Beranda / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Memulai Rencana Licik Lagi

Share

Memulai Rencana Licik Lagi

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 00:28:12

Hari itu, langit cerah dengan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Zhao Xueyan berjalan santai di taman istana bersama Niuniu.

Mereka menikmati suasana damai, sementara bunga-bunga mekar di sekitar mereka. Aura ketenangan terpancar dari Zhao Xueyan, membuat pelayan-pelayan yang berpapasan dengannya menunduk hormat.

Dari arah berlawanan, Selir Mei Xiao berjalan dengan langkah angkuh, diiringi beberapa pelayannya. Saat melihat Zhao Xueyan, senyuman licik muncul di wajahnya. Kemarahannya pada Zhao Xueyan masih membara, terutama setelah insiden terakhir yang membuatnya merasa terhina. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk kembali mencari masalah.

"Oh, siapa yang kita lihat di sini? Permaisuri Zhao yang tampaknya sangat menikmati waktunya berjalan-jalan," ujar Selir Mei Xiao dengan nada mengejek, berhenti tepat di depan Zhao Xueyan. Pelayannya ikut tertawa kecil, mendukung tuannya.

Zhao Xueyan berhenti, menatap Selir Mei Xiao dengan ekspresi tenang. Senyum tipis terukir di wajahnya, tapi matany
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menghasut

    Zhao Xueyan tetap tenang menghadapi tatapan penuh amarah dari Kaisar Zheng Yu. Dengan suara lembut namun tegas, dia berkata, "Yang Mulia, saya tidak menyentuhnya. Jika Anda ragu, silakan tanyakan pada pelayan atau prajurit di sekitar."Namun, sebelum Kaisar Zheng Yu sempat merespons, Selir Mei Xiao yang masih berpura-pura kesakitan memegang lengannya dengan raut wajah yang terlihat menderita. "Yang Mulia ... tolong. Saya merasakan perut ini keram,” ucapnya lirih, seolah mencoba menyela. Melihat keadaan Selir Mei Xiao, Kaisar Zheng Yu langsung melupakan penjelasan Zhao Xueyan. Wajahnya kembali diliputi kekhawatiran. "Cukup. Tidak perlu berbicara lagi," ujarnya sambil membungkuk, mengangkat Selir Mei Xiao dalam gendongannya.Dia segera berbalik menuju paviliun Selir Mei Xiao, meninggalkan Zhao Xueyan tanpa sedikit pun kata. "Tabib! Segera panggil tabib!" perintahnya kepada pelayan yang setia mengikutinya.Zhao Xueyan hanya berdiri di tempat, memandang punggung Kaisar Zheng Yu yang perl

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Perceraian

    Pagi itu, sinar matahari masuk melalui jendela paviliun Zhao Xueyan, menciptakan suasana tenang yang jarang dirasakan di istana. Zhao Xueyan duduk di depan meja rias, mengenakan hanfu sederhana berwarna biru lembut dengan motif bunga plum yang elegan. Dia mengenakan cadar sutra tipis yang selalu menjadi ciri khasnya, menyembunyikan kecantikan yang sering membuat orang lain iri.Niuniu berdiri di sampingnya, menyisir rambut panjangnya dengan penuh perhatian. "Nona, apakah Anda benar-benar ingin mengenakan hanfu sesederhana ini? Mungkin ini adalah hari yang penting," ucap Niuniu dengan nada sedikit ragu.Zhao Xueyan tersenyum tipis di balik cadarnya. "Kesederhanaan adalah kekuatanku, Niuniu. Aku tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun di istana ini."Belum sempat Niuniu membalas, ketukan di pintu terdengar. Seorang kasim memasuki paviliun dengan sikap penuh hormat. "Permaisuri Zhao Xueyan, Yang Mulia Kaisar memanggil Anda untuk menghadap di Balairung Kekaisaran."Zhao Xueyan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyebar Bagai Angin

    Kabar perceraian Permaisuri Zhao Xueyan dengan Kaisar Zheng Yu menyebar dengan cepat, seperti api yang menyambar dedaunan kering. Istana yang biasanya penuh dengan politik dan desas-desus kini bergejolak dengan spekulasi baru. Namun, kabar itu tidak berhenti di istana. Dalam waktu singkat, berita itu sampai ke telinga Jenderal Zhao, ayah dari Zhao Xueyan, yang saat ini tengah berada di perbatasan kekaisaran bersama istrinya, Nyonya Zhao.Jenderal Zhao Yun, seorang pria paruh baya dengan wajah tegas dan tubuh yang gagah, sedang memimpin strategi pertahanan ketika salah satu pengawal pribadinya masuk tergesa-gesa ke dalam tenda komando. "Jenderal, kabar dari istana!" katanya dengan suara bergetar.Jenderal Zhao mengambil gulungan surat yang diserahkan padanya. Begitu ia membaca isi surat itu, tangannya mengepal kuat, hampir meremas kertas di tangannya. Wajahnya yang biasanya tenang kini memerah karena amarah. "Berani sekali Kaisar Zheng Yu mempermalukan keluarga Zhao seperti ini!"Par

