Share

Bab 47 Makan Malam

Author: Ziya_Khan21
last update Huling Na-update: 2024-10-13 23:59:23
Mobil sedan Ford Mondeo silver metalik yang dikendarai Tian sudah berhenti di depan restoran ternama di kota Meksiko ini. Gegas Dia turun dari mobil kemudian dia membukakan pintu mobil belakang untuk membantu sang majikan turun.

Baru saja Bianna melangkahkan kaki masuk ke restoran, ponsel di dalam tasnya berbunyi. Bianna menepi sejenak lalu mengambil ponsel pintar itu. Dia tersenyum penuh arti melihat nama yang tertera di layar.

“Ya,” sapanya datar.

“Di mana? Ini sudah mau jam makan malam, kenapa belum pulang?” tanya Damian dari ujung telepon. Dari nada bicaranya, Bianna yakin pria itu pasti sedang kesal.

“Aku sudah pesan pada Marta kalau tidak ikut makan malam di rumah, apa dia tidak bicara padamu?” Bianna masih mode santai, dia memang sengaja tidak memberitahu Damian langsung soal rencananya makan di luar.

Bianna mendengar decakan kasar, tebakan Bianna, suaminya itu pasti ada di kamar karena terdengar suara musik di telinganya yang mungkin berasal dari laptop sang suami.

Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (37)
goodnovel comment avatar
My Sweet
Nah lhoo Damian gimana nih? kamu mau diem aja saat istrimu sedang makan bersama mantan suami Bianna wkwk apa lagi kebakar emosi dirumah ya ...... lagian suami kok gaada cemburunya sedikit pun saat istrinya mau dekat lagi dengan mantan suaminya
goodnovel comment avatar
My Sweet
hahaha pasti si Leony yg datang nih ...... sewot pasti dia saat liat suaminya lagi makan romantis sama mantan istrinya wkwk aaaa kasian aaa sekarang posisi sakitnya Bianna dulu skrg kamu alami Leony dasar laki2 hasil rebut aja sombongnyaa
goodnovel comment avatar
Yoona Syifa
nah sukurin tuh Damian, kebakaran jenggot gak tuh dengan Bia mau makan malam sama si Kevin. lagian jadi suami ko cuek banget, pas Bia ngomong di ajak balikan sama si Kevin, malah cuek dan mendukungnya. gimana gak kesel tuh si Bia. gak peka banget kan ya, padahal perempuan pengen di perjuangin gituh.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 48 Kecewa

    “Leony? Bagaimana kamu bisa di sini?” Kevin bangkit dari duduknya melihat istrinya dengan tatapan tidak percaya, sedangkan Bianna hanya tersenyum sinis tanpa ingin memedulikan dua orang yang sedang saling melotot itu. “Jadi, ini kelakuan kamu di belakang aku, Vin? Apa kamu bilang tadi? Kamu ada janji dengan Esteban?” Leony berdecih. “Sayang sekali tipuanmu tidak ada gunanya karena tidak lama kamu pergi istri Esteban menelponku dan aku tanya padanya apa suaminya pergi denganmu? Dia jawab tidak karena saat ini mereka sedang makan malam berdua. Lalu apa yang aku lakukan? Tentu saja aku mengikutimu, Kevin. Tidak tahunya kamu berdua-duaan dengan pelac*r murahan ini!” Seketika Bianna menggebrak meja. Tentu saja dia tidak terima dengan perkataan Leony barusan, maka tanpa basa-basi Bianna layangkan telapak tangan kanannya pada pipi kiri Leony. “Tutup mulut busukmu itu, Leony! Atau tanganku yang akan melakukannya?” Terang saja Leony mendelik tak percaya dengan keberanian Bianna memperma

    Huling Na-update : 2024-10-15
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 49 Perdebatan

