“Nathan!” Sarah langsung terlihat bahagia saat melihat Nathan, dan bergegas menghampiri Nathan.Frans yang melihat Sarah mengeluarkan wajah gembira saat melihat Nathan, memancarkan tatapan permusuhan di matanya, dia menatap Nathan dengan tajam. “Siapa kamu? Apa kamu tahu siapa aku?”“Tidak peduli, siapapun yang menyentuh istriku akan aku beri pelajaran!” Selesai berkata, Nathan hendak melayangkan tendangannya pada Frans.“Nathan!” Namun Sarah bergegas menahannya. “Jangan bertindak dulu, dia juga tidak menyentuhku, kok!”Namun perkataan Nathan membuat hati Sarah merasa hangat, dia merasa dia semakin menyukai Nathan.“Istrimu?” Frans membelalak, wajahnya penuh ketidak percayaan.“Kalau bukan istriku, lantas, apa kamu pikir wanita cantik ini istrimu? Apa kamu mau melihat surat nikah kami?” Nathan menatap Frans dengan penuh penghinaan dan mendengus.Sarah yang mendengarnya kebingungan, sejak kapan dia dan Nathan punya surat nikah? Dia sendiri saja tidak tahu, namun setelah dia pikirkan la
Kevin yang mendengar perkataan Frans seketika menjadi senang dan tertawa. “Frans, paman Kevin benar-benar berterima kasih kepadamu, kalau wilayah barat milik Keluarga Wibowo sudah bisa memulai pengembangan, paman juga tidak akan lupa pada jasamu ini!”“Paman Kevin, jangan sungkan, kita ini sudah seperti keluarga, untuk apa sungkan begitu?!” Frans sengaja menekan nada bicaranya saat mengatakan keluarga, lalu menatap Nathan dengan tatapan menghina.Hanya saja Nathan sama sekali tidak mempedulikannya, wajahnya tetap tenang, bahkan Nathan tidak merasa heran dan takut pada status Frans. Melihat Nathan yang tetap tenang, Frans merasa heran, dia heran karena Nathan masih belum bisa menebak statusnya.Nathan mengeluarkan pil obat dan hendak buka mulut. Namun, baru mau berbicara, Sarah yang ada di sampingnya mencubitnya dan memelototinya.Nathan tersadar dan segera mengerti. “Tuan, ini adalah pil obat yang aku buatkan untukmu, sudah jadi, setelah diminum, maka tubuhmu akan kembali sehat!”Kevi
“Apa kamu tahu siapa orang yang menjual ginseng itu kepadamu? Tinggal dimana? Kamu mau mencarinya dimana? Itu Kota Takari, bukan Kota Vale, kekuasaan ayahmu tidak sampai disana!” Nathan terus memprovokasi Frans, dan membuat wajah Frans semakin merah, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi karena yang dikatakan oleh Nathan memang benar.“Sudah, sudah, anggap saja ketidak beruntungan kali ini sebagai pengalaman, kalau berdiri di masyarakat, mana ada orang yang tidak pernah sial, ayo minum!” Kevin bergegas meredakan emosi Frans.Kalau Nathan dan Frans sampai terlibat keributan, maka masalahnya akan sulit diselesaikan, karena bagaimanapun Frans adalah putra orang nomor satu di Kota Vale, Kevin juga tidak bisa menyinggungnya dengan mudah.“Paman Kevin, dirumahku ada beberapa ginseng berusia ratusan tahun dan itu dijamin asli, aku akan menyuruh supir untuk membawakannya kemari!” Frans merasa kehilangan muka, dan berencana menyuruh supirnya membawakan beberapa tanaman ginseng dari rumahnya.“Fr
“Cukup!”Frans adalah putra orang nomor satu di Kota Vale, mana bisa dipukuli begitu saja, kalau Nathan tidak mengontrol tenaganya dan tinju itu sampai membunuh Frans maka masalahnya akan menjadi runyam.Mendengar ucapan Kevin, Nathan menarik kembali tinjunya, namun hanya gaya tinjunya yang tajam saja sudah membuat Frans merasa pipinya seperti terbakar, dan selangkangannya juga basah. Hidup selama ini, Frans belum pernah sekalipun dianiaya oleh orang lain, tadi dia merasakan tinjunya Nathan, itu saja sudah membuatnya ketakutan setengah mati.“Kalau kamu berani menyentuh Sarah lagi aku akan mencabut nyawamu!” Nathan menghempaskannya dengan ringan, dan Frans seketika terhempas lalu tersungkur di lantai.Frans berdiri lalu menatapnya dengan kejam, dia melihat celananya sendiri yang sudah basah, dia juga tidak punya muka untuk tinggal berlama-lama lagi.“Bajingan, kamu hanya seorang mantan narapidana, berani melawanku? Aku bisa membunuhmu kapan saja, lihat saja nanti!” raung Frans menganc
