Share

Bab 53. Kecewa

Author: Faiz bellzz
last update Last Updated: 2023-04-01 23:18:38

Mungkin karena begitu pusing, Indah tidur begitu lelap. Ia bahkan tidak menyadari jika Bara baru saja kembali ke ruangannya. Pria itu perlahan menghampiri Indah lalu membenahi posisi tidur Indah yang terlihat kurang nyaman. Bara bahkan membuka jasnya lalu menyelimuti tubuh ringkih istrinya dengan itu.

Setelah cukup memperhatikan, Bara beranjak menuju meja kerjanya. Pria itu mulai berkutat dengan pekerjaannya yang menumpuk. Hari ini niatnya ingin lembur, tetapi melihat Indah yang tertidur seperti itu rasanya tidak tega juga.

Sedang asyik berkutat dengan berkas yang dipegang, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Segera Bara melihat siapa yang menghubunginya. Sebelum ia mengangkat telepon tersebut, Bara melirik sebentar ke arah Indah--khawatir jika percakapannya akan di dengar oleh istrinya.

"Hemm," sahut Bara begitu panggilan telepon terhubung.

"Apa kamu sudah mendapatkan rekaman CCTV-nya?" Bara bertanya langsung pada intinya.

"Belum, Pak, hanya saja--" Seseorang yang berada di seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 54. Tidak percaya

    Indah menyeka sudut matanya karena menghalami pemandangan ke depan. Ia sedang mengendarai motornya untuk tiba di rumah. Namun, pikirannya malah melayang memikirkan permasalahan hubungannya dengan bara yang kian menjauh. Entah karena melamun, tanpa Indah sadar ia malah pulang ke rumah kedua orang tuanya. "Kenapa aku malah ke sini," keluhnya. Perempuan itu menepuk dahinya pelan lalu berniat memutar arah. Menemui orang tuanya malam-malam begini hanya akan membuat kedua orang tuanya khawatir dengan keadaannya. Indah tidak ingin jika mereka ikut kepikiran dengan persoalan rumah tangganya.Namun, baru saja Indah akan menjalankan motor, tiba-tiba seseorang memanggilnya. Sontak Indah langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia cukup terkejut ketika melihat sosok pria tinggi nan tampan yang pernah singgah di hatinya dengan waktu yang cukup lama. Dirga, iya ... pria yang sejak dulu Indah tunggu ada di depan matanya sekarang. Pria yang menjanjikan akan melamar dan menikahinya setelah ia selesa

    Last Updated : 2023-04-02
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 55. Sop Iga

    Bara mengacak rambutnya frustasi karena tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Ia sedang diselimuti oleh amarah dan ingin meledakan semuanya. Namun, melihat wajah Indah putus asa membuat Bara tidak berkutik. Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Bara sendiri tidak bisa memahaminya. Namun yang pasti ia sangat marah karena Indah pulang terlambat. "Untuk satu minggu ke depan aku enggak izinin kamu keluar dari rumah sekejal pun!" Pada akhirnya Bara memilih mengurung Indah di istana pernikahannya dari pada membiarkan Indah keluyuran malam-malam. Banyak hal yang Bara khawatirkan, tetapi ia tidak mampu mengatakan alasannya. Biar untuk saat ini ia yang mengatasinya. Sontak Indah terkejut mendengar larangan yang Bara berikan untuknya. Apa-apaan ini? Indah tidak bisa menerima begitu saja. "Mas, yang benar saja?" Indah duduk di tepi ranjang sambil mendongak--menatap Bara yang berdiri. Tidak langsung menjawab, Bara malah kembali mencondongkan tubuhnya lalu menumpukan kedua

    Last Updated : 2023-04-05
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 56. Dikurung

    "Apa sekarang sudah lebih baik?" tanya Bara begitu bangun dan mendapati Indah sudah mandi dan nampak lebih segar. Indah mengangguk seraya tersenyum manis. "Alhamdulillah, Mas." Mendengarnya cukup membuat Bara lega. "Syukurlah kalau kamu sudah baik-baik saja." "Iya, Mas. Em ... aku sudah siapkan air untuk mandi, Mas." Ragu-ragu Indah mengatakannya. Bara mengangguk saja lalu beranjak menuju kamar mandi. Melihat itu, Indah segera menyiapkan pakaian untuk Bara. Baru setelahnya ia ke dapur untuk membuat sarapan. Begitu Indah selesai, Bara datang sambil menenteng tas kerjanya. Indah nyambut Bara dengan senyuman hangat. Membuat Bara tersentuh dan membalas senyuman istrinya. "Mas, sarapan dulu. Aku udah siapkan," ujar Indah yang dibalas anggukan oleh Bara. Pria itu duduk di seberang Indah lalu menerima sarapan yang sudah disiapkan Indah. "Aku senang kalau kamu jadi istri penurut seperti ini." Satu alis Indah terangkat mendengarnya. Memang apa selama ini ia menjadi istri pembangkang?

