Share

Bab 69 Dia Mengajak?

last update Last Updated: 2025-01-01 10:37:57

Barra berjalan dengan sedikit tergesa-gesa setelah keluar dari ruang meeting room yang ada di hotel, tempat di adakannya pertemuan dengan klien barusan.

“Pak... Pak Barra...” Jefri agak berlari mengejar dari belakang, di tinggal begitu saja oleh sang Bos.

Begitu pun Syifa, sekretaris Barra itu masih tertinggal jauh di karenakan kesulitan berlari dengan heelsnya.

“Jef, aku akan pulang sekarang!” Ucap Barra, terus saja berjalan tanpa menghiraukan Jefri. Semenjak tadi dirinya sudah resah, ingin segera pulang meskipun hanya untuk sekedar melihat wajah cantik Olivia.

“Tapi Pak, ini masih jam dua siang. Apa tidak terlalu awal untuk pulang...?” Tanya Jefri, mencoba menyamakan langkahnya dengan Barra. Sedang Syifa masih menyusul di belakang.

“Kenapa memangnya kalau jam dua? Terserah aku akan pulang jam berapa!” Barra tak suka dengan pertanyaan Asisten pribadinya itu, dirinya adalah Bos.

“M-Maaf Pak...” Jefri tertunduk, kena semprot. Dirinya memang terheran-heran dengan Barra yang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 70 Ingin Bertemu Olivia!

    Elgard memasuki Lobby UD Entertainment dengan menguatkan tekad. Ia berjalan menuju meja resepsionis di saat keadaan sekitar Lobby cukup ramai sore itu. “Permisi.” Sapanya pada seorang karyawati resepsionis. “Ya? Oh, Pak Elgard Mario Nugroho... Ada yang bisa di bantu Pak?” Balas wanita itu dengan ramah. Siapa yang tak tahu Elgard Mario Nugroho? “Uum, begini. Apa saya bisa bertemu dengan Olivia Seraphina? Dia bekerja disini juga.” Tanya Elgard hati-hati. Wanita itu tampak sedikit terkejut saat mendengar dirinya menanyakan Olivia, gadis yang di kenal Semua orang lemah lembut dan sholihah. “Mbak Olivia Seraphina bagian IT ya? Apa sudah membuat janji dengan beliau sebelumnya, Pak?” “Tidak. Em, belum maksudnya. Jadi dia di bagian IT?” Elgard cukup excited, “Saya tidak tau nomor teleponnya yang baru. Nomor lamanya juga tidak bisa di hubungi soalnya, makanya saya ingin bertemu langsung saja disini.” Jelas Elgard. Tentu saja ia tak bisa menelepon Olivia lagi, nomor telepon dan segala

    Last Updated : 2025-01-02
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 71 Saya Suapin Ya!

    Barra membuka matanya, seketika antusias. “Apa yang kamu temui Jef?” “Saya sudah melihat CCTV di semua tempat. Tetapi tidak menemukan apa-apa. Karena di beberapa tempat, CCTV ternyata mati pada hari itu dan saat saya tanyakan pada petugas yang berjaga di sana, mereka bilang tidak tahu menahu tentang matinya CCTV tersebut.” Jelas Jefri. “Segampang itu mereka menjawab tidak tau! Apa saja yang mereka kerjakan? Berikan mereka SP 1 untuk efek jera jika bekerja jangan setengah hati!!” Tegas Barra kesal. “Baik Pak.” “Ini malah semakin membuat kecurigaanku semakin besar. Pasti ada yang sengaja mematikan CCTV di hari yang sama dengan kejadian itu, dan bisa saja orang dalam yang melakukannya sehingga tidak ada yang curiga.” “Saya juga berpikir seperti itu Pak. Setahu saya Nyonya tidak memiliki musuh disini. Bisa saja ini orang bayaran. Salah satu karyawan disini mungkin di bayar oleh orang yang ingin mencelakai Nyonya, itu kesimpulan sementara saya.” Tambah Jefri. “Jadi begitu? Ta

    Last Updated : 2025-01-02
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 72 Ikut Aja!

