Share

Bab 16

"Kak Inggit?" Gumamku.

Wanita itu menatap lekat padaku, tak ada sapa apapun malahan kakak iparku itu seolah tak mengenaliku sama sekali.

"Mbak ini uangnya," lelaki yang di susul kak Inggit memberikan selembar uang kertas berwarna merah padaku.

"Mas ayok cepat, nanti kita terlambat!" Kak Inggit menggamit lengan lelaki itu kemudian menariknya untuk keluar dari apotek.

"Eh tunggu Sayang, kembaliannya belum," seru lelaki itu, menghentikan langkah Kak inggit yang terlihat tergesa-gesa.

"Sudah biarkan saja untuk dia kembaliannya, anggap saja amal."

Kak inggit menunjukku dengan dagunya, tepukan dari Mbak Diah mengembalikan kesadaranku seketika. Aku bergegas keluar menghampiri wanita yang bergelar kakak iparku itu, rasa penasaran yang bergelayut dari siang seolah terus menghantui.

Aku tidak rela jika sampai Abangku dipermainkan oleh istrinya sendiri, apakah mungkin Kak inggit bermain belakang dari Bang Gagas, sedangkan demi perasaan wanita itu Abangku sampai tak perduli dengan perasaan Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status