Lupakan apa yang terjadi kemarin. Pagi ini, semua kekesalannya pada Greg sudah menguap menjadi udara tipis, terlewat begitu saja.Saat ini dia sudah berada di dapur, menyiapkan sarapan untuk Greg, dan menatanya di meja dengan bantuan Emma.Greg turun tidak lama setelah itu.“Selamat pagi, Greg!” Lexie menyambutnya dengan berseri-seri, tapi sapaan itu seolah kabut tipis, menghilang dalam sekejap tanpa balasan.Tidak masalah. Lexie sudah terbiasa dengan sikap dingin pria itu bahkan sejak kehidupan mereka di masa lalu.Menuju kursi utama, Greg menariknya keluar, duduk dengan tenang.Seperti kemarin, Lexie juga yang mengisi piring itu dengan menu yang dia pilihkan lalu meletakkannya di depan Greg.“Makanlah! Kau pasti akan menyukainya.”Melihat ekspresi Lexie yang jauh lebih bersinar daripada cuaca hari ini, Greg berkata tanpa melihatnya, “Apa yang kau inginkan?”“Kau memang luar biasa, Greg! Aku baru saja memikirkannya di kepalaku, tapi kau sudah bisa menebaknya lebih dulu bahkan sebelum
Lexie tidak lagi bisa mengandalkan apa yang terjadi di masa lalu untuk kehidupan masa kini. Dulu, meskipun orangtuanya mengalami kesulitan, mereka masih bisa memasukkannya ke dalam fakultas bagus di kota ini karena mereka tahu hubungannya dengan Greg sangatlah buruk.Tapi sekarang, sedikit saja dia membuat perubahan, dia telah membelokkan takdir. Mengetahui dia dan Greg menjalin hubungan baik, Gibson dan Merlin melepaskannya.Sial! Dia seperti sebutir telur yang terhimpit batu besar.Mungkinkah Greg mau membantunya?Tidak perlu memberinya akses masuk ke fakultas, asalkan Greg mau membantu pengobatan Ellys saja itu sudah cukup.Dia adalah seorang wanita berumur dua puluh lima, telah menyelesaikan pendidikan kuliahnya di masa lalu. Jika untuk mengulang lagi tahun ini, dia pasti bisa mendapatkan beasiswa.Ya, setelah tiga hari nanti, dia akan membicarakan masalah Ellys dengannya. Sementara itu, dia sendiri akan pergi untuk mendapatkan beasiswa.Dia telah mendengar bahwa Nancy tidak mau m
“Lexie, aku sudah mengatakan ini pada Ayahku, tapi aku tidak bisa janji kalau kau akan mendapat tempat yang bagus. Ya, kau tau, kan, semua karyawan akan memulai karir mereka dari bawah. Apalagi dengan usiamu … aku bahkan harus merayu Ayahku lebih dulu.”“Ya, aku mengerti dan aku bisa menerimanya.”“Apa kau serius? Kenapa kau tidak menerima pijaman dariku saja? Aku tidak akan memikirkan kapan kau akan mengembalikannya bahkan jika harus menunggu kau lulus nanti.”“Zane, kita sudah membicarakan hal ini berulangkali.” Dia tidak ingin memiliki hutang budi.“Baiklah, baiklah. Kau bisa datang ke perusahaan besok dan menemui bagian personalia. Aku akan menemanimu, oke?”Lexie memutus sambungan tanpa jawaban. Meski dia merasa lega, tapi sedikit perasaan tidak nyaman juga menyertai. Dia tidak pernah berharap bisa berhubungan dengan Zane lebih banyak di kehidupannya saat ini, tapi keadaan membuatnya harus kembali berhubungan dengan pria itu.Pikirannya masih terasa berat. Lexie menghela napas pa
“Lexie, Ibumu … dia ….” Suara Davin bergetar di sambungan telepon. Kata-kata yang suda dia rangkai hanya menggumpal di tenggorokannya saja. Pada akhirnya, Davin hanya berkata, “Ibumu dalam kondisi buruk, aku membawanya ke rumah sakit. Jika kau tidak sibuk, lihatlah dia sebentar.”Davin tidak ingin Lexie terlalu khawatir, tapi Lexie tahu Davin tidak akan menghubunginya kalau dia tidak dalam keadaan sangat terdesak.Apalagi … apalagi bulan ini adalah hari kematian Ibunya di masa lalu.Jantung Lexie seperti meloncat ke tenggorokannya saat dia mengingatnya. Otaknya terasa kosong untuk beberapa waktu sebelum tubuhnya bergerak cepat untuk pergi ke jalanan dan memanggil taxi.Lexie tiba di rumah sakit yang dikirim Davin. Dari kejauhan, dia bisa melihat Davin yang berdiri dengan cemas di depan ruang gawat darurat.“Ayah ….” Lexie berlari menghampirinya. “Bagaimana Ibu?”Davin tidak bisa menahan dirinya. Tiba-tiba saja air matanya berjatuhan, dia menangis tersedu-sedu tanpa mengeluarkan suara.
