Share

BAB 13.

Kemal menghentikan langkah. Dia menoleh ke arah sahabatnya di ujung anak tangga.

"Siapa?" lirih Kemal mengulangi pertanyaannya.

"Kembaranku ... Nono," jawab lelaki muda berkemeja navi, menatap datar Kemal.

Glek!

Kemal tak menanggapi, dia melanjutkan meniti tangga lalu membuka pintu depan dan menyilakan tamunya masuk.

Dia mengajak sang sahabat langsung menuju teras belakang, salah satu area favorit di rumah ini. Bukan hanya untuknya tapi bagi semua orang yang mengenal akrab si pemilik hunian.

Kopi mereka siap tersaji di atas meja jati ketika azan Maghrib terdengar. Keduanya pun duduk sejenak, menyesap minuman panas tersebut.

"Salat dulu, biar santuy ngobrolnya," kata Kemal setelah beberapa saat, menunjuk ke arah mushala kecil di rumahnya.

"Mandi boleh, Bang?" kata Farhan, cengengesan seperti biasanya.

Kemal tertawa, bukan cuma Farhan yang bila sowan-main ke rumahnya langsung meminta izin sekalian mandi. Beberapa kawan lain pun serupa.

Mereka bilang, air di rumah Kemal sejuknya berbed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
QIEV
Sleding aja :D
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
gregertnya ama bang kay,, euhhhhh......
goodnovel comment avatar
QIEV
Waduh, awas loh babang ... :D
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status