Share

Tidur di Mana?

HARI semakin sore. Dalam naungan dedaunan pepohonan yang begitu rapat, gelap lebih cepat datang di dalam hutan tempat Tiara dan Abdi terlempar jatuh. Lebih-lebih kobaran api yang membakar mobil sudah mengecil. Tak ada sumber cahaya lain lagi.

Tiara sudah menghentikan sedu sedannya. Ia mulai menerima kenyataan. Tapi air mata masih menitik dari kedua netra gadis itu. Tangis tanpa suara, meratapi kesialan demi kesialan yang ia alami sejak memergoki Ryan berselingkuh tadi pagi.

Tak ada pilihan lain bagi Tiara. Gadis itu akhirnya memaklumi jika mereka berdua memang harus bermalam di tengah hutan. Setidaknya sampai kakinya kembali pulih dan dapat dipakai berjalan, walau entah berapa hari lagi itu terjadi.

"Bu, saya tinggal sebentar ya? Saya harus mencari kayu untuk membuat pondok dan juga api," ujar Abdi yang sejak tadi terlihat sibuk sendiri.

"Jangan jauh-jauh," jawab Tiara tanpa memandang wajah yang diajak bicara. Pandangan mata gadis itu terlihat menerawang.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status