Share

Tiga Puluh Dua

“Dari mana?”

Naya menghentikan langkah kakinya saat baru saja masuk kedalam rumah. Dirinya lupa jika pergi tanpa izin suaminya, apalagi tadi pagi Naya sudah membuat janji agar Dewa pulang lebih awal tapi justru dirinya melupakan hal itu.

“Dari ketemu temen, Mas."

'Maaf, Mas. kali ini aku berbohong, tapi ini demi kebaikan kita berdua.'

Naya tau tidak ada bohong demi kebaikan, kalau sudah berbohong ya tetap saja bohong. Tapi kali ini Naya tetap memilih berbohong. Rasanya tidak mungkin dirinya berkata jujur sekarang, karena bisa saja nanti suaminya ikut keseret kedalam masalahnya. Jadi Naya memilih untuk menyelesaikannya dulu, dan jika waktunya sudah tepat Naya akan menceritakannya.

“Kamu minta saya pulang awal, tapi kamu pergi hingga petang.” Suara Dewa datar, tetapi terdengar lebih dingin dari biasanya.

Naya gelapan, “M–maaf, Mas.” Naya benar-benar kesulitan untuk menjawab, dirinya tidak berani untuk jujur jika menemui Wira, papa Rian.

'Maaf mas, aku janji setelah semuanya selesai
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status