“Nyonya Heryani, semua ini tidak seberapa!” Kevin berkata.Mendengar ucapan Kevin, Heryani menerima barang-barang itu. “Kevin, kalian berdua duduk saja dulu, Martin sedang membahas sesuatu dengan pebisnis dari Kota Arial, sebentar lagi selesai!”“Nyonya Heryani, tidak perlu memperdulikan kami!” Kevin tersenyum lalu duduk di sofa dengan Nathan. “Tenang saja.”Nathan melirik sekelilingnya yang dipenuhi dengan perabotan lama, tidak ada yang bernilai, ini tidak terlihat seperti rumah seorang pejabat, dan Heryani, sebagai istri orang nomor satu di Kota Vale, namun wataknya begitu ramah. Nathan tidak mengerti bagaimana seorang ibu seperti Heryani bisa mendidik seorang seperti Frans.Tidak lama setelah Kevin dan Nathan duduk, pintu ruang baca terbuka, empat orang tiba-tiba keluar. Salah satu diantara mereka adalah Martin, pria paruh baya berusia 40 tahunan, pakaiannya terlihat sangat biasa, namun aura berwibawanya menyelimuti sekujur tubuhnya. Dan tiga orang lainnya adalah investor dari Kota
Martin menatap Nathan sekilas lalu tersenyum. “Anak muda memang seperti itu, kalau sudah terjadi, ya sudah. Kamu tidak perlu sampai meminta bantuan Tuan Zayn, aku kira kamu melakukan hal ilegal apa, kalau sudah seperti itu siapapun yang menelpon akan sulit diurus!”“Tidak,” Kevin menggelengkan kepalanya lalu berkata pada Nathan. “Nathan, sekarang kamu minta maaf pada Walikota Martin!”Nathan memiliki kesan yang baik terhadap Martin, dia bisa merasakan kalau Martin adalah pejabat yang adil dan jujur, dia mencintai negara dan bangsanya. Melihat Martin dan istrinya, Nathan benar-benar tidak mengerti, apakah Frans itu anak kandung mereka?“Walikota Martin, semalam aku terlalu gegabah dan mematahkan pergelangan tangan putra Anda, tapi tidak masalah, itu bisa sembuh lagi, dan tidak akan mempengaruhi kehidupannya kelak,” Nathan berkata pada Martin dengan tenang.Nathan tidak sedang minta maaf, karena dia merasa dia tidak bersalah dan tidak harus minta maaf, dia berbicara dengan segan pada Ma
“Tunggu!” Nathan melangkah maju dan meletakkan tangannya pada kening Martin.Heryani menatap Nathan dengan bingung, dan saat itu Kevin teringat kalau Nathan mampu menyembuhkan penyakitnya.“Nyonya Heryani, Nathan mampu menyembuhkanku, biarkan dia memeriksanya!” Kevin menjelaskan kepada Heryani.Mendengar itu, Heryani hanya mengangguk, dia masih ragu-ragu pada Nathan, keningnya sudah berkeringat dingin.Setelah Nathan memeriksa Martin, raut wajahnya menjadi sangat serius, dan keningnya mengernyit erat.“Nathan, apakah keadaan Walikota Martin sangat parah?” Melihat ekspresi Nathan, Kevin sedikit panik.Kalau sesuatu sampai terjadi pada Martin, dimana lagi bisa menemukan pemimpin seperti dia."Tuan Martin baru saja pingsan karena darahnya tinggi, bukan masalah besar!" Nathan menggelengkan kepalanya, saat ini Nathan mengkhawatirkan hal lain.Ada seseorang yang menggunakan teknik fushi di dalam tubuh Martin, dan ini membuat Nathan yakin kalau orang yang melakukannya adalah investor ber
“Nathan apakah yang kamu katakan benar? Kamu yakin?” Kevin bertanya pada Nathan. Nathan menganggukkan kepalanya.Kevin yang melihat Nathan mengangguk juga segera berkata pada Martin. “Walikota Martin, Nathan mengerti tentang energi spiritual, dia juga bisa melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh orang biasa seperti kita, sebaiknya kamu—”“Diam!” Martin mengernyitkan keningnya. “Kevin, percuma kamu ssudah berusia tua seperti ini, kenapa kamu percaya saja pada anak muda yang berbicara sembarangan seperti ini? Teknik fushi?! Dimana jiwaku sekarang?”“Walikota Martin, dengarkan dulu penjelasanku, benar—”“Kevin, kalau kamu masih membahas hal ini, jangan salahkan aku langsung mengusirmu, ini jelas hanya omong kosong!”Ekspresi Martin menjadi dingin, dia jelas jijik dengan apa yang dikatakan Nathan. Lagipula, dalam posisinya, bagaimana mungkin dia bisa percaya pada dewa dan hantu.Kevin tidak berani berkata-kata lagi, Nathan juga menggelengkan kepalanya dan tidak bersuara lagi."Sayang,