Lawrence Brickman telah kembali dari Kepulauan Karibia. Dia memperpendek waktu liburannya setelah mengetahui bahwa Chantal kesayangannya ditawan oleh Jordan Fremantle. Sungguh sebuah gangguan yang tak terduga dan kini dia bertekad untuk membebaskan puteri tunggalnya itu dari cengkeraman pengusaha tiran yang sempat ditipunya.Pria tua itu menyamar dengan penampilan yang sama sekali berbeda. Dia mengenakan kaca mata minus berbingkai kotak lebar dan mengecat rambutnya yang kelabu beruban menjadi warna cokelat tua segar yang membuat dirinya nampak jauh lebih muda. Namun, guratan di kulit wajahnya tak mampu menyembunyikan usia yang sebenarnya.Dia menerima pesan melalui surelnya dari Jordan bahwa pria muda kurang ajar itu akan menikahi Chantal siang nanti di balai kota Los Angeles. Lawrence sangat kesal karena setahunya Chantal menjalin hubungan kekasih dengan David Guilermo sejak 2 tahun lalu. Pemuda genius itu sangat sopan dan memuja puteri kecil kesayangannya. Lawrence pun merestui hubu
"Maaf, pernikahan ini tidak dapat diproses secara legal. Calon pengantin pria sudah berstatus menikah dan belum bercerai!" tutur petugas catatan sipil yang membawa berkas identitas Jordan dan Chantal.Mendadak Jordan bengong karena syok berat. Sejak kapan dia menikah? Siapa yang dia nikahi selain Chantal? Ini sudah pasti kesalahan data identitas pribadinya, duga Jordan dengan yakin."Coba sebutkan nama istri yang tak pernah saya nikahi itu, Sir! Perlu Anda tahu, seumur hidup saya belum pernah menikah sebelum hari ini," ucap Jordan dengan tegas menatap lurus ke petugas catatan sipil tersebut.Pria berkaca mata dengan rambut beruban kelabu itu membolak-balik dokumen di tangannya. "Di catatan resmi pemerintah kota Los Angeles ini nama pasangan Anda adalah Virginia Anne Willbury," jawab petugas bernametag Antonio Baldwin itu."Saya belum pernah bertemu wanita itu satu kalipun. Dimana alamat rumahnya? Lebih baik saya suruh pengawal untuk menjemputnya dan memberi tahukan langsung kepada And
Ponsel Chantal yang dipasangi GPS oleh Jordan membuat gadis itu diketahui keberadaannya. Itu satu hal yang tak disadari oleh kedua pria yang membantunya kabur dari balai kota siang tadi.Hari telah senja ketika apartment David Guilermo disergap oleh segerombolan pengawal Jordan. Bukan hal yang sulit bagi pria sekelas Jordan untuk mendapatkan akses masuk ke salah satu unit apartment di kota Los Angeles. Semua pengusaha di sana mengenal Jordan dengan baik dan dengan senang hati memberikan bantuan mereka."Angkat tangan! Jangan coba-coba kabur dari sini, Guys!" seru Donovan Bailey yang memimpin penyergapan tersebut seraya mengacungkan senjata apinya ke arah kedua pria beda generasi yang berdiri di dekat Chantal.Dengan langkah arogan Jordan melenggang masuk di antara para pengawalnya yang semuanya mengarahkan senjata api mereka ke David dan Lawrence."Sekali tepuk dua lalat mati! HA-HA-HA. Pepatah bagus untuk situasi yang terjadi di antara kita saat ini, Gentlemen," sindir Jordan congkak
Seusai Chantal menandatangani akte pernikahan, perjanjian pranikah, dan beberapa dokumen penting terkait status suami istri Jordan-Chantal, semua orang selain kedua mempelai pun meninggalkan penthouse.Jordan segera menyeret tangan kiri Chantal untuk mengikuti dirinya ke kamar mandi. "Aku tak sabar untuk membuka kado pernikahanku, Chant!" ujarnya sambil berjalan di depan istri barunya.Rasanya Chantal sudah tak bisa melawan lagi, dia sudah sah mulai sore ini menjadi istri pria arogan yang dibencinya itu. Dalam hatinya dia merutuki kebodohannya karena telah setuju menandatangani berkas penting yang sangat banyak tadi. Di kemudian hari bila mereka bercerai, dia tidak akan mendapatkan harta gono-gini dari Jordan sepeser pun. Menikah hanya melegalkan perbudakan terselubung yang dipaksakan oleh Jordan kepadanya. Namun, alasannya adalah keselamatan jiwa papanya yang entah disekap di mana oleh Jordan. Dia pun bertanya, "Di mana papa berada? Kau sudah janji akan melepaskannya tadi bukan?""J