    “Pak Barra, jangan begadang terlalu lama ya. Selamat malam...” Ucap Olivia tersenyum manis di depan pintu ruang kerja Barra, baru saja selesai membereskan peralatan makan suaminya di dapur. Barra yang sedari tadi menunggu Olivia agar kembali mendatanginya, menatap Olivia lekat. Masih ingin di temani gadis itu. “Olivia, sini!” Titahnya, seperti biasa selalu dengan nada memerintah. Olivia berpikir sejenak, untuk apa dirinya diminta masuk kembali? Dengan di penuhi tanda tanya, ia pun masuk ke dalam ruangan Barra. “Duduklah!” Titah Barra lagi, ingin Olivia duduk kembali di kursinya tadi. Olivia manut, duduk di samping Barra sembari pasang wajah penasaran. “Ada kabar terbaru tentang dimana Ibu aku Pak?” Tanya Olivia serius. Barra terpana mendengar pertanyaan istrinya itu, Olivia berpikir jika ia memanggil karena ada kabar terbaru yang akan di sampaikan tentang lokasi di asingkannya Amanda Rawless. “Belum. Tetapi saya sudah punya rencana untuk mengirim Vincent Smilt kepada L

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 73 Jangan Menyesal!

    “Sebenarnya bukan pakaiannya yang kegedean, tapi akunya yang terlalu kurus seperti yang waktu itu Pak Barra katakan. Rata, alias... Tepos. Hee...” Olivia nyengir, yakin Barra pasti akan ilfeel membayangkannya. “Tepos? Masa? Saya tidak percaya sebelum melihatnya sendiri. Saya ingin kamu mulai hari ini tidak lagi memakai pakaian panjang di depan saya, apalagi penutup kepala!” “Dih, ngapain? Gak ah!” Tolak Olivia mentah-mentah dengan tubuh meremang. “Kenapa? Kamu kan Istri saya, sudah sewajarnya saya melihat kamu bahkan tanpa memakai apapun!” Barra jadi semakin mendesak. “Apa sih Pak Barra... Gak ada yang begitu di antara kita. Aku gak mau buka aurat sampai nanti pernikahan kita berakhir. Jadi aurat aku tetap gak akan pernah terbuka di depan anda selama kita masih berstatus suami istri!” Tegas Olivia, tak rela auratnya dilihat Barra, sementara dirinya bisa saja di cerai sewaktu-waktu. Olivia tetap ingin terjaga sampai kapanpun, sama seperti saat bersama Elgard. Auratnya tak perna

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 74 Jatuh Bangkrut!

    “Papa ajak aku tinggal disini?” Angelina mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dengan wajah risih dan tak suka. “Papa gak ngajak. Kalau kamu mau ikut tinggal disini sama Papa, silahkan. Tapi kalau gak mau, cari sendiri tempat tinggal lain yang bisa bikin kamu senang!” Ketus Abian tak peduli. Ia membawa masuk koper-kopernya ke dalam apartemen kecil yang sekarang terpaksa ia kontrak untuk menjadi tempat tinggalnya. “Ini gak layak di sebut tempat tinggal Pa... Sempit, kumuh, juga panas gak ada AC. Aku gak mau tinggal disini!” protes Angelina geli. “Ya sudah, sana pergi kalau kamu gak mau tinggal disini. Papa juga gak maksa!” Abian tak menghiraukan keluhan putri tirinya itu. “Ish, Papa kok gitu ngomongnya? Harusnya Papa tuh usahain cari tempat tinggal yang layak buat istri dan anak Papa. Ini malah pasrah aja tinggal disini. Aku gak biasa tinggal di tempat sempit dan kotor kayak gini. Papa tau kan?” Abian menghentikan pekerjaannya menyusun barang-barang bawaannya pada tempat

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 75 Merencanakan Sesuatu!

