Pagi yang cukup cerah untuk memulai hari yang menyenangkan. Hati Ilona senang karena kantornya akan mengajak mereka gathering akhir bulan. Ilona masuk ke gedung kantornya dengan wajah yang cerah. Jeremy yang kebetulan baru datang langsung menyapa wanita itu."Hai Ilona, Selamat Pagi" sapa Jeremy."Selamat pagi Jeremy, maaf ya soal kemarin" Ilona tersenyum sungkan setelah dia kabur dari acara nonton kapan hari."Haha, iya santai aja, maaf ya aku ga tau kalau kamu tidak suka horor," ujar Jeremy sembari tersenyum kecil."Iya, aku memang cemen kalau film horor" aku Ilona sembari masuk ke lift yang menuju ruangan mereka bekerja.Jeremy ikut masuk, terlihat disana ada beberapa rekan Jeremy staf desain iklan. Mereka berbincang seputar iklan baru yang akan mereka buat hari ini. Ilona memencet tombol lift dan sabar menunggu benda itu naik mengantarnya ke ruangan tempat dia bekerja. Tampak beberapa staf keluar masuk lantai demi
Daniel yang menjadi moderator meeting siang hari itu tampak tenang. Presentasi yang di bawakan oleh Eldrian membuat banyak orang terkesan, Bosnya itu memang handal dalam memikat hati dewan direksi, pemegang saham dan beberapa calon investor untuk selalu setia berbisnis dengan perusahaannya. Tak tampak di wajahnya mata lelah atau badan yang lemas akibat kurang tidur, sebaliknya Eldrian selalu tampil dengan performa prima dan meyakinkan.Presentasi Eldrian sudah selesai disambung dengan beberapa presentasi co manager dan beberapa devisi tentang perkembangan dan target perusahaan ke depan. Hampir semuanya bagus tidak ada masalah, Eldrian memang beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang hebat dibidangnya.Pak Fariz seorang co manager dari devisi pemasaran juga mengundang Eldian untuk sesekali datang dan melihat direct sales di show room kantor pusat. Beliau juga bilang bahwa banyak produk baru yang menarik untuk Eldrian coba.Eldrian menyanggupinya dia berencana u
Setelah hari yang melelahkan Pak Tony mengantarkan Daniel ke apartemennya dan langsung pulang menuju kediaman bosnya yaituEldrian."Langsung pulang kan Pak? tanya Tony."Ya Pak! Saya capek, pengen rebahan di kamar!" ujarnya.Eldrian yang diantar pulang oleh Pak Tony segera masuk ke rumah dan bersantai di kamarnya. Kamar adalah tempat paling nyaman baginya. Sembari melihat ke arah aquarium kecilnya Eldrian mengambil pakan ikan dari laci meja dan mulai menaburkan sedikit ke ikan-ikan cantiknya."Halo Lupin! Halo Morphel! Hai Geko!" Eldrian menyapa ikan kecilnya satu persatu.Kadang pria 28 tahun ini punya jiwa kekanakan yang menyebabkan dia tampak imut di usianya yang tak lagi anak-anak.Sambil duduk di ranjangnya yang empuk Eldrian melepas kemejanya, celana panjangnya dan menaruhnya di samping ranjang. Sembari menghidupkan AC di kamarnya dia tiduran di ranjangnya berguling-guling menikmati kain sprei katun yang menyimpan suhu lebih
Makanan masih tampak banyak di meja, Eldrian yang tadi memesan banyak menu untuk mengerjai Venya merasa sedikit menyesal melihat makanan itu mubazir karena tidak ada yang makan. Eldrian memanggil pramusaji dan memintanya untuk membungkus makanan yang masih utuh dan belum tersentuh.Tiba-tiba dia teringat pada temannya seorang wanita yang selalu makan lahap setiap kali mereka bertemu untuk makan diluar. Tapi seperti bukan dirinya jika memberikan Ilona makanan yang sudah dingin. Dia ragu, akhirnya dia.memutuskan untuk menelepon temannya itu, dan tidak sengaja dia melihat status di sosial media Ilona yang bertuliskan "LAPAR!".Eldrian tertawa, dia memanggil pramusaji dan meminta membuat beberapa makanan baru beserta kue lezat untuk dibungkus. Eldrian mengirim pesan pada Ilona."Laper ya? Kamu dimana?" bunyi pesannya."Iya nih, lagi dirumah, baru pulang dari kantor pusat eh lupa kalau tadi belum masak nasi! Hamsyong! jawab Ilona."Hahaha, i
