Beranda / Romansa / Harta, Tahta, Obsesi Gila / Bab 100-Wanita-wanita Arkana

Share

Bab 100-Wanita-wanita Arkana

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-18 06:39:07

*Happy Reading*

Pada akhirnya, karena mood Arletta terlanjur rusak hari itu. Dia pun memutuskan untuk kembali pulang. Meski sang nenek sudah memohon dan Bruno juga membujuk untuk tinggal. Arletta tetap bersikukuh pulang.

"Uti kangen cucu. Tinggallah beberapa jam lagi. Kita ngobrol dulu, ya?" bujuk sang nenek setengah menghiba.

"Lain kali aja." Arletta menjawab tegas. Seakan tak perduli pada hibaan sang nenek.

"Tapi, Cu--"

"Aku pergi." Gadis itu bahkan seperti sengaja menyela ucapan sang nenek, dan beranjak begitu saja meninggalkan ruangan tanpa menoleh lagi ke arah belakang.

Benar-benar mengacuhkan si nenek.

Sang nenek pun langsung tergugu melihatnya. Sedih dan terluka sudah pasti di rasakan sang nenek. Tetapi mau bagaimana lagi? Nenek sadar, dia tidak punya hak menuntut apa pun pada Arletta, setelah semua yang sudah dilakukan suami dan anaknya.

Si kakek tadinya ingin mengejar Arletta dan membujuk gadis itu demi sang istri. Akan tetapi, langkahnya tiba-tiba dihentikan Elkava.

"Seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Sindy Septi
arletta akhirnya nongol juga setelah sekian lama ngumpet...tp siapa cewek itu ya yg udah berani grepe2 si kang photo
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Waduuuh....siapa tuh yg lagi usap usap Arkana?
goodnovel comment avatar
dwi...
ada yg mau masuk rumah sakit lagi nih...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 101-Calon istri yang lain

    *Happy Reading*"Hei! Lo ngapain!" Gemas dan geram dengan aksi si wanita mencurigakan. Arletta pun sengaja meneriaki wanita itu sambil menghambur ke dalam kamar. Wanita tadi awalnya terkesiap kaget. Namun, setelah menoleh dan melihat orang yang datang. Dengan alis berkerut dalam, dia malah menatap Arletta dengan bingung."Lo siapa?"Lah? Ngapa jadi ditanya balik begini?"Hello, mohon maaf sebelumnya. Tapi yang nanya duluan itu gue. Harusnya lo jawab, dong. Bukan malah nanya balik. Sekolah gak sih dulu?"Mood baik Arletta sirna kembali. Hatinya dongkol lagi setelah melihat aksi kurang ajar wanita di depannya ini terhadap pacarnya. Plus sikapnya yang ternyata angkuh."Eh, kurang ajar banget tuh mulut, ya? Berani-beraninya lo ngatain gue! Ngajak ribut lo?" Wanita itu melotot kesal. "Lagian, wajar kali, kalau gue nanya lo. Gue gak pernah liat lo sebelumnya di sini. Sementara gue? Semua orang di rumah ini juga tahu dan kenal kali, siapa gue?" imbuhnya dengan jumawa sekali. Benarkah? Sia

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 102-Arletta hanya menyapa

    *Happy Reading*Demi mendinginkan kepala dan hatinya. Arletta memilih kembali ke kamar Gina dan mandi. Gadis itu mengguyur kepalanya cukup lama di bawah shower. Lelah sekali. Tubuh dan hatinya terasa capek sekali hari ini. Apalagi jika mengingat kejadian beberapa menit lalu di kamar sementara Arkana. Rasanya, lelah hatinya bertambah berkali lipat.Kang photo sialan! Tadi Rachel sekarang Deandra. Berapa banyak lagi wanita yang harus Arletta hadapi gara-gara pria itu? Ugh ... lama-lama Arletta lelah juga."Shit!" Arletta memaki sendiri di bawah guyuran air shower. Faktanya, hatinya tak urung membaik meski sudah diguyur lama seperti ini. Pikirannya terus merekam setiap ucapan Deandra dan memikirkan kebenarannya. Hingga rasa cemburu pun mulai hadir dan mengganggu Arletta. Perasaan itulah yang tidak Arletta sukai. Dia bukan seorang pencemburu akut. Tetapi pengalaman dikhianati dan seringnya ditinggalkan membuat Arletta mudah curiga. Maka, saat Arletta menerima seseorang dalam hatinya. S