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Akhirnya Terbebas

    Keesokan paginya, Zhao Xueyan meninggalkan istana kekaisaran dengan tenang. Hanfu sederhana yang dia kenakan tampak anggun, dengan cadar yang menutupi wajahnya seperti biasa. Di belakangnya, Niuniu membawa sebuah kotak kecil, menyusuri jalan yang panjang dan sepi menuju gerbang utama istana.Di pertengahan jalan, langkah Zhao Xueyan terhenti. Dari arah depan, Selir Mei Xiao muncul bersama para pelayannya. Wajah Selir Mei Xiao memancarkan kepuasan, bibirnya melengkung membentuk senyuman penuh ejekan."Oh, bukankah ini mantan permaisuri Zhao? Ternyata kamu benar-benar diusir dari istana," Selir Mei Xiao berkata dengan nada mengejek, menatap Zhao Xueyan dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Apakah rasanya menyakitkan kehilangan segalanya? Kekuasaan, kehormatan, bahkan suami yang kamu cintai?"Zhao Xueyan tetap tenang, seperti batu karang yang tidak tergoyahkan oleh ombak. Dengan langkah anggun, dia mendekati Selir Mei Xiao, lalu menatapnya tajam melalui cadarnya. "Lucu sekali. Kamu berpi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kediaman Jenderal Zhao

    Ketika kereta berhenti di depan gerbang utama kediaman keluarga Zhao, para pelayan segera berbaris rapi dengan sikap penuh hormat. Pintu gerbang yang besar dan megah dibuka lebar-lebar, menampilkan halaman yang luas dan indah, dihiasi taman yang terawat dengan sempurna. Mereka semua telah menerima pesan langsung dari Jenderal Zhao, memastikan setiap persiapan untuk menyambut putri kesayangannya dilakukan dengan sempurna.Saat Zhao Xueyan turun dari kereta, langkahnya tetap tenang dan anggun seperti biasanya. Hanfu sederhananya yang elegan serta cadar tipis yang dikenakannya menambah aura misterius pada dirinya. Para pelayan segera membungkuk dalam-dalam, memberikan penghormatan."Selamat datang, Nona Muda," ujar kepala pelayan dengan suara tegas namun sopan. "Kami telah mempersiapkan segalanya sesuai instruksi Tuan Jenderal. Jika ada yang Nona perlukan, kami siap melayani."Zhao Xueyan mengangguk pelan. "Terima kasih. Aku harap kalian tidak merepotkan diri terlalu banyak."Para pela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kedatangan Jenderal Zhao

    Hari itu akhirnya tiba, sebuah momen yang telah lama dinantikan. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, Jenderal Zhao Yun dan istrinya akhirnya kembali ke kediaman keluarga Zhao. Kehadiran mereka segera menarik perhatian rakyat. Namun, tidak ada kehebohan besar, karena semua orang sudah menduga Jenderal Zhao akan kembali setelah mendengar kabar perceraian putrinya dengan kaisar Zheng Yu.Di sudut-sudut jalan, orang-orang berbisik-bisik, memandang rombongan besar yang mengawal kepulangan Jenderal Zhao dengan penuh rasa ingin tahu.“Ternyata Jenderal Zhao, pulang lebih cepat dari yang kita perkirakan,” bisik seorang pembeli. “Benar! Aku mengira seperti itu juga!” "Kau pikir Jenderal Zhao akan membiarkan masalah ini begitu saja?" bisik seorang pedagang."Tentu tidak," sahut yang lain. "Bagaimana pun, putrinya adalah mantan permaisuri. Aku yakin dia akan meminta keadilan."Namun, semua itu hanyalah spekulasi. Tidak ada yang tahu bahwa di dalam hati Jenderal Zhao Yun, ada kekhawati

