Share

Yang Terpendam

Author: Cheesecake
last update Last Updated: 2024-08-22 14:26:03

"Coba jelaskan padaku, Adimas? Bagaimana mungkin kamu melakukan itu, jika kamu benar-benar mencintai aku?!" teriak Jelita histeris, bahkan tanpa sadar menjatuhkan payungnya.

Seketika seluruh tubuhnya basah karena air hujan, tetapi ia tak peduli. Karena hatinya sudah terlampau panas mengalahkan dinginnya cuaca saat itu.

Jelita tersenyum seringai saat Adimas tak mampu menjawab pertanyaan darinya. "Kenapa kamu diam? Gak bisa jawab, hah?!"

"Aku khilaf, Jelita. Sampai sampai semuanya terjadi begitu saja, hingga aku berpikir harus bertanggung jawab atas bayi yang dikandung Chintya."

Jelita kembali terkekeh. Perlahan ia melangkah maju hingga mereka berhadapan dengan jarak yang tersisa beberapa jengkal.

"Khilaf katamu? Khilaf? Ha!ha!ha!" Setelah tertawa keras seketika Jelita menghentikannya. ia menatap Adimas lalu mendorong dada pria itu sekeras mungkin dengan kedua tangannya.

"Khilaf sampai hamil ya! Itu yang kamu sebut khilaf!" bentak Jelita. "Kalau kamu bisa memikirkan tanggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Figuran Tuan Muda    Karma

    "Maaf." Jelita mengerutkan keningnya saat sang suami tiba-tiba kembali meminta maaf padanya. Mark bahkan menghapus seluruh air mata yang mengalir di pipinya. Tatapannya terasa teduh, tak seperti biasanya. "Maaf untuk apa? Kamu tidak memiliki salah apapun padaku," jawab Jelita. "Tidak, saya banyak salah padamu. Terutama kejadian saat itu," ucapan yang dengar sangat tulus. Tanpa diduga Mark memeluk dirinya. Membekapnya dengan hangat sehingga membuat Jelita nyaris terbuai. Tetapi Jelita berusaha melepaskan diri, dan berkata sambil tersenyum, "Tidak apa-apa. Lagipula itu adalah kewajiban saya sebagai istri kamu." Bukannya menenangkan, jawaban dari Jelita semakin memukul nuraninya yang tersisa. Seberapa kejamkah dirinya yang terus merundung wanita itu? Dan berapa besar hal tak pantas yang telah ia lakukan pada Jelita. Semuanya bak dosa besar yang terasa semakin menyesakkan dada. Mark teringat kembali betapa menderita dan ketakutannya Jelita malam itu. Kini ia merasa lebi

    Last Updated : 2024-08-22
  • Istri Figuran Tuan Muda    Firasat

    "Dok, tolong istri saya, Dok!" seru Adimas panik. Dengan malas Zeya menghela napasnya, dan berusaha untuk tetap bersikap profesional. Zeya dan beberapa orang perawat membawa Chintya menuju ruang tindakan untuk segera memeriksakan kondisinya. 'Najis, najis! Tambah sial hari ini, harus nanganin Mak lampir kayak gini!' umpat Zeya bersumpah serapah dalam hati, dibalut senyuman ramah pada wajahnya. "Dek Koas, tolong ambilkan peralatan!" seru Dokter Kellin, seorang dokter kandungan yang baru saja menyelesaikan jam prakteknya hari itu. Zeya tersenyum seringai. Setidaknya penderitaan Chintya terasa bagaikan hiburan untuknya. Setiap kali Chintya merintih dan berteriak kesakitan, menjadi tontonan yang menarik bagi Zeya. 'Ah, seandainya bisa rekam, pasti aku rekam muka jeleknya itu!' "Zeya, saya harus menkonfirmasi keluarga pasien, tolong tenangkan pasien terlebih dahulu!" seru Dokter Kellin. Zeya menatap wajah Chintya hingga kedua mata mereka bertemu. Sontak saja Chintya terkej