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 103-Playboy Aktif

    *Happy Reading*"Masa, sih? Tapi gue liat postingannya Ferdinan. Dia bilang itu Mommynya. Entah Mommy dalam artian apa. Kalau gak percaya, cek aja akun Ferdinan xxx."Seusai memberikan informasi barusan. Wajah ayahnya Deandra langsung merah padam. Kelihatannya dia marah sekali. Tetapi entah karena hal apa. Setelahnya, pria tua itu pun bergegas pergi. Disusul Deandra yang melewati Arletta dengan tatapan tajam luar biasa. 'Salah gue apa?' batin Arletta bergumam bingung. "Ale ... kamu yakin soal itu? Ferdinan itu beneran nyata?" Tak lama, Ayah Yudis meminta konfirmasi pada Arletta. Seperti mencurigai sesuatu. Kalau bukan karena masih tahu sopan santun. Sudah dipastikan Arletta pasti akan menggulirkan matanya ke atas dengan kesal. Kenapa pula ayah Yudis seperti tak percaya begitu pada info yang Arletta bawa? Apa, tampang Arletta mirip seorang pembohong seperti orang di atas ranjang kamar ini?"Pinjem ponsel ayah, coba?" Arletta mengangkat tangannya ke arah ayah Yudis. Awalnya, pria ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 104-Keluar Zona Nyaman

    *Happy Reading*"Ahli waris kedua? Maksudnya?" Setelah Arletta berucap. Arkana langsung bertanya dengan bingung. Nampaknya pria ini tak dilibatkan perihal rencana dibalik pernikahan mereka. Arletta jadi ragu dan merasa bersalah seketika. Bukankah, dia jadi terkesan memanfaatkan Arkana dan perasaannya kalau seperti ini?"Sebaiknya kalian lihat video terakhir Arnetta sebelum mengambil keputusan." Tahu akan keraguan Arletta. Ayah Yudis pun memberikan solusi. Dalam hati, sepertinya pria itu juga sedikit merasa bersalah pada putranya yang tak dilibatkan sama sekali dalam rencananya bersama Elkava. Bukan berniat tega atau menjadikan anak sendiri umpan. Tetapi seperti yang pernah Bunda Reen katakan. Mereka hanya ingin perasaan Arletta dan Arkana tumbuh dengan alami tanpa adanya desakan kanan kiri. Entah itu karena persahabatan kedua orang tua, atau lainnya. Bagaimana pun, Bunda dan Ayah ingin keduanya benar-benar jatuh cinta dan bisa hidup bersama selamanya dengan atau tanpa adanya masal

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 105-Akhir cerita Arnetta

    *Happy reading*"Tarik napas, sayang. Tenangin pikiran kamu dulu," ucap Bunda Reen. Saat Arletta melirik laptop lagi setelah diberi minum sebelumnya. Gadis itu terlihat beberapa kali menelan salivanya, seperti orang ketakutan.Lihatlah! Video itu baru sejenak berputar, dan hanya dengan beberapa ucapan Arnetta saja, efeknya sudah membuat Arletta hilang fokus seperti ini. Bagaimana kalau gadis itu lanjutkan? Apa ... depresinya tidak akan kambuh?Tetapi, kalau tidak di lanjut. Arletta sudah terlanjur penasaran, dan dia malah makin kepikiran jika digantung seperti ini lagi. Faktanya, pengakuannya tadi yang bilang sudah mendengar suara rekaman video Arnetta. Itu tak sepenuhnya jujur. Karena yang sebenarnya adalah, dia hanya minta Elkava menjelaskan garis besar maksud Arnetta saja.Kenapa Arletta melakukan hal itu? Karena ya inilah yang dia takutkan. Melihat dan mendengar suara Arnetta akan membuat depresinya kumat. Akan tetapi, kini sudah terlanjur di mulai, kan? Arletta tidak mungkin mun