    Blam! Pintu mobil di tutup saat Angelina telah masuk ke dalam. “Hai Beb!” Ucapnya pada Reyhan sang kekasih, sembari mendaratkan bibirnya sekilas pada pipi pria gondrong itu. “Ada apa Angel? Kenapa kamu bilang mau tinggal di apartemenku?” Reyhan belum melajukan mobil, minta penjelasan terlebih dahulu. “Iya Beb, sekarang aku udah gak punya rumah lagi. Aku mau ikut kamu aja!” Jelas Angelina, wajahnya suram. “Maksudnya? Rumah besar kamu itu kenapa? Di renovasi?” “Renovasi apanya? Entah gimana ceritanya, tiba-tiba kami sekeluarga di usir dari rumah itu. Aku gak tau apa masalahnya, tapi rumah itu sekarang bukan lagi milik kami. Jadi sekarang aku udah gak punya tempat tinggal Beb...” Jelas Angelina, masih merasa bingung. “Kamu jangan bercanda! Emang rumah itu bukan punya orang tua kamu? Kok bisa-bisanya kalian di usir dari rumah sendiri, terus Papa Mama kamu gimana? Mereka tinggal dimana sekarang?” Reyhan seakan sulit mempercayai apa yang Angelina jelaskan. “Rumah itu... Rumah itu pu

    Last Updated : 2025-01-05
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 76 Berita Hoaks!

    Jefri mendekati Barra yang baru saja turun dari mobilnya di parkiran basement, khusus pejabat perusahaan. Jefri baru saja mengantarkan Olivia ke UD Entertainment. Namun sesuai permintaan gadis itu, ia mengantar tak langsung ke depan pintu masuk. Olivia tak mau ada karyawan lain yang melihatnya turun dari mobil Jefri. “Pak.” Ucap Jefri pada Barra yang berwajah dingin. Seperti ada yang tak lepas di hati pria itu. “Kenapa tidak di antar di depan saja tadi?” Tanya Barra, tadi mobilnya mengikuti di belakang mobil Jefri. Tetap memantau istrinya. “Nyonya yang minta Pak. Beliau tidak mau ada karyawan yang melihat kami di satu mobil.” Jelas Jefri. Barra diam, memang begitu sebaiknya, “Tapi kamu harus selalu pastikan istriku masuk perusahaan dalam keadaan aman. Aku juga selalu memantaunya, tetapi tidak bisa dalam jarak yang dekat.” “Ya Pak.” “Selama di kantor, tetap perhatikan apapun yang Olivia lakukan dan dengan siapa dia berinteraksi. Kita tidak tau siapa yang ingin mencelakai

    Last Updated : 2025-01-05
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 77 Model Pengganti!

    “Sayang, gimana penampilan aku??” Chelsea menunjukkan dirinya yang baru saja di dandani oleh make up artis terbaik, tak lupa gaunnya yang anggun dan elegant. Elgard yang baru saja tiba di salon langganan Chelsea untuk menjemput, meneliti wajah hingga tubuh istrinya itu dengan tatapan penuh kekaguman, “Cantik! Seperti biasa, selalu cantik dan aku bingung, kapan sih kamu jeleknya?” Ungkap Elgard begitu memuja kecantikan istrinya tersebut. “El, kamu ih... Kalau muji suka berlebihan...” Wajah Chelsea bersemu merah, bahagia akan sanjungan suaminya. “Aku gak berlebihan. Itulah faktanya. Kalau gak, mana mungkin aku sampai tergila-gila seperti ini sama kamu Honey.” “Makasih sayangku...” Chelsea memeluk manja lengan Elgard, merasa tersanjung. “Kita berangkat sekarang?” Tanya Elgard yang juga sudah siap dengan setelan rapi dan gagah, serasi dengan Chelsea. “Ayo! Aku udah gak sabar menghadiri fashion show designer sekelas Anna Avantie. Mudah-mudahan suatu hari nanti wedding dresses h

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 171 Menolak Percaya!