    Bianna tahu ucapan Demian itu hanya untuk menyindirnya saja. Oleh karena itu, dia pun tidak ingin kalah bicara. Dengan santainya Bianna menjawab, “Tidak juga. Aku makan kok, cuma tidak banyak. Dan sekarang aku lapar lagi.” Sudut bibir Damian terangkat sedikit. Lalu dia melihat pada Marta. “Siapkan makan malam untuknya, Marta.” “Baik, Tuan. Akan segera saya siapkan.” Marta mengangguk kecil sebelum akhirnya dia undur diri dari hadapan kedua majikannya. Melihat Marta sudah berjalan ke arah dapur, Damian kemudian mendekati sang istri. “Memangnya tadi kamu makan apa? Kenapa cuma makan sedikit?” selidiknya sambil memperhatikan wajah Bianna. Terang saja sikapnya itu membuat wanita berparas cantik itu salah tingkah. Tadi dia menyentuh air mineral saja tidak apalagi makanan, lalu bagaimana Bianna akan menjawabnya? Bianna perlahan menunduk, sungguh dia tidak bisa berbohong apalagi tatapan Damian begitu tajam seakan-akan sedang menguliti sekujur tubuhnya. Bianna melihat ujung sandal

    Huling Na-update : 2024-10-17
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 50 Luka itu

    Damian berdecak lalu bangkit dari duduknya. Dia berjalan mendekati Bianna yang masih melihatnya dengan tatapan curiga. Dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam kantong celana panjangnya, Damian berkata sambil tersenyum penuh arti. “Kamu lupa, kamu pergi dengan siapa? Tian itu orangku, asal aku tanya padanya, dia pasti akan mengatakannya padaku. Jadi tidak usah berpikir berlebihan.”Setelah mengatakan semua itu, Damian beranjak dari sisi Bianna, meninggalkan wanita itu dengan wajah terkejut juga ada rasa geram dalam hatinya. “Iya, maksud aku kenapa kamu harus tanya Tian segala? Kamu tidak percaya padaku?” pekik Bianna yang akhirnya berdiri dari duduknya dan memutar badannya melihat pada punggung Damian. Langkah Damian terhenti. “Iya, tidak ada satu perempuan pun yang bisa aku percayai termasuk kamu!” ujarnya datar, pun tanpa mau menatap Bianna.Bianna jelas membesarkan bola matanya. Perkataan apa itu? Tidak bisa percaya pada wa

    Huling Na-update : 2024-10-19
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 51 Datang Lagi

    Cuaca pagi ini terasa lebih dingin dari hari sebelumnya. Bianna yang biasanya memakai blazer lengan pendek atau lengan panjang tipis, kali ini pakaian Bianna agak tebal meski masih terlihat modis. Sepertinya musim dingin benar-benar akan tiba, itu berarti rapat pemegang saham akhir tahun baik di perusahaan Harland Group dan Lysander Corporation pun akan segera dilaksanakan. Itu sebabnya sejak satu minggu yang lalu, Bianna selalu lembur di kantor, dia dan Esma sedang mempersiapkan laporan akhir tahun yang akan dipresentasikan saat rapat besar nanti. Selama lembur, dia akan pulang jika waktu menunjuk pukul sembilan dan sampai di rumah sekitar pukul sepuluh malam. Sejak satu minggu ini, Bianna juga jarang bertemu dengan sang suami. Sejak kejadian malam itu, mereka lebih banyak bertemu saat sarapan, setelah itu di kantor pun mereka tidak bertegur sapa kecuali urusan perusahaan. Damian lebih banyak diam dan seperti sedang menghindari Bianna, Entah apa yang l

    Huling Na-update : 2024-10-22
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 52 Damian yang Aneh