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kegelisahan Kaisar Zheng Yu

    Di Istana Kekaisaran Zhengtang, suasana tegang terasa di Balairung Agung. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya dengan raut wajah penuh kegelisahan. Berita tentang kembalinya Jenderal Zhao Yun dari perbatasan telah sampai ke telinganya beberapa hari yang lalu, dan sejak itu, pikirannya tidak tenang.Dengan prajurit yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada milik kekaisaran, ditambah pengaruh besar Jenderal Zhao Yun di kalangan rakyat dan pejabat militer, kemungkinan pemberontakan selalu menjadi bayangan yang menghantui Kaisar Zheng Yu. Apalagi setelah keputusan menceraikan Zhao Xueyan, kaisar Zheng Yu menyadari bahwa tindakannya dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap keluarga Zhao, yang telah berjasa besar untuk kekaisaran.Di tengah kegelisahannya, Selir Mei Xiao datang mendekat. Dengan langkah anggun dan senyum yang penuh tipu muslihat, dia duduk di samping Kaisar Zheng Yu dan mulai berbicara dengan nada lembut."Yang Mulia, mengapa Anda tampak begitu cemas? Apakah karena kem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Keterkejutan Jenderal Zhao

    Setelah menikmati makan malam dengan kehangatan keluarga, Jenderal Zhao Yun, Nyonya Zhao, dan Zhao Xueyan duduk di ruang tengah yang dihiasi dengan ornamen sederhana namun elegan. Malam itu diterangi oleh lentera-lentera lembut yang menggantung di sudut ruangan, menciptakan suasana tenang untuk berbincang.Jenderal Zhao Yun duduk dengan sikap tegas, namun jelas terlihat kemarahan yang terselubung di wajahnya. Ia menatap putrinya dengan mata penuh tekad. "Xueyan, Ayah tidak bisa membiarkan ini begitu saja. Penghinaan terhadapmu adalah penghinaan terhadap keluarga Zhao. Besok Ayah akan menghadap ke istana untuk memprotes keputusan itu. Kaisar Zheng Yu harus bertanggung jawab!"Zhao Xueyan, yang duduk dengan tenang di sisi ibunya, hanya tersenyum tipis mendengar kata-kata ayahnya. Dengan suara lembut namun penuh ketegasan, ia berkata, "Ayah, tidak perlu seperti itu. Perceraian ini terjadi karena aku yang menginginkannya."Kata-kata itu membuat Jenderal Zhao Yun terkejut. Alisnya berkeru

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 228

    Dalam sekejap, salah satu monster menerjang Zhao Xueyan dengan kecepatan mengerikan.Sreek! Cakarnya yang hitam tajam melesat dan mengenai bahu Zhao Xueyan, menyebabkan goresan membiru di kulitnya. Aura hitam dari cakaran itu berdesir, menyebarkan racun yang seharusnya melumpuhkan siapa pun yang terkena.Wu Liang yang melihat itu langsung berseru, "Nona Zhao, hati-hati!"Namun, Zhao Xueyan tetap berdiri tegap. Dia melirik luka di bahunya sejenak, lalu menghela napas ringan."Ternyata cakarmu beracun … tapi sayangnya, itu tidak berpengaruh padaku," ucap Zhao Xueyan dengan nada datar.Ketiga monster itu membelalakkan mata mereka. Mereka terkejut."Bagaimana mungkin?! Racun ini bisa membunuh siapa pun dalam hitungan detik!" salah satu dari mereka menggeram.Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis. "Sayangnya, aku sudah kebal terhadap racun sejak lama."Wu Liang yang mendengar itu menghela napas lega, tapi segera kembali waspada. Dia tidak memiliki ketahanan racun seperti Zhao Xueyan.Zhao Xue

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 227

    Pertempuran kembali memanas. Kali ini Zhao Xueyan tidak memberi kesempatan sedikit pun. Gerakannya semakin cepat, bagaikan bayangan yang sulit diikuti. Pedangnya berkilauan di bawah sinar bulan, setiap tebasannya meninggalkan jejak emas di udara.Sementara tangan kirinya dengan cekatan mengayunkan sesuatu—jarum beracun!Swiish! Swiish!Dua pria berjubah hitam yang berada di barisan belakang tersentak. Wajah mereka seketika berubah pucat, tubuh mereka mengejang sebelum akhirnya membakar diri sendiri menjadi abu!"Apa-apaan ini?!" salah satu pria berjubah hitam tersentak mundur, matanya melebar ketakutan."Jarum itu ... racun macam apa yang kau gunakan?!" pria lainnya berteriak panik.Zhao Xueyan tetap tenang. Matanya yang tajam hanya memancarkan ketenangan dan dominasi. "Jika kalian takut, mengapa masih di sini?" katanya dingin, sebelum kembali melesat ke depan.Wu Liang, yang sudah terbiasa bertempur bertahun-tahun, tak bisa menahan decak kagumnya. Dantian unik milik Zhao Xueyan memb