    Last Updated : 2023-04-07
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 57

    Tidak banyak yang bisa Indah lakukan ketika dalam masa hukuman. Ia melakukan aktivitas seperti biasanya. Hanya saja ruangnya terbatas karena tidak boleh keluar dari rumah barng sejengkal pun. Sebagai wanita yang bisa sibuk dengan pekerjaan membuat satu mingggu terasa tersiksa bagi Indah. Sekarang baru sengah hari, tetapi Indah merasa jengah. Rasanya ingin kabur saja lewat jendela, tetapi ia mencoba menghargai keputusan yang diambil Bara. "Aku harus melakukan apa sekarang?" tanyanya pada diri sendiri. Indah baru saja membersihkan rumah. Padahal untuk masalah pekerjaan rumah biasanya ada asisten rumah tangga yang akan datang setiap pagi dan pulang setelah selesai. Hanya saja kali ini berbeda, sehingga Indah yang harus mengerjakannya. Tidak masalah bagi Indah karena hal itu cukup mengisi waktu luangnya. Pada akhirnya Indah memilih untuk membuat masakan untuk menyambut kepulangan Bara. Besar harapan bagi Indah jika Bara akan pulang malam ini. Dengan riang ia memasang celemek lalu mula

    Last Updated : 2023-04-08
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 58. Hamil

    Sudah beberapa hari ini kondisi Indah tidak stabil. Ia menjadi sering pusing dan mual. Ingin rasanya memeriksakan diri, tetapi ia masih dalam masa kurungan yang akan berakhir satu hari lagi.Bara sendiri tidak pernah pulang ke rumah, membuat Indah kesulitan untuk mengadu. Beberapa kali ia mengirim pesan, tetapi statusnya hanya dibaca tanpa dibalas. Apa Bara sudah benar-benar tidak peduli padanya? Sehingga sengaja mengabaikannya. Sungguh, Indah merasa jika usahanya sia-sia dalam meluluhkan hati Bara kembali. Pria itu tetap kukuh pada pendiriannya yang terus bersama Mawar. Sekali lagi Indah mencoba menghubungi Bara ketika kepalanya merasa pusing. Namun, panggilannya tidak dijawab. Ia pun memutuskan untuk mengirim pesan kepada suaminya. [Mas, bolehkah aku pergi sebentar? Ada yang ingin aku lakukan. Ini mendesak.] Menunggu beberapa saat dan Indah tidak mendapatkan jawaban apa pun. Indah mendesah lalu membawa langkahnya menuju jendela kamar. Ia memastikan keadaan sekitar yang nampak s

    Last Updated : 2023-04-09
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 59. Mencari Indah

    "Apa yang kalian lakukan? Kenapa istriku bisa pergi dari rumah?" Bara nampak murka ketika mendapatkan panggilan telepon dari salah satu anak buahnya yang melaporkan jika Indah pergi dari rumah. Jelas ia yang baru saja selesai rapat langsung pulang untuk memastikannya. Benar, saat ia pulang rumah sudah dalam keadaan kosong. Indah tidak ada di mana-mana, membuat Bara khawatir sekaligus naik pitam. Ia mengecek rekaman CCTV yang ada di halaman rumah dan dapat melihat jika Indah keluar dari jendela. Sungguh, ia tidak mengira jika Indah akan pergi darinya. "Argh!" Pria itu berteriak frustasi. Ia tidak ingin kehilangan Indah, tidak Indah tidak boleh pergi dari hidupnya. Indah penyelamatnya dan ia bisa mati tanpa Indah di sampingnya. "Cari dan terulusuri tempat yang mungkin Indah datangi!" perintah Bara tidak ingin dibantah. "Baik, Tuan Muda." Setelah kepergian Indah, Bara mendudukan dirinya di sofa ruang tengah. Ia menunduk dalam sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba saja k

    Last Updated : 2023-04-09
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 60. Kabar baik

