Share

14

BAGIAN 14

              “Biasa, Mak. Tadi itu Arfan,” kataku berusaha untuk terlihat santai di hadapan Mamak. Namun, dasar Mamak. Dia selalu berhasil mengendus apa pun yang tengah kusembunyikan. Matanya langsung memicing ke arahku dengan dua alis yang bertautan.

              “Mamak lihat, dia sering mengantarmu sampai rumah. Ada apa rupanya? Bukannya selain kamu, masih ada satu cewek lain lagi di tempat kali itu?” Mamak mendekatkan wajahnya yang tembam. Menyelidiki bagai seorang detektif yang hendak memecahkan sebuah kasus kriminal. Yah, kalau sudah begini, mau tak mau aku harus cerita, bukan?

              “Mak … kata si Nisa, dia itu suka kepadaku,” jawabku dengan wajah yang resah.

      &

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status