Share

Bab 775

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 23:24:02

Perlu diketahui bahwa obat keseimbangan adalah benda yang harus dimiliki oleh para ahli bela diri untuk masuk ke dalam dunia kultivasi, tidak semua orang bisa melangkah masuk ke dunia kultivasi, dan tidak semua ahli bela diri bisa menjadi menumbuhkan keabadian. Obat keseimbangan dibutuhkan untuk membasuh diri lalu melihat apakah bisa merasakan energi spiritual di dunia, kalau bisa merasakan energi spiritual di bumi, maka bisa mempelajari teknik kijutsu dan menyerap energi spiritual untuk digunakan diri sendiri, ini adalah langkah penting bagi ahli bela diri untuk melangkah masuk ke dunia kultivasi.

Meskipun tidak sulit untuk meramu obat keseimbangan, sayang sekali saat ini ahli alkimia semakin sedikit, terlebih lagi ahli alkimia yang bisa meramu obat keseimbangan juga semakin sedikit. Selain itu, obat keseimbangan merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh para keluarga kaya yang tersembunyi, yang membuat permintaan melebihi persediaan, dan membuat benda ini sangat berharga.

“Kamu ben
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 776

    Melihat sikap Abel, Remy hanya bisa menghela nafas. “Baik, aku akan mempercayai anak ini untuk sementara demi menghormatimu. Tapi, kalau saat kembali dia tidak memberikan obat keseimbangan itu, maka aku tidak akan mengampuni dia!”“Terima kasih, Kak Remy!” setelah selesai bicara Abel menatap Jordan. “Kak Jordan, bagaimana denganmu?”“Remy sudah setuju, apalagi yang harus aku katakan!” Jordan tersenyum tidak berdaya lalu berkata. “Abel, aku beritahu padamu, jangan benar-benar menyukainya! Kalau tidak, kamu sendiri tidak akan tahu bagaimana kamu mati!”“Kak Jordan, aku punya perhitunganku sendiri, terima kasih banyak!” Abel menangkupkan tangannya ke arah Jordan.Remy dan Jordan membawa bawahannya pergi, Abel lalu menoleh ke arah Nathan. “Kak Nathan, sekarang beruang kutub ini sudah menjadi milikmu.”Bisa dibilang Abel, anak ini sepertinya mengidap sindrom tidak takut kepada siapapun, tidak peduli siapa Nathan, melihat Prisly memanggilnya Kak Nathan, dia juga langsung mengikutinya. Namun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 777

    Semakin diusap Sarah semakin menyukainya, pada akhirnya dia bahkan memeluk tubuh beruang kutub itu dengan erat, dan merasakan kehangatan di sekujur tubuhnya dalam sekejap.Roaarrr~~~Beruang kutub itu kemudian kembali berdiri dengan empat kaki, hewan itu menggosokkan kepalanya kepada Sarah dan Sarah langsung memahami apa yang dimaksud oleh beruang kutub itu. Dia perlahan membuka kakinya dan Sarah naik ke atas tubuh beruang kutub itu. Beruang kutub itu kemudian mengangkat Sarah dan mulai berlari melintasi salju.Suara angin bersiul, Sarah mencengkram bulu beruang kutub dengan erat dengan kedua tangannya, dia menjadi kegirangan dan mulai berteriak dengan bersemangat.​”Aaahhhh~ Lihat aku!”Beverly dan Prisly yang melihat itu segera mengejarnya.“Tunggu!”“Aku juga mau!”Beverly dan Prisly berteriak dengan penuh semangat.Tidak lama kemudian, Sarah sudah selesai berkeliling dan turun, lalu Beverly naik, dan kemudian berganti Prisly, tiga gadis itu bersenang-senang dengan seekor beruang k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 778

    “Tidak disangka, rubah sekecil ini juga memiliki darah hewan spiritual, tampaknya pulau Draken ini memang tempat yang bagus!” Pria berjas itu mengambil darah hewan spiritual dengan ekspresi terkejut di wajahnya.Namun, saat pria berjas itu bersiap menyimpan darah hewan spiritual, dia melihat Herry datang ke arahnya bersama dengan anak buahnya. Pria berjas itu mengernyitkan keningnya dan membuka mulutnya lalu memasukkan darah hewan spiritual ke dalam mulutnya, lalu mengambil posisi dan menatap Herry yang mendekat dengan waspada.“Nak, kamu tidak perlu waspada, kami tidak bermaksud jahat, entah bagaimana kami harus memanggilmu?” Herry melihat pihak lawan memasang sikap perlawanan, bergegas menjelaskan.Pria berjas itu melirik dua kali lalu mendapati hanya ada orang-orang dari Keluarga Holcy yang kemari, tidak ada orang lain, dan merasa sedikit lega dalam hatinya.“Apa yang kamu inginkan?” Pria berjas tidak memberi tahu Herry siapa namanya, tetapi malah bertanya balik kepada Herry.“Nak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 779