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 226

    Malam yang tadinya sunyi kini berubah menjadi arena pertempuran yang penuh kilatan cahaya. Keenam pria berjubah hitam mengepung Zhao Xueyan dan Wu Liang, mata mereka memancarkan niat membunuh yang jelas.Udara dipenuhi tekanan dari energi Qi yang bertabrakan.Siuutt! Clang! Boom!Suara pedang beradu menggema di udara. Cahaya emas dari serangan Zhao Xueyan bertabrakan dengan energi hitam pekat milik para kultivator kegelapan.Wu Liang, dengan Qi ungu miliknya, bergerak cepat menahan serangan dua pria yang menyerangnya secara bersamaan.Di sisi lain, sepuluh anak-anak yang diselamatkan tetap berada di dalam formasi perlindungan, tak bergerak sedikit pun. Zhao Xueyan telah memperkuat formasi itu, memastikan mereka aman.Namun, keenam pria berjubah hitam itu tak menyerah."Kau pikir formasi itu bisa melindungi mereka selamanya?" salah satu pria berjubah hitam tertawa dingin.Wu Liang mendengus. "Kau bisa coba menembusnya kalau punya nyali."Zhao Xueyan melompat ke udara, pedangnya bersi

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 225

    Niuniu baru saja melangkah keluar dari rumah sederhana itu ketika tiba-tiba beberapa pria menghadangnya. Mereka mengenakan pakaian khas warga desa, tetapi ada sesuatu yang gelap dan mencurigakan dalam tatapan mereka.Di antara mereka, seorang pria tua dengan janggut putih berdiri paling depan—kepala desa. Di sampingnya, beberapa pria lain yang tampaknya adalah kepala keluarga."Malam-malam begini, kau mau ke mana?" suara kepala desa terdengar dalam, penuh kecurigaan.Niuniu menundukkan kepalanya sedikit, berusaha mempertahankan penyamarannya sebagai seorang pemuda."Aku hanya ingin mencari udara segar," jawab Niuniu dengan nada datar, mencoba terdengar santai.Para warga saling berpandangan."Udara segar?" salah satu pria mengulang kata-katanya, seolah tidak percaya.Kepala desa menatapnya lama sebelum akhirnya mengangguk. "Kembali ke rumah, malam di desa ini tidak aman."Niuniu menghela napas lega dalam hati dan berbalik untuk kembali ke rumah.Namun—Siuutt!Sebuah serangan melesat

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 224

    Wu Liang mengatur napasnya, matanya tajam mengamati setiap pergerakan lawan. Dia tahu bahwa musuh tidak akan bertarung dengan cara yang adil—mereka akan menyerang titik terlemah.Benar saja.Salah satu pria berjubah hitam tiba-tiba bergerak dengan kecepatan tinggi, melesat melewati Wu Liang dengan niat yang jelas—menyerang anak-anak yang ketakutan di belakangnya."Licik!" Wu Liang menggeram, matanya berkilat marah.Namun, sebagai tangan kanan Kaisar Tian Ming, Wu Liang bukanlah petarung biasa. Dalam sepersekian detik, dia sudah membaca pola pergerakan musuh.Dengan gesit, Wu Liang memutar pedangnya dan menebaskan serangan cepat ke arah pria berjubah hitam itu. Serangan itu tidak mengenai langsung, tetapi cukup untuk memaksa musuh melompat mundur, menjauh dari anak-anak."Kau tidak akan menyentuh mereka," suara Wu Liang terdengar dingin dan tegas.Namun, Wu Liang tahu situasi ini tidak menguntungkannya.Wu Liang segera merapalkan teknik pertahanan sederhana, menarik energi spiritual ke

