Share

Bab 28 Pangling

Author: Ainuncepenis
last update Last Updated: 2024-09-06 16:50:13
Adrian melihat Greesel dengan penuh curiga yang tidak mempercayai sama sekali dengan apa yang di katakan Greesel.

"Saya tidak bohong tuan, memang benar tuan," ucap Greesel terbata.

"Begitukah!" sahut Adrian tidak percaya. Greesel menganggukkan kepala yang mencoba meyakinkan Adrian.

Adrian menghela nafas dan masih saja terlihat kurang percaya dengan apapun yang di katakan Greesel. Apalagi melihat ekspresi wajah Greesel yang terlihat gugup dan sangat jelas menyembunyikan sesuatu.

"Tuan kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Greesel dengan menundukkan kepala yang berdiri dari tempat duduknya. Dia juga langsung buru-buru pergi.

"Kenapa aku tidak percaya dengan apa yang dia katakan. Kenapa aku merasa dia seperti sengaja ingin menggangguku dan Gracia," gumam Adrian.

**

Malam ini terlihat Greesel yang tampil cantik menggunakan dress panjang di atas mata kaki yang berwarna navy dengan lengan rempel yang terdapat organza di bagian lengannya itu. Greesel begitu cantik dan anggun yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 29 Sangat Berani.

    Susana di meja itu sedikit menegangkan dan apalagi Adrian yang memang tidak nyaman berada di dalam suasana. "Kami sebagai orang tua dari Sherly sangat senang sekali melihat Eyang yang sangat terbuka kepada Sherly dan bahkan menyiapkan makan malam ini untuk kita membahas rencana pernikahan Sherly," ucap Mama Sherly."Hal itu memang sudah menjadi kewajiban saya dan memang tidak ada yang salah dengan hal itu," sahut Eyang."Seharusnya membahas masalah pernikahan itu dengan WO dan tidak harus ada aku dan juga Greesel," sahut Adrian yang tampak sangat jujur dengan apa yang dia pikirkan. "Apa-apaan kamu Adrian!" tegur Eyang."Adrian apa kamu sangat keberatan sekali jika berada di sekitar kami untuk membahas pernikahan ini apa pembicaraan ini sangat mengganggu kamu?" tanya Elang yang menoleh ke arah Adrian dan Adrian juga menoleh ke arah Elang."Kamu kenapa masih bertanya? Aku adalah orang yang punya banyak pekerjaan dan hal ini sangat tidak penting. Aku begitu excited sekali untuk datang

    Last Updated : 2024-09-07
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 30 Avian dan Greesel.

    Setelah makan malam bersama dengan Eyang dan juga keluarga Sherly. Akhirnya Greesel dan Adrian pulang. Sebenarnya acara makan malam itu belum selesai tetapi Adrian memilih untuk pulang terlebih dahulu dengan alasan ada urusan penting dan padahal itu memang hanya alasannya saja yang merasa jenuh yang terpenting Adrian sudah mengikuti makan malam sampai selesai dan tidak mengikuti pembicaraan selanjutnya. Adrian dan Greesel yang berada di dalam mobil dengan Adrian yang terlihat menyetir dan sementara Greesel yang sejak tadi duduk di sebelahnya dan seperti biasa di dalam mobil mereka berdua hanya tanpa ada pembicaraan satu sama lain. Adrian menoleh ke arah Greesel yang menatap lurus ke depan."Aku tidak menyangka jika kamu bisa berbicara seperti tadi," ucap Adrian. Greesel menoleh kearah Adrian, "bicara yang seperti apa?" tanya Adrian."Seperti tadi yang aku lihat. Kamu bisa juga melawan Elang dan calon istrinya," ucap Adrian."Aku sama sekali tidak melawan mereka. Aku hanya mengataka

    Last Updated : 2024-09-08
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 31 Pemeriksaan

    Pagi ini Greesel dan Adrian benar-benar pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan rahim Greesel. Greesel yang berbaring di atas ranjang yang sedang diperiksa hanya bisa pasrah dengan Dokter tersebut mengusap-usap perutnya menggunakan alat yang dia tidak tahu apa itu, tetapi dia merasa sangat geli. Sementara Adrian yang ada di ruangan itu yang berdiri melihat ke arah Greesel.'Ya Allah. Apa mungkin langsung ada. Kenapa tuan Adrian tidak sabaran sama sekali,'batin Greesel yang memang tidak bisa menolak pemerintahan Adrian."Bagaimanapun Dokter? apa istri saya sudah mengandung?" tanya Adrian yang ketika melihat Dokter tersebut sudah selesai memeriksa dan dia sangat penasaran dengan hasilnya. Dokter itu menghampiri Adrian dan kemudian Dokter wanita itu langsung duduk di meja kerjanya dan Adrian juga menyusul untuk duduk di hadapan Dokter tersebut."Istri Anda masih kosong, tuan," jawab Dokter itu yang membuat Adrian menghela nafas."Jadi dia masih kosong?" tanya Adrian sekali lagi de

    Last Updated : 2024-09-09
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 32 Mengetahui.

