga Lionel, hari sudah tengah malam.Dia melihat ruang tamu sangat berisik. Jacob sedang menarik Charles sambil berkata dengan gelisah, "Aduh! Nona Violet adalah orang yang sangat beruntung. Dia nggak mungkin mati! Bukankah Tuan Howard sudah pergi? Mereka semua nggak bisa mati!""Ya! Dia nggak bisa mati!"Agnes juga sedang menghalangi jalan Charles.Melihat tatapan mata Charles yang menakutkan saja membuat sekujur tubuh Agnes gemetar.Namun, kakaknya saja sudah maju. Agnes tidak bisa menunjukkan kelemahannya."Minggir!"Charles hanya mengenakan kemeja putih dan lengan kemejanya digulung naik sedikit. Wajahnya pucat pasi. Saat dia hendak mendorong dua orang itu, suara Violet mencapai telinganya. "Charles!"Mendengar Violet sudah kembali, sorot mata mengerikan Charles langsung menghilang.Jacob dan Agnes melihat Violet sudah kembali bersama Howard, kemudian mereka berdua menghela napas lega.Violet sudah pulang!Akhirnya dia pulang!Kalau Violet telat sed
Karena rencananya sudah terbongkar, Violet langsung tidak ingin lanjut menipu Howard. Dia berkata dengan cuek, "Glenn benar. Ini sudah siang sekali. Aku harus pulang.""Kamu ....""Karena Tuan Howard baru mandi, nggak bagus kalau kamu langsung kena angin. Sebenarnya kamu bisa meminta Glenn mengantarku pulang saja. Lebih baik kamu menginap di sini satu malam.""Kapan kamu boleh membuat keputusan untukku?"Howard berdiri, kemudian berkata pada Glenn, "Pergi ambil mobil sekarang juga.""Tapi, Bos ... apa Anda yakin ingin keluar berpakaian seperti ini?"Sangat tidak pantas untuk Howard keluar dengan hanya memakai jubah mandi.Howard menundukkan kepala untuk melihat jubah mandi yang dikenakannya. Dia melempar handuk di lehernya ke wajah Violet. "Keluar!""..."Violet melempar kembali handuk tersebut, lalu dia keluar dari kamar hotel tanpa memedulikan ekspresi masam Howard.Glenn mengikuti Violet.Kalau itu orang lain, sepertinya dia sudah dipukul sampai mati oleh Howard.Violet bersandar di
Glenn memberi jalan yang jelas-jelas meminta Violet masuk.Kedua pengawal membuka pintu kamar presidential suite. Violet melihat tidak ada orang di dalam kamar, tapi dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Glenn keluar, lalu menutup pintu kamar.Violet tanpa sadar ingin membuka pintu, tapi dia melihat dua cangkir teh hangat di atas meja.Tadi ada orang lain di dalam kamar ini?Ada bau tembakau di dalam kamar. Itu dari cerutu yang sering digunakan Howard. Namun, asbak di sisi lain bersih.Orang itu tidak merokok?Saat Violet sedang berpikir siapa orang yang bertemu dengan Howard, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka.Sebuah handuk bergantung di leher Howard dan dia sedang mengenakan jubah mandi. Violet menatap Howard secara terang-terangan.Awalnya Howard ingin mengejutkan Violet, tapi Violet tidak merasa malu seperti wanita lainnya dan malah memperhatikannya. Tatapan itu pun membuat sekujur tubuh Howard terasa canggung.Dia tiba-tiba mengingat terakhir kali dia mandi, Violet