    Bianna kembali tersenyum sinis melihat Kevin yang tiba-tiba membisu karena mendengar tantangan darinya barusan. Dalam hati, Bianna yakin sekali kalau mantan suaminya itu tidak akan sanggup berpisah dari Leony. Oleh sebab itu Bianna bangkit dari duduknya sambil berkata, “Sepertinya jawabannya sudah jelas. Jadi, lebih baik sekarang kamu keluar dari ruanganku dan jangan pernah kembali lagi apa pun alasannya.”“Tunggu, Bia!” Tangan Kevin berhasil meraih lengan Bianna yang akan meninggalkan tempat duduknya.“Aku sanggupi syarat dari kamu, tapi aku juga mau persyaratan darimu,” ujar Kevin dengan tatapan serius pun tangan yang masih mencengkeram lengan Bianna.“Oh, ya? Syarat apa yang kamu inginkan?” tanya Bianna yang menantang lebih berani.“Apalagi? Tentu saja aku mau kamu juga meninggalkan Damian.” Bianna tersenyum penuh arti, lalu perlahan dia lepas pegangan tangan Kevin dari lengannya, dia bawa tangan kanannya mene

    Huling Na-update : 2024-10-24
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 53 Perhatian Damian

    “Kenapa kamu ikut di mobilku?” Bianna bertanya dengan nada ketus saat sudah duduk di dalam mobil. “Ini mobilku juga, Bia. Terserah aku mau naik atau tidak,” jawab Damian ketus pun tanpa melihat ke arah Bianna. “Tapi kemarin-kemarin kamu tidak pernah mau aku ajak pulang sama-sama, lah ini apa?” protes Bianna mengingat selama seminggu ini dia selalu ditolak Damian pulang pergi kerja sama-sama meski Bianna lembur sekali pun, Damian tak pernah membersamainya. Jelas saja saat ini Bianna curiga dan kesal dengan jawaban Damian. “Jalan Tian, ini sudah malam,” titahnya kepada pemuda yang duduk di belakang setir.“Baik, Tuan.” Tian pun segera menyalakan mesin mobilnya lalu dia lajukan kendaraan roda empat itu keluar dari pelantaran perusahaan. “Dami, kamu belum jawab aku.” Bianna merajuk sambil menggoyang-goyangkan lengan Damian. Pria yang sudah tidak memakai dasi itu berdecak sebal, lalu melihat pada Bia

    Huling Na-update : 2024-10-26
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 54 Perhatian Opa

    Bianna berjalan menuruni anak tangga sambil mencoba mengabaikan ucapan terakhir Damian sebelum tadi pria itu keluar dari kamar mereka. Yang dia pikirkan justru bagaimana dirinya bisa sampai terbangun di kamarnya ini karena seingatnya, dia ikut tertidur di dalam mobil dengan Damian, kan? “Kenapa kamu suka sekali melamun saat turun tangga, sih, Bia?” Bianna tersentak. Beruntung fokusnya tidak buyar saat matanya bersitatap dengan Sean yang ada di ujung anak tangga, hingga dirinya tidak perlu terjatuh. “Dan kenapa Om suka sekali mengagetkan aku? Kalau aku jatuh, gimana?” Bianna berkata dengan nada ketus dan wajah yang tak ramah sama sekali. Apa Om gantengnya ini tidak tahu kalau sapaannya membuat jantungnya berdegup sangat kencang karena terkejut? “Aku di sini, Bia. Kalau kamu jatuh, aku pasti akan menangkapmu lebih dulu,” jawab Sean santai seperti tanpa beban sama sekali. Bianna terang saja semakin membesarkan bola matanya. “Jangan mulai ya, Om. Aku sudah senang dengan Om yang kema

    Huling Na-update : 2024-10-28
  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 55 Kedatangan Dia