    Last Updated : 2024-08-23
  • Istri Figuran Tuan Muda    Hadiah Mendadak

    "Kamu yakin berani sendirian di rumah?" tanya Mark sambil mempersiapkan barang-barang dan dimasukkan ke dalam koper dibantu oleh Jelita. Jelita mengangguk sambil terus melipat pakaian suaminya agar tidak berantakan, "Iya, gak masalah. Lagi pula paling juga lebih banyak waktu di rumah sakit daripada di sini." "Kalau sekiranya kamu takut, kamu bisa ke rumah temanmu itu. Atau ajak saja dia menginap di sini." Jelita menatap Mark seolah tak percaya. Ia pun menegaskan kembali pada suaminya. "Kamu yakin?" "Iya, aku gak masalah. Mungkin aku pergi ke Bandung sekitar 3 hari," jawab Mark. Mark teringat akan sesuatu lalu mengambil tas kerja mimiknya. Dikeluarkannya sebuah kotak kecil dan juga sebuah kartu berwarna hitam dari dalam dompetnya. "Jelita, aku paham kamu masih punya tabungan untuk hidup kamu. Tapi bagaimanapun aku sadar jika kau adalah tanggung jawabku, jadi tolong pergunakan ini untuk segala kebutuhanmu!" Mark meraih tangan Jelita dan memberikan kartu tersebut padanya. S

    Last Updated : 2024-08-23
  • Istri Figuran Tuan Muda    Jebakan

    "Zey, tolong Zey!" Adimas tumbang tepat setelah Jelita berbalik dan bermaksud untuk menghindarinya. Kini ia pun dibawa menuju unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan. "Udahlah, Ta. Kita tinggal aja, toh disini banyak perawat, biar aja mereka yang jagain!" seru Zeya yang sangat malas melihat wajah Adimas. Jelita mengangguk, lalu belum juga ia melangkahkan kakinya. Mereka mendengar suara yang berasal dari Adimas. "Jelita, Jelita," gumam Adimas mengigau, memanggil-manggilnya terus menerus. "Zey, aku di sini dulu deh. Daripada kayak begini di dengar orang lain, malah nanti jadi gosip baru lagi," ucap Jelita. Zeya mengangguk, yang dikatakan Jelita memang ada benarnya. Jelita sudah terlalu banyak tersandung gosip tidak jelas. Kasihan jika ia kembali mendapat kesempatan gosip gara-gara lelaki busuk seperti Adimas. "Aku temani deh, gak sampai hati aku biarin kamu sama manusia kampret kayak dia," ujar Zeya yang sekali.lagi membuat Jelita tersenyum. Sudah hampir 30 menit mere

    Last Updated : 2024-08-24
  • Istri Figuran Tuan Muda    Kenyataan Yang Menyakitkan

    "Jelita, ikut saya visite pasien!" seru Veshal setelah ia menyelesaikan jadwal prakteknya. Jelita mengangguk lalu mempersiapkan apa saja mereka butuhkan untuk mengunjungi para pasien yang Dokter Veshal tangani. Hati ini Jelita lebih banyak diam, seolah tengah memikirkan sesuatu yang berat di tanpa membaginya kepada orang lain. "Kalau kamu sedang kurang sehat, istirahat dulu saja,"ucap Veshal. Jelita menggelengkan kepalanya. Ia merasa sudah diperlakukan sangat spesial, bahkan sering membuat beberapa koas lainnya merasa iri. "Tidak! Tidak apa-apa, saya sehat kok, Dok!" "Sungguh? Tolong katakan apapun kamu merasa tidak enak badan," tegas Veshal. Jelita kembali mengangguk, "Baik, Dok!" Jelita dan Dokter Veshal mulai memasuki ruang inap pasien satu persatu. Ketidakhadiran Dokter Kellin yang sejak hari itu mengambil cuti untuk satu minggu kedepan, membuat sebagian pasien yang ditanganinya pun dialihkan kepada Dokter Veshal. "Jelita, apa gak sebaiknya kamu istirahat saja? Biar saya

