Share

Bab 21

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-20 18:25:42
Laura

Malam itu, aku berbicara pada putriku melalui telepon video sampai dia tertidur. Aku ingin sekali berada di sampingnya, tapi sekarang aku tidak bisa. Aku menonton sambil tersenyum ketika Richard menggendongnya dan menidurkannya di kasur dengan berhati-hati seolah-olah anakku adalah telur yang berharga. Lalu, dia mencium keningnya dengan hangat dan meninggalkan kamarnya.

“Biarkan putri kecil kita tidur,” katanya, dan aku mengangguk setuju. Aku sedang meminum anggur untuk menghilangkan pikiranku yang kalut.

“Dia bersikap dengan baik, ‘kan?”

“Dia adalah malaikat, kamu tahu itu.” Aku tersenyum mendengarnya dan meneguk anggurku lagu. “Hm, anggurnya terlihat enak. Apakah pekerjaanmu melelahkan hari ini?” Dia ingin tahu sambil membersihkan dapur di layar tablet.

“Aku bisa mengatasi apa pun,” jawabku, menyandarkan kepalaku di sofa. Apartemen yang Nemesis bayarkan untukku sangat mahal dan lengkap. Aku yakin Jason ingin menyombongkan kekayaannya padaku.

“Apakah kamu bertemu dengannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Vera Anzani
laura masih mencintai tuan santoso...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 22

    Yang membuatku kecewa, pintu ruang kerjaku dibuka dan Jason masuk ke dalam tanpa diundang. “Maaf aku terlambat, jalanan macet sekali. Aku bahkan harus datang menggunakan helikopter,” katanya agak bersemangat, dan aku mengerutkan alis."Aku baru saja merindukan ini," gumamku pada diriku sendiri, merasa jijik.“Apa? Apakah kamu sakit kepala?” tanyanya setelah memperhatikanku dari dekat. “Migrain, ‘kan? Apakah barangkali kamu sehabis minum-minum?” Dia semakin mendekat.“Itu bukan urusanmu, tapi benar. Aku minum anggur semalam,” jawabku, mengalihkan pandanganku ke komputer. Jason membawakan segelas air untukku dan mendekatiku, memberikan kemasan obat air minumnya.“Aku tahu rasanya, minumlah obat ini, seharusnya akan membantu. Aku juga selalu sakit migrain,” katanya, menawarkan obat itu. Aku menatapnya curiga sebelum meminumnya. “Aku ingat kamu tidak kuat minum banyak-banyak, apakah sudah berubah sekarang?” tanyanya, tapi dia tidak sedang menuduhku atau semacamnya.“Sudah lima tahun b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 23

    LauraAku memaksakan diriku untuk menertawai perkataannya itu. “Jadi, kamu merindukanku ketika aku adalah alarm berjalanmu, selalu membangunkanmu ketika sudah waktunya kamu berangkat kerja setiap hari di waktu yang sama? Apakah kamu merindukan bagaimana aku selalu bersedia membantumu berpakaian dengan rapi? Apakah kamu merindukan aku di dapur? Apakah kamu merindukan aku ketika aku menyiapkan air panas untukmu ketika kamu pulang kerja? Bukan aku yang kamu rindukan, Jason, tapi semua bantuanku.”Aku sudah memberikan apa pun untuk pernikahan itu. Jason tidak memiliki apa pun untuk dikeluhkan karena aku adalah istri yang teladan. Bahkan, ibu mertuaku menyayangiku dan berkata bahwa anaknya menikahi orang yang tepat. Namun, apa timbal balik yang aku dapatkan? Sebuah penolakan dan akhir dari pernikahan tersebut tanpa sedikit pun pertimbangan untukku. Jadi, dia tidak datang dan berbicara bahwa dia merindukan aku karena dia peduli padaku. Lagi pula, itu tidak benar.“Aku tidak mengelak bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 24

    LauraAku melihat Jason akhirnya meninggalkan ruanganku, dan ketika dia menutup pintu, aku menutup mulut dengan tanganku untuk meredam tawaku yang terbahak-bahak. Aku bangkit dan beranjak ke jendela ruang tamuku dan memandangi pemandangan Jakarta yang luar biasa. Terdapat senyuman puas terpampang di wajahku seolah beban yang teramat berat telah lepas dari diriku, seolah kata-kata yang tertahan di tenggorokanku selama bertahun-tahun akhirnya dikeluarkan.Aku merasa bebas dan puas, rasanya begitu menyenangkan melihat Jason hampir menangis di hadapanku. “Luar biasa!” Aku menjatuhkan diriku kembali ke kursiku dan duduk, berpikir.Apakah Jason telah berubah? Apakah dia mengatakan yang sebenarnya? Itu tidak mungkin, tapi aku penasaran. Maka dari itu, aku meraih ponselku dan menelepon Tama, suami Fia, dan juga temanku.“Wah, wah. Apa yang terjadi hari ini sampai artis ini meneleponku?” kata Tama begitu dia mengangkat telepon, aku tertawa.“Hai juga, kawanku. Sudah lama tidak berbincang,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 25

