Share

Reckless Man

Suara ketukan pintu membuat aku bangun dan menggeliat.

"Sayang ... Ayo bangun, sudah jam delapan nih ..."

Dengan enggan aku duduk, mataku terasa pegal karena menangis sepanjang malam. Aku melangkah lesu ke kamar mandi dan mencuci mukaku.

Bengkak ...Mataku terlihat seperti habis di antuk tawon.

Aku menghela napas tidak peduli, aku tinggal mencari alasan bila Mama atau Papa bertanya. Aku tidak melirik lagi ke arah jendela, tidak ingin berharap Tristian masih menunggu. Dia berhenti menghubungiku sejak pukul dua dini hari. Aku yakin dia menyerah dan pulang.

Aku turun ke lantai bawah, sedikit heran mendengar suara Papa dan entah siapa sedang bercakap-cakap sambil sesekali tertawa.

Mataku terbuka lebar tidak percaya saat aku melangkah keruang makan dan melihat orang yang duduk di depan Papa.

"I ... ian?"

Mereka menoleh bersamaan, tapi mataku terfokus pada pria yang menyeringai lebar.

"Morning Greet ..."

***

"Jadi kalian pernah satu kampus? Kok Mama ga pernah dengar soal Tristian?" Mama meno
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status