    “Aku bahagia kamu akan menceraikan Olivia...”“Aku siap kembali ke pelukan kamu. Ayo kita secepatnya rujuk, sayang...”“Aku bukan Azalea yang dulu, yang lebih mementingkan karier dan tidak mau memiliki anak. Ayo kita menikah, aku mau melahirkan anak-anak kamu. Aku mau menjadi ibu dari anak-anak kamu, Barra...”Azalea mengikis jarak di antara mereka, ia tatap wajah Barra penuh perasaan.“Kamu pasti merindukan aku...” Azalea perlahan menurunkan bajunya, ingin Barra melihat tubuh indahnya.“Aku juga ingin kamu sentuh seperti dulu lagi. Aku rindu kehangatan tubuh kamu. Aku ingin kita melakukannya di atas ranjang sepuasnya seharian, Barra...” Ungkapnya tak bisa membohongi diri sendiri. Barra sangat hebat di ranjang.“Ini di rumah sakit. Pintunya juga terbuka.” Ucap Barra menghentikan Azalea yang hampir melepaskan dress dari tubuh aduhai wanita itu.“Kalau begitu, kita lakukan di rumah baru aku yang kamu belikan. Kita lepaskan kerinduan kita ini. Aku sangat menginginkan kamu, sayangku...” A

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 170 Rumah Sakit!

    “Ini handphonenya, Mbak...” Penjaga villa menyerahkan ponselnya pada Olivia. “Pinjam sebentar ya, Pak.” Ucap Olivia, meminta izin. “Monggo...” Sang penjaga mempersilahkan. Olivia langsung menelepon ke UD Entertainment, meminta disambungkan ke Sekretaris Barra tanpa mau menyebut siapa dirinya. [Selamat pagi dengan Syifa sekretaris CEO di sini. Ada yang bisa dibantu?] “Selamat pagi, Mbak. Um, Pak Barra Malik Virendra ada?” Olivia bertanya dengan sopan. [Saat ini Pak Barra tidak ada di kantor] “Oh begitu? Beliau sedang di mana ya? Kapan saya bisa membuat janji untuk bertemu?” [Maaf, ini dengan siapa, Bu?] “Temannya, cuma ingin bertemu saja.” Olivia beralasan. [Belum bisa dipastikan. Pak Barra sedang berada di rumah sakit] “Apa beliau sakit?” Nafas Olivia seakan tertahan. [Bukan Pak Barra, tetapi teman dekat beliau katanya. Jika ada pesan, boleh ditinggalkan. Nanti saya sampaikan] “Oh, tidak ada sih. Lain kali saja. Um, kalau boleh tau rumah sakit mana ya? Saya susulin ke

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 169 Akan Menemui...

    “Olivia, dengar ibu!” Amanda menatap tajam Olivia. Wajahnya menunjukkan ketegasan.“Ada tiga opsi, Nak!” lanjut Amanda. Olivia mengernyitkan dahi, mencerna ucapan ibunya. “Opsi pertama, Barra tetap pada kesepakatan di awal bahwa akan mengakhiri pernikahan kalian setelah Azalea kembali!” Ujarnya.Olivia menyimak, menahan perasaan yang tak menentu di dada. “Opsi kedua, dia tetap meneruskan pernikahan kalian seperti yang dia katakan. Tapi, dia juga akan menikahi Azalea. Sehingga kamu harus rela dimadu!”Deg!Olivia terkesiap, di poligami? “Tapi Bu, mustahil Pak Barra akan poligami. Mommy sama Daddy pasti gak akan setuju...” Olivia serasa mau menangis. Dirinya tak sanggup jika harus berbagi suami. Ia tak sekuat itu. “Peduli apa Virendra dan Syafira mau setuju atau tidak, Nak? Barra mencintai Azalea, dia pasti akan melakukan berbagai cara untuk bisa rujuk kembali bersama mantan istrinya itu. Bisa aja dia menikahi Azalea diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya!” Amanda menatap seriu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 168 Perceraian???