    Sepanjang perjalanan, pria berjas itu berjalan lalu berhenti dan sesekali mengernyitkan keningnya seolah sedang memikirkan sesuatu.“Kak Herry, apa yang sedang dilakukan oleh orang ini? Dia begitu misterius dan mencurigakan, membentuk aliansi dengannya, tidak sedang membohongi kita kan? Dalam perjalanan ini kita masih belum mendapatkan apa-apa!” Harris melihat pria berjas bertingkah seperti itu dan berkata dengan nada tidak senang.Herry mengibaskan tangannya dan mendengus kepada Harris. “Apa yang kamu tahu, hah?! Kali ini mungkin kita akan mendapatkan kejutan besar!”Herry tahu kalau pria berjas pasti sedang mencari naga raksasa yang legendaris itu, kalau benar-benar bisa menemukan naga raksasa dan mendapatkan batu mata Naga, maka perjalanan ini akan sangat berharga. Banyak orang yang datang ke pulau Draken hanya untuk mencari bahan obat, darah hewan spiritual, tapi tidak banyak yang mencari batu mata Naga, karena itu hanya sebuah legenda, bisa bertemu dengan naga raksasa atau tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 780

    “Ditempat sedingin ini kenapa air kolam itu tidak membeku?” Beverly bertanya dengan bingung saat melihat air yang seperti tinta di kolam itu.“Lihat, ada seseorang di dalam kolam!” Saat itu, Prisly berteriak kaget.Nathan dan yang lainnya melihat ke arahnya, dan menemukan sebuah batu besar yang terangkat di tengah kolam, batu itu berukuran empat hingga lima meter persegi. Dan saat ini, di atas batu besar itu ada seseorang yang sedang duduk bersila.“Bukankah itu pria dengan energi spiritual hitam itu?! Kenapa orang itu bisa menemukan tempat ini juga? Lantas, benar-benar ada naga di tempat ini?” Abel mengenali orang yang ada di atas batu dan berkata dengan sedikit terkejut.Saat itu, pria itu sedang duduk bersila di atas batu yang berada di tengah kolam dan di sekelilingnya kabut hitam tidak berhenti mengepul dari kolam dan semua kabut hitam itu tersedot ke dalam tubuh pria itu.​Melihat pemandangan ini, Abel ketakutan hingga pucat pasi, karena dia belum pernah melihat pemandangan sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 781

    “Ini bukan naga asli!”Setelah Nathan melihat seluruh permukaan es yang dingin, dia segera menyadari ini sama sekali bukan naga, melainkan semacam formasi sihir atau mungkin semacam senjata spiritual. Seperti Pedang Aruna milik Nathan, dia bisa menggunakan kekuatan spiritual untuk menciptakan berbagai bentuk bara api, tapi semua itu hanyalah ilusi dan tidak nyata.Naga Yang yang terbuat dari balok-balok es yang tidak terhitung jumlahnya memang hanya seperti itu, sama sekali bukan naga raksasa asli. Tapi batu mata Naga yang bersinar dengan cahaya merah di kepala Naga Yang itu nyata, dan mungkin saja Naga Yang itu sekarang sedang digerakkan oleh batu mata Naga.Nathan menatap Naga Yang itu dengan erat, sedangkan Naga Yang itu mengejar pria itu dari belakangnya. Setelah terbang beberapa meter di udara, pria itu tampaknya sudah mencapai batas dan tidak mampu mengangkat tubuhnya lebih tinggi lagi, dan tubuhnya perlahan-lahan jatuh, sementara Naga Yang yang berada di bawah menunggu pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 782

    Melihat Naga Yang yang berada di udara, Nathan mengulurkan tangannya dan Pedang Aruna muncul di tangannya. Menghadapi Naga Yang, Nathan harus mengerahkan seluruh tenaganya, dia tidak berani bersikap sepele sedikit pun.Melihat Nathan mengeluarkan senjatanya, Harris terlihat sedikit cemas. “Kak Herry, Nathan mungkin akan turun tangan, kita tidak bisa membiarkan dia mendapatkan batu mata Naga itu!”“Diam!” Herry menghentikan Harris yang hendak menerjang keluar.Alasan kenapa Herry tidak mau bergerak, karena dia tahu Nathan tidak mungkin mengalahkan Naga Yang dengan mudah. Saat Nathan dan Naga Yang sudah bertarung sampai kelelahan bahkan sampai terluka, dia akan keluar untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.Sedangkan pria itu melihat Nathan juga ingin melawan Naga Yang menyipitkan sepasang matanya, dan mulai menggumamkan sesuatu. Dengan mantra dari pria itu, air kolam yang tadinya tenang mulai mendidih lagi. Sepertinya pria itu tidak ingin membiarkan Nathan menyerang Naga Yang. Omb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 783

