Beiji dan yang lainnya masih terus menggempur pertahanan Limdong. Kali ini mereka akan lebih memfokuskan serangan mereka ke arah tanduk yang muncul di kepala Limdong. Baru kali ini Limdong mengamuk dan penampilannya juga terlihat berbeda. Kali ini muncul dua tanduk yang ukurannya sedang di kepalanya.
Boom!Duar!Duar!Slash...!Brak...!Bug...!Sepuluh menit lebih berlalu namun keadaannya masih juga sama.Walaupun keadaan Limdong tak terkendali, namun nampaknya Limdong masih memiliki pemikiran yang baik. Ia tahu kalau sekumpulan orang ini berusaha mematahkan tanduk di kepalanya."Rasakan ini!" Beiji berteriak sambil menebas ke arah tanduk milik Limdong.Dan akhirnya Beiji berhasil menyentuh tanduk itu. Walaupun tidak mematahkannya, namun ada goresan kecil pada bagian tanduk itu."Roar! Roar! Roar...! Sialan kau! Akan kubunuh kau!" Limdong berteriak dan merasa sangat marah. Ia sangat marah karena ada yang berhasil menyerang salah satu tanduknya."Gawat!" ujar Samchong.Samchong merasakan aura kekuatan yang lebih kuat dari sebelumnya. Kali ini nampaknya kemarahan Limdong sudah berada di puncaknya."Beiji! Kalian sedikit menjauh," ucap Samchong.Namun sayangnya itu sedikit terlambat.Serangan Limdong yang tadinya membabi buta, kali ini serangannya lebih terkontrol. Malah itu menjadi masalah besar bagi mereka semua. Karena serangannya akan menjadi lebih akurat.Dan benar saja, dua murid elite ada yang terkena sinar laser yang Limdong keluarkan dari mulutnya.Tubuh kedua murid itu dalam sekejap manjadi abu! Mengerikan! Kekuatan macam apa sebenarnya ini? Entahlah, yang jelas kekuatan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini adalah ancaman bagi semua orang. Seandainya kekuatan ini digunakan untuk hal positif, pasti akan sangat bermanfaat."Tidak...!" Beiji berteriak. Ia sangat histeris ketika melihat dua rekannya yang mati di hadapannya."Jangan lengah, Beiji!" Samchong menarik tangan Beiji yang saat itu terlihat akan maju sendirian. Samchong tidak akan membiarkan muridnya melakukan hal ceroboh. Hasilnya nanti pasti akan merugikan mereka. Ditambah lagi, Beiji adalah pemimpin dari murid elite."Guru! Guru...! Aku akan membunuh bocah itu! Sial!" Beiji berteriak. Kini Beiji juga terlihat sangat marah. Aura yang ada pada tubuhnya menguat."Ini...," ucap Samchong yang terkejut melihat aura yang memancar dari tubuh Beiji.Auranya sangat kuat. Namun Samchong justru merasa khawatir dengan Beiji. Dan ini juga pertama kalinya ia melihat dengan jelas aura aneh yang ada di dalam diri Beiji."Tenanglah, Beiji! Tenang! Jang...," Samchong mencoba menenangkan Beiji.Namun belum sempat ia menyelesaikan perkataannya, Beiji sudah melesat ke arah Limdong.Kalau diperhatikan, ada sedikit persamaan pada aura tubuh yang dimiliki Beiji dan Limdong. Walaupun sedikit sama, namun justru aura pada tubuh Beiji malah terasa lebih gelap dan pekat."Ini aura kegelapan! Tidak salah lagi! Gawat!" Samchong baru sadar dengan aura pada tubuh Beiji.Aura kegelapan adalah aura dari iblis. Dan itu bisa dikatakan kekuatan yang sangat besar.Konon katanya, bila ada manusia yang memiliki aura kegelapan itu tandanya manusia itu adalah iblis yang menjelma menjadi manusia. Karena aura kegelapan hanya bisa dimiliki oleh bangsa iblis saja.Inilah yang membuat Samchong semakin cemas. Nampaknya keadaan di sini justru akan semakin buruk.Dengan cepat Samchong mengirimkan pesan melalui telepati kepada temannya. Dan bukan hanya satu orang, tetapi empat orang lainnya. Keempat teman Samchong adalah Wucing, Cupai, Sunlong, dan Xin.Mereka berlima adalah lima guru besar yang sangat terkenal. Dan mereka mendapat julukan yang sama yaitu Samchong dijuluki Shifuyi, Wucing Shifuer, Cupai Shifusan, Sunlong Shifusi, dan Xin Shifuwu.Benar saja, sesuai dugaan Shifuyi alias Samchong bahwa keadaan akan semakin memburuk.dari kejauhan, Beiji terlihat sedang bertarung