Share

Bab 17

Pov Neni

"Iya, akan Nenek anggap lunas uang itu. Sekarang juga, kamu bawa emas itu ke toko. Kalau ternyata itu bukan emas, Nenek akan membawa ini ke jalur hukum! Biar tau rasa si Fajar itu!" sungut Nenek.

Aku yang tidak terima Mas Fajar dianggap penipu, langsung saja pergi dari rumah Nenek dan hendak pulang ke rumah. Namun, baru sampai di ruang tamu, kulihat Sarah seperti orang yang ketahuan menguping.

Dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Dasar, tukang nguping! Sepertinya dia senang melihatku di pojokkan oleh Nenek.

Aku melewatinya saja, tanpa menegurnya karena masih malas cekcok.

"Loh, mau ke mana, Neni?" tanya Mama yang melihatku hendak keluar lagi.

"Mau ke pasar sebentar, Ma," jawabku seraya menyambar kunci sepeda motor yang kuletakkan di dinding.

"Mau ngapain?" tanya Mama lagi, sehingga aku menghentikan langkah dan menoleh ke belakang.

"Ada perlu sebentar, Ma," jawabku agak kesal.

"Mama nitip martabak telur, ya."

"Iya," jawabku singkat dan berbalik lagi.

Cuma mau n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status