    Bara yang terjebak macet mengumpat kesal. "Sial! Aku kehilangan jejak kamu, Indah." Segera ia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. Namun, gerakan jarinya yang buru-buru malah membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal. Niatnya ingin diabaikan dan kembali menghubungi anak buahnya, tetapi sebuah pesan gambar membuatnya tertarik. Pria itu melihat gambar yang dikirimkan dari nomor yang tidak dikenal. Betapa kagetnya ia ketika gambar tersebut terbuka yang menampakkan sosok istrinya tengah berbincang dengan seorang pria. Tidak terlalu jelas siapa pria itu karena pengambiln foto dari belakang. Sehingga yang terlihat jelas hanya Indah. Sontak Bara merasakan tubuhnya memanas diiringi dengan nafasnya yang tersenggal-senggal. Masih teringat jelas ketika Indah pulang malam enam hari yang lalu. Mungkinkah saat itu Indah sedang ketemuan dengan pria tersebut? Membayangkannya saja sudah membuat Bara ingin membunuh seseorang. "Argh! Indah, kenapa jadi begini?" Bara menjambak

    Last Updated : 2023-04-11
  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 61. Tega

    Cukup lama mereka saling diam dengan Indah yang mengkhawatirkan Bara. Tiba-tiba pria itu menoleh lalu menatap Indah dengan jijik. "Indah, aku tidak menyangka kamu setega ini padaku." Kedua alis Indah saling bertautan dengan samar mendengar ucapan Bara barusan. "Maksud, Mas?" "Kamu jangan pura-pura polos, Indah!" sentak Bara tidak terkendali. Tautan itu semakin jelas, hingga menimbulkan garis-garis halus di sekitar kening Indah. "Maskud, Mas, apa? Aku minta maaf karena sudah keluar dari rumah diam-diam, Mas." Indah yang berpikir jika Bara marah kapadanya gara-gara ia yang pergi diam-diam pun memilih meminta maaf. Ia sadar jika yang dilakukannya salah. Hanya saja ia memiliki alasan kenapa melakukannya. "Ck! Bagaimana bisa aku memaafkan istri yang diam-diam bertemu dengan pria lain, Indah?" Perempuan itu tersentak mendengar tuduhan dari Bara. "Tadi aku--' "Apa kamu sedang balas dendam karena aku kembali kepada Mawar, Indah?" Belum sempat Indah menjelaskan, Bara sudah le

    Last Updated : 2023-04-13

Latest chapter

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 111. Maafkan aku

    “Mohon maaf, Pak, tapi keinginan Anda tidak bisa saya lakukan,” ujar Dokter Kristi yang membuat Bara murka.“Kenapa tidak bisa? Bukankah teknologi semakin maju!” “Itu karena akan membahayakan janin dan ibunya, Pak. Terlebih dengan kondisi Nona Indah yang kurang baik.” Dokter Kristi mencoba memberi pengertian agar Bara tidak memaksakan kehendak.“Aku tidak peduli! Lakukan atau karirmu hancur,” cetus Bara membuat Dokter Kristi ketakutan.Bagaimanapun bagi Bara akan mudah menghancurkan karirnya. “Pak, tolong pertimbangkan kembali,” ujarnya mulai goyah. “Tidak, keputusanku sudah bulat!”Mendengar perdebatan suaminya dengan Dokter Kristi membuat Indah kecewa. Perempuan yang sejak tadi hanya diam itu bangkit membuat Bara dan Dokter Kristi langsung menoleh ke arahnya. “Mau ke mana kamu?” tanya Bara.“Sudah cukup, Mas. Kalau memang kamu tidak mempercayai aku hamil anakmu tidak apa-apa. Anggap saja aku memang melakukan seperti apa yang kamu pikirkan, Mas.” Terang saja ucapan Indah memancing

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 110. Buktikan!

    Berita tentang Mawar dan Zulfi yang dibawa oleh polisi sudah menyebar di kalangan karyawan dan kolega bisnis Bara, termasuk kedua orang tuanya. Karena itulah kini Bara dimintai Roki untuk datang ke rumahnya.“Apa yang sebenarnya terjadi? Coba jelaskan,” pinta Riko dan Diana.Tidak langsung menjawab, Bara lantas mengembuskan napas dengan kasar terlebih dahulu. “Sebenarnya ingatanku sudah kembali,” ujar Bara membuat kedua orang tuanya kaget bukan main.“Jadi kamu sudah mengingat semuanya, Bara?”“Iya, Mam.” “Lalu kenapa tidak menceritakannya kepada kami?” Roki menuntut penjelasan lebih.“Karena aku ingin mengungkap lebih dulu pelaku dibalik kecelakaan yang kualami.”“Artinya kamu kembali bersama Mawar itu juga bagian dari rencana?” “Iya, Pap.” Bara mengangguk membenarkan membuat Roki mengusap wajahnya kasar. “Kamu keterlaluan, Bara!”Bentakan dari Roki membuat Bara terkejut. Ia pikir pria paruh baya itu akan senang karena ingatannya sudah kembali.“Keterlaluan bagaimana?” “Kamu sud