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 106-Puzzle

    *Happy Reading*"Segala harta kekayaan saya yang tertera pada pasal satu akan saya serahkan pada kedua putri saya. Yaitu, Arletta dan Arnetta," ucap pengacara keluarga Zavier kala itu. Setelah membacakan sederet kekayaan yang di miliki Jonathan Zavier. Ayah angkat si kembar."Adapun pembagiannya adalah, 60% untuk Arletta sebagai anak pertama dan 40% untuk Arnetta sebagai anak kedua. Dan mereka berdua berhak memiliki hak mereka itu ketika berusia 25 tahun." Pria itu melanjutkan. "Jika saat wasiat ini dibacakan kedua putrinya belum berusia seperti yang seharusnya. Maka sementara segala kekayaan akan di pegang oleh kakak saya, Jovan Zavier yang akan saya tunjuk sebagai wali kedua putri saya. Tetapi dengan catatan, harus mengembalikan semua ke pada Arletta dan Arnetta ketika usia mereka cukup tanpa mengurangi hak mereka sedikit pun. Namun jika Kak Jovan tidak bersedia menerima kewenangan ini. Maka akan di alihkan kepada adik saya, Joshua Zavier sebagai pemegang waris dan wali sementara s

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 107-Memanfaatkan

    *Happy Reading*Katakan Arletta gila, atau terlalu ceroboh. Akan tetapi, setelah berhasil mencerna semua yang terjadi dan mengingat tenggat waktu yang dia miliki. Dalam sela isak tangis setelah melihat isi rekaman Arnetta, Arletta memang memutuskan untuk menikah dengan Arkana secepatnya. Tidak tanggung-tanggung. Gadis itu bahkan meminta kepada Bunda Reen dan Ayah Yudis agar menyelenggarakannya esok harinya. Bukankah Ayah Yudis sendiri yang mengatakan, tinggal telepon doang kalau memang Arletta sudah setuju. Dan gadis itu akhirnya menagih ucapannya beberapa waktu lalu.Tentu saja, Ayah Yudis memang tidak keberatan. Bahkan, sangat senang dan langsung menghubungi Elkava untuk memberitahukan hal itu. Juga, kakek nenek Arletta, yang akhirnya malah meminta pernikahan di adakan di ruang rawat sang nenek. "Nak, selama ini Yang kung sudah melewatkan banyak hal tentang dirimu dan adikmu. Sudikah kiranya kamu memberi ijin Yang kung untuk menjadi wali pernikahanmu nanti. Yang Kung mohon," pinta

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 108-Kode Keras

    *Happy Reading*"Lagian aku juga gak mau sampai di pecat karena dituduh godain Mas. Karena aku ... kan hanya pembantu baru di sini." Arletta menambahkan masih dengan nada sindiran yang tak dia tutupi sama sekali.Setelahnya, dengan sengaja Arletta melepaskan cekalan tangan Arkana, kemudian melenggang santai melewati Deandra yang masih terdiam di tempatnya. "Sorry."Langkah Arletta terhenti setelah mendengar sebuah suara setelah satu langkah melewati Deandra. "Maaf, anda bilang sesuatu?" tanya Arletta melirik Deandra kembali. Gadis itu tak langsung menjawab. Dia mengigit bibir terlebih dahulu sebelum mendesah berat dan membalas tatapan Arletta. "Ya, gue minta maaf," ucapnya terlihat berat hati. "Minta maaf? Untuk?" Beo Arletta santai. "Untuk tuduhan gue kemarin. Uhm ... gue gak tahu kalau lo ternyata bukan pembantu baru di sini," jawabnya dengan mata berlarian ke sembarang arah. Tak berani menatap Arletta. "Ah, jadi lo udah tahu kalau gue bukan pembantu di sini?" ulang Arletta m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29