    "A- aku mengangkat telpon sebentar," ucap Greesel dengan gugup yang langsung menjauh dari hadapan Adrian menuju nakas. Ternyata ponsel Greesel yang berdering.Hahhhh.Adrian menghela nafas kasar yang sedikit kecewa karena ciuman itu gagal. Adrian menoleh kearah Greesel."Apa telepon itu begitu penting sampai dia harus menghentikan semua ini," batin Adrian yang terlihat tampak sangat kesal. Karena suara panggilan telepon yang sudah mengganggu mereka berdua."Vano ada apa?" tanya Greesel dalam panggilan telponnya."Apah!" pekik Greesel dengan wajah terkejut yang di lihat oleh Adrian yang justru penasaran dengan siapa Greesel berbicara yang membuat Greesel begitu terkejut."Baiklah kamu tenang ya. Kakak akan segara ke sana," ucap Greesel yang langsung mematikan panggilan telepon tersebut dengan wajah Greesel yang terlihat semakin panik. "Ada apa Greesel?" tanya Adrian penasaran"Aku harus segera kerumah sakit. Ibuku tiba-tiba pingsan dan tetangga kamu sudah membawa ibu ke rumah sakit. A

    Last Updated : 2024-09-10
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 33 Prihatin.

    Adrian yang berjalan di koridor rumah sakit"Dokter!" Adrian menghentikan Dokter yang berpapasan dengannya."tuan Adrian!" Dokter tersebut menundukkan kepala."Saya ingin menanyakan sesuatu pada Dokter," ucap Adrian."Silahkan tuan! ada apa?" tanya Dokter."Wanita yang barusan saja bersama dengan adiknya yang ibunya masuk rumah sakit. Apa adiknya pasien baru selesai operasi?" tanya Adrian yang terlihat begitu penasaran dan ingin memastikan. "Oh, Greesel maksud tuan?" tanya Dokter itu memastikan."Iya!" jawab Adrian."Benar, tuan. Adik dari Greesel baru saja menyelesaikan operasi tulang sumsum belakang dan Alhamdulillah kondisinya sekarang sudah jauh lebih baik," jawab Dokter."Kapan operasinya di laksanakan?" tanya Adrian."Sekitar tanggal 7 bulan kemarin," jawab Dokter.'Jadi benar, malam itu kami bertemu dengan Eyang dan Greesel langsung ke rumah sakit untuk operasi adiknya dan uang yang dia minta dariku untuk itu,' batin Adrian."Greesel wanita yang sangat kuat, adiknya yang sakit

    Last Updated : 2024-09-11
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 34 Ruang Terbaik.

    Akhirnya Ibu Greesel di tempatkan di tempat yang jauh lebih baik. Ibu Greesel yang berada di ruang VIP, seperti apa yang dikatakan Adrian. Tempat yang juga bisa untuk beristirahat untuk Greesel dan adiknya. "Kamu istirahatlah di sini!" ucap Adrian yang masih ada di sana. "Makasih tuan!" ucap Greesel dengan menundukkan kepala yang merasa sangat tidak enak dengan Adrian yang sudah begitu baik pada dia. "Kalau begitu! saya mengajak Vano untuk tidur dulu!" ucap Greesel. Vano menganggukkan kepala. Greesel yang langsung berjalan menghampiri Vano yang sejak tadi memang hanya duduk saja terdiam dan sementara Ibu Greesel yang masih dalam perawatan intensif yang memiliki kamar tersendiri. Yang memang ruangan itu terpisah dari kamar pasien dan tempat istirahat keluarga pasien. Adrian melihat bagaimana Greesel yang mengajak Vano untuk beristirahat dan Vano yang menurut saja dengan berbaring dan Greesel yang juga menyelimuti Vano yang memang di sediakan selimut di sana. "Kamu tidur ya! janga

    Last Updated : 2024-09-12
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 35. Moment Manis.

