Share

Bab 20

Pov Alif

Jika dalam seminggu aku tidak membawa Shinta kembali ke rumah, Bang Boman akan mengirim anak buahnya untuk meminta kembali uang-uang yang sudah aku terima dari preman itu. Mau pecah rasanya kepalaku memikirkannya. Belum lagi sikap Mela yang kasar terhadap keluargaku.

Aku menghentikan motor di dekat tukang bubur ayam pinggir jalan. Sepertinya enak, pembelinya lumayan ramai. Semoga saja tidak mahal.

"Kok berhenti di sini, lif?"

"Kita sarapan dulu. Aku lagi pengen makan Bubur Ayam. Kata orang-orang di sini Buburnya enak banget." Aku mencoba meyakinkan Mela.

"Nggak mau, Ah! Masa di pinggir jalan gini? Kan banyak debu," protesmya.

"Sudahlah, sayang. Cuma sebentar. Lagian nanti kita bisa terlambat kalau harus muter-muter lagi," rayuku lagi.

Akhirnya dengan wajah cemberut Mela turun juga dari motor. Mungkin karena memang lapar, dalam waktu singkat kami menghabiskan masing-masing semangkuk Bubur ayam.

Aku mencoba terus menggodanya agar dia mau tersenyum. Apa kata teman-teman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (74)
goodnovel comment avatar
Marianah
dikit amat baru jg baca udah selesai
goodnovel comment avatar
Nayaka Farrel Wirayuda
disebelah mana ya mba? mau dong
goodnovel comment avatar
Heti Verawati
ga jls banget beli koin malah sbntr bgt baca nya bab ny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status