Lexie baru selesai mandi ketika Greg masuk ke kamarnya. Pria itu berdiri tegak di ambang pintu, seperti lembing yang menatapnya dengan dingin.Melihat wajah pria itu, Lexie hanya menatapnya tanpa ekspresi. Kekesalannya pada Greg sudah mengental dalam hatinya, sehingga dia terlalu malas untuk berdebat dengannya sekarang. Ditambah perasaan kehilangan Ellys, dia benar-benar kehilangan nafsu untuk melakukan atau membuka mulut.“Apa pun yang ingin kau katakan, kita bisa membahasnya besok. Kau bisa pergi karena aku ingin beristirahat. Tolong jangan menggangguku.”Dengan rambutnya yang masih setengah basah, dia menuju ke tempat tidur, meletakkan dirinya dengan memunggungi Greg, menarik selimut lalu pergi memejamkan mata.Perasaan diabaikan sangat tidak menyenangkan. Tidak pernah sepanjang hidupnya ada seseorang yang berani mengabaikannya, apalagi mengusirnya. Semua orang meletakkannya sebagai pusat alam semesta, tapi Lexie malah memunggunginya?Sialan!Greg yang merasa kesal mendekatinya, be
Greg memang tidak menjawab, tapi itu justru hanya semakin menguatkan asumsi Reed. Selain Nyonya Laura, siapa lagi yang bisa mendapat posisi Nyonya lainnya?Sekelebat pemikiran ini mengalir begitu cepat. Di saat yang sama, Lexie keluar dari kamar dan menuruni tangga.Tidak seperti biasanya, wanita itu tampil rapi sekarang. Wajah yang murni dan halus, fitur yang indah dan lekukan tumbuh yang sempurna ditambah dengan tampilan sebagai wanita karir terhormat, membuat tenggorokan Greg terasa kering seketika.Dia sangat cantik!Padahal Lexie hanya memakai kemeja putih, rok span hitam dan blazer, tapi apa yang dia kenakan seolah memiliki nilai yang mahal. Setiap helai benang terbuat dari kualitas premium, sehingga ketika kain-kain itu menempel di tubuh Lexie, itu semakin menonjolkan kecantikannya.Lexie adalah gadis yang baru saja lulus sekolah menengah, tapi dia seperti memiliki tempramen dewasa di setiap tarikan napasnya.Reed yang baru saja mendapat pukulan keras dan sadar akan kesalahanny
Presiden Direktur dalam suasana hati yang buruk. Mereka yang behubungan langsung dengannya bahkan berharap kalau hari ini Presiden melupakan nama mereka setelah melihat bagaimana orang yang keluar dari ruangan Presiden mengalami hari yang paling buruk dalam hidup mereka.Reed tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi dia tahu siapa orang yang membuat Greg seperti ini. Itu karena Lexie. Sebab, sejak Tuan-nya itu menikah, dia menjadi kehilangan kemampuan untuk membaca pikiran Greg. Pria itu menjadi tidak menentu dan sulit dimengerti.Sebagai seorang Asisten yang menerima gaji berkali-kali lipat daripada Asisten pada umumnya, Reed telah mengembangkan seluruh kemampuannya. Menjalankan perusahaan, mendalami ilmu bela diri, mempelajari cyber security, menerbangkan pesawat, mengendarai tank demi untuk menghalau semua kesulitan Greg, Reed mengambil tindakan di belakang pria itu.Dia tidak bisa membiarkan suasana perusahaan terus menerus seperti simulasi neraka, atau semua karyawan di sini akan
Lexie sudah menunggu Greg sejak sore di villa, tapi rasanya dia masih membutuhkan waktu lebih untuk melihat wajah pria itu. Bahkan sampai jam makan malam, Greg belum kembali juga.Satu jam lebih, dua jam lebih dari itu ….Kekesalan dan kemarahannya sudah meledak-ledak, tapi tak bisa terlampiaskan. Itu sangat tidak nyaman.Ketika dia berdiri, dia hanya akan mondar-mandir di ruang tamu sambil mengawasi pintu. Emma sudah mengatakan kalau dia sebaiknya tenang dan duduk, tapi dia tidak bisa merasa nyaman juga. Seperti menduduki paku payung di bawahnya, Lexie bergerak dengan gelisah.Greg baru kembali saat pukul setengah sepuluh malam. Mobilnya berhenti di halaman.Tepat ketika pria itu masuk, Lexie sudah menghadang di ruang tamu. Berdiri tegak menatap Greg dengan kekesalan dan tentu saja kelelahan menunggunya.Sebaliknya, Greg justru terlihat puas melihat dia menunggunya. Pergi ke sofa dan duduk seperti seorang Raja yang malas.“Greg, kita harus bicara.”Greg hanya menaikkan sebelah alisny