Bab terbaru

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 6

    *Happy Reading*"Mas, bagaimana kondisi Arletta?" Satu jam berselang, Bunda dan Ayah sudah hadir di sana. Bersama Gina yang membawa serta koper yang memang sudah disediakan, persiapan kelahiran Arletta. "Masih di dalam, Yah. Sedang bersiap melakukan operasi." Arkana menjawab singkat. Raut khawatir masih tampak jelas di wajahnya. "Akhirnya operasi secar, ya?" tanya Bunda Reen lagi. "Gak ada pilihan lain, Bun. Usia kandungan Arletta belum sempurna dan bayi kami juga salah satunya ada yang terlilit pusar. Jadinya mau tak mau harus operasi."Sebenarnya, Dokter sudah berusaha memberi induksi pada Arletta agar pembukaannya cepat dan bisa lahiran normal. Hanya saja, karena posisi salah satu bayi sepertinya tak memungkinkan bertahan. Maka dari itu, akhirnya operasi secar pun mau tak mau menjadi pilihan saat ini. "Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting Ale dan bayi kalian selamat." Bunda Reen tak ambil pusing. "Iya benar. Mau sc atau normal. Itu tidaklah masalah. Seorang ibu tetap akan menj

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 5

    *Happy Reading*"Mas, ayo buruan!" seru Arletta tak sabaran. Melambai pada Arkana. "Iya, iya. Ini juga udah jalan, kok," sahut Arkana santai."Ih, lama, deh!" Gemas pada Arkana, Arletta pun menarik lengan sang suami dan sedikit menyeretnya agar jalan lebih cepat. "Sabar, Sayang. Milla juga gak akan ke mana-mana, kok. Inget, kamu tuh lagi hamil. Gak boleh--""Ck, bawel, deh!" kesal Arletta. "Gak ngerti banget, sih. Namanya juga gak sabar pengen liat anaknya Milla. Kira-kira mirip siapa, ya?"Kemarin malam, Arletta memang baru mendapat kabar kalau Milla sudah melahirkan. Wanita itu pun langsung saja heboh dan meminta pulang ke Jogja malam itu juga. Tak perduli saat itu sudah menjelang subuh. Arletta tetap memaksa suaminya untuk mengantarkan pulang saat itu juga. Namun, karena kondisi Arletta juga sudah hamil tua. Arkana pun tak langsung menurutinya. Bahaya kan melakukan bepergian pada kondisi Arletta saat ini. Makanya, pria itu meminta Arletta berkonsultasi terlebih dahulu kepada dok

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 4

    *Happy Reading*Arkana memperhatikan Arletta dalam diam. Wanita itu saat ini tengah asik membaca buku yang tebal sekali. Entah buku bertema apa, yang jelas ketebalan buku tersebut bisa mengalahkan al-qur'an atau kitab-kitab sejenis. Okeh, mari lupakan tentang buku tersebut. Karena kini bukan itu yang sedang Arkana pikirkan. Pria itu sebenarnya tengah memikirkan Arletta dan kehamilannya yang sudah menginjak usia kandungan enam bulan. Khususnya kebiasaan yang umumnya terjadi pada ibu hamil. Orang bilang, wanita yang sedang hamil itu sensitif dan kadang memiliki keinginan aneh. Atau sebut saja ngidam. Nah! Masalahnya Arkana tidak menemukan hal itu pada Arletta sepanjang usia kehamilannya.Iya, wanita itu memang sempat mengalami morning sick beberapa minggu saat awal kehamilan. Namun hanya itu saja. Sisanya, Arletta itu tampak biasa saja. Tidak sensitif apalagi ngidam yang aneh-aneh. Kan, Arkana jadi curiga, ya? Ini Arkananya yang kurang perhatian atau Arlettanya yang menahan ngidamnya

