Share

Bab 12

Adzan Subuh berkumandang. Mas Gilang, mengenakan koko dan sarungnya, bersiap untuk ke masjid. Aku beranjak masuk kamar mandi, mengguyur tubuh dengan air yang dingin. Perlahan, kurasakan kesegarannya. Hatipun terasa lebih tenang saat berada di bawah guyuran shower.

Selesai membersihkan badan dan mengenakan daster kesayangan, aku mematut diri sebentar di depan kaca. Mengamati wajahku yang mungkin mulai menua. Kuhela napas panjang lalu mengambil mukena di lemari. Tak ada tempat berbagi selain DIA Sang Pembolak-balik hati. Gegas kujalankan salat subuh dan berdoa agar bisa lebih ikhlas menjalani takdirNya.

Usai menjalankan kewajiban, aku keluar kamar. Hening. Tak ada suara apapun di rumah ini selain denting jam dan gesekan kakiku dengan lantai saat melangkah. Ibu dan Maya sepertinya belum juga terjaga. Kubiarkan sesukanya. Aku tak peduli dengan apapun yang mereka lakukan.

Kuseduh dua cangkir teh dan memanggang roti dengan selai kacang kesukaanku, sedangkan Mas Gilang lebih senang dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status