    Last Updated : 2024-08-24
  • Istri Figuran Tuan Muda    Gloomy

    Prang! "M-maaf, Zeya. Tanganku lemas," ucap Jelita saat ingin meminum secangkir teh hangat di rumah Zeya. Dengan sabar Zeya mengambil kotak obat dan juga perlengkapan untuk membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai. "Kamu gak apa-apa, kan? Tuh lihat kakimu kena air panas!" seru Zeya. "Gak apa-apa kok," jawab Jelita lemas Sejak kejadian di rumah sakit, Dokter Veshal dan Zeya memutuskan untuk membawa Jelita ke rumah Zeya. Setidaknya ia meminta Zeya untuk menemani Jelita yang sedang dalam kondisi mental yang buruk. Setelah itu Dokter Veshal kembali ke rumah sakit, tetapi pria itu tetap meminta informasi perkembangan Jelita dari Zeya, apapun yang terjadi. "Ta, kamu istirahat aja. Beberapa hari kamu nginap disini saja," ucap Zeya dengan tatapan khawatir. Jelita mengangguk, dan masih merasa lemas bahkan hanya untuk membuka mulutnya. Bukan raganya yang lelah, tetapi hatinya yang sudah terlalu lelah. Hari ini terasa berat untuknya, yang bahkan sudah terbiasa menjad

    Last Updated : 2024-08-24
  • Istri Figuran Tuan Muda    Kemalangan

    "Tuan Mark ...." Nicky menggantungkan perkataannya, dia benar-benar tak tega menyampaikan kabar buruk tersebut, saat hubungan Jelita dan Mark baru saja mulai membaik. Jelita meremas kuat ujung bajunya, wajahnya menantikan dengan cemas kelanjutan dari kabar tersebut. "Kenapa? Kenapa kamu berhenti?" tanya Jelita lembut. Sudah payah Nicky menelan salivanya saat tenggorokannya kini terasa tercekik. Pria itu pun mau tidak mau, harus kembali berkata, "Tuan Mark dalam keadaan koma." Tubuh Jelita terhuyung ke belakang, kepalanya tiba-tiba terasa berputar. Pria yang baru saja pagi itu memberikannya sebuah cincin pernikahan, kini tengah berjuang di antara hidup dan mati. "Antar saya ke sana, saya mohon!" pinta Jelita. Kini Nicky, Jelita, bahkan Zeya pun bersiap menuju Bandung. Mereka memilih menggunakan supir untuk mengantar, daripada celaka karena perasaan yang tengah kacau balau. "Ta, are you ok?" tanya Zeya entah untuk ke berapa kalinya saat itu. Kondisi Jelita yang kembali seper

    Last Updated : 2024-08-25
  • Istri Figuran Tuan Muda    Mother in Law

    "Bagaimana kalau kita pindahkan ke luar negeri sana? Disana Tuan muda dan Nyonya besar bisa mendapatkan pengobatan terbaik," ujar Nicky. Tak terasa seminggu sudah pasca kecelakaan tunggal yang membuat Catherine dan Mark terluka parah. Sejak saat itu Mark bahkan masih dalam kondisi kritis karena cidera otak yang dideritanya. Chandra terlihat bimbang, karena bagaimanapun semua memiliki resiko besar. Terlebih kondisi Mark yang sangat tidak stabil, yang bahkan bisa saja memburuk dalam perjalanan panjang. "Kamu benar, tapi kondisi Mark tidak stabil. Akan sangat berbahaya jika menempuh perjalanan panjang," ucap Chandra khawatir. Zeya yang masih setia menemani Jelita pun turut mendengarkan percakapan tersebut. Gadis itu pun mengangkat tangannya sebatas wajah, sambil berkata, "Mohon maaf sebelumnya, maaf juga kalau saya terkesan ikut campur." Seluruh perhatian tertuju pada Zeya, membuatnya sedikit gugup untuk mengutarakan maksud hatinya. "Saya Zeya Alisiana, temannya Jelita." Zey

