Ferdy, Shane, dan Edward secara bergantian menjelaskan alur dan langkah yang bakal mereka tempuh. Jika Charlton Property Group ingin selamat, Keluarga Charlton harus menerima kehadiran Wayne Chad pada hubungan kekeluargaan mereka.
“Wayne Chad sudah melamar Vinna, Ayah. Utang lama keluarga kita akan diberikan kelonggaran dalam pembayarannya serta kita juga akan mendapatkan dana pinjaman baru sebesar tiga juta dollar. Uang tersebut akan kita gunakan untuk menyelsaikan satu proyek baru.”Semua mata pun tertuju kepada Vinna.Secara terang-terangan Vinna menolak usulan tersebut. “Kakek, aku tidak mau menikah dengan Wayne Chad. Apa Kakek tega melihat aku menderita?” Vinna menyilangkan tangan di dada seraya membuang pandangannya ke arah lain.Luis Charlton sangat menyayangi dan mengagumi cucu kesayangannya itu. Dia pernah tiga kali ingin menjodohkan Vinna dengan seorang pria yang tampan dan kaya, tetapi ketika Vinna menolaknya, dia tidak pernah memaksakan kehendak Vinna.Saat anggota keluarga lain juga bermaksud menjodohkan Vinna dengan pria yang juga kay, begitu Vinna menolaknya, Luis Charlton langsung membungkam mulut semua orang yang memberikan paksaan dan tekanan terhadap Vinna. Luis Charlton sayang terhadap Vinna lebih dari siapa pun.Namun, saat ini situasi sangat berbeda. Perusahaan sedang berada di ambang kebangkrutan dan jika langkah tadi tidak segera diambil, maka dengan cara apa lagi mereka mau selamat? Entahlah, apakah Ferdy dan saudaranya memang punya pikiran cetek, sehingga menjadikan Vinna hanya sebagai alat?Selama ini Luis Charlton tidak tahu menahu apa yang terjadi pada Vinna. Dia terlalu sibuk mengurusi penyakitnya yang tidak pernah kunjung sembuh di rumah sakit. Itulah kenapa dia menyerahkan segalanya kepada Ferdy. Dan sekarang, Vinna bakal membongkar sebagiannya.“Kakek, aku rela belum menikah hanya untuk mengurusi perusahaan keluarga kita yang berantakan. Aku tidak marah dan mengeluh ketika mendapat beban tugas yang berat dari ayah dan dua pamanku. Aku sudah berusaha semampunya dan sekuat tenaga. Aku kurang tidur, sering sakit, dan terkadang pusing mengurusi segala tugas perusahaan. Banyak hal yang dilimpahkan kepadaku. Oke, aku terima. Aku bekerja memang untuk diriku dan keluargaku. Biar kita tidak lagi dihina dan direndahkan. Biar kita semua maju dan sukses. Aku rela bekerja sekeras apa pun. Tapi ketika aku disodorkan untuk pria tua penyakitan seperti Wayne Chad, aku tidak mau!”Darah Luis Charlton naik lagi, lalu pandanganya teralihkan kepada tiga anaknya yang bodoh. Jika saja sekarang sedang berada di rumah, habis sudah tiga pria tidak berguna ini, apalagi kalau dia sedang sehat dan gagah, habis semua pipi mereka kena tampar.Harapan satu-satunya Luis Charlton hanya ada pada Vinna. Tidak ada lagi Charlton lain yang bisa diandalkan. Sepupu Vinna lainnya masih sekolah. Andrew? Dia masih bocah. Luis Charlton hanya bisa berharap kepada Vinna.Namun, Luis Charlton juga tidak tega kalau melihat cucunya menderita. “Baiklah, aku tidak merestui kalau nantinya mereka menikah.” Luis Charlton memberikan keputusan tegas. “Vinna tidak akan pernah menjadi istri Wayne Chad.”Dada Vinna bergemuruh, tapi hatinya lapang seketika karena itulah yang dia harapkan. Menjadi istri Wayne Chad merupakan masalah