    Greesel yang duduk di samping Adrian dengan Greesel yang mulai makan. Lihatlah wajah Greesel yang terlihat sedikit terpaksa saat mengunyah makanan itu. Entah dia tidak selera karena Ibunya yang sakit, atau memang Greesel memang kenyang."Tuan Adrian! makasih ya, sudah peduli pada Ibu dan bahkan memberikan tempat yang nyaman untuk Ibu," ucap Greesel."Jangan terlalu percaya diri. Aku sama sekali tidak peduli. Aku hanya tidak ingin nanti di kaitkan," jawab Adrian sembari makan, dia bahkan masih sempat-sempatnya gengsi."Begitu kah!" sahut Greesel."Lalu apa yang kau pikirkan. Aku peduli?" tanya Adrian dengan alis terangkat. Greesel menggelengkan kepala.Adrian yang kembali fokus pada makanannya dan Greesel yang juga melanjutkan makannya. Greesel yang ingin mengambil botol air mineral kecil dan ternyata sangat bersamaan dengan Adrian yang membuat mereka berdua saling melihat dengan tangan yang paling menumpu di botol mineral yang sama. "Maaf tuan!" Greesel yang dengan cepat menarik tang

    Last Updated : 2024-09-13
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 36 Apa Dia Berubah.

    Adrian yang langsung mematikan panggilan telepon tersebut dan pintu ruangan Adrian yang terbuka yang ternyata Gracia yang memasuki ruangan tersebut. "Sayang kamu menelpon siapa?" tanya Gracia yang memang masih melihat Adrian memasukkan ponselnya ke dalam sakunya. "Greesel!" jawab Adrian dengan jujur yang apa adanya. "Oh iya. Aku juga tidak melihat Greesel di hotel. Apa dia tidak masuk hari ini?" tanya Gracia penasaran. "Ibunya masuk rumah sakit dan sekarang berada di ICU dan mana mungkin dia masuk," jawab Adrian. "Oh iya. Kapan?" tanya Gracia sedikit panik. "Tadi malam," jawab Adrian yang kembali duduk ke bangku kerjanya. "Begitukah! semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan Ibunya dan semoga bisa cepat pulih," ucap Gracia. "Oh iya sayang. Kenapa tadi malam kamu menelponku dan mempertanyakan masalah Greesel dan adiknya?" tanya Gracia yang memang pembicaraan tadi malam sangat singkat dan bahkan Adrian mematikan hal-hal begitu saja. "Aku hanya ingin tahu alasan wanita itu m

    Last Updated : 2024-09-14

Latest chapter

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 152

    Adrian dan Asti yang sekarang sedang membeli lontong sayur. Mereka berdua duduk menunggu penjual membuatkan makanan tersebut karena memang cukup banyak pembeli. "Greesel sangat menyukai makanan....""Lontong sayur," sampung Asti yang mana Adrian tidak dapat mengingat apa jenis makanan itu. "Iya. Benar itu namanya," jawab Adrian."Iya. Ini makanan kesukaan Greesel sejak kecil," jawab Asti."Berarti sayang sekali. Greesel semenjak menikah denganku tidak pernah memakan makanan seperti ini," sahut Adrian."Mungkin saja dan dia pasti sangat senang sekali jika Ibu membelikannya," sahut Asti."Kalau begitu harus beli yang banyak. Aku juga ingin mencoba makanan kesukaan istriku," sahut Adrian."Ini pasti enak sekali dan mudah-mudahan cocok di lidah kamu," sahut Asti. Adrian hanya menganggukkan kepala."Ini juga bukan hanya merupakan makanan kesukaan Greesel. Tetapi ini juga makanan kesukaan almarhum Ayah Greesel," sahut Asti dengan tiba-tiba. Adrian Mendengar hal itu menelan salivanya. "Sa

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 151

    Pagi-pagi pasangan suami istri itu sudah bangun."Ibu mau ke mana?" tanya Adrian yang melihat asti tampak bersiap-siap."Ibu mau ke pasar. Kebetulan kalian berdua ada di sini dan ibu ingin memasak masakan yang banyak. Karena tadi malam tidak sempat makan," ucap Asti."Ya. Ampun Ibu kebiasaan deh kalau kita berdua datang pasti banyak sekali makanan disuguhkan. Kita sudah seperti tamu jauh saja yang diperlakukan seperti itu," sahut Adara."Memang tidak boleh melakukan seperti itu hah! Apa salahnya menyiapkan banyak menu makanan dan itu mau tamu jauh atau tamu dekat yang terpenting disuguhkan makanan," jawab Asti."Kalau begitu biar saya yang akan menemani Ibu ke pasar,"sahut Adrian tiba-tiba yang membuat Greesel langsung menoleh dengan cepat yang cukup kaget. "Kamu mengantarkan Ibu ke pasar?" tanya Greesel."Mengantarkan dan juga menemani," jawab Adrian. "Adrian. Ibu ke pasar yang ada di dekat sini, pasar yang banyak orang dan juga tempatnya tidak akan sesuai dengan ekspektasi kamu. I

