Share

9. Apartemen Anjas 1

Anye mengencangkan pelukannya seolah tak ingin berpisah lagi dengan sosok yang kini tengah membalas pelukannya.

"Nye, sudah ... kita naik, Mas mau siap-siap pulang ke apartemen. "

"Tapi nanti bakalan sering main ke sini lagi kan ya, Mas." Anye masih belum mau mengurai pelukannya. Ntah karena masih sangat rindu ataukah takut tenggelam. Allahua'lam.

"Mas gak janji, Nye ...

Apalagi kalau kamu sudah resmi menerima lamaran Denis, haram bagi Mas menikung sesama saudara seiman.

Mas tentunya akan semakin menjaga jarak dan menghormati keputusan kamu.

Saran Mas, istikharahlah agar Allah menuntun kamu menentukan pilihan terbaik."

"Iya, Mas.

Oh ya, Mas ... Jadi aku boleh ikut kamu ke apartemen kan siang ini? Janji aku gak akan ganggu kamu menyiapkan bahan seminar, aku juga gak akan ngotot ngajak makan di warungnya Cak Somad, kita delivery order aja atau aku yang akan masak di sana biar Mas bisa fokus menyelesaikan pekerjaan.

Boleh ya, Mas.

Seharian ini aku akan jadi teman yang manis di apartemen?" Anjas hanya bisa menghela napas.

Jelas-jelas ia memilih tinggal di apartemen untuk menghindari gadis yang kini berada dalam pelukannya. Lha ini sang gadis malah merengek minta di bawa menghabiskan hari menemaninya di sana.

Jadi sebenarnya bagaimana ini konsepnya? Anjas sungguh jadi kebingungan sendiri.

Anjas menekan passcode apartemennya sesaat sebelum ia dan Anyelir memasuki tempat tinggal pemuda itu.

"Siapa aja yang sudah pernah main ke sini, Mas?" Anye berdecak kagum, ia menyukai apart minimalis yang didominasi warna-warna monokrom khas pria dewasa milik Anjas.

"Aku gak pernah mengundang atau bawa teman pulang ke apartemen.

Buat aku hunian ini privasi sifatnya. Palingan Andre, sohib sekaligus kawan kantor yang pernah mengantarkan berkas pentingku yang tertinggal beberapa bulan lalu.

Bunda bahkan belum pernah menginjakan kakinya ke tempat ini, meski apartemen ini Om Arya yang merekomendasikan."

"Apa aku wanita pertama yang kamu izinkan masuk ke sini, Mas?" Anye tersenyum imut sembari menatap sayu ke arah Anjas yang mulai salah tingkah.

"Cleaning service langgananku, dia juga wanita, rutin datang setiap akhir pekan.

Kalau kita datang agak pagi mungkin ada rezeki bertemu dengannya. Anaknya ada yang seusia kamu."

Anye mencebik, tentu bukan cleaning service yang ia maksudkan.

"Sebetulnya di sini ada dua kamar, tapi satunya sudah Mas jadikan ruang kerja.

Jadi kalau kamu ingin istirahat, gak apa di kamar Mas aja. Seharian ini juga Mas akan sibuk di ruang kerja sepertinya. "

"Oke Mas, selamat bekerja! Oh ya, Mas mau kubuatin kopi atau minuman lain mungkin yang ada di kulkas?

"Air mineral saja, Nye. Cukup siapkan satu tumbler yang ada di pantry, nanti kalau kurang bisa Mas tambahin sendiri.

Kamu gak keberatan kalau room tour sendiri kan? Soalnya Mas harus segera buka laptop dan mulai menyiapkan materi."

"My pleasure, tenang aja Mas ..

Belum apa-apa sepertinya aku sudah betah aja lama-lama di sini.

Oh ya, Mas! Gak apa ya aku ceki-ceki isi kulkas kamu, siapa tahu ada bahan-bahan yang bisa aku eksekusi untuk makan siang kita, jadi aku ada kegiatan dan ada manfaatnya juga berada di sini."

"Silakan Tuan Putri, silakan periksa semua yang kamu inginkan. Seperti dulu, kamu bahkan bisa lebih hapal di mana letak barang-barangku ketika masih tinggal di mansion." Keduanya lalu tergelak bersama.

Anyelir benar-benar terkesan dengan apartemen Anjas yang menurutnya so homey, so comfort. cozylah pokoknya, sungguh membuatnya nyaman.

Anye menyukai kamar utama Anjas yang terkesan romantis, menyukai dapurnya yang minimalis, balkonnya yang manis, bahkan ruang tengahnya yang elegan dan berkelas dengan pilihan furniture yang so manly.

Anye tak membuang waktu dengan segera memeriksa isi kulkas Anjas yang ternyata cukup lengkap dan tertata rapi, memudahkan ia menemukan apa-apa saja yang ia butuhkan.

'Ya, ampun ... ternyata Mas Anjas juga punya stok saus kacang di kulkasnya,' Anyelir so excited.

Dia juga memeriksa laci-laci pada kitchen set tempat Anjas menyimpan persediaan makanan keringnya.

Segera Anye mengambil sekotak spaghetti dan saus kacang juga tomat dan selada. Dia akan berkreasi, tekadnya. Mengambil sepotong daging beku di freezer dan berencana membuat steak ala Anye yang tentunya tak jauh-jauh dari pengaplikasian saus kacang favoritnya.

Anye juga mengambil beberapa buah yang ia temukan dalam keranjang di atas meja makan minimalis di antara pantry dan ruang tengah yang cocok digunakan sebagai tempat bersantai sambil menonton televisi.

Menyiapkan peralatan tempur yang juga mudah ditemukan. Semua bersih dan rapi meski kentara tampak sering digunakan oleh pemiliknya.

Itu menandakan Anjas terbiasa memasak sendiri makanannya dari pada membeli di luaran.

Waktu Anye tak banyak menjelang adzan dzuhur berkumandang. Ia pun segera mengeksekusi bahan-bahan yang telah ia siapkan dengan gegap gempita.

Ya, Anyelir memang sangat hobi memasak, itu karena Anjas sering mengajaknya membantu bunda mengeksekusi resep kala masih tinggal bersama di mansion dulu.

Anjas sendiri juga terampil memasak karena didikan sang bunda yang ingin memiliki putra yang serba bisa dan dapat diandalkan dalam segala situasi.

'Oh no, aku lupa menyiapkan tumbler air mineral untuk Mas Anjas!' jerit Anye dalam hati yang baru teringat kalau Anjas memintanya menyiapkan sebuah tumbler berisikan air mineral untuk menemaninya bekerja. Ia pun bergegas menyiapkan air tersebut lebih dulu lalu mengantarkannya.

"Maaf, Anye hampir lupa," rajuknya seraya menyerahkan tumbler langsung ke tangan Anjas yang langsung menenggak separuh isi botol itu.

Tanpa ragu Anye melompat duduk di pangkuan kakaknya sembari mengalungkan kedua lengannya ke leher sang kakak seperti saat mereka masih remaja dulu.

"Mas aku suka sekali di sini, sesekali izinkan aku menginap di sini ya," bujuk sang jelita.

"Setelah kita halal kamu boleh setiap malam menemaniku di sini," bisik Anjas yang terdengar sensual dan berhasil meremangkan bulu kuduk sang jelita.

TBC

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Damayanti Rifa'i
cieee cieee yang pengen langsung dihalalkan aja itu, hehehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status