    Aku tidak bisa mengelak bahwa Jason Santoso berhak mendapatkan hukuman yang sesuai, tapi menyakitkan rasanya untuk kehilangan semuanya pada wanita itu.“Dia terlalu bodoh untuk tidak menjadi pintar.” Aku mengutuk.“Iya, itu sudah seperti Kinan menaruh sihir padanya. Situasi yang buruk sekali.”“Sihir ataupun tidak, ini semua tetap salahnya sendiri.” Aku menghela nafas dan berpikir tentang Jason. Aku paham bahwa Jason sedang menghadapi masalah finansial yang mengkhawatirkan sekarang, seberapa jauh perbedaan situasi itu dari kasusku hingga dia benar-benar menyadari bahwa dia mencintaiku sekarang? Mungkin saja itu hanyalah penyesalan di pihaknya karena dia begitu bodoh sampai-sampai mencuri seperti itu, dan dia bisa saja merasa menyesal dan berpikir bahwa lebih baik kembali bersamaku, tapi seberapa benarkah perasaan itu?“Ini rumit sekali. Kenapa Jason Santoso harus menjadi serumit ini?” Aku jengkel, menatap langit-langit ruang tamuku.“Kamu, ‘kan, tahu dia, Laura. Kamu mengenalnya l

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 26

    JasonBerpacaran? Apa? Apa maksudnya itu?“Apakah kamu berpacaran? Dengan siapa?” tanyaku, merasa mulutku tiba-tiba mengering.“Aku berpacaran dengan Richard,” jawabnya. Matanya yang berwarna cokelat masih terbelalak seolah dia ketakutan karena sesuatu. Hidungnya yang kecil dan mancung berwarna merah di pucuknya, begitu pula pipinya. Laura Tanusaputera cantik sekali dan itu menghancurkanku lagi.“Dengan Richard, temanmu itu?” Dia mengangguk, menjawab pertanyaanku. “Apakah tadi kamu sedang berbicara dengannya?” Aku menunjuk ponselnya dengan tatapanku, dan dia menutupi perangkat itu dengan kedua tangannya dekat di dadanya. Dia sudah bilang, “Aku mencintaimu,” sebelum menutup teleponnya. Jadi, dia berbicara begitu pada Richard?“Iya, itu dia.”“Namun, aku mendengar suara anak-anak…”“Tidak! Kamu salah dengar, pasti karena ada statis. Aku berbicara padanya, dia sedang mengundangku untuk makan kebab dengan isian ayam dan saus. Tidak ada suara anak-anak!” Aku mengalihkan pandanganku d

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 27

    Laura“Apa? Apa yang kamu bicarakan? Apakah Jason mengetahui tentang putriku?” Aku sampai berteriak terkejut ketika, pada telepon grup dengan Fia dan Tama, mereka mengatakan bahwa Jason telah mengetahui hal itu.“Kalau ini akan membuatmu tenang, dia mengira bahwa anakmu itu laki-laki bukan perempuan,” kata Fia, mencoba meredakan situasinya.“Lagi pula, dia mengira bahwa anak itu adalah anak Richard. Dia tidak tahu bahwa anakmu kemungkinan adalah anaknya,” kata Tama, mencoba menenangkanku juga.Aku menghela nafas, mengusap wajahku. “Kenapa kamu malah memberitahunya, Tama?”“Maafkan aku, Laura, tapi Jason juga membuatku terkejut. Kamu tahu aku sudah menjaga rahasiamu selama ini setelah bertahun-tahun, tapi pertanyaan yang dia ajukan tiba-tiba sekali. Itu tidak terdengar seperti pertanyaan, lebih seperti meminta kepastian, seolah dia sudah mengetahuinya,” dia mencoba menjelaskan, merasa bersalah.Aku menatap langit-langit apartemen tempatku tinggal dan mengingat ketika aku sedang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 28