Suara alarm di ponsel Ilona membangunkannya pagi itu. Ilona yang membuka matanya perlahan melihat Wenny masih tertidur di sebelahnya. Mereka tidur sangat pulas setelah kenyang dengan makan malam yang sangat banyak."Wen! Bangun, kita shift pagi hari ini!" ujar Ilona sembari menggoyangkan badan temannya."Hemmm, iya" jawab Wenny dengan suaranya yang masih lemas."Aku mandi duluan ya," ujar Ilona sembari mengambil handuk di hanger depan kamar mandi."Iya!" jawab Wenny yang masih tampak ngantuk.Ilona segera mandi dan terdengar suara keran air dinyalakan. Wenny duduk di ranjang dengan tatapan mata kosong. Sepertinya Wenny masih mengumpulkan kesadaran dan sesekali masih menguap.Wenny berdiri mengangkat tangannya seperti sedang olahraga ringan, berlari-lari kecil dan berkeliling ruangan. Sepertinya kesadarannya sudah pulih benar sekarang.Wenny berjalan ke arah meja kerja Ilona matanya terta
Ilona bergegas datang ke ruang kerja Pak Jason managernya, sembari mengetuk pintu terdengar suara manager tampan itu mempersilahkan. Pak Jason Thomas seorang duda tampan blasteran yang mempesona. Dia cukup populer di kantor, tapi karena sikapnya yang ramah pada siapa saja tak ada staf wanita yang serius mendekatinya. Mereka hanya akan merasa sungkan jika sampai ketahuan menyukai atasan favorit semua orang itu.“Selamat pagi Pak!” ujar Ilona memberi salam.“Pagi Ilona, baru saja saya ke mejamu cari kamu! Gimana proposalnya sudah jadi?” tanya Pak Jason.“Iya ini Pak, sekalian saya bawa!” jawab Ilona.“Oh iya, biar saya periksa dulu!” kata Pak Jason sembari menerima map dari Ilona.Sesudah memberikan proposalnya, Ilona berpamitan untuk kembali ke mejanya yang segera ditahan oleh Bosnya itu.“Eh jangan balik dulu! Silahkan duduk sebentar, saya cuma mau baca konsepnya sebentar, sekalian saya m
Siang hari di kantor pusat tampak sibuk seperti biasanya. Eldrian dengan setumpuk dokumen yang butuh dibaca dan ditanda tangani. Daniel membantunya untuk memilah mana saja yang urgent dan mana yang tidak. CEO Eldrian memeriksa satu persatu dan menandatangani dokumen yang sudah fix.Daniel sekretaris sekaligus sahabatnya itu juga berprofesi sebagai penasihat saat Eldrian butuh masukan dalam banyak keputusan penting masalah management ataupun operational.Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu, salah satu co manager yang berurusan dengan kantor cabang tampak masuk dan memberi salam. Dia menanyakan apakah boleh melibatkan pihak luar untuk acara event sosial bulan depan.Co manager itu menceritakan bahwa seorang menager dari devisi pemasaran memiliki ide outbond dan beberapa hiburan dalam acara itu. Beliau membutuhkan pembentukan staf khusus, apakah diperbolehkan untuk memanggil tim trainer outbond atau musisi dari luar ataukah menggunakan staf yang suda
Hari Jumat tepat Tanggal 31 Agustus, hari ini adalah hari terakhir dalam bulan ini untuk mereka bekerja. Hari Sabtu dan Minggu tim pemasaran akan mengadakan gathering staf beserta keluarganya di Bandung dan akan menyewa sejumlah komplek Vila di dekat wisata alam dan pemandian air panas."Ilona! Kamu sudah siapkan baju buat besok?" tanya Wenny siang hari itu."Sudah siap semua! Nanti pulang kerja kita beli bahan ya Wen, kita barbequean. Sudah disediakan sih tapi takutnya kurang, soalnya staf lain banyak yang bawa keluarganya. Kaya kita gini mending nyiapin aja sendiri buat kita sendiri kalau stock dari kantor habis!" ajak Ilona pada Wenny."Tadi aku juga mikir gitu, orang-orang itu ajak anak istrinya, ada yang anaknya tiga ada yang empat. Busyet dah! Bisa-bisa kita ga makan apa-apa entar!" jawab Wenny si pencinta makan."Sip! Ntar pulang kantor kita langsung cuss ya ke Swalayan Superindah di sana komplit! Ajak Ilona lagi.Wen