besar bagi dirinya pribadi meskipun bagi Ferdy dan lainnya itu merupakan berkah besar.Ferdy tetap kurang ajar. “Ayah, kita tidak punya cara lain. Jika dalam waktu satu minggu ini kita tidak melangsungkan acara pernikahan tersebut, Wayne Chad akan menagih paksa. Dari mana kita bisa punya uang tiga juta dollar?”Shane menegakkan bahunya. “Kita juga masih butuh tiga juta dollar agar perusahaan kita bisa terus beroperasi, Ayah.”Edward si bungsu tak mau tinggal diam. “Satu-satunya penolong yang bisa kita andalkan hanyalah Wayne Chad, Ayah. Tidak ada lagi. Kita tidak mungkin bisa pinjam uang lagi di bank dan tidak ada satu pun investor yang mau menolong kita.”Mendengar ucapan tiga anaknya yang tak berguna, Luis Charlton menyeringai marah namun ketika dia melihat tamu yang semakin ramai di sana, dia hanya bisa menghela napas pendek sebelum berkata, “Kalian bertiga memang tidak bisa aku andalkan. Kalau saja aku masih sehat, aku saja yang mengurusi semuanya, tanpa melibatkan kalian bertiga. Sialan!” maki Luis Charlton, keningnya semakin berkerut karena kesal memandangi wajah mereka.Ferdy mendengus gusar, lalu membentak Vinna. “Apa kau mau jadi gadis tua ha?” sentaknya dengan raut wajah yang memerah.Bukannya marah, Vinna menunjukkan kedewasaannya, lalu berkata dengan sangat tenang. “Aku sudah punya calon suami yang kaya raya. Jauh lebih kaya dari pada Wayne Chad dan sederet nama lainnya. Sebentar lagi dia akan datang.”Tak jauh dari sana, seorang pria gemuk dan perutnya buncit berjalan dengan terburu-buru. Dia kemudian mendekat ke meja spesial tuan rumah, sedikit terengah-engah dia berkata, “Aku dengar tadi yang membicarakan aku. Ada apa ya?”Wayne Chad merapikan kancing kemejanya yang nyaris lepas karena kebesaran perut.Masih terengah, Wayne Chad mencoba berbicara, “Aku mendapat undangan spesial dari Ferdy, katanya aku akan duduk di kursi bagian depan, tidak jauh dari pihak tuan rumah.” Wayne Chad, atau bisa dipersingkat menjadi WC, menerbitkan senyuman lebar yang begitu tidak enak dipandang. Jika saja bukan orang kaya, lalat pun malas menyentuh kulit tubuhnya. Fisik dan penampilannya tidak mencerminkan bahwa dia merupakan orang kaya. Dia orang kaya yang tidak peduli terhadap tubuh dan pakaiannya.Bisa jadi karena terlalu banyak makan uang riba, wajahnya seperti bopeng sehabis terkena air keras. Jelas itu bukan kerutan karena penuaaan, tetapi memang alam tidak mengizinkannya menjadi pria tampan yang sedap dilihat. Melihatnya sekilas, orang langsung jijik. Selain itu, Wayne Chad kabarnya menderita AIDS. Namun kabar tersebut dia tolak secara terang-terangan padahal karena dia kaya, dia bisa menutupi mulut berbagai media dan pers agar tidak pernah mengangkat berita yang sangat memalukan itu.Banyak ka
Semua mata orang di sekitar sana pun tertuju kepada sosok Zavy.Di hadapan semua orang, Vinna mendekap lengan Zavy dan menempelkannya ke tubuhnnya. “Perkenalkan, dia Zavy. Pria muda, tampan, investor kaya raya. Kami sudah beberapa bulan ini menjalin hubungan. Sekarang, baru aku bisa memperkenalkannya kepada kalian.”Mereka terpana, tanpa terkecuali.Setahu Ferdy dan juga lainnya, Vinna tidak pernah punya kekasih apalagi telah dianggap sebagai calon suami, tetapi mengejutkan, tiba-tiba saja pria itu datang. Mereka terkejut, masih tak percaya.Biji mata Wayne Chad tergelohok lebar seperti mau meloncat, mulutnya menganga, tatapannya melongo heran. “Ap-apa?” gumamnya. Dia adalah orang pertama yang buka suara. Dia menoyor bahu Ferdy seraya berkata, “Ferdy, bagaimana kau ini?! Katamu, anak mu masih gadis, jomblo, perawan. Kenapa dia sekarang malah bawa calon suami?”Ferdy melebarkan putih matanya, meyakinkan bahwa apa yang dia saksikan sekarang memang nyata, bukan imajinasi aneh. Dia mendeka
