Share

Percakapan Mencurigakan

"Serius ini?" tanyaku sambil mengambil kartu yang diletakkan di atas meja. 

Kafka menganggukkan kepala. Dia tersenyum puas. 

Ternyata, selain hanya dapat babak belur, Kafka juga berhasil mendapatkan sesuatu. Aku menjentikkan jemari, mengambil kartua nama itu. 

Rian. Ada nomor ponselnya, juga ada alamatnya. 

Aku terdiam melihat namanya. 

Ah, benar dugaanku. Orang yang sama dengan yang tadi. Aku menatap Kafka yang menganggukkan kepala. 

"Keren banget." Aku mengacungkan jempol ke dia. 

"Kapan kita mau kesana?" tanya Rini pelan. Dia seperrinya tidak sabaran lagi. 

"Hargai yang lagi berduka dulu. Nanti saja. Sekarang, kita fokus sama Bang Toba. Kayaknya dia terpukul banget." 

Kafka beranjak. Aku diam sejenak, menyenderkan punggung. Menghela napas pelan. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nuy Subayu
kok bnyk yg diulang ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status