    “Apa pernah Barra menyatakan langsung kalau dia membatalkan kesepakatan itu?” tanya Amanda menahan emosi. Olivia menggeleng. “Oliv pikir dengan dia mengatakan ingin menjalani pernikahan kami dengan sungguh-sungguh, sudah cukup untuk membatalkan kesepakatan itu.” Jawabnya dengan wajah sendu. “Gak bisa gitu Nak! Sebagai suami, dia harus tegas. Seorang Istri butuh kepastian. Dia bilang mau bersama kamu karena tidak menyangka Azalea kembali. Dan sekarang lihat! Di matanya hanya ada Azalea, di depan kamu dengan santainya menggendong perempuan itu. Azalea juga memeluk dia seolah-olah mereka berdua adalah sepasang sejoli yang tidak bisa terpisahkan lagi. Ibu bisa melihat dengan mata kepala ibu sendiri!” Olivia lagi-lagi terbungkam, dirinya juga bisa melihat hal yang sama. “Olivia!” Ucap Amanda dengan raut wajah seserius mungkin. Olivia menatap Amanda, sendu. “Tinggalkan Barra Malik Virendra! Sesuai kesepakatan, maka kamu pergi dari hidupnya, sejauh mungkin! Cukup bersama ibu, kamu tid

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 168 Istri Cadangan?

    Malam itu langit cerah dan bintang-bintang bersinar terang, seolah turut merayakan kebahagiaan yang dirasakan Olivia dan ibunya. Sus Nia, Amal, Vincent dan juga Adnan putranya, tak lupa Rendi dan Tomi yang mulai sekarang dipekerjakan sebagai bodyguard Olivia, ikut bercengkerama seru diiringi gelak tawa. Di halaman villa puncak yang luas, mereka semua duduk bersama di sekeliling meja yang telah dihias cantik. Olivia duduk berdampingan dengan Amanda, sang ibu. Berhadap-hadapan dengan yang lain. Api unggun yang menyala di dekat mereka menghangatkan suasana, menambah keakraban dalam kebersamaan. Semua orang tertawa lepas dan bercanda, menikmati makan malam yang lezat sambil bercerita tentang kisah-kisah masa lalu yang mengharukan dan lucu. Amanda tersenyum melihat putri semata wayangnya ternyata telah tumbuh dewasa dan secantik ini. Ia bangga sekali. Matanya acap kali terfokus pada wajah Olivia yang banyak tersenyum, benar-benar cantik paripurna. Kagumnya ia. Mereka menikm

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 167 Sunset...

    PUNCAK-BOGOR, Pukul 17.30 WIB Olivia dan Amanda, beserta rombongan, sedang dalam perjalanan menggunakan mobil setelah dari Bandara. Tak berselang lama, mobil melaju perlahan memasuki area villa yang terletak di puncak yang indah. Olivia dan Amanda saling bertatapan satu sama lain dengan senyum hangat mereka. Tangan keduanya tak pernah lepas sedikitpun, selalu bergenggaman seolah takut terpisah lagi. Saat mobil berhenti di depan sebuah villa, tatapan mereka terpaku pada pemandangan indah yang membentang di depan mata. Villa yang terletak di puncak bukit itu, tampak bagus dan teduh dengan udara yang segar. Dari jauh, terlihat kabut tipis menyelimuti kawasan itu, memberikan kesan damai sekaligus. Olivia tersenyum, ia dan Amanda akan seharian menikmati indahnya tempat ini dengan duduk di sana. “Nak, jadi kita akan tinggal di puncak?” tanya Amanda berbinar. Senyumnya tak pernah memudar sejak tadi. “Iya, Bu. Untuk sementara waktu, Olivia pengen menghabiskan waktu bersama ibu di te

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 166 Fokuslah Dengannya!!