    “Richard itu adalah buaya darat,” komentar Tama baru-baru ini.“Jangan berbicara seperti itu, Richard adalah orang baik,” kataku membela Richard.“Dengar, kami akan mengusirmu dari telepon ini. Kamu tergila-gila dengan Jason,” kata Fia pada Tama, lalu menghapus dia dari telepon. Kami berdua tertawa terbahak-bahak. Kasihan.“Dia mencoba mengatakan sesuatu,” ujarku.“Dia pantas mendapatkannya,” jawab Fia, kemudian kami berdua berbincang lebih lama. “Jason sebaiknya menjauh darimu sekarang, kamu sudah memperjelas bahwa kamu tidak ingin berada di dekatnya,” kata Fia, dan aku menghela nafas.“Iya, itu benar…”“Ada apa, Laura? Itulah yang kamu inginkan, ‘kan? Kenapa kamu terlihat sedih?” tanya Fia.“Aku tidak sedih, hanya saja…“Kenapa, Laura?”“Dia mengingatkanku pada masa lalu, Fia. Aku tidak terbuat dari besi, tahu?” Aku menghela nafas dan berbaring di kasur. Setelah semua hal itu, aku merasa sangat lelah.“Aku tahu kamu sedih karena bertemu dengan Jason lagi, dia membuatmu mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 29

    LauraAnehnya, Jason tidak pernah muncul lagi selama satu minggu penuh, jadi aku kira dia sudah menyerah padaku karena aku memberitahunya bahwa aku berpacaran dengan Richard. Mungkin dia memutuskan untuk memikirkan apa yang dia lakukan. Aku berharap dia akan berhenti menggangguku dan membiarkan aku bekerja dengan tenang, tapi aku mendapat jawabannya pada hari Jumat pagi.Ketika aku tiba di kantor pagi itu, aku menyadari bahwa semua orang sedang menatapku dengan senyuman aneh sambil terkekeh dan aku tidak tahu apa alasannya. Apakah ada sesuatu pada pakaianku? Apa pun itu, aku memutuskan untuk mengabaikan mereka.“Hai, Orlando. Apa kabar?” Aku menyapa pria di belakang meja resepsionis itu. “Bisakah kamu memberikan jadwalku untuk hari ini?”“Catatanmu sudah ada di ruang kerjamu, Nyonya Santoso. Ups, maksudku, Nyonya Tanusaputera,” katanya, tersenyum seolah dia sengaja melakukannya. Aku memiringkan kepalaku, heran karena panggilannya padaku barusan.“Oke,” jawabku, dan aku berbalik, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 365

    Suzy Allen Musim kemarau Jakarta menyebar ke mana-mana, tapi cuacanya tidak dingin maupun panas. Aku sedang memandang pemandangan yang tidak menarik melalui jendela ruang tunggu penjara kota itu. Bahkan, pemandangan di luar hanyalah sebuah titik buta. Benakku melayang begitu jauh selagi aku merokok dengan gugup. Terlalu banyak hal yang dipertaruhkan bagiku untuk bahkan melemaskan otot-ototku.Berminggu-minggu telah berlalu sejak aku meninggalkan putriku pada Tama dan istrinya. Sejak saat itu, aku belum bisa tidur dengan damai. Mimpi buruk mengerikan tentang Emy menghantuiku setiap malam. Rasanya seolah-olah anak itu sudah mati dan menghantuiku dalam sosok hantu jahat.Dia selalu menyalahkan aku karena telah membuatnya sakit dan meninggalkannya. Dia mengharapkan hal-hal buruk untukku dan berharap aku akan menderita. Itu sangat menggangguku sehingga aku harus hidup dengan obat-obatan. Gadis yang telah kulahirkan adalah mimpi terburukku.“Nona Allen.” Aku mendengar seseorang memanggi

  • Kembalilah Padaku   Bab 364

    LauraSepanjang perjalanan pulang, Anna menceritakan pada kami apa yang terjadi selama tujuh hari terakhir. Dia tinggal di rumah Keluarga Kusuma dan tampaknya bersenang-senang dengan anak-anak mereka.“Itu menyenangkan sekali! Abel dan aku bermain dengan bayi-bayi sebelum tidur. Mereka menggemaskan sekali! Hansel itu bayi yang menggemaskan dan Emy suka tidur,” katanya dengan bersemangat.“Untunglah kamu bersenang-senang di sana, sayangku.” Aku membetulkan rambutnya sambil tersenyum.“Em, tampaknya Keluarga Kusuma hampir mencuri putri kami dari kami. Karena kamu senang tinggal di rumah Keluarga Kusuma, apakah kamu tidak keberatan menghabiskan waktu bersama kami sekarang, tuan putri?” tanya Jason dengan cemburu.“Tentu saja aku akan tinggal denganmu, dasar konyol.” Gadis itu memeluk lengan ayahnya. “Aku amat sangat merindukan kalian.”“Keluarga Kusuma memang luar biasa, tapi Anna tidak akan menukar kita untuk siapa pun. Kamu tidak perlu cemburu. Benar, ‘kan, sayang?” kataku dengan