    Last Updated : 2024-08-25

Latest chapter

  • Istri Figuran Tuan Muda    Yang Kembali Datang

    "Honey! Lihat mereka semua sudah berbuat tidak sopan padaku!"Tanpa sedikitpun rasa malu, Chintya berlari ke arah Mark dan menggandeng lengan kekar dari mantan tunangannya. Nada suaranya terdengar manja saat berbicara pada Mark, seperti saat ia dulu masih menjadi kekasih pria itu.Mark segera menarik tangannya dengan kasar, menatap Chintya penuh dengan kebencian yang telah mendarah daging. "Menjijikan!"Mark merogoh kantong jas dan mengambil sebuah sapu tangan dan sebotol hand sanitizer spray. Ia pun segera menyemprotkannya ke tangan yang terkena sentuhan Chintya lalu mengelapnya dengan sapu tangan dan membuangnya ke lantai."Lain kali langsung lapor polisi saya kalau dia datang kesini lagi!" seru Mark pada semua penjaga keamanan yang berada di sana."Mark kok kamu begitu sih?! Tolong dengarkan penjelasan aku dulu, ini semua salah paham! Aku selama ini dijebak!" pekik Chintya.Chintya berusaha mengejar Mark dan meraih tangannya,tetapi ia segera dihadang oleh 2 orang security yang seo

  • Istri Figuran Tuan Muda    Dia Kembali Lagi

    "Good morning, Sayang!"Senyuman dan ucapan mesra dari suaminya yang sudah sering ia dapatkan tak lantas membuatnya terbiasa. Jelita tertegun, memandangi wajah rupawan yang kini tersenyum dan berada tepat di hadapannya."Kenapa? Kebiasaan bengong kayak begitu."Tanpa ragu Mark mencium kening istrinya. Membuat Jelita kian terkejut dan memutuskan untuk segera beranjak dari ranjangnya."Hey, mau kemana? Bukannya kamu dinas siang?" tanya Mark.Jelita menoleh lalu menjawab, "Aku ingin bicara dengan Zeya. Aku gak mau ia salah paham karena kita semalam menolak membantunya."Secepat kilat Jelita segera bersiap. Entah mengapa perasannya tidak enak setelah ia menolak membatu Zeya untuk menemui Nicky. Setelah ia selesai, tak lupa ia turut membantu Mark untuk memilihkan pakaian apa yang akan dikenakan oleh suaminya hari itu.Tak terasa jarum jam terus berjalan sebagaimana mestinya, dan kini mobil Mark telah sampai di halaman rumah sakit tempat Jelita mengabdikan dirinya.Kruk alatnya menopang kes

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana

    "Kamu gak lagi sakit, kan Le?"Nicky tertawa dan menggeleng perlahan. Wajah kedua orang tuanya menyiratkan kebingungan dengan salah satu telapak tangan sang ayah menyentuh kening Nicky."Aku serius toh, Pak," ucap Nicky.Kedua orang tuanya saling menatap satu sama lainnya. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh putranya. Masih jelas diingatan mereka saat Nicky mengatakan tidak akan pernah menikah, tetapi kini semua perkataan itu berbanding terbalik."Kita bawa ke Mbah Tejo aja toh, Pak. Biar disembur. Ibu takut ada yang tempeli," ujar sang ibu memberi saran.Seketika Nicky tertawa. Ia tidak habis pikir jika ibunya sampai berpikiran sejauh itu.Putra satu-satunya meminta izin menikah, bukannya direstui malah ingin dibawa ke dukun karena takut ada makhluk halus yang merasuki Nicky."Bu, Pak. Aku sadar dan sehat wal afiat lahir batin loh. Aku gak ditempeli apa-apa, aku serius!" ucapnya menegaskan sambil mengacungkan jemari telunjuk dan jempol tangannya membentuk huruf v.Kedua oran

  • Istri Figuran Tuan Muda    Tolong aku!