satu lawan satu dengan Limdong.boom!boom!Suara ledakan terdengar sangat kuat.Shifuyi ingin mendekati Beiji agar tidak ikut mengamuk seperti Limdong tapi ia sadar kalau kekuatannya sendiri tidak akan mampu menghentikan pertarungan mereka berdua.dan nampaknya mereka seimbang."Boleh juga, hahaha! Ayo, akan aku hadapi kau," ucap Beiji yang nampak menikmati pertarungan mereka saat ini."Roar! Roar! Roar! Majulah! Akan aku ladeni!" jawab Limdong dengan beringas.Boom!Duar! duar! duar!Bentrokan kedua kekuatan yang sangat besar terus menggetarkan area sekitar mereka berdua.Dan kini, kerusakan di tengah kota itu semakin parah. Inilah yang dicemaskan oleh Shifuyi. Tapi sayangnya Shifuyi tidak mau mengambil resiko. Ia akan menunggu kedatangan keempat temannya yang sudah ia berikan pesan kalau keadaan di sini tidak bisa dikendalikan.Setelah lima menit berlalu, Limdong berhasil melukai Beiji.Beiji terlempar puluhan meter karena terkena pukulan Limdong yang jelas itu sangat kuat. Tapi Beiji tidak akan menyerah begitu saja. Saat ini aura kegelapan di tubuh Beiji semakin menguat."Hargh...!" Beiji kembali melesat ke arah Limdong.Biasanya, Beiji akan bertarung menggunakan pedang andalannya. Namun kali ini, pedang itu tidak ada gunanya melawan Limdong. Bahkan tadi Beiji mencoba menebas tubuh Limdong dengan pedangnya namun pedangnya malah muncul retakan-retakan. Tubuh Limdong sangatlah keras. Oleh sebab itulah Beiji membuang bilah pedangnya. Dan Beiji memutuskan untuk bertarung dengan tangan kosong.Beiji dan Limdong kembali bertukar pukulan dan tendangan. Beiji juga berhasil memukul dan menendang Limdong beberapa kali. Namun, nampaknya Limdong tidak bisa merasakan sakit saat sedang dalam keadaan mengamuk seperti ini. Mau seribu kali menerima serangan pun, pasti Limdong tidak akan merasakan sakit."Gawat! Sepertinya Beiji juga akan mengalami hal yang sama dengan Limdong. Apa yang harus aku lakukan? Ayolah teman-temanku! Cepat, datanglah ke sini." Shifuyi masih mengamati pertarungan Beiji dan Limdong dari kejauhan.Karena memang tidak memungkinkan untuk mendekat.Tekanan di sekitar pertarungan mereka berdua sangat luar biasa. Bahkan orang sekelas Shifuyi pun akan merasa kesulitan untuk bergerak bila mendekat.Setelah sepuluh menit berlalu, akhirnya Beiji berhasil melancarkan kembali pukulannya ke dada Limdong. Limdong akhirnya terpental beberapa puluh meter. Tapi sayangnya, setelah itu Limdong kembali bergerak secepat kilat untuk menyerang Beiji. Bahkan Beiji sendiri tidak dapat melihat pergerakan Limdong tersebut.Boom!boom!Limdong berhasil membalas dan memukul bagian depan dada Beiji dengan telak.Beiji yang kesadarannya mulai pudar pun ternyata tidak merasakan sakit. Setelah ia terpental dan terjatuh, Beiji berusaha untuk kembali bangkit. Namun sayangnya, keadaan tubuhnya saat ini terluka parah. Walaupun tidak merasakan sakit tapi tetap saja tubuhnya sulit digerakkan.Kalau diperhatikan, kini bola mata Beiji juga berubah menjadi warna hitam pekat. Sedangkan kalau bola mata Limdong berwarna merah menyala."Beiji! hentikan! Tolong sadarlah," teriak Shifuyi. Namun kenyataannya, mau berteriak sekeras apapun dan sebanyak apapun tidak akan bisa didengar oleh Beiji."Apa yang terjadi dengan Beiji?" tanya Lingling pada Lee."Entahlah. Tapi kalau aku perhatikan, kenapa mata Beiji menjadi hitam gelap? Beiji terlihat seperti sama dengan Limdong," ucap Lee."Kenapa Guru tidak membantu Beiji melawan Limdong ya?" tanya Lingling."Itu dia yang aku pikirkan juga Ling," jawab Lee.Boom, boom, boom...!"Rasakan ini...!"Beiji masih mencoba untuk bangkit. Namun nyatanya Limdong tidak memberikan kesempatan pada Beiji.Limdong terus membombardir Beiji dengan pukulan dan tendangan bertubi-tubi.Kali ini tubuh Beiji terlihat babak belur.Tepat saat Limdong akan mengakhiri serangannya dengan sinar laser, tubuh Beiji yang semula babak