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 109. Tangkap dia

    Bara pulang dalam keadaan mabuk parah, membuat Indah yang sedang terlelap tersentak ketika tiba-tiba Bara menjatuhkan diri di sampingnya. “Mas, Bara,” ucap Indah lantas bangkit.Bau menyengat yang menguar dari tubuh Bara membuat Indah mual. Meski begitu, Indah tetap membantu Bara melepaskan sepatu juga jas yang masih melekat di tubuh tegap suaminya. “Kenapa senang sekali minum minuman terlarang?” gumam Indah.*** Mata setajam elang itu mengerjap beberapa kali hingga akhirnya dibuka dengan sempurna. Bara mengedarkan pandangannya dan mendapati jika dirinya sudah berada di kamar. Ia bangkit sambil memegang kepalanya yang terasa pening. “Mas, Bara,” ucap Indah yang baru saja masuk kamar.Bara lantas menoleh sebentar lalu membuang muka ketika ingatannya kembali pada saat kemarin ia mendapati Indah di mushola bersama Dirga. “Kau, dari mana kemarin?” tanyanya.Pria itu sudah tidak tahan lagi dengan praduganya selama ini. Pria itu menatap Indah nyalang. Membuat Indah menelan ludahnya kasar

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 108. Di balik wajah lugu

    Bara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, menyalip kendaraan lain yang sekiranya menghalangi jalan bagi dirinya. Pria itu bahkan mengabaikan protes yang dilakukan oleh pengguna jalan lain. Tidak peduli klaksonan atau pun umpatan yang terdengar. Dalam pikirannya ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya karena Indah dengan tega melakukan hal tercela di kantor dengan pria lain. Sungguh, pria itu tidak menyangka jika Indah sampai hati melakukan hal tersebut. Padahal ia pernah berpikir jika perempuan yang menjadi penyelamat hidupnya merupakan perempuan baik-baik. “Haha … hahaha ….” Pria itu tertawa seperti kesetanan. Ia merasa bodoh karena berhasil dibodohi oleh wajah polos Indah. Ternyata di balik wajah lugu Indah tersimpan sebuah kenyataan yang membuat Bara tidak habis pikir. Bagaimana bisa? Hanya itu yang ada dalam benak Bara sekarang. Pertanyaan mengenai Indah yang bisa-bisanya malah melakukan hal seperti itu terus berputar di pikiran Bara. Sampai pria itu tidak sadar ji

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 107. Kejam

    Bara yang berjalan tergesa tentu menjadi pusat perhatian semua orang. Meski begitu tidak ada yang berani bertanya atau sekedar menyapa. Semuanya memilih menyingkir–memberikan jalan untuk pria tersebut. Sampai akhirnya Bara tiba di ruangannya. Dengan keras ia membuka pintu kemudian menutupnya kembali. Sehingga Mawar yang berniat masuk untuk menyusul pun mengurungkan niat kala ia akan masuk, tetapi pintu dengan keras tertutup. Wanita itu hanya mampu berdiri mematung sambil memegang dadanya dengan kedua tangan. Sementara matanya melebar dengan napas yang terengah akibat berlari menyusul Bara. Dengan kasar ia mendengus kemudian berbalik–berniat ke meja kerjanya. Namun, Mawar malah dikagetkan dengan kehadiran Zulfi yang sudah ada di belakangnya entah sejak kapan. “Sepertinya ada hal penting yang sedang dilakukan Pak Bara,” ujar Zulfi yang dibalas delikan oleh Mawar. “Hemm, aku tau! Tapi entah apa itu. Bisakah kamu menyeledikinya?” Permintaan itu ditanggapi Zulfi dengan mengangkat satu