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 3

    *Happy Reading*"Dia mencoba bunuh diri lagi?"Pria di hadapannya mengangguk."Lalu?""Sesuai perintah anda, Bos. Kami menyelamatkannya kembali."Pria bule di balik meja itu tersenyum mendengar hal barusan. Mengangguk-angguk mengerti sambil mengusap dakunya perlahan. "Bagus," pujinya kemudian. "Pantau terus keadannya. Jangan sampai kecolongan. Mengerti?" "Mengerti, Bos!" sahut pria itu patuh. Setelah pria bule di hadapannya menyuruh pergi, dia pun lalu beranjak dari termpat tersebut. "Sampai kapan kau akan menyiksanya?" Pria lain di sana berbicara selepas kepergian si anak buah. "Bukankah, semakin cepat dia mati, semakin cepat pula tugasmu selesai?""Aku hanya menjalankan amanat dari putrinya," sahut pria bule bernetra hijau itu dengan santai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raid Anderson. "Dia tidak ingin bajingan itu mati dengan mudah."Lawan bicaranya terdiam. Lalu mengangguk faham. "Lalu kapan tugasmu akan berakhir jika bajingan itu tidak kau ijinkan mati?" Pria tadi ber

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 2

    *Happy Reading*Cring! Cring!"Selamat dat--eh, elo Let?"Arletta hanya mengangkat tangan membalas Devi yang menyapa saat melewati pintu. Kemudian menunjuk sebuah meja yang letaknya agak pojok, di mana Arkana tengah berada bersama dua pria dan dua wanita. Devi pun mengangguk faham. "Duduk, deh. Gue bawain minuman nanti." Devi lalu berlalu, melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Sementara itu, Arletta pun mencari tempat duduk yang tak jauh darinya."Nih!" Tak berselang lama. Devi kembali dengan segelas coklat hangat yang langsung di serahkannya pada Arletta. "Kok? Kayaknya gue belum pesen, deh?" Arletta heran. "Laki lo yang pesenin," jawab Devi menunjuk meja Arkana dengan dagunya. Arletta melirik ke arah sana juga. Tetapi Arkana terlihat masih fokus mendengarkan kliennya berbicara."Iyakah?""Iya!" Devi meyakinkan. "Tadi pas laki lo datang, dia langsung bilang begini." Devi menegakkan tubuh sejenak, lalu berdehem. "Kamu kenal istri saya, kan? Nanti kalau dia datang, terus pesen

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 1

    Short story of Ka-Cha"Menikahlah dengan saya."Cangkir yang sudah menyentuh bibirnya seketika terhenti mendengar ucapan tersebut. Ia terkejut sekaligus bingung mendengar tawaran tadi. Lebih dari itu, ia merasa tiba-tiba ada rasa sakit yang menjalar dari sudut hatinya mendengar kalimat barusan. Membuatnya teringat kembali pada pria-nya yang telah tiada. Mengerjap perlahan beberapa saat, wanita itu pun meletakan kembali cangkir pada tatakannya. Lalu menghela napas panjang diam-diam demi menenangkan hatinya yang tiba-tiba bergemuruh perih. Matanya melirik perutnya yang semakin membesar sekilas."Apa ... Arletta yang menyuruh anda?" tanya balik wanita itu. Dia adalah Karmilla. Sahabat Arletta. "Ini tidak ada hubungannya dengan Arletta," jawab Pria itu tegas. Yang entah kenapa justru semakin membuat Milla makin curiga. "Kalau begitu siapa yang menyuruh anda melakukan ini?" tuntut Milla kemudian. Pria itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Chakra. Menghela nafas berat pendengar pe