belur dan berada di depan Limdong secara tiba-tiba menghilang.Duar!Serangan Limdong hanya mengenai udara.Akan tetapi Lee dan Lingling mengira kalau Beiji binasa akibat terkena serangan laser dari Limdong. "Gawat! Beiji telah...," ucap Lingling."Tidak! Lingling, coba lihat yang di atas sana?" Lee menunjuk ke suatu arah. Dan Lingling mengarahkan pandangannya ke arah yang Lee tunjuk.Di atas sana, Lee dan Lingling melihat sosok Beiji yang terbang dan mengambang di udara. Terdapat perubahan bentuk pada tubuh Beiji.Tubuh Beiji tampak lebih besar dan berotot. Dan ada suatu hal yang membuat Shifuyi semakin cemas saat melihat perubahan bentuk pada tubuh Beiji.Ternyata Beiji juga
Semua yang menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan menjadi hening. Tidak ada satupun dari mereka yang berada di sana berani mendekat untuk menyelamatkan Beiji. Termasuk juga Shifuyi."Tamat sudah! Beiji, maafkan aku sebagai gurumu ini. Aku bingung harus berbuat apa." Shifuyi mengusap wajahnya.Limdong belum melakukan pergerakan apapun. Nampaknya ia sedang menunggu apa yang terjadi dengan Beiji di balik kepulan asap dan debu itu. Tapi Limdong tidak mau lengah sedikitpun. Ia masih siaga dan bersiap akan membuka mulutnya kembali bila melihat musuhnya masih mampu bertahan.Dan akhirnya, setelah puluhan detik kemudian barulah asap serta debu yang mengepul itu mulai menghilang.Dan hasilnya, tubuh Beiji sudah babak belur bahkan bagian dadanya sudah bolong akibat terkena serangan telak dari Limdong tadi. Limdong mengamati apakah lawannya masih hidup atau sudah mati. Tapi nampaknya Beiji telah tewas."Roar...! Roar...! AUM...! Lemah!" Limdong terus berteriak meraung."Lee, apakah Beiji tewas
Sekitar setengah jam berlalu akhirnya Limdong mulai melakukan pergerakan kembali. Limdong masih meraung dan memukul apapun yang ada di hadapannya saat ia berjalan. Untungnya semua warga berhasil dievakuasi."Teman-teman, apakah kalian merasakannya?" tanya Shifuer pada keempat temannya. Saat ini mereka sudah dekat dengan posisi Shifuyi."Iya, benar. Kekuatan dahsyat ini, apakah ini kekuatan dari murid yang Shifuyi katakan?" jawab Shifusan."Kalau begitu ayo kita cepat ke sana. Aku yakin keadaan di sana pasti sangatlah kacau. Kalau tidak, tidak mungkin orang seperti Shifuyi akan mengirim sinyal darurat pada kita," ujar Shifuer.Dan mereka berempat menambah kecepatan laju mereka."Lingling, Lee. Tunggu sebentar lagi. aku sudah merasakan hawa keberadaan keempat temanku," ucap Shifuyi pada murid kesayangannya itu. Dan dijawab dengan anggukan oleh keduanya.***Tak lama kemudian Shifuer, Shifusan, Shifusi, dan Shifuwu pun tiba di lokasi yang sudah kacau itu."Shifuyi, bagaimana keadaanmu?" t
Lingling masih terus menyalahkan dirinya sendiri. Namun berkali-kali pula Lee terus menepis perkataan Lingling tersebut.***Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lingling langsung bergegas menuju ruangan tempat Limdong dirawat. Kebetulan di sana sudah ada beberapa teman mereka dari divisi kesehatan yang mendapat perintah secara langsung dari Shifuyi untuk merawat Limdong.Sedangkan setelah sarapan, kelima Guru Besar mengadakan pertemuan. Mereka berniat mendengar apa yang akan disampaikan oleh Shifuyi."Baiklah teman-temanku, sebelumnya aku mengucapkan terima kasih terlebih dahulu. Tanpa kalian, aku tidak akan bisa menyegel dan menekan kekuatan muridku kemarin. Karena formasi penyegelan, kita tidak harus bersentuhan dengan target. Jadi itu sangat mempermudah penyegelan," ucap Shifuyi sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada."Hey, sudahlah. Jangan terlalu formal begitu. Bukankah kita semua ini sahabat?" ujar Shifusan sambil tersenyum."Benar apa yang dikatakan Shifusan. Kalau but