    Belaian di kepalanya terasa begitu lembut hingga membuatnya tersentak dan tersadar dari alam mimpi. Baru saja matanya terbuka, wajah tampan dengan senyuman lembut seketika menyambutnya. "Mark!" "Tidur lagi saja kalau kamu masih mengantuk," ucap Mark. Jelita seketika mengedarkan pandangannya. Ternyata dirinya dan Mark masih berada di dalam mobil. Tak sengaja Jelita melihat ke arah jam tangannya, dan kini waktu sudah berlalu selama 2 jam semenjak ia tertidur. "Ini kita baru sampai? Kok lama banget?!" tanyanya yang bahkan baru menyadari jika mesin mobil sudah dalam keadaan mati, bahkan supir yang mengantarkan mereka pun sepertinya sudah turun terlebih dahulu. Mark tertawa lalu mencubit hidung istrinya. "Bukan perjalanannya yang lama, tapi kamu yang tidurnya kelamaan." "Hah?!" Wajah Jelita yang terlihat bingung semakin menambah keras tawa Mark, yang akhirnya membuat Jelita kesal dan mencubit perut suaminya. "Bodo amat! Aku mau turun!" rajuk Jelita. Jelita pun turut dari

  • Istri Figuran Tuan Muda    Perjodohan

    Mark terdiam, menatap wajah sang istri yang tertidur di bahunya. Saat itu, setelah mendapatkan telepon dari Zeya, ia pun terburu-buru pergi ke rumah sakit, diantar oleh supir pribadi keluarganya. Ia pun bahkan rela menunggu dengan sabar hingga jam kerja istrinya selesai, dan kini mereka dalam perjalanan menuju ke rumah. "Sepertinya dia sangat kelelahan," ucap Mark. Pak Supri tersenyum melihat kedamaian dari kedua majikannya. Tak pernah terbayangkan jika Mark yang begitu membenci istrinya, kini bisa berbalik dan sangat menaruh perhatian pada Jelita. "Namanya juga Dokter, Tuan. Pasti Nyonya capek sekali, apalagi kalau rumah sakitnya ramai," sahut Supri. "Tapi kenapa dia sangat menyukai pekerjaannya. Bahkan dia akan marah jika saya menyuruhnya untuk berhenti." Supri tertawa kecil menanggapi perkataan tuannya. Dengan mata uang masih fokus ke jalan pun ia berkata, "Ini adalah cita-cita beliau. Dan untuk menjadi dokter banyak sekali usaha yang Nyonya lakukan. Itulah yang membuat Nyon

  • Istri Figuran Tuan Muda    Luka Yang Kembali Terbuka

    "Kamu mau kemana?" tanya Jelita saat melihat Zeya yang sangat kelelahan dengan membawa selembar map di tangannya."Oh aku mau kasih ini ke ruang radiologi, tadi ketinggalan," ucap Zeya sambil tertawa kecil.Tanpa bertanya Jelita merebut map tersebut lalu berkata, "Biar aku saja! Kamu istirahat! Gak usah ngeyel, cukup dengerin aku!" seru Jelita yang sudah tidak tahan melihat Zeya yang terus menerus memforsir tenaganya hanya untuk membuang waktu."Tapi, Ta!" Belum juga Zeya melanjutkan perkataanya, ia pun langsung terdiam.karena Jelita yang melotot ke arahnya."Udah diem! Kalau kami gak nurut, aku akan paksa kamu besok untuk libur. Biar aja aku yang long shift untuk menggantikan kamu, paham!" ancamnya sungguh-sungguh.Dengan langkah kakinya yang cepat, Jelita pun berjalan menuju ruang Radiologi. Ia terdiam sejenak saat melewati ruangan poli kandungan seakan ada sesuatu yang menarik perhatiannya.Ada suatu rasa yang terbesit dihatinya, rasa rindu akan sesuatu yang samar bahkan nyaris tak