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 223

    Zhao Xueyan melesat dengan kecepatan tinggi, tubuhnya ringan saat ia melompat dari satu dahan ke dahan lain. Angin malam menerpa wajahnya, tetapi pikirannya hanya fokus pada satu hal—Wu Liang dan anak-anak yang harus segera diselamatkan.Di sampingnya, Bai Long, sang naga hitam, melayang di udara dalam bentuk roh, matanya yang tajam menatap ke depan."Kita sudah dekat," kata Bai Long dengan suara dalam.Zhao Xueyan tidak menjawab, tetapi tatapannya semakin dingin."Tempat ini … auranya berbeda. Terlalu sunyi, terlalu mencekam," lanjut Bai Long, suaranya terdengar lebih waspada. "Bukan hanya kultivator hitam yang ada di sini, tapi sesuatu yang lebih gelap. Desa ini tidak terdeteksi oleh Kekaisaran Tianyang bukan tanpa alasan."Zhao Xueyan melirik ke bawah. Dari kejauhan, ia bisa melihat bayangan rumah-rumah tua dengan cahaya lentera redup yang bergoyang tertiup angin. Desa Yingshi memang jauh lebih besar dibanding desa lain, tetapi tidak ada kehidupan yang terasa di dalamnya.Udara din

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 222

    Wu Liang menyapu pandangannya ke arah anak-anak yang kini bebas dari ikatan. Meski tubuh mereka masih gemetar ketakutan, mereka semua mengangguk patuh saat Wu Liang memberi isyarat untuk segera pergi."Jalan pelan-pelan, tetap diam," bisiknya tegas.Anak-anak itu mengikuti perintahnya, berjalan dalam keheningan, hanya suara napas mereka yang terdengar samar di udara malam yang dingin. Salah satu dari mereka, seorang anak laki-laki kecil dengan tubuh paling lemah, tidak mampu berdiri tegak. “Apa kau tidak mampu berjalan?” tanya Wu Liang yang diangguki oleh anak tersebut. Wu Liang tak berpikir dua kali—ia segera menggendong anak itu, membiarkan kepalanya bersandar di bahunya. “Ayo kita keluar! Hati-hati dengan langkah kalian,” bisik Wu Liang yang dipatuhi oleh anak-anak tersebut. Kini Wu Liang membantu anak-anak itu satu persatu untuk keluar dari rumah kayu tersebut dengan hati. “Ayo! Ikuti langkahku,” kata Wu Liang dengan sabar. Mereka bergerak perlahan di antara bayangan pepoho

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 221

    Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara napas tenang dari wanita yang terbaring lemah di atas dipan tua. Niuniu dengan hati-hati meraih kain bersih, bersiap untuk menggantikan pakaian lusuh yang masih melekat pada tubuh wanita itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh kain tersebut, mata wanita itu terbuka tiba-tiba.Tatapan waspada langsung tertuju pada Niuniu, sorot matanya mencerminkan ketakutan dan kewaspadaan yang mendalam. Dengan gerakan refleks, wanita itu berusaha mundur, meski tubuhnya masih lemah."Siapa kau?" suara seraknya bergetar, menunjukkan betapa ketakutan dan bingungnya dia.Niuniu buru-buru mengangkat kedua tangannya, mencoba menenangkan."Jangan takut! Aku bukan musuhmu!" katanya cepat. "Aku Niuniu, pelayan dari Nona Zhao Xueyan. Nona yang menolongmu tadi."Mata wanita itu menyipit, masih belum sepenuhnya percaya. Namun, tiba-tiba, sesuatu dalam ingatannya terlintas. Sosok Zhao Xueyan bersama seorang gadis pelayan kecil—Ya, dia pernah melihat mereka berdua sebelumny

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 220

    Zhao Xueyan berhasil kembali ke rumah sederhana tempat dirinya menginap bersama kedua rekannya. Niuniu menatap Zhao Xueyan dengan wajah cemas saat sang nona tiba di rumah sederhana tempat mereka menginap."Nona! Syukurlah, Anda kembali!" seru Niuniu.Zhao Xueyan tersenyum tipis, menepuk pelan kepala pelayannya yang setia. "Aku baik-baik saja, Niuniu. Tidak perlu cemas.” Zhao Xueyan mengangkat tangannya, mengeluarkan seorang wanita dari dalam ruang dimensinya. Wanita itu tampak pingsan.Niuniu terkejut. "Siapa dia, Nona? Apa yang terjadi padanya?""Aku menemukannya di dalam gua," jawab Zhao Xueyan. "Dia butuh bantuan kita. Sebelum itu ganti pakaiannya yang lebih layak, dan beri dia makanan. Aku sudah mengobati luka-lukanya tadi,” kata Zhao Xueyan datar. Sebelum keluar dari gua, Zhao Xueyan memang mengobati luka wanita yang ditolongnya. Tak lupa Zhao Xueyan mencampurkan obat tidur agar wanita itu bisa tidur dan dimasukkan ke ruang dimensi. “Baik Nona!” Zhao Xueyan melirik sekelilin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status