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 150

    Adrian mendekati Greesel dengan memegang kedua tangan Greesel."Aku tidak seharusnya bersikap seperti ini kepada kamu. Aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi. Aku tahu ini semua kesalahanku dan aku terlalu berlebihan berpikir kepada kamu. Greesel aku seperti itu karena aku benar-benar takut kehilangan kamu. Aku tidak ingin kejadian yang pernah terjadi padaku terulang kembali," ucap Adrian yang mengakui semua kebodohannya."Jika kamu percaya padaku! maka kamu tidak takkan pernah ketakutan. Tetapi karena kamu tidak mempercayaiku dan karena itu membuat kamu takut," ucap Greesel."Kamu benar! aku selalu meminta kamu untuk mempercayaiku, tetapi aku sendiri tidak sadar bahwa aku belum menaruh sepenuhnya rasa kepercayaan kepada kamu. Aku seharusnya bisa berpikir lebih bijak dan dewasa lagi agar semua ini tidak terjadi dan kembali lagi semua ini benar-benar kesalahan ku," ucap Adrian dengan tertunduk.Greesel menghela nafas yang memegang kedua pipi suaminya itu dengan mengangkat kep

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 149

    Hujan deras yang membasahi bumi. Greesel yang berada di kamar yang terlihat bersih-bersih. Mata Greesel melihat ke atas langkah yang terdapat bingkai kecil yang di mana foto dirinya bersama dengan Adrian yang mereka ambil sewaktu mereka berada di rumah itu. Foto itu terlihat manis.Greesel menghela nafas yang mengambil foto tersebut dengan tangannya mengusap bingkai foto itu "Apa tidak bisa semuanya dibicarakan baik-baik dan apa harus kita bertengkar seperti ini dan tidak ada penyelesaian? kamu selalu memintaku untuk percaya kepada kamu dan kamu saja tidak bisa mempercayaiku yang padahal aku sudah menjelaskan semuanya," ucap Greesel dengan tatapan mata yang sendu, dia masih saja kepikiran dengan Adrian dan mungkin jalan pulang ke rumah orang tuanya adalah jalan yang harus diambil Greesel.Dia dan Adrian harus sedikit berjarak untuk meredakan emosi mereka yang tidak kunjung reda."Padahal sudah berjanji untuk menyelesaikan semuanya dan nyatanya janji itu tidak ada. Kamu bahkan tidak p

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 148

    Greesel yang tidak bicara lagi yang melanjutkan memebereskan pakaian itu. "Jika kamu ingin pulang tempat Ibu. Aku akan mengantar kamu," ucap Adrian. "Tidak perlu!" tolak Greesel. "Greesel ada apa? kenapa tidak perlu. Jika bukan aku yang mengantarkan kamu lalu siapa lagi hah?" tanya Adrian yang nada suaranya yang sudah mulai kesal. Greesel tidak menjawab dan Adrian yang sudah mulai terpancing langsung menghampiri Greesel. "Aku sedang bicara! kamu bisa menghentikan semuanya!" tegas Adrian mengambil apa yang di pegang Greesel. Tetapi Greesel menarik kembali. "Greesel dengarkan aku!" tegas Adrian dengan suara bentakan. "Kau yang berbuat kesalahan dan sekarang kau yang marah!" kesal Adrian yang benar-benar sangat kesal. "Lihat aku jika aku bicara!" tegas Adrian yang lagi-lagi suara itu sedikit membentak. Greesel yang menghentikan pekerjaannya dan menuruti apa yang dikatakan Adrian yang melihat Adrian. Tetapi tatapan mata Greesel yang begitu tajam yang seolah ingin menantang Adria