  • Istri Figuran Tuan Muda    Hampa

    Deg!"Nicky? A-aku gak salah lihat, kan?!" Zeya menggosok kedua matanya dengan punggung tangannya beberapa kali, memastikan. jika penglihatannya tidaklah salah.Namun semakin melakukan hal tersebut maka semakin Jelas pula rupa sosok Nicky yang kini dilihatnya. Nicky jelas terlihat di atas pelaminan dan tengah tersenyum dengan memakai busana pengantin. Pria itu terlihat bahagia bersanding dengan seorang wanita yang memiliki wajah buram, seolah tidak diizinkan tertangkap oleh penglihatannya. Zeya terdiam, hatinya sungguh terasa nyeri bak luka yang tersiram air garam. Dia dan Nicky memanglah tidak memiliki hubungan apapun, lantas mengapa ia merasakan sesuatu yang menyiksa seperti ini? Tiba-tiba saja kedua mata Nicky melirik padanya, mata mereka pun saling bertemu dan pria itu pun melambaikan tangannya hingga akhirnya.BRAK!Zeya terbangun saat tubuhnya menggelinding dan jatuh dari atas ranjang. Seketika gadis itu pun meringis lalu berusaha bangkit walaupun masih dalam keadaan semp

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana Nicky

    Perkataan Jelita sontak membuat suasana menjadi hening. Nicky terdiam, bibirnya kelu untuk sekedar menjawab. "Sayang," ucap Mark berusaha menenangkan hati istrinya. Tetapi Jelita yang sudah bertahan berbulan-bulan untuk tidak ikut campur pun pada akhirnya merasa muak. Zeya memang tidak banyak bicara tentang Nicky, tapi sikap gadis itu yang berubah menjadi lebih pemurung sangat mengusik Jelita. "Gak bisa, Mark! Harusnya kalau memang gak niat sungguh-sungguh, ya gak usah dekatin Zeya. Baru digertak saja sudah melempem!" ucap Jelita sewot. Mark menepuk keningnya. Nampaknya istrinya ini sudah tidak bisa ditenangkan lagi. Sedangkan Nicky hanya menerima setiap cacian dari Jelita, seakan sudah mempersiapkan semuanya jika hal ini pasti terjadi. "Sebenarnya, bukan tanpa alasan aku menghilang," ucap Nicky. Tatapan Mark dan Juga Jelita semakin fokus pada Nicky. Raut wajah Nicky yang memelas membuat mereka panasaran akan maksud perkataan yang baru saja ia lontarkan. Mark menghel

  • Istri Figuran Tuan Muda    Welcome Back Mark Dinata

    Kegaduhan sejak pagi sudah terlihat disebuah gedung pencakar langit. Para pekerja mulai dari cleaning service hingga para petinggi tampak sibuk untuk menyiapkan sesuatu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 tepat, sebuah mobil merk eropa berwarna hitam pun berhenti tepat di lobby dan menurunkan sosok yang telah dinantikan. Suara langkah kaki dan hentakkan dari Kruk saling bersahutan dan menjadi pusat perhatian. Namun bukan hanya itu, kehadiran sosok wanita yang mendampingi Mark pun sontak membuat seluruh tatapan mata benar-benar tertuju pada mereka berdua. "Selamat datang kembali, Pak Mark Dinata." ucap seluruh karyawan serentak dengan Yesi yang membawa sebuket bunga dan diberikannya kepada Mark. "Selamat datang Pak Mark dan selamat datang juga di kantor kami Ibu Jelita," sapa Yesi dengan sopan. Terbalut dengan blouse dan rok selutut, Jelita tampak anggun mendampingi suaminya. Penampilan sungguh terlihat kontras dengan Chintya yang dulu selalu datang dengan pakaian yang terbuka d

DMCA.com Protection Status