Share

11 - Sehari Bersama Si Kutu Buku

"Selamat malam. Mohon maaf, saya tidak terbiasa mengangkat panggilan masuk di atas pukul sebelas malam dari nomor tidak dikenal. Saya Gesa Edrei, sebelum melanjutkan, saya perlu tahu sedang bicara dengan siapa saat ini."

Aku menahan napas. "Bre," panggilku, melarutkan aksen Belanda dalam namanya.

Lama Bree terdiam sebelum mendesahkan senyuman. "Di mana aku bisa mencarimu besok?"

"Uluwatu."

"Kau berada jauh sekali dari rumahmu."

"Yuda bilang kau mencariku."

"Ya. Bukankah kita membuat rencana untuk mendatangi pameran buku obral setiap hari sampai puas?"

Aku tersenyum, membayangkan jemariku meraba lajur pipinya dari mata menuju bibirnya yang seperti buah persik dan disergap perasaan yakin bahwa dialah perempuan yang benar. May dalam kepalaku hanyalah sebuah suara, Sylvia hanyalah rekan untuk bersenang-senang, Hyunji hanyalah persinggahan sementara. Ba

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status