Mengagetkan, Wayne Chad tercengang saat mendengarkan omongan pedas tadi. Tidak terima, dia maju satu langkah dan berkata tajam. “Aku sudah hampir tiga puluh tahun mengurusi uang. Dan aku yakin usiamu saja belum sampai tiga puluh. Kau belum lahir, aku sudah tahu tentang uang, Bocah.” Wayne Chad menatap nyalang dan napasnya melenguh seperti badak mau menyeruduk.Jika Luis Charlton dan Ferdy Charlton saja tidak berani adu mulut apa lagi sampai membentak dia, lantas kenapa bocah itu berani-beraninya bicara keras seperti itu, di hadapan banyak orang pula? Siapa Zavy sebenarnya?Pusat perhatian Keluarga Charlton dan beberapa tamu di sekitar sana kini mengarah ke Wayne Chad dan Zavy. Semua orang di dalam gedung ini tahu Wayne Chad, tetapi mereka tidak tahu siapa pemuda tampan yang memakai tuxedo rapi dan wangi di sebelah Vinna itu.Luis Charlton masih menyimak, menilai seseorang berdasarkan cara bicaranya. Jika dia melihat cara bicara Zavy yang begitu percaya diri, dia yakin bahwa Zavy memang
‘Kurang ajar!’ damprat Wayne Chad dalam hati. Wajahnya semakin menyeringai namun karena tidak ada satu pun orang yang membelanya, rasa malu mulai naik dari dada menuju wajahnya. Dia mengedarkan pandangan dan memperhatikan sekitar, tidak ada satu pun orang yang membelanya.Untuk semakin menaikkan ketegangan, Vinna bertanya kepada Zavy tetapi matanya ke arah kakeknya. “Sayang, kau punya saham di perusahaan mana saja. Tolong sebutkan satu saja.”“MR-25 Company.” Satu nama yang terbersit di benak Zavy adalah salah satu perusahaan milik Keluarga Rock. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang menjadi impiannya sejak dulu, dia sangat menginginkan bisa bekerja di sana setelah tamat kuliah nanti.Vinna berdecak kagum. “Wow! Kau termasuk salah satu investornya, sayang? Luar biasa! MR-25 Company merupakan perusahaan pertambangan skala internasional di mana value-nya selalu mengalami peningkatan. Hebat. Itu baru satu lho.”Luis Charlton menerbitkan senyum terbaiknya. Jika dia memperhatikan se
Pas seusai kepergian Wayne Chad, seorang pria berpakaian formal rapi masuk ke dalam mini ballroom hotel bersama beberapa tamu undangan lainnya. Saat itu, acara sudah dimulai dan sekitar seratus orang di sana sedang menikmati hidangan ala kadarnya. Dia adalah Kevin Hamilton, seorang pria yang sejak dulu mengidam-idamkan agar Vinna bisa menjadi istrinya. Kevin menjadi pengagum Vinna semenjak mereka masih di Universitas namun karena Vinna orangnya cuek minta ampun, hingga sekarang impian Kevin tetap terbengkalai.Selain itu, Ferdy juga sempat menekankan kepada Vinna agar mau menjadi istri Kevin, tetapi tetap Vinna tidak bersedia. Tidak ada yang bisa melawan keputusan Vinna dan terlebih kalau Luis Charlton sudah memberian izin, semua tak bisa berubah.Keluarga Hamilton tergolong sebagai keluarga kelas tiga di kota ini. H-Enterprise cukup berpengaruh, tetapi ketika Kevin merayu bapaknya agar mau membantu Keluarga Charlton, usulannya ditolak mentah-menta karena siapa yang mau membantu perus