    Langkah cepat Bianna terhenti seketika saat melihat wanita yang sedang berkacak pinggang bicara dengan Sean. Suaranya melengking dan terdengar sangat ketus. Jangan tanya bagaimana wajahnya karena dilihat dari tempat Bianna berdiri, wanita yang dia kenali sebagai istri dari Kevin itu seperti sembap dan sayu. Entah apa yang sudah terjadi padanya, mendadak Bianna merasa prihatin. “Di mana wanita j*lang itu! Aku harus memberi dia pelajaran!” Entah terbuat aldari apa pita suara Leony hingga tampak tidak lelah berteriak mencari Bianna. “Jaga sikapmu, Nyonya. Bia tidak akan menemuimu kalau kamu bersikap seperti ini!” sentak Sean, tegas, tetapi tidak berlaku kasar pada si wanita. Leony terlihat semakin kesal, dia ingin menerobos Sean, tetapi gagal karena kalah ukuran tubuh. Tentu saja, Sean berbadan tegap, tinggi dan kekar jelas berbanding terbalik dengan tubuh Leony yang ramping dan kecil. Bianna tidak tahan lagi hanya jadi penonton. Itu sebabnya dia berjalan dengan tergesa-gesa men

    Huling Na-update : 2024-10-29

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 101 Gosip Menyebar

    "Bernapaslah," perintah Damian dengan suara dalam, matanya tidak melepaskan Bianna sedikit pun."Apa?" Bianna masih terlihat kebingungan."Bernapas. Perlahan." Damian menatapnya dalam, tangannya masih memegang lengannya dengan erat. "Kamu tidak bisa berpikir jernih kalau terus seperti ini."Bianna terdiam, mencoba mencerna kata-kata Damian. Napasnya memang terasa pendek dan tidak teratur, dadanya naik turun cepat. Dia akhirnya menutup mata sejenak, mencoba mengatur napasnya seperti yang Damian katakan."Pelan-pelan," ulang Damian, suaranya sedikit melunak.Bianna menarik napas dalam-dalam, menahannya beberapa detik, lalu menghembuskannya perlahan. Dia mengulanginya beberapa kali, sampai akhirnya perasaan paniknya mulai mereda. Damian tetap menatapnya, memastikan dia benar-benar tenang.Setelah beberapa saat, Bianna akhirnya membuka matanya dan menatap Damian dengan ekspresi lebih terkendali."Aku ….” Bianna mengerjapkan

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 100 Bianna Kalut

    Saat Damian dan Bianna tiba di depan gedung perusahaan, suasana di sana sudah jauh dari tenang. Puluhan wartawan telah berkumpul, kamera dan mikrofon diarahkan ke arah mereka begitu mobil Damian berhenti di lobi utama.Bianna mengerutkan kening, tidak menyangka pemberitaan itu akan berdampak secepat ini. Dia menghela napas dan bersiap turun dari mobil, tetapi sebelum tangannya sempat menyentuh pegangan pintu, Damian sudah lebih dulu menahannya."Tunggu sebentar," ucapnya pelan, matanya waspada.Bianna menoleh padanya, sedikit bingung. "Aku harus masuk. Mereka tidak mungkin di sini selamanya."Damian mendecak. "Mereka di sini untukmu. Begitu kamu keluar, mereka tidak akan melepaskanmu."Bianna mendesah frustasi. "Aku tidak bisa terus bersembunyi. Aku hanya perlu melewati mereka tanpa bicara apa pun."Damian masih menatapnya sejenak, sebelum akhirnya mengangguk. "Baiklah. Tetap di dekatku."Begitu pintu mobil terbuka, suar

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 99 Bianna yang Kesal

    Dion langsung menghampiri mereka dengan ponselnya, membuat Bianna dan Damian refleks langsung menjauh satu sama lain. Bianna mengusap wajahnya, mencoba mengumpulkan kesadaran, sedangkan Damian berdeham dan kembali ke posisi duduknya dengan santai, meski ada sorot aneh di matanya."Apa sih, Dion? Kenapa pagi-pagi kamu ribut sekali?" tanya Bianna, suaranya masih serak karena baru bangun.Dion dengan ekspresi panik langsung menyerahkan ponselnya pada Bianna."Lihat ini! Seluruh media sosial lagi heboh sama berita ini!"Bianna mengambil ponsel Dion dan melihat layar yang penuh dengan berita yang sedang trending. Matanya menajam begitu melihat judul utama:"WANITA BERSUAMI MENGGODA MANTAN SUAMINYA SENDIRI? SKANDAL BESAR DI DUNIA BISNIS!"Sebuah artikel panjang tertera di sana, membahas tentang seorang wanita yang sudah menikah, tetapi kembali dekat dengan mantan suaminya. Meski inisial yang digunakan adalah B dan K, tetapi di kolom komentar banyak orang yang menduga bahwa ini tentang dirin