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 106. Sean

    Tiba di rumah Indah lantas turun dari mobil setelah membayar ongkosnya. Perempuan itu berjalan dengan langkah gontai menuju gerbang yang menjulang tinggi. Tidak perlu banyak bicara, penjaga rumah pun sudah mengetahui jika Indah adalah nyonya di rumah tersebut. Sehingga dengan sedikit keheranan karena tidak biasanya Indah pulang sangat cepat pun membukakan gerbang. “Siang, Nyonya,” sapa Pak satpam yang berjaga. Dengan seulas senyum yang sangat tipis Indah membalas sapaan satpam tersebut. Bukan karena ia tidak ramah, tetapi ia yang lelah membuat Indah ingin segera tiba di kamar. Setelahnya Indah masuk rumah kemudian menaiki anak tangga untuk tiba di kamar.Begitu tiba, Indah membuka kerudung yang sejak tadi menutupi kepalanya. Lantas setelahnya ia merebahkan diri di atas ranjang. Meringkuk sambil menutup tubuhnya dengan selimut. Sementara di tempat lain, Bara sedang melakukan pertemuan dengan lawan bisnisnya di salah satu restoran. Mereka melakukannya di sana sekalian untuk makan sia

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 105. Biodata perusahaan

    Raut wajah Dirga nampak khawatir ketika melihat Indah yang malah melamun. Meski terkejut dan sedikit tidak terima karena perempuan yang ia cintai mengandung anak dari pria lain, tetapi Dirga tetap mengkhawatir andai sesuatu terjadi dengan calon anak Indah. “Apakah kandungannya baik-baik saja?” Pertanyaan itu membuat Indah tersenyum miris. Ia berharap pria yang menanyakan hal itu adalah Bara, bukan Dirga. Namun, ia sadar diri karena Bara belum mengetahui kehamilannya.Lagi pula andai tahu, apakah Bara akan menerimanya? Atau sebaliknya, dan menuduh dirinya yang tidak-tidak karena pernah mendapati sebuah foto yang memperlihatkan dirinya dengan seorang pria pada malam hari. Yang tidak lain adalah Dirga. “Kandungannya baik-baik aja, Mas. Enggak ada yang perlu dikhawatirkan,” jawab Indah dengan seulas senyum untuk menyembunyikan kerisauan dalam dirinya. Mendengar jawaban Indah seharusnya membuat Dirga bisa bernapas lega, tetapi pria itu malah semakin khawatir lantaran melihat dari ekspr

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 104. Istirahat total

    Tiba di rumah sakit Indah diarahkan oleh Dirga untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu di bagian resepsionis. Baru setelahnya mereka menunggu di depan ruang dokter kandung. Agak heran bagi Dirga karena Indah malah memilih dokter kandungan dan bukan dokter umum.“Mas, Kayaknya aku masih lama, apa enggak sebaiknya Mas kembali ke kantor? Aku yakin Ibu Santi sekarang sedang mencari-cari, Mas.” Indah merasa tidak enak lantaran Dirga malah menemaninya di rumah sakit, sedangkan pekerjaan pria itu diabaikan begitu saja. “Enggak masalah, Indah. Aku di sini aja temani kamu,” ujar Dirga yang kukuh ingin menemani Indah. “Tapi–” “Udah, kamu enggak maksa. Di sini aku yang mau, jadi enggak perlu enggak enak.” Dirga dengan cepat menyela ucapan Indah. Sehingga Indah tidak dapat melanjutkan kalimatnya.Karena Indah sedang merasa lemas dan kesakitan, sehingga ia memilih untuk diam dan tidak lagi banyak bicara. Perempuan itu memilih mencoba menghilangkan rasa sakit, meski rasanya mustahil. Sementara D

  • Istri Penyelamat CEO Amnesia   Bab 103. Modus

    Selama pertemuan berlangsung di salah satu restoran Bara tidak bisa fokus karena dalam benaknya terus berputar nama Indah yang tidak dapat ia liat di ruangan. Rasanya ingin segera menyelesaikan pertemuan. Namun, sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan karena ini merupakan pertemuan penting yang tidak semua orang bisa dapatkan.Semetara di tempat lain, Indah nampak meringkuk di mushola sambil memeluk perutnya yang sakit. Tadi saat perempuan itu ke ruangannya, ia meminta izin kepada Santi untuk beristirahat terlebih dahulu di mushola karena perutnya yang melilit. Tentu saja Santi yang melihat wajah pucat Indah pun memilih membiarkan. “Indah, apa baik-baik saja?” Dirga yang merasa khawatir memilih menyusul Indah untuk memastikan keadaan tambatan hatinya.Perlahan Indah yang memejamkan mata, tetapi tidak tertidur pun membuka matanya. Nampak manik yang biasanya memancarkan keindahan kini terlihat sangat sayu, membuat semua orang yang melihatnya akan merasa iba. “Iya, Mas,” sahutnya pelan.

DMCA.com Protection Status