Share

Sebuah Kejanggalan

"Hah?!" 

Ponselku terlepas dari tangan. Aku gemetar menoleh ke Bang Tirta, kemudian ke Kafka. Jantungku berdetak kencang sekali. 

Aku menelan ludah, berusaha mencerna kembali. Bang Tirta gemetar mengambil ponsel dari tanganku. Dia kembali berbicara dengan saudara kami. 

"Iya. Serius. Kalian kesini sekarang, ya."

"Bang, jangan." Kafka langsung menahan Bang Tirta yang hampir saja melempar ponselku. 

Kalau tidak ada ponsel itu, kami tidak akan bisa mengetahui info selanjutnya. Aku menutup mulut, masih tidak percaya dengan semua kabar yang aku dengar. 

"Ra—Raja." Aku menutupi wajah. Terisak. 

"Abang bisa bawa mobil? Biar Kafka aja kalo gak bisa."

Bang Tirta mengangguk. Dia tidak tahan mendengar semuanya. Dadaku naik turun, berusaha menahan isak tangis, tapi tidak bisa juga. Akhirnya pec

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status