Share

12. Memasang Kamera Tersembunyi

"Apa maksud mbak ngomong seperti itu?"

"Ya kamu gak mungkin kan selamanya hidup menumpang seperti ini?"

"Ish! Awas kau mbak! Kulaporkan pada ibu kalau Mbak sudah berani macam-macam."

Gadis itu menghentakkan langkah kakinya kasar, menuju ke kamar ibu mertuaku. Pasti ingin mengadu.

Tak butuh waktu lama dua orang itu berdiri di belakangku. Raut wajah ibu sudah terlihat tak bersahabat.

"Ada apa, Bu? Apa ibu mau marah-marah? Gak baik lho buat kesehatan, nanti kena serangan jantung."

"Kamu nyumpahin ibu?"

"Enggak kok, aku cuma memperingatkan ibu saja. Ngomong-ngomong ada apa, Bu?"

"Hmmm," ibu tampak salah tingkah, mungkin  tidak jadi marah gegara ucapanku tadi.

"Tolong setrikain baju ibu. Ibu mau pergi ke arisan," katanya kemudian.

"Budhe, aku ikut ya! Males kalau di rumah," sergah Icha. 

Baguslah kalian berdua pergi. Kesempatan buatku untuk panggil Bang Panji untuk memasang kamera tersembunyi.

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
yes begitu Lili kmu jangan sampe Azzam terpengaruh lagi dgn ibu nya .dn juga itu perempuan gatel ternyata mau ganggu Azzam .awas Li ati2 kmu jangsn sampe icha deketin Azzam ..
goodnovel comment avatar
Wagirin
Licik kali 2 orang itu ya..ha..ha
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bagus li udah mulai ada bukti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status