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 98 Rencana Baru

    Leony menambahkan, "Dia bahkan terang-terangan mengatakan menyesal telah memilihku! Dia membela Bia di hadapanku, Mom! Seolah-olah aku ini tidak ada artinya!""Itulah sebabnya kamu tidak boleh menyerah! Kamu pikir aku akan diam saja membiarkan perempuan licik seperti Bia merebut suamimu? Tidak akan pernah!" Nada suara Stella mulai meninggi. Aura kemarahan pun terlihat jelas di wajahnya. Leony menelan ludah. Ada sesuatu dalam nada bicara Stella yang membuatnya menggigil, tetapi sekaligus menyalakan bara dalam dirinya. "Tapi bagaimana caranya? Kevin sudah tergila-gila pada Bia lagi. Bahkan aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan!"Stella tersenyum sinis. "Bia memang pintar. Dia tahu bagaimana memainkan peran sebagai wanita lemah dan menggoda untuk menarik perhatian Kevin. Tapi satu hal yang tidak bisa dia lawan adalah fakta bahwa kamu adalah istrinya yang sah. Itu adalah keunggulan terbesarmu."Leony mulai memahami arah pembicaraan Stella. Dia menga

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 97 Kevin Marah

    Saat Kevin memasuki rumah, langkahnya terdengar berat dan penuh amarah. Begitu melihat Leony yang tengah duduk di sofa ruang tamu dengan wajah masam, dia langsung menghampirinya dengan tatapan tajam.“Apa yang kamu lakukan pada Bia tadi?” suaranya dingin, tetapi nada kemarahan jelas terasa.Leony, yang awalnya duduk dengan santai, kini menegakkan tubuhnya. Dia menatap Kevin dengan sinis. “Apa maksudmu?”Kevin menghempaskan jas yang masih dia kenakan ke sofa dengan kasar. “Jangan pura-pura bodoh. Kamu tahu maksudku. Buat apa kamu menemui Bia? Apa kamu tidak punya hal lain yang lebih berguna untuk dilakukan?”Leony mendengkus, lalu menyilangkan tangannya di dada. “Oh? Jadi sekarang kamu membela dia? Sejak kapan kamu begitu peduli pada Bia?”Kevin mencengkeram pergelangan tangannya dengan erat, membuat Leony tersentak. “Sejak kamu mempermalukannya di depan umum! Apa kamu tidak punya otak? Apa kamu tidak sadar bahwa semua orang melihatnya? Ka

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 96 Makan Siang Terlambat

    Damian menatap Bianna dalam diam. Dia tahu bahwa Bianna keras kepala, dan tidak ada gunanya berdebat dengannya sekarang. Bagaimanapun juga, ini adalah permainannya, dan Damian hanya akan mengamati dari samping—setidaknya untuk saat ini.Bianna mengalihkan pandangannya ke meja kecil di sudut ruangan, melihat nampan makan yang masih penuh dan tidak tersentuh. Alisnya mengernyit. “Kamu lagi puasa atau bagaimana?” tanyanya, menatap Damian dengan curiga.Damian, yang sedang bersandar di ranjang sambil memainkan ponselnya, mengangkat alis. “Hah?” Dia mengikuti arah pandangan Bianna dan mendapati nampan makan itu masih di tempatnya sejak tadi. “Oh, itu. Aku tidak sempat makan.”Bianna mendecakkan lidah. “Tidak sempat atau memang tidak mau?”Damian hanya mengangkat bahu, tampak tidak tertarik untuk menjelaskan lebih lanjut.Bianna menghela napas panjang, lalu berjalan ke arah meja dan mengambil nampan makan itu. Dengan gerakan mantap, ia meletakk