"Uukkh!" Chantal merasakan tubuhnya serasa remuk redam setelah Jordan menggarapnya semalaman. Ketika pagi tiba dan perempuan itu ingin pergi berkemih, tak ada tenaga sama sekali hingga rasanya ingin pingsan saja. Dia nyaris mengompol karena kandung kemihnya terasa penuh sekali. Chantal pun mencoba membangunkan pria yang tengah menindih tubuhnya di sisinya."Jordan, aku ingin pipis. Bangun ... bangun cepatlah!" seru Chantal sekuat tenaganya yang hanya tersisa sedikit.Perlahan sepasang mata beriris biru cerah itu membuka. "Pergilah ke toilet, kenapa membangunkan aku, hmm?" gumam Jordan malas untuk bangun."Aku kelelahan karena perbuatanmu semalam. Hubby, ini tugasmu memastikan kesejahteraan hidupku! Atau mungkin ... kau lebih suka ranjangmu kuompoli sekarang juga?" balas Chantal melirik Jordan dengan tatapan keras kepala khasnya."NO! Baiklah, aku bangun. Kau puas?" Jordan segera meraup tubuh ramping tanpa busana itu ke gendongannya. Dia melangkah cepat ke kamar mandi lalu mendudukkan
Petugas room service menghidangkan berbagai menu istimewa yang dimasak oleh Chef Arnold Suarez di meja bundar di pojok barat ruangan penthouse. Tampilan hidangan itu sungguh menggugah selera nampak berkelas juga tentunya. Pemuda itu memasang wajah datar tanpa ekspresi karena tahu rumor betapa galaknya Jordan Fremantle, seperti macan lapar bila terusik."Sir, sarapan pagi telah siap. Saya permisi!" ucap pemuda tersebut sembari mendorong kereta makan 4 susunnya meninggalkan penthouse mewah yang super luas tersebut.Jordan tak menanggapinya dan menutup saja pintu penthousenya setelah pemuda dari customer service itu keluar. Dia menghampiri Chantal yang tenggelam di balik selimut tebal berwarna putih seperti awan. "Kamu bisa keluar dari tempat persembunyianmu, Darling. Hmm ... kita harus sarapan dulu untuk mengisi tenaga. Sebentar kuambilkan jubah tidur sutera untukmu!" ujarnya lalu bergegas menuju ke walk in closet.Dengan segera Jordan kembali ke ranjangnya lalu menyerahkan jubah berbah
"Mister Fremantle, istri Anda kelelahan. Tekanan darahnya turun dengan cepat tadi hingga tubuhnya melemas," ujar Dokter Damian Brinkeley usai memeriksa kondisi Chantal yang terbaring lemah di atas ranjang.Mendengar penjelasan Dokter Damian, ada rasa bersalah menyelinap ke dalam hati Jordan. Dia memang keterlaluan memaksa Chantal melayani napsu birahinya yang tinggi. Kemudiaan Jordan pun bertanya, "Apa ada obat yang harus diminum oleh Chantal, Dok?""Ada beberapa suplemen yang harus dikonsumsi oleh Nyonya Chantal, Sir. Silakan ditebus resep yang saya berikan di pharmacy. Pastikan juga beliau beristirahat dengan cukup untuk beberapa hari ke depan," pesan Dokter Damian kepada Jordan. Setelah itu dia menghampiri ranjang tempat Chantal berbaring lalu duduk di tepinya. Dokter tersebut berkata kepada wanita itu, "Ma'am, tolong batasi aktivitas Anda selama beberapa hari ke depan. Hipotensi mungkin kesannya ringan dan sepertinya tidak berbahaya, tetapi justru sebaliknya itu bisa membuat nyaw
Selepas kepergian Lawrence Brickman dan David Guilermo dari penthousenya, Jordan menemani istri barunya yang harus bed rest karena hipotensi akut. Dia memangku laptop di pahanya sembari memeriksa banyak pekerjaannya terkait persetujuan kerja sama perusahaan kontraktor dan properti miliknya, Fremantle Golden Gateway Corp.Sementara itu Chantal yang tergolek lemah di sampingnya di atas ranjang berukuran king size itu lumayan bosan karena tak melakukan apa pun selain membolak-balik tubuhnya dan berkedip."Apa kau tidak pernah mendengarkan musik saat bekerja, Jordan?" tanya Chantal penasaran sembari berbaring memeluk guling memandangi pria bertubuh kekar tanpa baju itu bekerja."Tidak. Apa kau ingin mendengar musik? Aku bisa memutarnya dari laptopku untukmu. Siapa penyanyi favoritmu?" balas Jordan santai menatap balik istrinya dengan lembut."Aku suka penyanyi legendaris seperti Celine Dion, Whitney Houston, Mariah Carey, dan sejenisnya. Lagu-lagu mereka tentang cinta begitu romantis, kau