Share

Sesal

POV Dicki

"Mbak Ningsih mau ketemu sama kamu, Mas?" tanya Nella saat aku memberitahunya tentang chat yang Ningsih kirim.

"Iya, Dek. Dia mengajakku bertemu hari ini di tempat yang dulu biasa kami kunjungi," jawabku.

"Dia pasti memintamu menghapus foto itu. Jangan mau, Mas," ucap Nella lagi.

"Tentu saja aku akan menghapusnya jika dia mau menghapus utang kita, Dek."

Netra Nella langsung terlihat berbinar.

"Benar juga, Mas. Dia pasti akan setuju dengan itu," ucapnya kemudian. "Kalau begitu ayo kita bersiap berangkat sekarang."

Aku mengangguk, lalu bersiap untuk pergi bersama dengan Nella.

"Tunggu dulu, Dicki!"

Aku dan Nella urung keluar dari pintu rumah. Mama berjalan mendekat ke arah kami.

"Sebelum kalian pergi, kasih Mama uang arisan dulu. Mama sudah tidak pegang uang lagi," ucap Mama.

"Loh, kamu belum memberikan uang itu buat Mama, Dek?" tanyaku pada Nella.

"Belum, Mas." Nella langsung merengut. "Habisnya buat apa sih, Mama pegang uang? Pakek acara ikut arisan segala. Kan Mama cukup di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status