Share

15

"Aaaaaaaahh … hujan. Turunlah lebih deras lagi!"

Adita merentangkan tangannya seraya mendongak ke atas. Kedua matanya terpejam. Wajahnya tampak begitu menikmati rintik-rintik hujan yang menerpanya. Dari kejauhan, Nicko masih berdiri memperhatikan wanita cantik nya. Dia memegang payung. Sesekali tersenyum melihat apa yang dilakukan Adita.

"Nick, ayo! Kau tidak ingin menikmati hujan di bulan Juni ini?" Adita berteriak kencang.

"Tidak. Bermainlah sepuasnya. Aku menunggumu di sini."

"Baiklah!"

Adita berlarian. Kaki telanjang nya bermain-main dengan genangan air yang terperangkap di cekungan rerumputan. Dress nya basah kuyup. Rambutnya tergerai basah melekat di punggungnya. Riasannya kini pun sudah hilang. Namun, Adita tidak mempermasalahkan hal itu.

"Kenapa dia begitu menggemaskan?" Nicko bergumam.

"Seharusnya dia bersekolah di perguruan tinggi. Sama seperti Naila. Ah, apa aku daftarkan Adita saja?"

Nicko mengulum senyumnya. Dan kilat petir menggelegar. Nicko sedikit terpera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status