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Episode 147

    Lelah menunggu sang suami yang akhirnya membuat Greesel memilih untuk tidur. Tetapi dia belum tidur sama sekali yang hanya berbaring saja dengan gelisah yang masih memikirkan suaminya entah di mana yang belum juga kembali.Sampai Greesel mendengarkan suara kenopi pintu. Greesel dengan buru-buru memiringkan tubuhnya dan meminjamkan matanya. Akhirnya Adrian kembali juga. Saat membuka pintu melihat istrinya yang tertidur. Adrian menghela nafas yang langsung memasuki kamar, menuju lemari yang mengambil pakaian ganti dan langsung menuju kamar mandi. Greesel membuka matanya yang bergerak sedikit yang menoleh ke arah kamar mandi."Dari mana sebenarnya dia? kenapa baru pulang sekarang," gumam Greesel.Tidak ingin ketahuan oleh Adrian membuat Greesel yang mengembalikan posisi seperti semula yang berpura-pura tidur dan tidak lama Adrian keluar dari kamar mandi yang sudah memakai pakaian ganti. Greesel memejamkan matanya yang benar-benar tidak ingin ketahuan sama sekali sampai Greesel merasak

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Episode 146

    Greesel yang langsung menyusul suaminya itu ke kamar. Adrian yang tampak begitu kesal dengan berdiri di depan jendela yang berkacak pinggang. "Adrian..." lirih Greesel dengan berdiri di belakang Adrian yang memegang tangan Adrian. Tetapi Greesel di kejutkan dengan Adrian menepis tangan itu."Adrian!" ucap Greesel."Kamu bicara apa dengan dia?" tanya Adrian dengan wajah serius dan mata yang terbuka lebar. Wajahnya terlihat begitu marah sampai memerah."Aku tidak bicara apa pun," jawab Greesel."Lalu kenapa mendekatinya. Aku menyuruh kamu untuk mengambil minum dan bukan bertemu dengannya!" tegas Adrian."Maafkan aku..." lirih Greesel dengan menunduk yang lebih baiknya minta maaf langsung daripada harus mencari pembelaan yang membuat Adrian semakin marah. "Maaf! maaf kamu akan menjadi kebiasaan dan seterusnya kamu akan terus mencari kesempatan untuk berbicara dengannya dan aku tidak tahu sebenarnya apa yang ingin kamu cari tahu dari dia," ucap Adrian dengan kesal."Kamu khawatir jika a

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 137

    Ternyata pembicaraan Eyang dan Elang yang di dengarkan Greesel."Jadi Elang tidak memberitahu kepada Eyang tentang hubungan kami. Apa maksud dia tidak mengatakan seperti itu," gumam Greesel yang cukup bingung.Greesel yang melihat Eyang yang bergerak membuat Greesel yang langsung buru-buru bersembunyi yang hampir saja ketahuan oleh Eyang yang keluar dari ruangan itu. Greesel menghela nafas yang memegang dadanya yang merasa lega yang tidak ketahuannya."Untung saja Eyang tidak menyadari keberadaanku. Jika dia tahu, aku tidak tahu harus menjelaskan apa kepada Eyang dan mungkin saja Eyang akan salah paham," gumam Greesel yang masih mengatur nafas yang cukup lega.Greesel yang melihat ke arah ruangan Eyang dengan tiba-tiba dia terkejut yang ternyata Elang sudah berdiri di depan ruangan itu dengan kedua tangan yang dilipat di dada dan satu alisnya yang terangkat."Kau seperti melihat hantu saja," ucap Elang."Ti--tidak. Aku tidak....""Kau sedang menguping!" tebak Elang.Greesel dengan ce

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 136

    "Sekarang sebaiknya kita masuk!" ajak Adrian.Greesel menahan tangan suaminya."Ada apa Greesel?" tanya Adrian."Kamu benar-benar akan melakukan semua ini?"tanya Greesel."Dari pada kamu tidak tenang dan begitu juga dengan aku. Maka aku akan mencari waktu untuk membicarakan semua ini dengan Eyang. Aku yang memulai semua ini dan aku juga yang akan mengakhirinya. Kamu jangan khawatir semua akan baik-baik saja," ucap Adrian meyakinkan Greesel.Greesel tetap saja memperlihatkan wajah murung. Adrian membuang nafas perlahan ke depan dan kemudian memeluk istrinya itu. "Greesel biarkan aku bertanggung jawab untuk semua ini. Aku sekarang punya kewajiban untuk membuat kamu bahagia. Pelan-pelan semua rahasia akan terbongkar. Jadi aku mohon kepada kamu untuk memberiku kesempatan menyelesaikan satu persatu," ucap Adrian.Greesel melonggarkan pelukan itu yang mengangkat kepalanya melihat ke arah Andrian."Kamu mau memberikan kesempatan kepadaku?" tanya Adrian memastikan."Aku percaya pada kamu dan

DMCA.com Protection Status