Share

Jauh Di Mata Dekat Di Hati

ZOLA

“Terima kasih, Pak,” kataku pada Ariq setelah kami tiba di rumah.

Ariq mengangguk singkat, kemudian tanpa aku duga membuka pintu di sebelahnya dan memutari mobil lalu membukakan pintu untukku.

Aku mengucapkan terima kasih sekali lagi. Bukannya pergi dia malah berdiri di sebelahku. Aku memandangnya bingung.

“Bapak nggak pulang?”

“Saya mau pamitan dulu sama mertua kamu.”

Aku mengikuti arah pandang Ariq yang tertuju tepat pada beranda. Di sana Mami berdiri tegak entah sejak kapan. Mungkin dia keluar saat mendengar suara mobil. Di keheningan malam seperti saat ini suara sehalus apapun akan begitu menarik perhatian.

“Nggak usah, Pak, Bapak langsung pulang saja.” Aku menolak permintaannya.

“Nggak bisa begitu dong, mertua kamu sudah terlanjur melihat saya. Saya jadinya yang nggak enak.”

Aku terpaksa membiarkannya.

Tatapan Mami masih menyorotku dan Ariq saat aku membuka pintu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status