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 196-Milla yang luar biasa

    *Happy reading*Setelah mengatur nafas sekali lagi dan membulatkan tekad kembali. Arletta pun mulai melangkah ke arah Milla. Langkah kakinya terasa berat sekali, Arletta rasanya harus bersusah payah hanya demi mengambil langkah satu demi satu. Saat jarak antara mereka sudah menipis. Arletta mengangguk sedikit pada perawat yang berjaga sebagai bentuk salam. Nampaknya perawat itu tahu perihal maksud kedatangan Arletta. Buktinya, setelah membalas salam Arletta dengan anggukan dan senyum. Perawat tersebut pun mengambil jarak agak jauh dari Milla. Seolah mempersilahkan mereka bicara. Awalnya Milla masih belum menyadari keberadaan Arletta. Wanita itu masih tampak sibuk mengusap perutnya dengan sayang dan senyum manis. Tidak ada ucapan atau pun celotehan. Hanya tersenyum dan terus tersenyum sambil mengusap perutnya yang sudah agak membuncit. Kata Bunda Reen, usia kandungan Milla hampir memasuki empat bulan. Berarti beda sekitar dua bulan dengannya. Berarti juga, saat kejadian di Villa. Mi

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 195-Meet Karmilla

    *Happy Reading*Arkana sebenarnya kurang suka jika Arletta berdekatan dengan Chakra lagi. Alasannya tentu saja karena pria itu pernah ada hati pada istrinya. Bukan tidak percaya pada kesetiaan sang istri. Namun, waspada itu wajib, kan?Hanya saja, jika dihadapkan pilihan antara Chakra dan Frans. Jelas Arkana akan pilih Chakra. Meski terpaksa, setidaknya Chakra itu masih tahu diri. Pria itu tahu Arletta sudah jadi milik Arkana sepenuhnya. Baik itu raga ataupun hatinya. Bahkan, kini sudah hadir buah cinta mereka di rahim Arletta, kan? Jadi, meski katanya sepupu juga masih boleh menikah. Jelas, Chakra sudah kalah telak darinya. Sementara Frans? Melihat dari sifat dan karakternya. Arkana tidak yakin pria itu bisa tahu diri. Atau lebih tepatnya mau tahu diri untuk tak merebut miliknya. Meski Frans memang tak pernah terdengar menyukai Arletta. Namun masalahnya adalah, Arletta itu terlalu istimewa sebagai seorang wanita. Pria mana pula yang rela melewatkannya. Jadi, daripada kecolongan. Le

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 194-Lembaran baru

    *Happy Reading*"Ba-bayi ... kita?" beo Arletta dengan bingung setelah beberapa saat tertegun di tempatnya. Senyum Arkana semakin melebar seraya mengangguk pasti. Lalu pria itu mengusap perut Arletta lagi yang sebenarnya masih rata."Iya, sayang. Bayi kita." Arkana meyakinkan. "Di sini, ternyata sudah ada bayi kita."Arletta makin tertegun. Perlahan melirik perutnya sendiri yang sedang di usap lembut Arkana dengan tatap tak percaya. Benarkah ia hamil? Kenapa ia tak merasakan apa-apa?"Wajar jika kamu tidak menyadarinya. Dokter bilang, usianya baru enam minggu," ucap Arkana lagi seakan tahu apa yang Arletta fikirkan. Degh!Benarkah? Kalau begitu saat kejadian di villa waktu itu, ia sebenarnya sudah mengandung. Bahkan saat bertarung melawan anak buah Joshua dan pria itu pun, Arletta sudah dalam keadaan .....Tangis Arletta kembali pecah. Dia merasa bodoh dan jahat sekali. Bagaimana mungkin dia tak menyadari keberadaan janinnya sendiri. Abai dan bahkan hampir membunuh anaknya juga saat

DMCA.com Protection Status