    Pria itu melihat Abel membawa bawahannya untuk mengepung dirinya menunjukkan perubahan ekspresi yang drastis, tidak perlu dipikirkan dia juga tahu kalau Abel datang untuk membalas dendam. Dan ada orang-orang dari Yaju serta Keluarga Ransom yang mengawasi di sekeliling, pria itu tahu dirinya tidak akan bisa kabur jika tidak berjuang mati-matian.“Hahaha …. bukankah kamu sangat hebat?! Sekarang, kamu sudah jatuh ke tanganku, sebentar lagi kamu akan merasakan apa yang dinamakan lebih baik mati daripada hidup!” Abel menatap pria itu dengan raut wajah penuh kepuasan.Meskipun pria itu memelototinya dengan marah, tapi dia sudah terluka parah dan tidak mungkin menjadi lawan yang sepadan bagi Abel dan yang lainnya. Jadi, dia hanya bisa membiarkan Abel berteriak dan mengumpat padanya.Bugh!Melihat pria itu tidak membalas perkataannya, Abel menjadi semakin puas dalam hatinya, dia mengangkat salah satu kakinya dan menginjak wajah pria itu dengan keras.Perbuatan Abel membuat pria itu sangat mar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 952

    “Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 951

    Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 950

    “Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 949

    Mendengar perkataan Nathan, wajah Sarah dan Beverly semakin memerah. Sarah memutar matanya dan berkata. “Bagaimana kamu tahu kami berdua pasti akan menyukai benda jelek itu?”“Benar! Kami tidak suka benda jelek!” Beverly menimpali dengan semangat.Nathan tercengang. “Sama sekali tidak jelek! Kalian akan tahu setelah melihatnya, sangat indah dan akan membuat kalian terpukau!”Sarah dan Beverly masih ingin melanjutkan argumen, tetapi Nathan cepat-cepat maju, menutup mereka berdua dengan selimut, dan berkata. “Tidak boleh mengintip! Kalian baru boleh melihatnya setelah aku mengizinkan!”Wajah Sarah dan Beverly memerah karena malu, tetapi mereka hanya bisa mengangguk patuh. Saat itu, mereka hanya bisa mendengar detak jantung satu sama lain yang berdebar kencang. Bagi mereka, pengalaman ini sangat baru dan membuat mereka gugup.Setelah memastikan Sarah dan Beverly sudah tertutup selimut, Nathan mengeluarkan Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi. Saat dia membuka lukisan itu, pemandan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 948

    Kepolisian Kota Moniyan.Nathan mengunci diri di dalam kamarnya, matanya terpaku pada Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi yang terbuka di hadapannya. Dengan mengerahkan kesadaran spiritualnya, tubuhnya seolah tersedot ke dalam lukisan, melintasi batas antara dunia nyata dan dimensi lain. Teknik Kijutsu bekerja dengan sempurna, mengalirkan gelombang kekuatan spiritual yang tak terputus ke dalam diri Nathan. Di atas kepalanya, energi spiritual berkumpul, membentuk pusaran yang berkilau, seolah menandakan kekuatan yang sedang terbangun.Sementara itu, di luar, dua sosok memasuki kepolisian Kota Moniyan—Sarah dan Beverly, yang baru saja menyelesaikan proses penyembuhan di Saibu Care. Sienna dan Rebecca tetap di Saibu Care, menemani Zephir yang masih dalam pemulihan.Melihat kedatangan Sarah dan Beverly, Milan segera meminta seseorang untuk memanggil Nathan. Namun, saat merasakan aura kuat yang terpancar dari kedua gadis itu, hatinya bergetar. Dia menyadari bahwa kekuatan mereka ki

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 947

    Tak lama kemudian, Nathan kembali tiba di Kota Moniyan dan langsung menuju ke kepolisian, yang merupakan tempat teraman baginya saat ini.Milan yang menyaksikan kepulangannya dengan cepat pun tercengang, karena biasanya setiap sesi pelatihan memakan waktu hingga satu minggu bahkan lebih. Kini, Nathan baru pergi selama satu hari, namun dia telah kembali dengan membawa kekayaan yang luar biasa. Di balik langkahnya yang cepat, Nathan menyimpan rahasia tentang harta karun yang dia peroleh, senjata ajaib yang akan mengantarkannya ke puncak kekuatan dalam kultivasi abadi. “Tuan Nathan, apakah terjadi sesuatu? Apakah pelatihanmu dihentikan?” Milan bertanya dengan nada cemas dan tergesa-gesa, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.Nathan, yang baru kembali dengan langkah ringan, menggelengkan kepalanya. “Bukan, pelatihannya sudah berakhir!”Mendengar itu, Milan terbodoh di hadapan Nathan. “Sudah berakhir? Kenapa begitu cepat?” tanyanya dengan nada tercengang.Sambil meneguk seteguk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status