    Olivia terus saja berjalan melewati Barra tanpa menyapa atau mengatakan sesuatu padanya. Istrinya itu melihatnya seolah sedang menggendong mesra Azalea. Olivia bisa salah paham. Jefri dan Vincent ikut tak enak hati. Ada aura yang tidak baik tengah terjadi saat ini. Olivia mendekati Amanda yang berdiri tertegun menatapnya. Ia berhenti tepat di hadapan sang ibu, lalu membuka kacamata hitamnya. Amanda terkejut saat melihat air mata Olivia bergenang di pelupuk mata indah putri cantiknya itu. “Bu...” Ucap Olivia dengan lirih, ia tengah menahan berbagai rasa di dadanya. Rasa haru, bahagia, rindu tak terbendung. Amanda mendekat, semakin maju melangkah. “Bu, ini ibu kan? Oliv ingat wajah ibu, sampai kapanpun Oliv gak akan pernah melupakan wajah cantik ibu... Walaupun kita terpisah sejak Oliv masih kecil, tapi wajah ibu selalu ada di hati Oliv...” Ungkap Olivia dengan air mata yang akhirnya lolos juga di pipi mulusnya. Olivia menangis. “Ini Oliv, Bu... Putri ibu satu-satunya... Ibu inga

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 165 Belum Selesai Dengan Masa Lalu??

    Azalea berjalan dari lorong dapur dengan menahan rasa sakit di perutnya, lukanya semakin perih terasa. Tangan kanannya yang berlumuran darah, menutup luka di perut. Sedang tangan kiri memegang p*stol yang ia ambil dari mayat anak buah Laksmana. Ia menaiki anak tangga menuju suara pekikan keras di lantai dua. Ia yakin itu adalah suara Laksmana yang disiksa Barra, cintanya. Sementara itu... Laksmana sudah tak berdaya, tubuhnya melemas. Barra benar-benar berhati kejam. Pemuda itu menyiksanya tanpa ampun seperti seorang psycho. Seluruh tulang-tulang di tubuhnya seakan remuk bahkan seperti hancur karena tak terasa lagi menopang tubuhnya. Pandangannya memudar, kepalanya sakit berdenyut kuat, jantungnya hampir saja pecah kalau tadi Barra tak menghentikan aliran listrik yang mengalir di tubuhnya. “Bagaimana? Sudah tidak kuat? Apa sebaiknya kita akhiri saja permainan ini secepatnya? Aku rasa kau sudah bisa berpindah ke alam lain. Aku juga tidak minat berlama-lama bermain-main denganmu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 164 Ingin Menguji??

    “Kalian mau apa!!!” Laksmana dengan cepat menodongkan senjatanya ke arah orang-orang Barra, namun Barra lebih dulu menembak tangannya hingga senjata api milik pria kemaruk itu terlepas dari genggamannya. “Aargh tanganku...” Erang Laksmana kesakitan. Tangannya mengeluarkan darah, rasa sakitnya luar biasa. Dua anak buah Barra dengan sigap langsung mengangkat paksa tubuh Laksmana, membaringkannya ke atas bed yang telah tersedia di sana. “JANGAN... JANGAN LAKUKAN INI PADAKU...!!!” Pekik Laksmana histeris, takut hingga tubuhnya bergetar hebat. Barra hanya dia memandangi dengan matanya yang tajam seakan menembus jantung Laksmana. Dirinya sudah tak sabar untuk membalas semua perbuatan pria licik itu selama ini. “Tuan Barra... Aku mohon, tolong lepaskan aku... Aku janji, aku tidak akan ganggu lagi Amanda maupun Olivia. Aku khilaf... Mereka adalah sepupu dan keponakanku, aku juga tak ada niat untuk menyakiti mereka. Ini hanya masalah keluarga kecil. Aku_” “DIAM!!” Bentak Barra, muak. “B

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status