Share

Bab 29. Belah Duren

"Ayo ...!" Mas Rifat mengulurkan tangannya setelah mobil berhenti di salah satu rumah kayu yang di depannya terdapat halaman luas.

"Mas ini rumah siapa? Kok, main ayo aja?" tanyaku bingung.

Perasaan tadi dia ngajak bikin anak, terus sekarang tiba-tiba mampir ke sebuah rumah yang tampaknya bisa disebut villa.

Apa dia mengajakku berbulan madu? Sebenarnya niat Mas Rifat ini apa? Kan, aku jadi grogi nggak jelas.

"Pokoknya ayo dulu, nanti Mas jelasin di dalam," katanya kekeuh sumekeuh sambil tersenyum. Demi wajah manis Mas Rifat akhirnya aku mengalah.

Aku bergegas masuk ke dalam mengikuti langkah panjang suamiku. Sampai di dalam, aku terkejut melihat ruang tengah villa ini telah penuh dengan dekorasi yang indah.

"Ya Allah! Bagus banget."

Mataku membelalak takjub hingga tak bisa berkata-kata karena yang mendominasi pandanganku sekarang yaitu sebuah peristiwa yang di luar ekspektasi.

Aku berputar mengelilingi ruangan. Kulihat ada beberapa

fotoku yang dijadikan rangkaian hias dan tergantung
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status