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 95 Keluhan Bianna

    Bianna melangkah masuk ke dalam rumah sakit, melewati lorong-lorong yang mulai sepi. Udara hangat dari penghangat ruangan langsung menyambutnya, tetapi tidak bisa menghangatkan hatinya yang dingin saat ini karena dipenuhi dengan berbagai pikiran. Alih-alih pulang ke rumah, dia lebih memilih datang ke sini. Saat tiba di depan kamar Damian, pintunya sedikit terbuka, dan Bianna bisa melihat sosok pria itu sedang duduk di ranjang dengan ekspresi serius, ponsel menempel di telinganya. Meski sedang sakit, Damian tetap tenggelam dalam pekerjaannya. “Pastikan laporan keuangan bulan ini sudah diaudit sebelum meeting minggu depan.” Suara Damian terdengar tegas. “Dan jangan lupa, aku ingin dokumen merger itu siap secepatnya.” Selesai dengan panggilan pertama, Damian langsung menekan nomor lain. Kali ini, dia menghubungi Inez. “Inez, besok pagi bawakan semua dokumen yang harus aku tanda tangani ke rumah sakit. Aku akan pulang besok,” k

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 94 Menghasut Kevin

    "Kalau begitu, duduklah sebentar," ujar Kevin akhirnya, mengisyaratkan Bianna untuk duduk di sofa panjang yang ada di sudut ruangan.Bianna menuruti ajakannya. Dia duduk dengan anggun, menyilangkan kakinya dengan tenang. Kevin mengambil tempat di seberangnya, menatapnya dengan tatapan penuh arti."Aku tidak akan berbohong," kata Kevin akhirnya. "Menjalankan Harland Group tidak semudah yang kamu bayangkan, terutama setelah tender terakhir yang kamu menangkan. Itu benar-benar menyulitkanku."Bianna tersenyum tipis, merasa puas dengan pengakuan Kevin. Dia tahu proyek besar itu akan berdampak besar pada Harland Group, dan itu adalah bagian dari rencananya."Oh?" Bianna memiringkan kepalanya sedikit, berpura-pura terkejut. "Kupikir Harland Group cukup kuat untuk mengatasi tantangan seperti itu."Kevin menghela napas dan menyandarkan tubuhnya ke sofa. "Harland Group memang kuat, tapi aku tak bisa menyangkal bahwa kemenanganmu dalam tender itu m

  • Kembalinya sang Putri Pewaris    Bab 93 Menemui Kevin

    Saat Bianna keluar dari kafe, Tian yang sudah menunggu di dekat mobil segera mendekat dengan ekspresi terkejut. Matanya membesar saat melihat wajah Bianna yang masih basah, rambutnya yang sedikit menempel di pipi, dan sisa lemon tea yang mengering di ujung blazer yang dia kenakan."Nyonya, apa yang terjadi?" tanya Tian dengan khawatir. "Kenapa rambut Anda basah seperti ini?"Bianna menghela napas panjang dan mengibaskan sedikit rambutnya yang basah, mencoba menghilangkan sisa air yang masih menempel. "Bukan apa-apa," katanya santai, meskipun dalam hatinya masih terasa kesal dengan kejadian tadi.Tian menatapnya ragu. "Apa kita pulang saja? Saya bisa menyiapkan pakaian baru untuk Anda," usulnya.Bianna menggeleng tegas. "Tidak perlu. Aku ingin langsung pergi ke Harland Group."Tian tampak sedikit kaget dengan keputusan Bianna yang tetap ingin melanjutkan rencananya, meskipun jelas ada sesuatu yang terjadi di dalam kafe tadi. Namun, Tian su

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status