  • Kembalilah Padaku   Bab 363

    Laura“Mama Papa! Kalian sudah kembali!” panggil Anna pada kami seraya dia berlari menghampiri kami di bandara. Jason dan aku baru saja tiba dan hal pertama yang kami dapatkan adalah pelukan yang dalam dan hangat dari putri kami.“Astaga, sayang. Kami sangat merindukanmu,” kataku seraya aku mengusap punggungnya. Dengan lengan kecilnya melingkari leherku dan lengannya yang lain melingkari leher ayahnya, kami berdua harus berlutut supaya bisa memeluknya dengan benar.“Untunglah kalian sudah kembali. Fia bilang kalian berdua perlu berlibur, tapi kalian akan pulang nanti,” katanya sambil memandang kami dengan senyuman lebar. Dia sangat menggemaskan.“Iya, Fia benar, tapi kita sudah pulang,” kata Jason sambil menepuk kepala putrinya. “Bagaimana kabarmu? Apakah kamu bersikap dengan baik di rumah Keluarga Kusuma?”“Iya, aku bersikap dengan baik. Aku hanya kehilangan satu gigi,” jawabnya sambil menunjuk giginya yang tanggal.“Oh, itu normal, sayang. Anak-anak seumuranmu pasti akan kehila

  • Kembalilah Padaku   Bab 362

    LauraJason dan aku sedang tinggal di pulau cinta yang mana segala hal begitu sempurna bagi jiwa kami. Tempat itu luar biasa dan menyegarkan, tapi karena kebahagiaan tidak selalu bertahan selamanya, ketika kami terbangun pagi itu, kami tahu hari ini adalah hari ketujuh. Kami melakukan rutinitas kecil kami yang kami lakukan satu pekan ini sambil berpura-pura seolah-olah tenggat waktunya tidak ada di ambang pintu.Jason sedang berada di area kolam sekarang, hanya duduk di kursi santai, memandang pemandangan pagi dengan raut wajah murung. Aku menghampirinya dengan dua gelas anggur dan duduk di sampingnya, menyerahkan anggur itu padanya.Dia tersenyum padaku, menerima gelasnya. “Terima kasih.”Aku menyesap anggur itu sambil menikmati pemandangan. “Di sini indah sekali. Rasanya seperti disihir,” komentarku sambil tersenyum. Tempat itu benar-benar tidak dihuni karena, selama kami tinggal di sini selama berhari-hari, kami tidak melihat satu pun manusia ataupun hewan besar. Itu pasti adala

  • Kembalilah Padaku   Bab 361

    LauraDia dan aku sedang memandang satu sama lain dengan dalam sambil membelai satu sama lain. “Kapan kamu menyadari bahwa kamu mencintaiku? Kapan itu terjadi?” tanyaku, ingin mengetahui sesuatu yang sangat intim pada saat itu yang sangat penting bagiku.Aku telah menghabiskan seluruh waktuku, menunggunya untuk akhirnya mencintaiku karena dia tidak menikahiku karena cinta, tapi Jason tidak pernah mengatakan padaku bahwa dia mencintaiku ketika dia dan aku masih menikah. Namun, sekarang, berjarak lima tahun, dia bilang dia mencintaiku setiap kali ada kesempatan. Itu membuatku penasaran kapan dia akhirnya menyadari bahwa dia mencintaiku.Dia melemparkan kepalanya sedikit dan tertawa terbahak-bahak. “Apakah kamu benar-benar ingin mengetahuinya?”Aku mengangguk. “Aku hanya ingin tahu kapan kamu mulai mencintaiku.”Dia sedang membelai wajahku sekarang. “Kenyataannya adalah aku selalu mencintaimu sedari dulu, Laura. Namun, aku harus kehilangan dirimu dulu untuk menyadarinya,” katanya, ma