Andrew, adiknya Vinna, berteman akrab dengan Kevin. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga kevin seraya berbisik, “Ya, aku juga curiga dengan pria itu. Perasaan, aku perna melihat wajahnya, tetapi entah di mana. Masalahnya, Gloriston terlalu luas. Setidaknya ada lima juta orang tinggal di sini.”Kevin mengoles dagu, sedikit menjauh, merangkul Andrew. “Andrew, serius kau pernah melihat Zavy?”“Kalau tidak salah. Kalau tidak salah, aku melihat orang seperti dia di sebuah cafe. Sangat mirip. Problemnya, dia sangat rapi dan tampan sekarang. Sulit menebaknya.” Andrew berpikir keras, mengingat-ingat di mana dia pernah melihat pria yang sangat mirip dengan Zavy.Terjadi perbincangan menegangkan di antara mereka berdua. Selain Ferdy, Andrew tentu saja menginginkan agar Vinna bisa menikah dengan Kevin, sebab dia satu frekuensi dengan Kevin dalam banyak hal, seperti sama-sama hobi berjudi, dugem, dan main game online.Namun, upaya keras Andrew selama ini tak kunjung berhasil karena dia pun sulit me
Eva mengumbar kesombongannya. “Kakek, Roy saat ini menjabat sebagai supervisor di Rockxill. Status tunanganku jauh lebih jelas dari pada Zavy. Lihatlah, dia membawa jam tangan Hublot seharga dua puluh ribu dollar. Jauh lebih baik dari pada yang dibawa Zavy.” Eva mencebik malas ke arah Vinna, dengan sombongnya dia memamerkan kado mahal tersebut kepada Luis Charlton.Tentu saja hal demikian semakin memperkeruh keadaan.Eva, Roy, Andrew, dan Kevin secara bergantian memberikan ejekan dan tawa teradap Zavy. Intinya, mereka meremehkan Zavy dalam segala hal. Dan bisa jadi, semua ini hanya tipuan yang sedang dimainkan.Namun, Zavy tak tinggal diam.“Kevin, siapa orang R27-Enterprise yang kenal dengan mu?” Zavy bertanya dengan sangat dingin, semua orang mendengarkan setiap getaran suara yang keluar dari mulutnya. “Apa kau sedang mengarang? Aku yang baru kenal saja sudah bisa menilai kau orangnya seperti apa. Sudahlah, jangan membawa R27-Enterprise.”Tercekat, Kevin cukup kaget begitu tahu bahwa
Secara terang-terangan Kevin membeberkan apa yang sebenarnya. Sesuai dengan info yang dia dapatkan dari kedua temannya bahwa ternyata Zavy merupakan orang yang biasa-biasa saja.Sebelumnya, Zavy sudah sebisa mungkin mengubah wajah dan penampilannya sesuai dengan permintaan Vinna. Namun, usaha yang dia lakukan tampaknya kurang maksimal. Dia masih bisa dikenali.“Kau adalah mahasiswa yang telat bayar kuliah! Dan kau adalah pekerja cafe dengan bayaran paling 300 dollar per bulan. Kau penipu hebat rupanya, Zavy!” cecar Kevin menggebu-gebu, telunjuknya tak turun dari tadi.Mengejutkan, semua orang lantas terperangah heran menyaksikan pertunjukan yang dimainkan oleh Kevin sore hari ini. Sebagian Charlton tahu bahwa Kevin memang seorang pembual ulung yang hobi merangkai cerita. Namun, kali ini mereka dipaksa berpikir keras atas omongan tersebut, terlebih Kevin bahkan secara blak-blakan menyodorkan sejumlah bukti.“Lihatlah foto mahasiswa ini!” Kevin memperlihatkan layar ponselnya kepada orang