Mendengar apa yang diucapkan oleh gurunya, Lee malah menjadi semakin penasaran.'Lantas Limdong itu apa? Guru bilang Limdong bukanlah iblis? Hem,' Lee bergumam dalam hati.***Satu minggu kemudian, Limdong masih belum juga sadarkan diri. Kali ini Lee sudah tidak terlalu khawatir dengan keadaan Lingling. Sebab Lingling sudah mulai bersemangat."Lingling, apakah kamu berniat latihan hari ini?" tanya Lee."Yah..., mungkin mulai hari ini aku sudah bisa kembali latihan. Tubuhku sudah terasa jauh lebih baik dari sebelumnya," jawab Lingling."Baiklah kalau begitu. Apakah kau mau berlatih bersamaku?" Lee sengaja mengajak berlatih bersama agar Lingling tidak merasa kesepian."Aku rasa aku akan latihan sendiri dulu hari ini. Aku berniat melatih konsentrasiku agar aku bisa naik tingkatan." Tapi sepertinya Lingling justru ingin menyendiri."Oh..., ternyata begitu. Baiklah, aku juga akan berlatih hari ini." Namun Lee juga tidak mau terlalu memaksa Lingling.Mereka berdua akhirnya berpisah menuju te
Awalnya Wanwan sempat ragu. Tapi, akhirnya ia duduk juga di samping Lee.Beberapa saat ada keheningan di antara mereka berdua. Dan akhirnya Lee lah yang membuka pembicaraan terlebih dahulu."Namamu Wanwan, bukan?" tanya Lee."Iya benar. Dan kamu, namamu Lee kan?" Wanwan balik bertanya."Iya, itu namaku. Hem..., aku sering mendengar namamu dari murid lainnya.""Ah..., benarkah?" hati Wanwan berbunga mendengarnya."Benar sekali. Akan tetapi, jujur saja. Yang banyak dibicarakan oleh murid lainnya tentu saja keburukanmu dalam mengontrol serangan."Seketika Wanwan langsung menundukkan kepalanya. Ada rasa malu dan juga rasa sedih."Jangan berekspresi seperti itu. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Tapi, bersedih tidak akan merubah sesuatu. Yang perlu kau lakukan tentu saja harus lebih giat lagi berlatih mengontrol kekuatanmu." Lee menepuk pundak Wanwan. Dan Wanwan pun mengangkat kepalanya yang tertunduk."Tapi, aku sudah setiap hari berlatih. Namun hasilnya sama saja. Aku masih saja sering m
Bam...!Boom...!Ternyata Limdong menangkis serangan Beiji."Li-Limdong...," ucap Lee yang terkejut.Bagaimana ini bisa terjadi? Bukannya Limdong masih belum sadar dari komanya?"Akulah yang membunuh Anakmu!" Limdong dengan gagah berani mengatakan bahwa dialah yang membunuh Beiji."Hahaha...! Bagus! Bagus sekali! Ternyata akhirnya kau keluar juga. Kalau begitu, kau harus mati hari ini!" Beixi tanpa basa-basi dan tanpa menahan diri segera menyerang Limdong.Padahal tubuh Limdong saja masih terlihat ada balutan-balutan kain kasa pada luka-lukanya. Sehingga hal itu yang membuat Lee khawatir dengan Limdong."Limdong! Hentikan! Sebaiknya tunggu kedatangan Guru saja. Tubuhmu mas-" Lee tidak sempat menyelesaikan kata-katanya.Ternyata Limdong telah melesat menghadapi Beixi.Serangan-Serangan Beixi berhasil Limdong tepis bahkan Limdong juga mampu membalas."Ternyata memang kuat. Wajar saja kalau Anakku bisa terbunuh. Tapi tidak denganku!" Beixi kembali melesat dan menyerang Limdong."Aku saran
Sebenarnya bukan hanya Lingling saja yang khawatir dengan Limdong. Lee dan Shifuyi juga sama. Namun bedanya, Lingling tidak bisa mengendalikan kepanikannya itu.Asap dan debu masih mengepul di tempat Limdong berada tadi.Beixi masih menunggu untuk melihat apakah Limdong sudah mati atau belum. Tapi Beixi sangat yakin kalau Limdong pasti tewas. Itu karena daya serang yang ia lancarkan tadi tidak main-main. Itu menggunakan kekuatan penuhnya.Dan setelah beberapa menit kemudian, kepulan asap dan debu akhirnya menghilang.Tapi ada yang aneh. Saat penglihatan sudah jelas, Beixi dan semua yang melihat pertarungan itu dari jauh terkejut. Mereka semua melihat ada sinar berwarna merah yang membentuk perisai bulat melindungi tubuh Limdong. Perisai itu nampak sangatlah kokoh. Tidak ada goresan sedikitpun setelah menahan serangan penuh dari Beixi tadi."Apa-apaan ini!? Sial! Bocah itu jauh lebih kuat ternyata! Kalau begitu baiklah. Hoam...!"Tanpa menunggu lagi, Beixi memutuskan akan menggempur hab