  • Kembalilah Padaku   Bab 360

    LauraSiang itu, Jason dan aku bermain di air laut yang dingin seakan-akan kami adalah dua anak-anak tanpa kekhawatiran sedikit pun. Saat-saat yang bisa kumiliki dengannya sangat berharga. Tawa muncul dengan begitu mudah dan sentuhan dilakukan tanpa rasa takut. Aku terus-menerus mengingat saat-saat ketika cintaku padanya bersemi untuk pertama kalinya, di umur yang naif, ketika yang kuinginkan hanyalah dia.Jason meletakkanku di punggungnya dan berenang denganku bergantung ke lehernya, menggunakan tubuhnya sebagai pelampung. Terkadang dia akan menjatuhkan aku ke air dan aku akan melempar air padanya. Kami terus berenang di sana hingga kaki dan tangan kami tidak kuat lagi dan telapak tangan kami menjadi keriput karena terlalu banyak kontak dengan air.Ketika kami meninggalkan laut, hari sudah hampir malam. Dia dan aku berjalan kembali ke rumah pantai, berpelukan karena kami tidak ingin terpisah.“Aku benar-benar harus lebih sering melakukan ini,” komentarku seraya dia dan aku beranja

  • Kembalilah Padaku   Bab 359

    LauraKILAS BALIKBeberapa saat kemudian, aku berjalan menyusuri taman rumah besar Santoso di Bekasi dengan Rosa di sampingku. Kami sedang membicarakan kebodohan wanita selagi dia dan aku membentuk ikatan karena dia adalah ibu Jason dan aku akan menjadi istri Jason. Kami perlu terbiasa dengan satu sama lain dan itu tidak sulit bagiku.“Hm, jadi maksudmu kamu bertemu dengannya di kampus dan memiliki romansa klise sebelum dia memintamu menikah dengannya?” tanyanya, setengah mengejek.“Iya, kami bertemu di kampus, tapi tentang klise itu, kurasa kamu tahu bahwa sebenarnya tidak begitu, Rosa,” jawabku sambil tertawa kecil.Dia memutar bola matanya, masih bercanda. “Tentu saja aku tahu. Jason itu tidak normal. Aku mengenal anak laki-laki yang kulahirkan.” Dia menggelengkan kepalanya seakan-akan dia mengetahui semua eksploitasi putranya dan tidak merendahkan.“Itu jadi membuatku yakin lagi. Untunglah kamu sadar terhadap situasinya,” komentarku sambil tersenyum kecil dan kemudian memanda

  • Kembalilah Padaku   Bab 358

    LauraKILAS BALIKJadi, Jason membawaku ke Bekasi, tempatku bertemu dengan keluarganya. Seperti yang diduga, ibunya adalah wanita yang manis, sangat penyayang dan perhatian sehingga aku ingin menjadi dekat dengannya. Dia tidak membuatku merasa aneh atau seperti ikan yang berada di luar air. Malah sebaliknya, aku merasa disambut dan dihargai oleh kedua wanita di dalam hidup Jason, yaitu ibunya dan neneknya.“Hidangan ini luar biasa, Rosa. Selamat,” kataku, memuji makanannya dengan senyuman manis. Ibu mertuaku telah mempersiapkan hidangan indah yang dimasak sendiri dengan penuh cinta dan perhatian karena dia ingin menyenangkan aku. Itu berarti segalanya bagiku.“Aduh, terima kasih banyak, cantikku. Untunglah kamu menyukainya,” katanya sambil tersenyum konyol mendengar pujian itu. “Jason pilih-pilih makanan, jadi dia jarang memuji masakanku. Untunglah setidaknya kamu berbeda dengannya.” Dia tertawa, dengan pelan menarik telinga putranya dan membuatnya mengernyit.“Duh, Rosa,” kata Ka

  • Kembalilah Padaku   Bab 357

    LauraKILAS BALIK“Karena kamu sudah berjanji pada ibuku, apakah kamu masih berpikir untuk menolak ajakanku?” tanya Jason, memasukkan ponselnya kembali ke dalam sakunya.Aku menghela napas pasrah sambil tersenyum. “Sebenarnya, akan menyenangkan bertemu dengannya,” jawabku, benar-benar menginginkan itu. Jason telah mengejutkanku dengan menelepon ibunya dengan sangat tiba-tiba, tapi aku tidak dapat menjelaskan bagaimana berbicara dengan Rosa telah membuatku merasa lebih tenang. Tampaknya dia adalah wanita periang yang tidak akan bersikap arogan padaku atau merendahkan aku karena aku berasal dari realitas yang berbeda dari mereka. Jadi, aku ingin bertemu dengannya dan melaksanakan pernikahannya.“Hm, kalau begitu sebaiknya kita segera mengemasi barang-barangmu, benar? Di mana kamarmu?” tanyanya, sudah beranjak menyusuri lorong rumah kecil bibiku.“Ya ampun … di sana,” kataku sambil menunjuk ke arah yang benar.“Ruangan tuan putri, ya,” komentarnya sambil terkekeh ketika dia melihat

DMCA.com Protection Status